Anda di halaman 1dari 57

TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM PRIMIPARA

TENTANG PERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFAS


DI RB KUSMAHATI PUNGKUK JETIS JATEN
KARANGANYAR
TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH


Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir
Pendidikan D III Kebidanan

Disusun Oleh :

KIKI AMELIA CAHYA PRATIWI.


NIM. B10.148

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul ” Tingkat Pengetahuan Ibu post partum primipara tentang

perubahan fisiologis masa nifas di RB Kusmahati Pungkuk Jetis Jaten

Karanganyar”. Karya Tulis Imiah ini disusun dengan maksud untuk

memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma

Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari

berbagai pihak, Karya Tulis Imiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Agnes Sri Hartati, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta yang telah memberikan kebijakan dalam pembuatan Proposal Karya

Tulis Ilmiah.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan

STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Hutari Puji Astuti, S.SiT, M.Kes, selaku Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan saran dan bimbingan dalam penyusunan

Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Hj.Kusliati, selaku Pimpinan RB Kusmahati Karanganyar yang telah

memberikan ijin peneliti dalam pengambilan data serta membantu peneliti

dalam memberikan saran dan bimbingan selama pengambilan data.

5. Seluruh dosen dan staf STIKes Kusuma Husada Surakarta.

iv
6. Semua pihak yang terkait dalam menyelesaikan penyusunan Karya Tulis ini.

Harapan penulis semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan

manfaat, motivasi serta dapat dijadikan tolak ukur kemampuan penulis khususnya

serta pembaca pada umumnya. Apabila ada kesalahan baik isi maupun tulisan,

mohon kritik dan saran yang membangun.

Surakarta, Juli 2013

Penulis

v
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013
Kiki Amelia Cahya Pratiwi
B10.148

TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM PRIMIPARA


TENTANG PERUBAHAN FISIOLOGI MASA NIFAS
DI RB KUSMAHATI PUNGKUK JETIS JATEN
KARANGANYAR
TAHUN 2013

xiii + 43 halaman + 15 lampiran + 4 tabel + 3 gambar

ABSTRAK
Latar Belakang : Komplikasi masa nifas yaitu infeksi yang merupakan penyebab
terjadinya Angka Kematian Ibu (AKI). Infeksi nifas adalah semua peradangan
yang disebabkan oleh masuknya kuman ke dalam organ kandungan. Perubahan
Fisiologis masa nifas antara lain perubahan uterus, lochea, vagina dan perineum,
perubahan sistem pencernaan, perkemihan, sistem endokrin, musculoskeletal, dan
perubahan tanda-tanda vital. Dari hasil studi pendahuluan di RB Kusmahati
Pungkuk Jetis Jaten Karanganyar pengetahuan ibu post partum primipara tentang
perubahan fisiologis masa nifas kebanyakan dengan tingkat pengetahuan cukup.
Tujuan : Mengetahui Pengetahuan ibu post partum primipara tentang perubahan
fisiologis masa nifas di RB Kusmahati Pungkuk Jetis Jaten Karanganyar pada
tingkat baik, cukup, dan kurang.
Metode Penelitian : Desain penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif
kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di RB Kusmahati Pungkuk Jetis Jaten
Karanganyar pada tanggal 7 Maret – 25 Mei 2013. Sampel dalam penelitian ini
adalah 32 ibu nifas, pengambilan sampel yaitu dengan teknik total sampling.
Instrumen penelitian ini adalah kuesioner. Cara pengumpulan data berasal dari
data primer dan Data Sekunder. Metode Pengolahan dan Analisa Data meliputi
Editing (penyuntingan), Coding, memasukkan data (Data Entri) atau processing,
pembersihan data (Cleaning). Etika Penelitian meliputi Informed Consent (
lembar persetujuan menjadi responden), Anonimity (tanpa nama), Confidentiality
(kerahasiaan). Analisa menggunakan analisa univariat.
Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu post partum primipara tentang
perubahan fisiologis masa nifas responden dengan tingkat pengetahuan baik
sebanyak 6 responden (18,8%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 22
responden (68,6%) dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 4 responden
(12,4%).
Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu post partum primipara tentang perubahan
fisiologis masa nifas di RB Kusmahati Pungkuk Jetis Jaten Karanganyar
kebanyakan dengan tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 22 responden
(68,6%).

Kata Kunci : Pengetahuan, post partum, perubahan fisiologis masa nifas


Kepustakaan : 30 literatur (tahun 2007 – 2012)

vi
MOTTO
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. “Maka kamu telah
selesai (dari suatu urusan). Kerjakan dengan sungguh-sungguh (urusan)
orang lain.

Tetap tegar dan jangan sekali-kali merasa lemah, memang jalan ini amat
berat untuk dilalui. Tapi ingatlah, berbagai cobaan akan dating kepada
hamba hingga ia biarkan berjalan diatas bumi dengan tidak membawa dosa.

Cinta sejati mendengar apa yang dikatakan, mengerti apa yang tidak
dijelaskan, sebab cinta tidak datang dari bibir, lidah atau pikiran tapi dari
hati.

PERSEMBAHAN
Terimakasih ya Allah, engkau yang memberikan aku kesabaran dan
kemudahan untuk menyelesaikan KTI ini sampai selesai.

Terimakasih untuk orang tua tercinta dengan derai keringat dan cucuran air
mata selalu memberiku semangat, nasehat dan kasih sayang yang begitu
tulus. Tanpa doa-doamu, mustahil diri ini mampu melewati masa-masa
sulit dalam kobaran perjuangan untuk meraih harapan dan cita-cita, aku
begitu menyayangimu….

Buat kakakku makasih atas kasih sayang dan perhatiannya, walaupun


kadang kita suka bertengkar.

Buat sahabat-sahabatku dan temen-temen seperjuangan terimakasih, yang


senantiasa memberiku semangat dan doa yang tulus.

Thank you for the sweetheart “Thesar Harisandi” my dear. Who always
beside me, when i sad, when i weak, when I was not the spirit and
falldown, he always gave me eneouragement, encouragement and affection
during this time. Thank you and I love you....

Untuk Bu Hutari terimakasih atas bimbingan dan kesabaran yang sudah


diberikan semala ini.

