Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan bangsa indonesia sebagaimana yang tercantum dalam UUD 1945


alinea keempat adalah untuk melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh
tumpah darah indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdasakan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Untuk mencapai
tujuan tersebut, diselenggarakan pembangunan nasional secara berkelanjutan,
terencana dan terarah. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan
terpenting dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakanya pembangunan
kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu
dan daya saing sumber daya manusia indonesia.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, diselenggarakan berbagai upaya
kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas adalah
penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama.
Dimana puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja tertentu dan merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan
kesehatan. Fungsi daripada puskesmas itu sendiri adalah sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan
masyarakat. Dan sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama. Dalam
melaksanakan ketiga fungsi tersebut, puskesmas memilliki berbagai program
kegiatan, yang diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah yang ada dalam
rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan.
Pusat kesehatan masyarakat, disingkat Puskesmas, adalah organisasi
fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh,
terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran
serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat, upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan

1
kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang
optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.

Definisi Puskesmas menurut Depkes 1991, suatu kesatuan organisasi


fungsional yang merupakan pusat pembangunan kesehatan masyarakat yang juga
membina peran serta masyarakat disamping wilayah kerjanya dan terpadu kepada
masyarakat dalam bentuk kegiatan pokok.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas kesehatan Kabupaten / kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu
wilayah kerja tertentu.
a. Fungsi Puskesmas
a) Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan pusat
pemberdayaan
b) Masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan
c) Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama
b. Peran Puskesmas
Sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat diwilayah
terkecil dalam hal pengorganisasian masyarakat serta peran aktif masyarakat
dalam penyelenggaraan kesehatan secara mandiri.
c. Cara yang ditempuh Puskesmas
a) Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan
dalam rangka menolong dirinya sendiri
b) Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggunakan
sumber daya secara efisien dan efektif
c) Memberikan bantuan teknis
d) Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat
e) Kerjasama lintas sektor
d. Program Pokok Puskesmas
a) Program Promosi Kesehatan
1. Penyuluhan kesehatan masyarakat
2. Upaya kesehatan berbasis masyarakat
3. Pengembangan desa siaga
4. Program kesehatan survey perilaku hidup bersih dan masyarakat
5. Penilaian strata sehat dan posyandu.
b) Program Kesehatan Lingkungan
1. Pengawasan SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah)
2. Pengawasan SAMI-JAGA (Sumber Air Minum – Jamban Keluarga)

2
3. Pengawasan TTU (Tempat-tempat Umum)
4. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
5. Institusi Pemerintah Survey Jentik Nyamuk
c) Program KIA / KB
1. KIA
a. ANC (Antenatal Care)
b. PNC (Post Natal Care)
c. Pemberian tablet FE (90 tablet selama kehamilan, mulai trimester
kedua)
d. Pertolongan Persalinan
e. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
f. Pelayanan Neonatus
g. Rujukan Bumil Resti
2. KB
a. Pelayan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
b. Imunisasi Calon Pengantin (TT Catin)
c. Pelayan KB Pasangan Usia Subur
d. (PUS) Penyuluhan KB
d) Program Perbaikan Gizi Masyarakat
1. Penimbangan Bayi dan Balita (KMS)
2. Pelacakan Dan Perawatan Gizi Buruk
3. Penyuluhan Gizi
4. Stimulasi Dan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak
5. Pemberian Kapsul Vitamin A6 – 11 Bulan : Kapsul Merah Di Bulan
Februari Dan Agustus
6. PMT (Pemberian Makan Tambahan)
7. PMT Pemulihan, PMT Penyuluhan
8. ASI EKSKLUSIF
9. Kadar Pemberian Garam Berzodium
e) Program P2 M
1. Surveilans Epidemiolohi (Surveilans Terpadu Penyakit / STP)
2. Pelacakan kasus : TBC, Kusta, Flu Burung, ISPA, Diare IMS (Infeksi
Menular Seksual), Rabies, DBD, Cikungunya, Malaria, Imunisasi, UCI /
imunisasi dasar lengkap
3. KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)
4. Jadwal Imunisasi
5. Efek Samping Imunisai

