Anda di halaman 1dari 1

Protein sel tunggal (PST) yang terdiri dari biomassa mikroba dapat menghasilkan

protein bergizi dengan kualitas yang sama atau lebih baik daripada sumber protein
konvensional (misalnya kedelai atau ikan 12) dengan biaya yang relatif lebih mura (Rasoili
dkk, 2018).
Protein sel tunggal sudah tersedia secara komersial terutama yan berasal dari
bakteri heterotrofik dan alga dan sudah digunakan di sebagian besar budidaya sebagai
pakan hewan. Namun, biaya produksi protein sel tunggal perlu dikurangi untuk dapat
bersaing dengan alternatif pakan berbasis pertanian lainnya (Hulsen dkk, 2018).
Protein sel tunggal dapat langsung digunakan untuk pakan ternak sebagai sumber
protein. Namun, penggunaan protein sel tunggak secara langsung untuk makanan manusia
telah dibatasi karena memiliki kandungan asam nukleat yang lebih tinggi. Tingginya
konsumsi asam nukleat pada manusia dapat menyebabkan perkembangan penyakit asam
urat karena adanya akumulasi asam urat dalam tubuh. Bahan kimia (misalnya natrium
klorida, amonium hidroksida dan natrium hidroksida) dan perlakuan enzimatik (misalnya
ribonuklease dan deoksiribonuklease) umumnya digunakan pada pra-perlakuan biomassa
untuk mengurangi kandungan asam nukleat ke tingkat yang diinginkan (Yadav dkk, 2016).
Pada penelitian olsen dkk (2010), menyebutkan bahwa Langkah-langkah dalam
pembuatan Single Cell Protein di Norferm adalah Metana dan oksigen bersama dengan
amonia dan mineral ditambahkan ke reaktor yang dioperasikan dengan konsentrasi
biomassa 20 g / L dan pada suhu 45𝑜C. Biomassa dengan konsentrasi pada 80-90 g / L di
sentrifugal. Cairan dari centrifuge dikembalikan ke reaktor, sementara biomassa
terkonsentrasi pada sekitar 220 g / L dengan ultrafiltrasi. Menggunakan proses panas
intensif yang singkat, sel-sel sebagian dibuka untuk meningkatkan daya cerna protein. Alat
spray dryer digunakan untuk mengeringkan biomassa menjadi bubuk coklat muda. Tingkat
pertumbuhan spesifik biomassa sekitar 0,2 1 / jam sehingga produktivitas biomassa adalah
4 kg / jam / m3. Proses pembuatan protein sel tunggal bersifat eksotermik dan panas yang
dihasilkan pada kondisi ini adalah 62,3 MJ / kg dan menghasilkan biomassa. Total volume
reaktor loop kira-kira 300 m3.

Anda mungkin juga menyukai