Almamaterku thanks..........

vii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iv

ABSTRAK ..................................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii

CURRICULUM VITAE ............................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 2

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 3

E. Keaslian Penelitian ................................................................. 4

F. Sistematika Penulisan ............................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis .................................................................... 7

1. Pengetahuan ..................................................................... 7

2. Postpartum ....................................................................... 11

ix
3. Perubahan Fisiologis Masa Nifas .................................... 12

B. Kerangka Teori ....................................................................... 21

C. Kerangka Konsep ................................................................... 22

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ...................................................................... 23

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 23

C. Instrumen Penelitian .............................................................. 25

D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 29

E. Variabel Penelitian ................................................................ 29

F. Definisi Operasional .............................................................. 30

G. Metode Pengolahan dan Analisa Data .................................... 31

H. Etika Penelitian ....................................................................... 33

I. Jadwal Penelitian .................................................................... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..................................... 36

B. Hasil Penelitian ...................................................................... 37

C. Pembahasan ........................................................................... 38

D. Keterbatasan Penelitian ......................................................... 40

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 42

B. Saran ..................................................................................... 42

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 TFU dan berat uterus menurut masa involusi ................................ 13

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner ...................................................................... 26

Tabel 3.2 Definisi Operasional Penelitian ..................................................... 30

Tabel 4.1Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum Primipara tentang Perubahan

Fisiologis Masa Nifas di RB Kusmahati Pungkuk Jetis Jaten

Karanganyar................................................................................... 37

xi
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teori ....................................................................... 21

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ................................................................. 22

Gambar 4.1 Diagram Pie Tingkat Pengetahuan Bu Post Partum

Primipara tentang Perubahan Fisiologis Masa Nifas.............. 38

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Uji Validitas

Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas

Lampiran 6. Surat Permohonan Penelitian

Lampiran 7. Surat Balasan Penelitian

Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 9. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 10. Kuesioner Penelitian

Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 12. Tabulasi Data Kuesioner

Lampiran 13. Hasil Uji Validitas

Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 15. Hasil Penelitian

Lampiran 16. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Derajat kesehatan suatu negara ditentukan oleh beberapa indikator,

salah satu indikator tersebut adalah Angka Kematian Ibu (AKI). Angka

Kematian Ibu menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun

2007 adalah 228 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan target MDGs pada

tahun 2015, AKI dapat diturunkan menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup

(Dinkes, 2011).

Penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan 60 – 70%, infeksi

nifas 20 – 30% dan kematian akibat abortus dan partus lama 10 – 20%

(Manuaba, 2007). Komplikasi masa nifas yaitu infeksi yang merupakan

penyebab terjadinya Angka Kematian Ibu (AKI).

Infeksi nifas adalah semua peradangan yang disebabkan oleh masuknya

kuman ke dalam organ kandungan. Tempat yang paling baik sebagai tempat

tumbuhnya kuman adalah di daerah bekas insersio (perlekatan) plasenta.

Insersio plasenta merupakan sebuah luka dengan diameter 4 cm, permukaan

tidak rata, berbenjol-benjol karena banyaknya vena yang ditutupi oleh

thrombus. Selain itu kuman dapat masuk melalui servix, vulva, vagina dan

perineum. (Suherni, 2008).

Perubahan Fisiologis masa nifas antara lain perubahan uterus, lochea,

vagina dan perineum, perubahan sistem pencernaan, perkemihan, sistem

1
2

endokrin, musculoskeletal, dan perubahan tanda-tanda vital. Apabila

perubahan fisiologis pada masa nifas tidak diketahui oleh seorang ibu nifas

dan jika terjadi suatu infeksi perubahan fisiologis tersebut akan menjadi

patologis dan dapat membahayakan jiwa ibu. (Wiknjosastro, 2007).

Berdasarkan hasil studi pendahuluhuan yang dilakukan di RB

Kusmahati Pungkuk Jetis Jaten Karanganyar pada tanggal 15 Oktober 2012,

terdapat 97 ibu postpartum dari bulan juli-september, kemudian diambil 20 ibu

postpartum untuk diwawancarai, hasilnya terdapat 15 orang ibu postpartum

primipara belum mengetahui perubahan fisiologis pada masa nifas, 5 orang

ibu postpartum primipara yang mengetahui sebagian perubahan fisiologis pada

masa nifas dan 5 ibu postpartum primipara sudah mengetahui perubahan

fisiologis masa nifas. Hasil tersebut menunjukan bahwa ibu nifas khususnya

primipara belum paham mengenai perubahan fisiologis yang terjadi pada

dirinya.

Berdasarkan data di atas maka penulis mengambil penelitian dengan

judul ”Tingkat Pengetahuan Ibu post partum primipara tentang perubahan

fisiologis masa nifas di RB Kusmahati Pungkuk Jetis Jaten Karanganyar

Tahun 2013”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari Latar Belakang diatas perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah: ”Bagaimana tingkat pengetahuan ibu post partum
3

primipara tentang perubahan fisiologis masa nifas di RB Kusmahati Pungkuk

Jetis Jaten Karanganyar Tahun 2013 ?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui Pengetahuan ibu post partum primipara tentang perubahan

fisiologis masa nifas di RB Kusmahati Pungkuk.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu post partum primipara

tentang perubahan fisiologis masa nifas di RB Kusmahati Pungkuk

pada tingkat baik.

b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu post partum primipara

tentang perubahan fisiologis masa nifas di RB Kusmahati Pungkuk

pada tingkat cukup.

c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu post partum primipara

tentang perubahan fisiologis masa nifas di RB Kusmahati Pungkuk

pada tingkat kurang.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Ilmu Pengetahuan

Dapat dijadikan sebagai bahan referensi ilmu pengetahuan dibidang

kesehatan khususnya perubahan fisiologis masa nifas.


4

2. Peneliti

Menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pendidikan khususnya masa nifas

dan perubahan fisiologis pada masa nifas.

3. Institusi kesehatan

a. Rumah Bersalin Kusmahati

Meningkatkan mutu pelayanan di RB Kusmahati dan sebagai bahan

masukan bagi petugas kesehatan dalam memberikan konseling khususnya

masa nifas dan perubahan fisiologis masa nifas.

b. Pendidikan

Dapat dijadikan sebagai bahan referensi pendidikan khususnya

tentang masa nifas dan perubahan fisiologis masa nifas.

F. Keaslian Penelitian

1. Nur Kholidah (2008), dengan judul ”Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum

Primipara Tentang Perubahan Fisiologis Masa Nifas Di Bidan Praktek

Swasta Benis Jayanto Ngentak Kujon Ceper Klaten”. Jenis penelitian yang

digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif, dengan pendekatan

cross sectional. populasinya adalah ibu post partum di Bidan Praktek

Swasta Benis Jayanto, Ngentak, Kujon, Ceper, Klaten. Setelah dilakukan

pengamatan bahwa ibu post partum pada bulan April – Mei tahun 2008

tersebut mencapai 100 orang. Analisa data menggunakan distribusi

frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu post

partum primipara tentang perubahan fisiologi masa nifas di BPS Benis

Jayanto Ngentak Kujon Ceper Klaten adalah sangat baik sebanyak 6 orang
5

(20%), baik sebanyak 16 orang (53,3%) dan tidak baik sebanyak 8 orang

(26,7%).