3
e. Program Penunjang
Program penunjang ini biasanya dilaksanakan sebagai kegiatan tambahan,
sesuai kemampuan sumber daya manusia dan material puskesmas dalam
melakukan pelayan antara lain sebagai berikut :
1. Kesehatan Indera : pelacak kasus, rujukan
2. Kesehatan jiwa : pendataan kasus, rujukan kasus
3. Kesehatan Lansia (Lanjut Usia) : pemeriksaan, Penjaringan
4. Kesehaatn kerja : Penyuluhan, Konseling
5. Kesehatan Sekolah : Pembinaan Sekolah Sehat
6. Perkesmas
f. Status Penunjang
a) Puskesmas pembantu
Pengertian puskesmas pembantu yaitu unit pelayanan kesehatan yang
sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih
kecil.
b) Puskesmas keliling
pengertian puskesmas keliling yaitu unit pelayanan kesehatan keliling yang
dilengkapi dengan kendaraan bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan
komunikasi serta sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmas, dengan
fungsi dan dan tugas yaitu memberi pelayanan kesehatan, melakukan
penyelidikan KLB, transport rujukan pasien, penyuluhan kesehatan dengan
audio visual puskesmas
c) Bidan desa
Bidan yang bertempat didesa tersebut dan bertanggung jawab kepada kepala
puskesmas wilayah kerjanya. Adapun tugas utama bidan desa yaitu :
I. Membina PSM
II. Memberikan pelayanan
III. Menerima rujukan dari masyarakat
g. Tujuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
untuk mendukung tercapainya pembangunan kesehatan nasional yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang
yang bertampat tinggal diwilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat yang
setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan indonesia sehat.

4
h. Tugas Puskesmas
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis (UPT) kesehatan kabupaten / kota
yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah. Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama
menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan perorang (private goods) dan
pelayanan kesehatan masyarakat (public goods). Puskesmas melakukan
kegiatan-kegiatan termasuk upaya kesehatan masyarakat sebagai bentuk usaha
pembangunan kesehatan.
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung
memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam satu
wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok. Jenis
pelayanan kesehatan disesuaikan dengan kemampuan puskesmas, namun
terdapat upaya kesehatan wajib yang harus dilaksanakan oleh puskesmas
ditambah dengan upaya kesehatan pengembangan yang disesuaikan dengan
permasalahan yang ada serta kemampuan puskesmas.

Upaya-upaya kesehatn wajib itu adalah (basic six) :


a. Upaya promosi kesehatan
b. Upaya kesehatan lingkungan
c. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
d. Upaya perbaikan gizi masyarakat
e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penakit menular
f. Upaya pengobatan

i. Pelayanan Puskesmas
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan dibawah supervisi dinas
kesehatan kabupaten/ kota secara umum, mereka harus melakukan pelayanan
preventif, promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif baik melalui upaya
kesehatan perorangan (UKP) atau upaya kesehatan masyarakat (UKM).
Puskesmas dapat memberikan pelayanan rawat inap selain pelayanan rawat
jalan. Hal ini disepakati oleh puskesmas dan dinas kesehatan yang
bersangkutan. Perawat memberikan pelayanan di masyarakat, puskesmas
biasanya memiliki sub unit pelayanan seperti puskesmas pembantu, puskesmas
keliling, posyandu, pos kesehatan desa maupun pos bersalin desa (polindes).

5
B. Gambaran Umum Puskesmas Cilimus
1. Data Wilayah
a. Batas wilayah
UPT Puskesmas Cilimus terletak di kecamatan Bayongbong yang
merupakan bagian wilayah Kabupaten Garut dengan batas batas wilayah
sebagai beikut :
1) Batas utara : Desa Cibunar kecamatan Bayongbong
2) Batas selatan : Gunung Cikuray
3) Batas barat : Desa Bayongbong kecamatan Bayongbong
4) Batas timur : Desa Mangkurakyat kecamatan Cilawu
b. Luas wilayah
Luas wilayah kerja puskesmas seluas 2855,882 Ha
c. Jumlah desa
Desa wilayah kerja puskesmas Cilimus sejumlah 9 desa antara lain :
1) Desa Sukarame
2) Desa Sukamanah
3) Desa Sirnagalih
4) Desa Hegarmanah
5) Desa Salakuray
6) Desa Sukasenang
7) Desa Panembong
8) Desa Karyajaya
9) Desa Mekarjaya
d. Transportasi
Wilayah kerja Puskesmas Cilimus di semua desa dapat dilalui dengan
kendaraan Roda 2 (dua) maupun Roda 4 (empat).
e. Komunikasi
Sarana komunikasi dari Puskesmas ke luar : Telepon, Email, Radio,
Televisi, Surat Kabar Dll.

