Anda di halaman 1dari 5

BORANG PORTOFOLIO KASUS BEDAH

No. ID dan Nama Peserta dr. Nova Rachmaniah


No. ID dan Nama Wahana RSUD Dr. R. Soedjono Lombok Timur
Topik Asma Bronkhial
Tanggal (kasus) 20 Agustus 2017
Tanggal Presentasi Pendamping dr. Yoseph Barata
Tempat Presentasi RSUD Dr. R. Soedjono Lombok Timur
Objektif Presentasi
□ Keilmuan □ Keterampilan □ Penyegaran □ Tinjauan Pustaka
□ Diagnostik □ Manajemen □ Masalah □ Istimewa
□ Neonatus □ Bayi □ Anak □ Remaja □ Dewasa □ Lansia □ Bumil
Anak laki-laki, usia 4 tahun, datang dengan keluhan luka dan nyeri pada kedua lengan,
□ Deskripsi
paha dan dada akibat tersiram air panas dialami penderita 1 jam SMRS.
□ Tujuan Menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan Luka bakar derajat IIA luas 11 %
Bahan □ Tinjauan
□ Riset □ Kasus □ Audit
Bahasan Pustaka
Cara □ Presentasi dan
□ Diskusi □ E-mail □ Pos
Membahas Diskusi
Data Pasien Nama : An.Z No. Registrasi : 08.xx.xx
Nama RS : RSUD Dr. R. Soedjono
Telp : Terdaftar sejak :
Lombok Timur
Data Utama untuk Bahan Diskusi :
1. Diagnosis / Gambaran Klinis : Luka dan nyeri pada kedua lengan, paha dan dada akibat tersiram air
panas dialami penderita 1 jam SMRS. Awalnya penderita sedang bermain sendirian di dapur
rumah. Tanpa sengaja tangan kanan penderita menyenggol panci berisi air panas dan membuat
panci tersebut menyiram badan anak tersebut. Oleh keluarga luka bakar pada pasien diberi
pepsodent dan kecap. Kemudian oleh keluarga, pasien dibawa ke IGD RSUD Suradadi. Pusing (-)
mual (-) muntah (-) BAB dan BAK dbn.
2. Riwayat Pengobatan : Pasien belum pernah mendapatkan pengobatan sebelumnya untuk keluhan
yang sekarang.
3. Riwayat Kesehatan / Penyakit :
Riwayat alergi obat (-)
4. Riwayat Keluarga : -
5. Riwayat Pekerjaan : -
6. Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik : Pasien adalah anak pertama dari dua bersaudara, tinggal
bersama keluarga dirumah
7. Lain-lain : -
Daftar Pustaka :

1. Apley. A Graham, louis Solomon.Buku Ajar Orthopedi dan fraktur sistem Alpley. Penerbit widya
medika. Jakarta
2. Sabiston, David C. Buku Ajar Bedah. Penerbit buku kedokteran EGC. Jakarta. 1994
3. Sjamsuhidajat. R, Wim De Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah ed 2. Penerbit buku kedokteran EGC.
Jakarta.2005
4. Schwartz. Intisari Prinsip – Prinsip Ilmu Bedah ed 6. Penerbit buku kedokteran EGC. Jakarta 2000
5. Doherty G M. Current Surgical Diagnosis and Treatment. USA : MC Graw Hill. 2006
6. Reksoprodjo, Soelarto. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Hal 457-484. Penerbit buku kedokteran EGC. Jakarta.
7. Traksi dan metode pemasangannya yang diunduh dari halaman website
www.emedicine.medscape.com.

Hasil Pembelajaran :
1. Menegakkan Diagnosis Luka bakar derajat IIA luas 11 %
2. Tata laksana Asma Bronkhial Pada Anak di Unit Gawat Darurat

Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio


1. Subjektif :
 Pasien mengeluh nyeri pada daerah luka
 Demam (-)
 Mual (-), muntah (-)
2. Objektif :
a. Vital sign
 KU : tampak kesakitan
 Kesadaran : sadar, GCS : 15
 TD : -
 Nadi : 110x/menit
 Nafas : 28x/menit
 Suhu : afebris
 sianosis(-), pucat(-), ikterik(-)

b. Pemeriksaan sistemik
 Kepala: Bentuk normocephal, simetris, rambut hitam, tidak mudah dicabut, hematom (-)
 Mata. konjungtiva anemis (-/-) , sklera ikterik (-/-) ,pupil isokor kanan dan kiri, refleks cahaya
positif pada kedua mata
 Hidung. Septum di tengah, tidak deviasi, pernafasan cuping hidung (-), sekret (-).
 Mulut.Mukosa bibir basah, lidah (-), faring dan tonsil tidak hiperemis
 Leher.Pada inspeksi bentuk normal, pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah (-), JVP tidak
meningkat
 Thoraks.Pada inspeksi bentuk dada kanan dan kiri sama, pergerakan nafas kanan dan kiri sama,
iktus kordis tidak terlihat, auskultasi pernafasan vesikuler (+/+), ronkhi (-/-),wheezing (-/-),
bunyi jantung I-II reguler, murmur (-) gallop (-/-).
 Abdomen. Pada inspeksi supel, perut tampak datar, , hepar dan lien tidak teraba, perkusi seluruh
lapang abdomen timpani, auskultasi bising usus normal
 Pinggang. Nyeri ketok CVA (-/-)
 Ekstremitas. Akral dingin (-/-), CRT <2 detik
Status lokalis

Regio ekstremitas
Superior :
Regio brachii (D) : luka bakar uk. 4x2cm, dasar kulit, warna kemerahan, bulla (+)
Regio thorax : luka bakar uk. 5x11cm, dasar kulit, warna kemerahan, bulla (+)

Inferior :
Regio femur (D) : luka bakar uk. 2x1cm, dasar kulit, warna kemerahan, bulla (+)

c. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium :
Hb : 12,2gr/dl
Leukosit : 9.100/mm3
Trombosit : 225.000/mm3
Ht : 36%

3. Assesment (penalaran klinis) :


Dari anamnesis,pasien datang dengan keluhan luka dan nyeri pada kedua lengan, paha dan dada
akibat tersiram air panas dialami penderita 1 jam SMRS. Awalnya penderita sedang bermain
sendirian di dapur rumah. Tanpa sengaja tangan kanan penderita menyenggol panci berisi air panas
dan membuat panci tersebut menyiram badan anak tersebut. Oleh keluarga luka bakar pada pasien
diberi pepsodent dan kecap. Kemudian oleh keluarga, pasien dibawa ke IGD RSUD Suradadi.
Pusing (-) mual (-) muntah (-) BAB dan BAK dbn..
Dari pemeriksaan fisik didapatkan luka bakar derajat II di Regio brachii (D): luka bakar uk. 4x2cm,
dasar kulit, warna kemerahan, bulla (+) dan Regio thorax : luka bakar uk. 5x11cm, dasar kulit,
warna kemerahan, bulla (+)

4. Plan :
Diagnosis klinis :
Luka bakar derajat IIA luas 11 % Pengobatan :
Penanganan pasien di IGD :
• Resusitasi cairan baxter ( 4 x luas luka bakar x BB ) = ( 4 x 11 x 14 = 616 cc)
308 cc / 8 jam pertama
308 cc / 16 jam berikutnya
• Inj Paracetamol 200 mg / 8 jam
• Inj Ranitidin 20 mg / 12 jam
• Pantau diuresis, ku/vs
• Rawat luka dengan sanoskin gel
• Kompres dan tutup luka dengan kassa NaCl basah
• Pasang DC

Konsul Sp.B mendapat jawaban:


• IVFD RL 15 tpm
• Capsinat 500mg / 8 jam IV
• Tamoliv 500mg / 8 jam IV
• Pranza 20 mg / 12 jam IV
Rencana debridemen besok pagi

Pendidikan :
Kepada keluarga pasien dijelaskan mengenai kondisi pasien yang mengalami luka bakar. Perlu
dijelaskan kepada keluarga kemungkinan-kemungkinan yang muncul setelah menggunakan obat,
baik peroral maupun suntikan dan perlu dijelaskan kepada keluarga upaya-upaya yang perlu
dilakukan untuk menangani keluhan pasien.

Konsultasi :
Dilakukan konsultasi kepada spesialis bedah untuk penanganan pasien.

Anda mungkin juga menyukai