2. Inta Habiba Insan Kamil (2011), dengan judul ” Gambaran Tingkat

Pengetahuan Ibu Nifas Primipara Tentang Perubahan Fisiologis Pada

Masa Nifas Di BPS Ny. Dewi Surabaya”. Jenis penelitian ini deskriptif.

Populasi semua ibu nifas di BPS Ny. Dewi Surabaya, teknik sampling

purposive sampling dengan besar samping 30 responden. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa dari 30 responden sebagian besar (56,67%)

responden berpengetahuan kurang, hampir setengahnya (23,33%)

berpengetahuan cukup dan sebagian kecil (20%) berpengetahuan baik

perubahan fisiologis masa nifas. Jadi simpulan dari penelitian ini ibu nifas

pengetahuan tentang perubahan fisiologis pada masa nifas sebagian besar

kurang.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang telah dilakukan adalah

mengenai metode penelitian, lokasi, waktu, jumlah responden, analisis data,

dan hasil penelitian. Sedangkan persamaan penelitian ini adalah pada jenis

penelitian dan instrumen pengumpul data.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui secara menyeluruh, penulis akan menguraikan

sistematika penulisan BAB I sampai BAB V yang saling berhubungan satu

dengan yang lainnya. Adapun sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah adalah

sebagai berikut :
6

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini secara keseluruhan terdiri dari latar belakang,

perumusan masalah, tujuan penelitian, keaslian penelitian dan

sistematika penulisan sehingga pembaca dapat memperoleh

informasi secara ringkas dari karya tulis ilmiah ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini berisi tentang teori-teori masalah yang diteliti,

pengetahuan, nifas, perubahan fisiologi masa nifas, kerangka teori

dan kerangka konsep penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini terdiri dari jenis dan rancangan penelitian, lokasi

penelitian, dan waktu penelitian, populasi dan sempel serta teknik

pengambilan sampel, instrumen penelitian, teknik pengambilan

data, variabel penelitian, definisi operasional, metode pengolahan

dan analisa data, etika penelitian, dan jadwal penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang gambaran umum lokasi penelitian, hasil

penelitian, pembahasan dan keterbtasan penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran yang

meliputi saran bagi pengetahuan, bagi institusi pendidikan dan

peneliti selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengetahuan.

a. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan menurut Notoatmodjo (2010), merupakan hasil

pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui

indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya).

Dengan sendirinya, pada waktu pengindraan sampai menghasilkan

pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan

persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang

diperoleh melalui indera pendengaran (telinga), dan indera penglihatan

(mata).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan seseorang terhadap

objek mempunyai tingkatan yang berbeda-beda. Secara garis besarnya

dibagi dalam 6 tingkatan pengetahuan, yaitu :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang

telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Untuk

mengetahui atau mengukur bahwa seseorang tahu sesuatu dapat

menggunakan pertanyaan-pertanyaan.

7
8

2) Memahami ( comprehension)

Memahami suatu objek bukan hanya sekedar tahu tentang objek

tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut

harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek yang

diketahui tersebut.

3) Aplikasi ( application)

Aplikasi diartikan apabila orang telah memahami objek yang

dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang

diketahui tersebut pada situasi yang lain.

4) Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan seseorang untuk menjabarkan

dan atau memisahkan, kemudian mencari hubungan antara

komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau

objek yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang itu

sudah sampai pada tingkatan analisis adalah apabila orang tersebut

telah dapat membedakan, atau memisahkan, mengelompokkan,

membuat diagram (bagan) terhadap pengetahuan atas objek

tersebut.

5) Sintesis (synthesis)

Sintesis merupakan kemampuan seseorang untuk merangkum atau

meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponen-

komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain, sistematis

adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari

formulasi-formulasi yang telah ada.


9

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian

ini dengan sendirinya didasarkan pada suatu criteria yang

ditentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku di masyarakat.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003), faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan yaitu :

1) Tingkat pendidikan

Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga

terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat serta pendidikan

yang tinggi akan berpengaruh pada penerimaan hal-hal baru dan

dapat menyesuaikan diri dengan hal yang baru tersebut.

2) Pengalaman

Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah

pengetahuan dan dapat menjadi sumber pengetahuan yang bersifat

informal.

3) Informasi.

Informasi yang diperoleh melalui kenyataan (melihat dan

mendengar sendiri), serta melalui surat kabar, radio, TV dapat

menambah pengetahuan agar lebih luas.

4) Budaya

Budaya yang ada dalam masyarakat dan kondisi politik juga

mempengaruhi terhadap tingkat pengetahuan seseorang.


10

5) Pekerjaan

Pekerjaan berhubungan dengan sosial ekonomi seseorang. Semakin

tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang akan menambah tingkat

pengetahuan.

d. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003), ada berbagai macam

memperoleh pengetahuan, antara lain :

1) Cara tradisional

Cara tradisional di pakai orang untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan, sebelum ditemukan metode penemuan

secara sistematis dan logis. Cara memperoleh pengetahuan antara

lain :

a) Cara coba salah (trial and error)

Cara ini telah dipakai orang sebelum kebudayaan, bahkan

mungkin sebelum adanya peradaban. Cara coba salah ini

dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam

memecahkan masalah dan apabila kemungkinan itu tidak

berhasil maka dicoba. Kemungkinan yang lain sampai masalah

tersebut dapat dipecahkan.

b) Cara kekuasaan atau otoritas

Sumber pengetahuan cara ini dapat berupa pemimpin-

pemimpin masyarakat baik formal atau informal, ahli agama,

pemegang pemerintah, dan berbagai prinsip orang lain yang

menerima dan dikemukakan oleh orang yang mempunyai

otoritas, tanpa menguji terlebih dahulu atau membuktikan


11

kebenarannya baik berdasarkan fakta empiris maupun

penalaran sendiri.

c) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya

memperoleh pengetahuan dengan cara mengulang kembali

pengalaman yang pernah diperoleh dalam memecahkan

permasalahan yang dihadapi masa lalu.

2) Cara modern

Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau disebut metodologi

penelitian (research metodelogi). Akhirnya lahir suatu cara untuk

melakukan penelitian yang dewasa ini kita kenal dengan penelitian

ilmiah yang lebih sistematis dan logis.