2. Data ketenagaan Puskesmas Cilimus


a. Data Tenaga
NO. JENIS KETENAGAAN JUMLAH
1 Dokter Umum 1
2 Dokter Gigi 1
3 Perawat 9
4 Perawat Gigi 1

6
5 Asisten apoteker 1
6 Bidan 18
7 Promkes 1
8 Sanitarian 1
9 Petugas Laboratorium 1
10 Non Kesehatan 6

JUMLAH 41

b. Data Pegawai
KATEGORI TUPOKSI
NO NAMA
PENDIDIKAN JABATAN POKOK INTEGRASI TAMBAHAN
1 2 3 4 5 6 7
Drs. Agus Salim, S2 Kepala Mengorganisir
M.si. Puskesmas tugas pokok
1
dan fungsi
Puskesmas
Toni Gunawan SMA Kasubag TU Mengkoordinir
kegiatan
admen dan
2
membantu
Kepala
Puskesmas
dr. Ghianesya S1 Profesi Dokter Koordinator
3
Gantina Kedokteran Umum UKP
drg. Nurul Yanuar S1 Profesi Dokter Gigi Penanggung
4 Kedokteran Gigi jawab Rawat
Jalan Gigi
Eulis Liswana S1 Profesi Perawat  Pelaksana
S.Kep,Ners Keperawatan Rawat Jalan

5  Bendahara
pengeluaran
pembantu

H. Subarna, BE D3 Kesling Kesling Pelaksana


6
Kesling
Iyar Wiarti SMA Staf TU Koordinator
7 Pelayanan
Pendaftaran
Ai Daliah, S.Kep. S1 Keperawatan Perawat Penanggung
8 Jawab Pustu
Mekarjaya
9 Hj. Iis Aisyah, S.Kep. S1 Keperawatan Perawat Pelaksana

7
rawat jalan
Kulsum, SKM S1 Kesehatan Promkes
10
Masyarakat
Mastura Irawan, S1 Keperawatan Perawat  Penanggung
S.Kep. Jawab Pustu
Sukamanah
 Pengelola

11 unit
P2P
 Pengelola
inventaris
barang

Ade Gufron SMA Staf TU Bendahara


12 Penerimaan
Pembantu
Setiani D1 Farmasi Pelaksana
13
Farmasi
14 Ade Yunarsih, SST S1 Kebidanan Bidan Kepala KIB
15 Noneng, SST S1 Kebidanan Bidan Bikor
Dewi Suminar, D3 Perawat Gigi Perawat Gigi Pelaksana
16
AMKG rawat jalan gigi
Euis Siti Saripah, D3 Kebidanan Bidan Bidan Desa
18
Amd. Keb.
Liska Nuraida, D3 Kebidanan Bidan Bidan Desa
19
Amd.Keb.
Rina Herlina, D3 Kebidanan Bidan Bidan Desa
20
Amd.Keb
Suprapti Khoiroh, D3 Kebidanan Bidan Bidan Desa
21
Amd.Keb
Neng Endah N, D3 Kebidanan Bidan Bidan Desa
22
Amd.Keb
Widia Lestari, D3 Kebidanan Bidan Bidan Desa
23
Amd.Keb.
24 Lisnawati, Amd.Keb D3 Kebidanan Bidan Bidan Desa
Seftenina Nur D3 Kebidanan Bidan Bidan Desa
25
Azizah, Amd.Keb.
Wulan Kurniasari, D3 Kebidanan Bidan Bidan Desa
26
Amd.Keb

Dede Hasanah, D3 Keperawatan Perawat Pelaksana


27
Amd.Kep Rawat Jalan
Gina Andriana, D3 Keperawatan Perawat Pelaksana
28
Amd.Kep Rawat Jalan
29 Ai Roswati, S.Kep. D3 Keperawatan Perawat Pelaksana

8
Rawat Jalan
Mumar Toha, D3 Keperawatan Perawat Pelaksana
30
Amd.Kep. Rawat Jalan
Asep Diki Permana, D3 Keperawatan Perawat Pelaksana
31
Amd.Kep. Rawat Jalan

Terra Nurrahmawati, D3 Kebidanan Bidan Pelaksana


32
Amd.Keb. KIA/KB
Indri Hardianti, D3 Kebidanan Bidan Pelaksana
33
Amd.Keb. KIA/KB
Neng Siti D3 Kebidanan Bidan Pelaksana
34 Munawaroh, KIA/KB
Amd.Keb.
Nur Risa Maulida, D3 Kebidanan Bidan Pelaksana
35
Amd.Keb. KIA/KB
Femi Arlinnuari, D3 Kebidanan Bidan Pelaksana
36
Amd.Keb. KIA/KB
Eulis Isma N, D3 Kebidanan Bidan Pelaksana
37 Amd.Keb. KIA/KB

