FARMAKOKINETIK FUROSEMID
1. Absorbsi
Loop diuretic mudah diserap melelui saluran cerna, dengann derajat yang berbeda-beda.
Bioavalabilitas furosemid 65% sedangkan bumetenid hampir 100%.
2. Distribusi
Obat golongan ini terikat pada protein plasma secara ekstensif, sehingga tidak difiltrasi
glomerulus tetapi cepat sekali disekresi melalui system transport asam organic di tubulus
proksimal.
3. Metabolisme
Obat terakumulasi di cairan tubuli dan mungkin sekali di tempat kerja didaerah yang
lebih distal lagi.
4. Eksresi
Kira-kira 2/3 dari asam etakrinat yang diberikan IV diekskresi melalui ginjal dalam
bentuk utuh dan dalam konjugasi dengan senyawa sulfhidil terutama sistein dan N-asetil
sistein.
FARMAKODINAMIK FUROSEMID
Diuretik kuat juga menyebabkan meningkatnya eksresi K+ dan kadar asam urat
plasma, mekanismenya kemungkinan besar sama dengan tiazid. Eksresi Ca2+ dan Mg2+
juga ditingkatkan sebanding dengan peningkatan ekskresi Na+. Berbeda dengan tiazid,
golongan ini tidak meningkatkan re-absorbsi Ca2+ di tubuli distal. Berdasarkan atas efek
kalsiuria ini, golongan diuretik kuat digunakan untuk pengobatan simptomatik
hiperkalsemia.
Diuretik kuat meningkatkan ekskresi asam yang dapat dititrasi (titrable acid) dan
ammonia. Fenomena yang terjadi karena efeknya di nefron distal ini merupakan salah
satu penyebab terjadinya alkalosis metabolik. Bila mobilisasi cairan edema terlalu cepat,
alkalosis metabolik oleh diuretik kuat ini terutama terjadi akibat penyusutan volume
cairan ekstrasel.
Karena furosemide merupakan diuretic kuat yang samngat ampuh dalam menangani
kelebihan cairan di intrasisial
KONTRAINDIKASI FUROSEMIDE
Gagal ginjal dengan anuria, prekoma dan koma hepatik, defisiensi elektrolit,
hipovolemia, hipersensitivitas.