2. Post Partum

a. Pengertian Postpartum

postpartum adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir

ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil

yang berlangsung selama 6 minggu (Saleha, 2009). Sedangkan

postpartum menurut Suherni, dkk (2009) adalah masa atau waktu sejak

bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari rahim, sampai enam

minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya kembali organ-organ

yang berkaita dengan kandungan, yang mengalami perubahan seperti

perlukaan dan lain sebagainya berkaitan saat melahirkan.


12

b. Klasifikasi masa postpartum

Menurut Bahiyatun (2009), masa postpartum dibagi 3 periode, yaitu :

1) Puerperium dini

Puerperium dini adalah kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan

berdiri dan berjalan.

2) Puerperium intermedial

Puerperium intermedial adalah kepulihan menyeluruh alat-alat

genetalia yag lamanya 6-8 minggu.

3) Remote Puerperium

Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan

sehat sempurna.

3. Perubahan fisologis pada masa postpartum

Menurut Saleha (2009), perubahan-perubahan yang terjadi pada

masa postpartum adalah :

a. Perubahan uterus

Segera setelah lahirnya plasenta, pada uterus yang berkontraksi

posisi fundus uteri berada kurang lebih pertengahan antara umbilicus

dan simfisis, atau sedikit lebih tinggi. Dua hari kemudian, kurang lebih

sama dan kemudian mengkerut, sehingga dalam dua minggu telah

turun masuk ke dalam rongga pelvis dan tidak dapat diraba lagi dari

luar. Involusi uterus melibatkan pengorganisasian dan pengguguran

desidu serta penglupasan situs plasenta (Suherni, dkk. 2009).

sebagaimana diperlihatkan dengan pengurangan dalam ukuran dan

berat serta oleh warna dan jumlah lochea.


13

Tabel 2.1 TFU dan berat uterus menurut masa involusi

Involusi TFU Berat Uterus


Bayi lahir Setinggi pusat, 2 jari dibawah pusat 1.000 gr
1 minggu Pertengahan pusat simfisis 750 gr
2 minggu Tidak teraba di atas simfisis 500 gr
6 minggu Normal 50 gr
8 minggu Normal tapi sebelum hamil 50 gr
Sumber : Saleha (2009).

b. Perubahan lochea

Cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina selama

masa nifas. Macam-macam lochea (Suherni, 2009) adalah :

1) Lochea rubra (cruenta)

Berwarna merah karena berisi darah segar dan sisa-sisa selaput

ketuban, sel-sel desidu, verniks caseosa, lanugo, dan mekonium

selama 2 hari pasca pesalinan, keluar selama 2-3 hari post partum.

2) Lochea sangulenta

Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir yang keluar pada

hari ke 3-7 pasca persalinan.

3) Lochea serosa

Cairan kuning, tidak berdarah lagi, keluar pada hari ke 7-14 pasca

persalinan.

4) Lochea alba

Cairan putih yang terjadi setelah 2 minggu.


14

c. Perubahan vagina dan perineum

1) Vagina

Pada minggu ketiga, vagina mengecil dan timbul rugae (lipatan-

lipatan atau kerutan-kerutan).

2) Perlukaan vagina

Perlukaan vagina tidak berhubungan dengan luka perineum dan

tidak sering dijumpai. Mungkin ditemukan setelah persalinan

biasa, tetapi lebih sering terjadi sebagai akibat ekstraksi dari

cunam, terlebih apabila kepala janin harus diputar. Robekan

terdapat pada dinding lateral dan baru terlihat pada pemeriksaan

spekulum.

3) Perubahan pada perineum

Terjadi robekan perineum pada hampir semua persalinan pertama

dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya. Robekan

perineum umumnya terjadi di garis tangan dan bisa menjadi luas

apabila kepala janin lahir terlalu cepat. Bila ada laserasi jalan lahir

atau luka bekas episiotomi dilakukan penjahitan dan perawatan

dengan baik (Saleha, 2009).

d. Perubahan pada sistem pencernaan

Sering terjadi konstipasi pada ibu setelah melahirkan. Hal ini

umumnya disebabkan karena makanan padat dan kurangnya berserat

selama persalinan. Di samping itu rasa takut untuk buang air besar,

sehubungan dengan jahitan pada perineum, jangan sampai lepas dan

juga takut akan rasa nyeri. Buang air besar harus dilakukan 3-4 hari
15

setelah persalinan. Bilamana masih juga terjadi konstipasi dan

beraknya mungkin keras dapat diberikan obat laksan per oral atau per

rektal. Bila masih juga belum berhasil, dilakukanlah klysma (klisma),

Enema (Ing) artinya suntikan urus-urus (Saleha, 2009).

e. Perubahan perkemihan

Saluran kencing kembali normal dalam waktu 2 sampai 8

minggu, tergantung pada keadaan atau status sebelum persalinan,

lamanya partus kala 2 dilalui, besarnya tekanan kepala yang menekan

pada saat persalinan.

Disamping itu, dari hasil pemeriksaan sitoskopik segera setelah

persalinan tidak menunjukkan adanya edema dan hyperemia dinding

vesica urinaria, akan tetapi sering terjadi extravasasi (extravasation,

artinya keluarnya darah dari pembuluh-pembuluh darah di dalam

badan) kemukosa.

Dari penelitian terdahulu 35% wanita yang menerima

analgesia epidural mengalami retensi urine asymthomatik. Jadi

tampak bahwa perhatian yang teliti pada semua wanita postpartum

dengan kateterisasi cepat untuk yang tidak dapat kencing akan

mencegah banyak masalah saluran kencing. Peregangan dan delatasi

selama kehamilan, tidak menyebabkan perubahan permanen di pelvis

renalis dan ureter kecuali yang saat itu pun terkena infeksi.

Kira-kira 40% wanita postpartum mempunyai proteinuria

fisiologis (dalam 1-2 hari). Demi pemeriksaan laboratorium yang


16

akurat, specimen diambil langsung dari kateter agar tidak

terkontaminasi dengan lochea. Keadaan atau kondisi fisiologis dari

proteinuria dapat diasumsikan hanya apabila tidak ada gejala dan

tanda-tanda ISK (Saleha, 2009).

1) Distensi (distention=peregangan) berlebihan pada vesika urinaria

adalah hal yang umum terjadi karena peningkatan kapasitas vesika

urinaria, pembengkakan memar jaringan di sekitar uretra dan

hilangnya sensasi terhadap tekanan yang meninggi.

a) Vesika urinaria yang penuh menggeser uterus dan dapat

menyebabkan perdarahan postpartum, distensi vesika urinaria

dapat disebabkan oleh retensi urine.

b) Pengosongan vesika urinaria yang adekuat umumnya kembali

dalam 5-7 hari setelah terjadi pemulihan jaringan yang bengkak

dan memar.