Sully Triyanti, D3 Kebidanan Bidan Pelaksana Gizi


38
Amd.Keb.
Novi Yanti Novi Yanti Staf TU Pelaksana
39
Administratif
Budhi Susilo, Amd. D3 Staf TU Pelaksana
40
Administratif
41 Eva Lutfiah, Amd.AK D3 Analis Kimia Analis Petugas Lab

c. Visi, Misi, Motto


Visi :
Visi merupakan cita-cita dan arah atau tujuan dari suatu organisasi.
Adapun visi Puskesmas Cilimus adalah “ Penggerak Pembangunan
Kesehatan Terdepan dalam Mewujudkan Tercapainya Kecamatan Sehat”
Misi :
Misi merupakan pernyataan Puskesmas untuk mencapai Visi yang telah di
tetapkan dan disepakati bersama :
1) Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu
2) Memberikan pelayanan yang terjangkau, baik biaya maupun jarak
3) Memberdayakan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan
kesehatan
4) Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan
Motto :
“Melayani dengan Hati”

9
BAB II

KINERJA PUSKESMAS

A. Pengertian Penilaian Kinerja Puskesmas


Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan
masyarakat telah dibangun Puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis
dinas kabupaten / kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu.
Puskesmas berfungsi sebagai :
1. Pusat penggerak berwawasan kesehatan.
2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya,
Puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari :
1. Perencanaan tingkat Puskesmas
2. Lokakarya mini Puskesmas
3. Penilaian kerja Puskesmas dan manajemen sumber daya termasuk alat,
obat, keuangan dan tenaga serta didukung dengan manajemen sistem
pencatatan dan pelaporan disebut sistem informasi manajemen Puskesmas
(SIMPUS) dan upaya peningkatan mutu pelayanan ( antara lain melalui
penerapan Quality Assuranco ).
Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program
unggulan sebagaimana disebutkan dalam rencana strategis departemen
kesehatan dan program spesifik daerah, maka area program yang akan menjadi
prioritas di suatu daerah, perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah itu sendiri
demikian pula strategi dalam pencapaian tujuanya, yang harus disesuaikan
dengan masalah, kebutuhan serta potensi setempat.
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan,
mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan.
Untuk mengetahui tingkat kinerja Puskesmas, perlu diadakan penilaian kinerja
Puskesmas.
Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil
kerja / prestasi Puskesmas, pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas
sebagai instrumen supervise diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian
kinerjanya secara mandiri, kemudian dinas kesehatan kabupaten / kota
melakukan verifikasi hasilnya. Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian

10
cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan (khusus bagi
Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas perhitungan
seluruh puskesmas. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan kabupaten /
kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok ( I,
II, III ) sesuai dengan pencapaian kinerjanya pada setiap kelompok tersebut, dinas
kabupaten / kota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan
rincian nilainya, sehingga urutan pencapaian kinerjanya dapat diketahui, serta
dapat dilakukan pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus.

B. Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas


a. Tujuan
i. Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal
dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten /
kota.

ii. Tujuan Khusus


1. Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu
kegiatan serta manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan
2. Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas pada akhir tahun berdasarkan
urutan peringkat kategori kelompok Puskesmas
3. Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan
dalam penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan
kabupaten/ kota untuk tahun yang akan datang.

b. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas


i. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan
dibandingkan dengan target yang harus dicapai
ii. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari
penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah
kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas
(out put dan out come)
iii. Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/ kota dapat menetapkan tingkat
urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan
datang berdasarkan prioritasnya.
iv. Dinas kesehatan kabupaten/ kota dapat menetapkan dan mendukung
kebutuhan sumber daya Puskesmas dan urgensi pembinaan Puskesmas.

11
c. Ruang Lingkup Penilaian Kinerja Puskesmas
Ruang lingkup kerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan, manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan. Penilaian
terhadap kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di
tingkat kabupaten/ kota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam
rangka penerapan tiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui
pendekatan kesehatan masyarakat, dengan tetap mengacu pada kebijakan dan
strategi untuk mewujudkan Visi “Indonesia Sehat 2015”.