2) Laju filtrasi glomerulus (GFR) tetap meninggi selama kurang lebih

7 hari postpartum.

3) Ureter yang berdilatasi dan pelvis renal kembali ke keadaan

sebelum hamil dalam 6-10 minggu setelah melahirkan.

4) Diaforesis puerperalis (pembentuka keringat ibu postpartum) dan

diuresis (peningkatan pembentukan kemih) terjadi dalam 24 jam

pertama setelah melahirkan.


17

f. Perubahan sistem endokrin

Saat plasenta terlepas dari dinding uterus, kadar HCG dan HPL secara

berangsur turun dan normal kembali setelah 7 hari postpartum. HCG

tidak terdapat dalam urine ibu setelah 2 hari postpartum. HPL tidak

lagi terdapat dalam plasma (Bahiyatun, 2009)

g. Perubahan sistem musculoskeletal

Bobak (2005), peubahan sistem musculoskeletal adalah :

1) Diathesis

Setiap wanita postpartum memiliki derajat

diathesis/konstitusi (yakni keadaan tubuh yang membuat jaringan-

jaringan tubuh bereaksi secara luar biasa terhadap rangsangan-

rangsangan luar tertentu, sehingga membuat orang itu lebih peka

terhadap penyakit-penyakit tertentu). Sebagian besar wanita

melakukan ambulasi (ambulation = bias berjalan) 4-8jam

postpartum. Ambulasi dini dianjurkan untuk menghindari

komplikasi, meningkatkan involusi dan meningkatkan cara

pandang emosional. Relaksasi dan peningkatan mobilitas artikulasi

pelvic terjadi dalam 6 minggu setelah melahirkan.

Mobilisasi (gerakan) dan tonus otot gastrointestinal kembali

ke keadaan sebelum hamil dalam 2 minggu setelah melahirkan.

Konstipasi terjadi umumnya selama periode postpartum awal

karena penurunan tonus otot usus, rasa tidak nyaman pada


18

perineum dan kecemasan. Haemoroid adalah peristiwa lazim pada

periode postpartum awal karena tekanan pada dasar panggul dan

mengejan selama persalinan. Jumlah sel-sel otot tidak berkurang

banyak, namun sel-selnya sendiri jelas berkurang ukurannya.

2) Abdominisis dan peritoneum

Akibat peritoneum berkontraksi dan ber-retraksi pasca

persalinan dan juga beberapa hari setelah itu, peritoneum yang

membungkus sebagian besar dari uterus, membentuk lipatan-

lipatan dan kerutan-kerutan. Ligamentum dan rotundum sangat

lebih kendor dari kondisi sebelum hamil. Memerlukan waktu

cukup lama agar dapat kembali normal seperti semula

Dinding abdomen tetap kendor untuk sementara waktu. Hal

ini disebabkan karena sebagai konsekuensi dari putusnya serat-

serat elastis kulit dan distensi yang berlangsung lama akibat

pembesaran uterus selama hamil. Pemulihannya harus dibantu

dengan cara berlatih. Pasca persalinan dinding perut menjadi

longgar, disebabkan karena teregang begitu lama. Namun demikian

umumnya akan pulih dalam waktu 6 minggu.

h. Perubahan tanda-tanda vital

Perubahan tanda-tanda vital menurut Maryunani (2009) adalah sebagai

berikut :

1) Tekanan darah

a) Tekanan darah < 140/90 mmHg. Tekanan darah tersebut bisa

meningkat dari pra persalinan pada 1-3 hari postpartum.


19

b) Bila tekanan darah menjadi rendah menunjukkan adanya

perdarahan postpartum. Sebaliknya bila tekanan darahnya

tinggi, merupakan petunjuk kemungkinan adanya pre-eklamsi

yang bisa timbul pada masa nifas. Namun hal seperti itu jarang

terjadi.

2) Denyut nadi

a) Denyut nadi ibu akan melambat sampai sekitar 60x /menit,

yakni pada waktu habis persalinan karena ibu dalam keadaan

istirahat penuh. Ini terjadi utamanya pada minggu pertama

postpartum.

b) Pada ibu yang nervous nadinya bias cepat, kira-kira 110x

/menit. Bisa juga terjadi gejala shock karena infeksi, khususnya

bila disertai peningkatan suhu tubuh.

3) Suhu badan

a) Sekitar hari ke 4 setelah persalinan suhu tubuh ibu mungkin

naik sedikit antara 37,20c-37,50c. Kemungkinan disebabkan

karena ikutan dari aktivitas payudara.

b) Bila kenaikan mencapai 380c pada hari kedua sampai hari-hari

berikutnya, harus diwaspadai adanya infeksi atau sepsis nifas.


20

4) Respirasi

a) Pada umumnya respirasi lambat atau bahkan normal. Mengapa

demikian, tidak lain karena ibu dalam keadaan pemulihan atau

dalam kondisi istirahat.

b) Bila ada respirasi cepat postpartum (>30x /menit) mungkin

karena adanya ikutan tanda-tanda syok


21

B. Kerangka Teori

Perubahan fisiologis masa


nifas :

1. Perubahan uterus
2. Perubahan lochea
3. Perubahan vagina dan
Pengetahuan ibu post partum
perineum
primipara tentang perubahan
4. Perubahan pada sistem
fisiologis masa nifas
pencernaan
5. Perubahan perkemihan
6. Perubahan endokrin
7. Perubahan sistem
musculoskeletal
8. Perubahan tanda-tanda
vital

Faktor-faktor yang mempengaruhi


pengetahuan :

1. Tingkat pendidikan
2. Pengalaman
3. Informasi
4. Budaya
5. Pekerjaan

Gambar 2.1 Kerangka teori


Sumber : Saleha (2009), Notomatmodjo (2010)
22

C. Kerangka Konsep

Baik

Tingkat pengetahuan ibu nifas


primipara tentang perubahan Cukup
fisiologis masa nifas

Kurang

Faktor-faktor yang mempengaruhi


pengetahuan :

1. Tingkat pendidikan
2. Pengalaman
3. Informasi
4. Budaya
5. Pekerjaan

Keterangan :

: Variabel yang tidak diteliti

: Variabel yang diteliti

Gambar 2.2 Kerangka Konsep


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif.

Menurut Arikunto (2010), penelitian deskriptif pada umumnya hanya

merupakan gambaran yang terjadi pada fenomena, yang dalam hal ini kegiatan

yang diteliti, kemudian diambil kesimpulan. Kuantitatif adalah data yang

berbentuk angka atau data yang diangkakan (Sugiyono,2011). Penelitian ini

menggambarkan tingkat pengetahuan ibu postpartum primipara tentang

perubahan fisiologis masa nifas.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat yang dilakukan oleh peneliti dalam

melaksanakan kegiatan penelitian (Hidayat, 2011). Penelitian ini dilakukan

di RB Kusmahati Pungkuk Jetis Jaten Karanganyar.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah rencana tentang jadwal yang dilakukan oleh

peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya (Hidayat, 2011).

Waktu penelitian ini dimulai pada tanggal 7 April – 25 Mei 2013.

23
24

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2010).

Populasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah semua ibu

postpartum primipara yang dirawat di RB Kusmahati Pungkuk Jetis, Jaten,

Karanganyar pada tanggal 7 April – 25 Mei didapatkan populasi sebanyak

32 ibu postpartum diambil dari rata-rata jumlah seluruh ibu postpartum.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

(Arikunto, 2010). Jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua,

tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10%-15% atau 20%-25%

atau lebih (Arikunto, 2010)

Sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah semua ibu

pospartum yang dirawat di RB Kusmahati Jetis, Jaten, Karanganyar yaitu

32 ibu postpartum.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang

digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah

sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2007).

Teknik sampling yang digunakan oleh peneliti adalah total

sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana


25

jumlah sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2007). Alasan

mengambil total sampling karena menurut Sugiyono (2007), jumlah

populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel

penelitian semuanya.

Dalam penelitian ini sampel yang diambil harus memenuhi kriteria

inklusi dan eksklusi.

a. Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh

setiap aggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel. Kriteria

inklusi pada penelitian ini yaitu:

1) Ibu pospartum yang baru pertama kali melahirkan di RB

Kusmahati.

2) Ibu pospartum yang bersedia menjadi responden dan juga dapat

membaca dan menulis.

3) Ibu postpartum yang tidak mengalami komplikasi.

b. Kriteria eksklusi adalah kriteria/ciri-ciri anggota populasi yang tidak

dapat diambil sebagai sampel. Kriteria eksklusi pada penelitian ini

yaitu:

1) Ibu pospartum yang mengalami komplikasi atau perdarahan.

2) Ibu pospartum yang tidak bersedia menjadi responden.

D. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono, (2009) instrument penelitian juga dikatakan

sebagai alat dalam pengambilan data dalam penelitan, sehingga instrument

penelitian merupakan teknik untuk mengambil data yang digunakan peneliti


26

dalam data yang dibutuhkan. Pada penelitian ini instrument yang digunakan

untuk pengumpulan data adalah kuesioner.

Kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya,

atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010).

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui

pengetahuan ibu adalah kuesioner tertutup dengan jawaban benar dan salah.

Untuk pernyataan positif (favourable) jawaba benar mendapat nilai 1

dan jawaban salah nilai 0.Untuk pernyataan negatif (Unfavourable) jawaban

benar mendapat nilai 0 dan jawaban salah nilai 1.

Tabel. 3.1 Kisi-kisi kuesioner

No. Soal Jumlah


Variabel Definisi Operasional
Favourable Unfavourable (soal)
Pengetahuan 1. Perubahan uterus 2,3 1 3
tentang 2. Perubahan lochea 4*,6,7 5 4
perubahan 3. Perubahan 8,9,10 3
fisiologis vagina dan
masa perineum
pospartum 4. Perubahan pada 11,12,13, 4
sistem 14
pencernaan
5. Perubahan 15,16, 18* 17 4
perkemihan 19,20 21
6. Perubahan 4
endokrin 22,23
7. Perubahan sistem 2
musculoskeletal 25,26, 24
8. Perubahan tanda- 27,28,29, 7
tanda vital 30

Total 30
Keterangan: *) = tidak valid
27

Untuk mengetahui kuesioner penelitian ini berkualitas, terlebih dahulu harus

dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik sejenis di luar

lokasi penelitian. Uji validitas dan uji reliabilitas dilakukan di RB Ibunda

Karanganyar pada bulan 7 Maret 2013 terhadap 30 ibu postpartum dengan 30

pernyataan.

1. Uji validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalitan atau kesahihan sesuatu instrument (Arikunto, 2006).Penelitian

ini menggunakan uji validitas dengan rumus korelasi product moment

dengan batuan program SPSS 16. Instrument ini dikatakan valid jika nilai

rhitung> rtabel.

Rumus :

Keterangan :

N : Jumlah Responden

rxy : Koefisien korelasi product moment

x : Skor pertanyaan

y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Setelah dilakukan uji validitas dengan bantuan program SPSS versi 16.0

didapatkan 2 nomor pernyataan tidak valid, yaitu nomor 4, 18 karena nilai


28

rhitung > rtabel, untuk selanjutnya nomor yang tidak valid tidak digunakan

dalam penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Reabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu

instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Instrument yang

baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih

jawaban-jawaban tertentu. Instrument yang sudah dipercaya, yang reliable

akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga (Arikunto, 2010).

Pengujian reabilitas dalam penelitian ini dengan cara mencoba

instrument 1 kali saja, analisa data yang digunakan adalah dengan

menggunakan rumus Spearman-brown dengan bantuan program komputer

SPSS 16 for windows.

Rumus spearman-brown adalah sebagai berikut :

2 x r 12 12
r11 =
1 + r 12 12

Keterangan :

r11 = Reabilitas Instrument

r½ ½ = rxyyang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan

instrument.

Menurut Arikunto (2010) Dinyatakan reliable bila nilai rhitung> rtabel.

Setelah dilakukan uji reliabilitas bantuan program SPSS versi 16.0

didapatkan nilai 0,771 > 0,361, sehingga instrumen dikatakan reliabel.


29

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan kegiatan penelitian untuk

mengumpulkan data (Hidayat, 2007).

1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui

pengisian kuesioner. Data primer didapatkan dari kuisoner tentang

perubahan fisiologis pada masa nifas yang telah di isi oleh responden di

RB Kusmahati Pungkuk.

2. Data sekunder adalah pengumpulan data yang diperoleh dari orang atau

tempat lain bukan dilakukan oleh peneliti sendiri. Data sekunder

didapatkan dari RB Kusmahati Pungkuk yang dapat menunjang penelitian

ini, yaitu jumlah data ibu postpartum primipara yang dirawat di RB

Kusmahati Pungkuk kemudian dari pendidikan, umur dan pekerjaan.

F. Variabel penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran

yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang suatu konsep

pengertian tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status,

perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit, dan sebagainya

(Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini variable yang diteliti adalah

pengetahuan ibu post partum primipara tentang perubahan fisiologis masa

pospartum.
30

G. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variable secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati ketika melakukan pengukuran secara

cermat terhadap suatu objek atau fenomena dengan menggunakan parameter

yang jelas (Hidayat, 2007).