12
BAB III

PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

1. Bahan Dan Pedoman


Bahan yang dipakai dalam penilaian kinerja puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan, manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan. Sedangkan
dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis hasil
/ masalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada buku Pedoman
Penilaian Kinerja Puskesmas Dari Derektorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat
Departemen Kesehatan R. I. Tahun 2006.
2. Teknis Pelaksaaan
Teknis pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas tahun 2016 sebagaimana berikut
dibawah ini :
a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan
Puskesmas tahun 2016 (Januari s.d Desember 2016) dengan variabel dan sub
variabel yang terdapat dalam formulir penilaian kinerja Puskesmas tahun 2016.
b. Pengolahan Data
Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan perhitungan
sebagaimana berikut dibawah ini :
1. Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan
 Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H)
 Dengan target sasaran (T) dikalikan 100 atau SV (%) = Hx 100 %
 Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub variabel
∑SV
( ∑SV ) kemudian dibagi dengan jumlah variabel (n) atau V (%) = n

 Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah rerata per jenis
kegiatan. Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu :
1. Kelompok I (kinerja baik) : Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %
2. Kelompok II (kinerja cukup) : Tingkat pencapaian hasil 81– 90 %
3. Kelompok III (kinerja kurang) : Tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %

2. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas


Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dikelompokkan menjadi empat
kelompok yaitu :
1. Manajemen Operasional Puskesmas

13
2. Manajemen Alat dan Obat
3. Manajemen Keuangan
4. Manajemen Ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan mempergunakan skala
nilai sebagai berikut :
 Skala 1 nilai 4
 Skala 2 nilai 7
 Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan masing-
masing kelompok manajemen.
Cara penilaian :
1. Nilai manajemen dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas
dan dimasukkan kedalam kolom yang sesuai.
2. Hasil nilai skala dimasukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel.
3. Hasil rata-rata dari penjumlahan nilai variabel dalam manajemen
merupakan nilai akhir manajemen.
4. Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi :
a. Baik : Nilai rata-rata > 8,5
b. Cukup : Nilai 5,5 – 8,4
c. Kurang : Nilai < 5,

3. Peniaian mutu pelayanan


Cara penilaian
1. Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan
dimasukkan kedalam kolom yang sesuai.
2. Hasil nilai skala dimasukkan kedalam kolom nilai akhir tiap variabel.
3. Hasil rata-rata dari penjumlahan nilai variabel dalam mutu merupakan
nilai akhir mutu.
4. Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi :
a. Baik : Nilai rata-rata > 8,5
b. Cukup : Nilai 5,5 – 8,4
c. Kurang : Nilai < 5,5

14
BAB IV

HASIL KINERJA PUSKESMAS CILIMUS


KABUPATEN GARUT TAHUN 2016

Hasil kinerja Puskesmas tahun 2016 berdasarkan data tahun 2016 dapat kami
sajikan sebagaimana berikut ini :
A. Hasil Kinerja Pelayanan Kesehatan
1. Upaya Kesehatan Wajib
Hasil pencapaian kinerja upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan Puskesmas Cilimus Kabupaten Garut Tahun 2016.
KOMPONEN HASIL
TINGKAT
NO KEGIATAN UPAYA CAKUPAN KETERANGAN
KINERJA
KESEHATAN WAJIB (%)
Upaya Promosi 81,00% II Cukup ≥ 81 – 90 %
1
Kesehatan
Upaya Kesehatan 72,43% III Kurang ≤ 80 %
2
Lingkungan
Upaya Kesehatan Ibu 101,17% I Baik ≥ 91 %
3
Dan Anak Termasuk KB
Upaya Perbaikan Gizi 87,03% II Cukup ≥ 81 – 90 %
4
Masyarakat
Upaya Pencegahan Dan 81,03% III Cukup ≥ 81 – 90 %
5 Pemberantasan Penyakit
Menular
6 Upaya Pengobatan 100,04% I Baik ≥ 91 %
Rata-rata kinerja 87,12% II Cukup ≥ 81 – 90 %

2. Upaya Kesehatan Pengembangan


Hasil pencapaian kinerja upaya kesehatan pengembangan Puskesmas
Cilimus Kabupaten Garut Tahun 2016
HASIL
KOMPONEN TINGKAT
NO CAKUPAN KETERANGAN
KEGIATAN KINERJA
(%)
Upaya Kesehatan Usia 89,79% II Cukup ≥ 81 – 90 %
1
Lanjut