Definisi pada penelitian ini dijabarkan sebagai berikut ;

Tabel 3.2 Definisi Operasional Penelitian

Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala Hasil Ukur


Ukur
Tingkat Kemampuan dari Kuesioner Ordinal a. Baik : bila nilai
pengetahuan responden dalam responden yang
ibu post menjawab kuesioner diperoleh (x) >
partum tentang perubahan mean + 1 SD
primipara fisiologis masa b. Cukup : bila
tentang pospartum. nilai mean –
perubahan Indikator : 1SD < x <
fisiologis 1. Perubahan uterus mean + 1SD.
masa 2. Perubahan lochea c. Kurang : bila
pospartum 3. Perubahan vagina nilai responden
dan perineum yang diperoleh
4. Perubahan pada (x) < mean –
sistem pencernaan 1SD
5. Perubahan (Riwidikdo, 2010)
perkemihan
6. Perubahan
endokrin
7. Perubahan sistem
musculoskeletal
8. Perubahan tanda-
tanda vital
31

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan data

Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya

adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Arikunto (2006),

adalah sebagai berikut :

a. Editing

Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari

kuesioner ysng telah diberikan kepada responden dan kemudian

dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing

dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak

sesuai dapat segera dilengkapi.

b. Coding

Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner tehadap tahap-tahap

dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data

selanjutnya.

c. Tabulating

Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban

kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke

dalam table.

2. Analisis Data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan analisa univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variable

dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan


32

prosentase dari tiap variable (Notoatmodjo,2010). Untuk mengetahui

tingkat pengetahuan menurut Riwidikdo (2010) adalah sebagai berikut :

a. Baik : bila responden (x) > mean + 1 SD

b. Cukup : bila nilai mean – SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

c. Kurang : bila nilai responden (x) < mean -1SD

Untuk memperoleh nilai rata-rata (mean) dengan rumus menurut

Riwidikdo (2010) :

x=
åx
n

Keterangan :

x : nilai rata-rata

Sx : jumlah seluruh data

n : banyaknya data

Sedangkan untuk memperoleh simpangan baku dengan rumus

menurut Riwidikdo (2010) :

Keterangan :

SD : Simpangan baku

xi : nilai dari data

n : banyaknya data

(å xi ) 2
å xi 2
-
n
SD =
n -1

Untuk mendapatkan jumlah jawaban dari responden dalam bentuk

persentase,digunakan rumus sebagai berikut:


33

F
P= x100%
N

Keterangan :

p : Prosentase

f : Frekwensi dari setiap jawaban angket

N : Jumlah responden

I. Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2007), etika penelitian merupakan masalah yang

sangant penting dalam penelitia. Mengingat penelitian berhubungan langsung

dengan manusia, maka segi etika penelitian harus langsung diperhatikan. Yang

perlu diperhatikan antara lain :

1. Informed concent

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian

dengan memberikan lembar persetujuan yang diberikan sebelum

penelitian.Dilakukan dengan member lembar persetujuan kepada

responden.Tujuannya agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian.Jika responden bersedia, maka harus menandatangangi lembar

persetujuan.

2. Anonimity (kerahasiaan nama/identitas)

Merupakan pemberian jaminan dalam penggunaan subjek penelitian.

Dengan cara tidakmencantumkan nama responden pada lembar alat ukur

dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.


34

3. Confidentiality (kerahasiaan hasil)

Merupakan etika dalam pemberian jamina kerahasiaan hasil

penelitian.Baik informasi ataupun masalah lainnya.Semua informasi yang

telah dikumoulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti.Hanya pada

kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil riset.

J. Jadwal Penelitian

Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai

menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian,

beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut

(Notoatmodjo, 2010). Jadwal terlampir pada lampiran 1.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RB Kusmahati yang beralamat di desa

Pungkuk kelurahan Jetis Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar. Pimpinan

RB Kusmahati Hj. Kusliati, dengan dibantu 1 Dokter Kandungan dan 4 bidan.

Demi menunjang pelayanan kepada pasien RB Kusmahati memberikan

pelayanan kesehatan yaitu meliputi ANC (Ante Natal Care), persalinan, KB

(Keluarga Berencana), Imunisasi, dan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). RB

Kusmahati melayani selama 24 jam dengan 2 shif.

Fasilitas untuk mendukung pelayanan rawat inap khususnya persalinan

sudah cukup memadai, yaitu terdapat 6 ruang nifas umum dengan masing-

masing kamar kapasitas 1 tempat tidur dan 1 ruang nifas VIP yang dilengkapi

dengan 1 tempat tidur, televisi dan kamar mandi dalam, selain itu juga terdapat

1 ruang bersalin, 1 ruang pemeriksaan, 1 ruang USG (Ultra Sonografi), dan 1

ruang obat. Pelayanan RB Kusmahati menerapkan ibu dan bayi dirawat dengan

sistem rawat gabung (rooming in) dan buka selama 24 jam. Selain sebagai RB

(Rumah Bersalin) Kusmahati juga melayani fisioterapi, dan USG (Ultra

Sonografi).

36
37

B. Hasil Penelitian

Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum

Primipara tentang Perubahan Fisiologis Masa Nifas di RB Kusmahati

Pungkuk Jetis Jaten Karanganyar”.

Tabel 4.1

Tabel Hasil Pengolahan Data

N Minimum Maximum Mean Sd.Deviation


Pengetahuan ibu 32 15,7 24,7 20,2 4,5
postpartum
primipara tentang
perubahan
fisiologis masa
nifas

Tabel 4.2

Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum Primipara tentang Perubahan Fisiologis


Masa Nifas di RB Kusmahati Pungkuk Jetis Jaten Karanganyar

Persentase
No Pengetahuan Jumlah
(%)
1 Baik 6 18,8
2 Cukup 22 68,8
3 Kurang 4 12,4
Total 32 100
Sumber: Data Primer, April 2013

Berdasarkan pada tabel 4.2 di atas tingkat pengetahuan ibu post partum

primipara tentang perubahan fisiologis masa nifas di RB Kusmahati Pungkuk

Jetis Jaten Karanganyar” responden dengan tingkat pengetahuan baik

sebanyak 6 responden (18,8%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 22

responden (68,6%) dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 4 responden


38

(12,4%). tingkat pengetahuan ibu post partum primipara tentang perubahan

fisiologis masa nifas di RB Kusmahati Pungkuk Jetis Jaten Karanganyar

kebanyakan dengan tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 22 responden

(68,8%)

Tingkat pengetahuan respoden dapat digambarkan pada diagram di bawah

ini, yaitu :

Gambar 4.1 Diagram Pie Tingkat Pengetahuan Bu Post Partum Primipara


tentang Perubahan Fisiologis Masa Nifas

C. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu post partum

primipara tentang perubahan fisiologis masa nifas di RB Kusmahati Pungkuk

Jetis Jaten Karanganyar” responden dengan tingkat pengetahuan baik

sebanyak 6 responden (18,8%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 22

responden (68,6%) dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 4 responden

(12,4%). Tingkat pengetahuan ibu post partum primipara tentang perubahan

fisiologis masa nifas di RB Kusmahati Pungkuk Jetis Jaten Karanganyar


39

kebanyakan dengan tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 22 responden

(68,8%).

Menurut Notoadmodjo (2010), pengetahuan adalah hasil dari tahu dan

ini tejadi setelah seseorang melakukan suatu pengindraan terhadap suatu objek

tertentu. Pengindraan tejadi melalui panca indra manusia yaitu indra

penglihatan, penciuman, rasa, raba, dan pengecapan. Sebagian besar

pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan

seseorang tentang suatu objek mengandung 2 aspek positif dan aspek negatif.

Kedua aspek inilah yang akan menentukan sikap seseorang terhadap objek

tertentu. Semakin banyak aspek positif dari objek di ketahui maka

menimbulkan sikap makin positif terhadap objek tesebut.

Menurut Notoatmodjo (2003), faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan yaitu tingkat pendidikan, pengalaman, informasi dan budaya.

Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi

perubahan perilaku positif yang meningkat serta pendidikan yang tinggi akan

berpengaruh pada penerimaan hal-hal baru dan dapat menyesuaikan diri

dengan hal yang baru tersebut. Informasi yang diperoleh melalui kenyataan

(melihat dan mendengar sendiri), serta melalui surat kabar, radio, TV dapat

menambah pengetahuan agar lebih luas.

Tingkat pengetahuan ibu post partum primipara tentang perubahan

fisiologis masa nifas di RB Kusmahati Pungkuk Jetis Jaten Karanganyar

kebanyakan dengan tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 22 responden

(68,8%) , berdasarkan analisa kuesioner mayoritas responden tidak


40

mengetahui pada indikator pernyataan perubahan uterus. Karena responden

pada penelitian ini adalah ibu primipara sehingga belum banyak pengalaman

atau mengetahui tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada saat nifas.

Tingkat mayoritas ibu postpartum di RB Kusmahati berpengetahuan

cukup dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang kebanyakan hanya lulusan

SMP dan kebanyakan pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga sehingga

kurangnya informasi dan rasa ingin tahu tentang perubahan fisiologis dari

masa nifas, kemudian dari faktor sosial budaya dapat dipengaruhi dari

informasi yang di dapatkan dari tetangga sekitar.

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini mempunyai kelemahan, yaitu :

1. Kendala

Waktu pengambilan data responden kurang memahami pernyataan dari

kuesioner karena kuesioner kebanyakan menggunakan bahasa di bidang

kesehatan serta pengisian kuesioner sebagian ada yang tidak diisi dan

data tidak lengkap sehingga harus mengulang untuk pengisian kuesioner.

2. Kelemahan

Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil

penelitian terbatas pada pengetahuan. Penelitian ini akan berbeda hasil

jika menggunakan lebih dari 1 variabel penelitian. Kuesioner yang

digunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab


41

“ya” atau “tidak” dan jawaban responden belum bisa untuk mengukur

pengetahuan secara mendalam.


42

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum

Primipara tentang Perubahan Fisiologis Masa Nifas di RB Kusmahati

Pungkuk Jetis Jaten Karanganyar. Tingkat pengetahuan responden dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Tingkat pengetahuan ibu post partum primipara tentang perubahan

fisiologis masa nifas di RB Kusmahati Pungkuk pada tingkat baik

sebanyak 6 responden (18,8%).

2. Tingkat pengetahuan ibu post partum primipara tentang perubahan

fisiologis masa nifas di RB Kusmahati Pungkuk pada tingkat cukup

sebanyak 22 responden (68,6%).

3. Tingkat pengetahuan ibu post partum primipara tentang perubahan

fisiologis masa nifas di RB Kusmahati Pungkuk pada tingkat kurang

sebanyak 4 responden (12,4%).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas saran yang diberikan penulis yaitu:

1. Ilmu Pengetahuan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi

ilmu pengetahuan dibidang kesehatan khususnya perubahan fisiologis

masa nifas.

42
43

2. Bagi Responden

Diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan responden dengan

pemberian informasi dan konseling khususnya tentang Perubahan

fisiologis masa nifas sehingga dapat menghindari komplikasi, pada saat

nifas.

3. Rumah Bersalin Kusmahati

Diharapkan hasil penelitian meningkatkan mutu pelayanan di RB

Kusmahati dan sebagai bahan masukan bagi petugas kesehatan dalam

memberikan konseling khususnya masa nifas dan perubahan fisiologis

masa nifas.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta :


Rineka Cipta.

Bahiyatun. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : EGC.

Bobak, M. Irene, at.al. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, edisi 4. Alih
Bahasa. : Maria A. Wijayarini. Jakarta : EGC.

Depkes RI. 2011. Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas. Jakarta: Depkes RI.

Hidayat. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisa Data.


Jakarta: Salemba Medika.

Hidayat. 2011. Menyusun Skripsi dan Tesis Edisi Revisi. Bandung:Informatika.

Manuaba. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran:


EGC.

Maryunani. 2009, Asuhan Pada Ibu dalam Masa Nifas (Postpartum), Jakarta :
Trans Info Media.

Notoatmodjo, 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Nur Kholidah, 2008. Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum Primipara Tentang
Perubahan Fisiologis Masa Nifas Di Bidan Praktek Swasta Benis Jayanto
Ngentak Kujon Ceper Klaten. KTI Tidak Dipublikasikan. STIKes
Muhammadiyah Klaten.

Pusdiknakes. 2003. Asuhan Antenatal. Jakarta: Pusdiknakes.

Riwidikdo. 2010. Statistik Kesehatan: Belajar Mudah Teknik Analisa Data dalam
Penelitian Kesehatan (Plus Aplikasi Software SPSS). Yogyakarta: Mitra
Cendekia Press.

Saleha, Siti. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba
Medika.

Sugiyono. 2007, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung:


Alfabeta.

_______. 2011, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung:


Alfabeta.
Suherni, Hesti Widyasih dan Anita Rahmawati. 2009. Perawatan Masa
Nifas.Yogyakarta : Penerbit Fitramaya.

Wiknjosastro H. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawiroharjo.

Anda mungkin juga menyukai