15
Upaya Kesehatan Mata/ 65,48% III Kurang ≤ 80 %
2
Pencegahan Kebutaan
3 Kesehatan Jiwa 68,08% III Kurang ≤ 80 %
Pencegahan Dan 58,47% III Kurang ≤ 80 %
4 Penanggulangan
Penyakit Gigi
Kesehatan Dan Olah 77,78% II Cukup ≥ 81 – 90 %
5
Raga
Rata-Rata Kinerja 71,92% III Kurang ≤ 80 %

Nilai cakupan kinerja pelayanan kesehatan adalah : rata-rata nilai upaya


kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan, atau dengan kata lain
nilai pencapaian upaya kesehatan wajib + pengembangan dibagi dua.
Jadi nilai kinerja cakupan pelayanan kesehatan Puskesmas KabCilimus
adalah : 79,52% (Kurang ≤ 80 %).

B. Hasil Kinerja Per Program


1. Promosi kesehatan
HASIL
KOMPONEN TINGKAT
NO CAKUPAN KETERANGAN
KEGIATAN KINERJA
(%)
Cakupan Sekolah Ber- 87,5% II Cukup ≥ 81 – 90 %
1
PHBS
Cakupan institusi 50% III Kurang ≤ 80 %
2
kesehatan ber-PHBS
Cakupan PHBS tatanan 86,5% II Cukup ≥ 81 – 90 %
3
rumah tangga
Cakupan penjaringan 100% I Baik ≥ 91 %
4 kesehatan siswa SD atau
setingkat
Rata-Rata Kinerja 81,00% II Cukup ≥ 81 – 90 %

Dengan melihat tabel diatas pada Program Promosi Kesehatan didapatkan angka
81,00% yang berarti Cukup ≥ 81 – 90 %

16
2. Kesehatan Lingkungan
HASIL
KOMPONEN TINGKAT
NO CAKUPAN KETERANGAN
KEGIATAN KINERJA
(%)
1 Pengembangan STBM 67,82% III Kurang ≤ 80 %
Pembinaan TTU/ TPM/ 77,31% III Kurang ≤ 80 %
2
Industri Kesehatan/ TP 3
Inspeksi Sanitasi Dan 83,5% II Cukup ≥ 81 – 90 %
3
Pengambilan Sempel
4 Klinik Sanitasi 50% III Kurang ≤ 80 %
5 Pengendalian Vektor 83,52% II Cukup ≥ 81 – 90 %
Rata-Rata Kinerja 72,43% II Kurang ≤ 80 %

Dengan melihat tabel di atas pada program Kesehatan Lingkungan di dapatkan


angka 72,43% yang berarti Kurang ≤ 80 %

3. Kesehatan Ibu Dan Anak Termasuk KB


HASIL
KOMPONEN TINGKAT
NO CAKUPAN KETERANGAN
KEGIATAN KINERJA
(%)
Cakupan pelayanan ibu 100,55% I Baik ≥ 91 %
1
hamil (K4)
Cakupan persalinan oleh 102,73% I Baik ≥ 91 %
2
tenaga kesehatan
Cakupan komplikasi 122,41% I Baik ≥ 91 %
3
kebidanan yang ditangani
4 Cakupan pelayanan nifas 111,11% I Baik ≥ 91 %
Cakupan kunjungan 113,15% I Baik ≥ 91 %
5
neonatus
Cakupan kunjungan 113,15% I Baik ≥ 91 %
6
neonatus lengkap
Cakupan neonatus 33,54% III Kurang ≤ 80 %
7 dengan komplikasi yang
ditangani
8 Cakupan kunjungan bayi 94,32% I Baik ≥ 91 %
Cakupan pelayanan anak 88,01% II Cukup ≥ 81 – 90 %
10
balita

17
11 Cakupan peserta KB aktif 132,76% I Baik ≥ 91 %
Rata-Rata Kinerja 101,17% I Baik ≥ 91 %

Dengan melihat tabel diatas pada Program Kesehatan Ibu dan Anak termasuk
Keluarga Berencana di dapatkan angka 101,17% yang berarti Baik ≥ 91 %

4. Upaya Kesehatan Gizi Masyarakat


HASIL
KOMPONEN TINGKAT
NO CAKUPAN KETERANGAN
KEGIATAN KINERJA
(%)
Cakupan keluarga sadar 90,32% I Baik ≥ 91 %
1
gizi
Tingkat partisipasi balita 100,21% I Baik ≥ 91 %
2 nimbang ke posyandu 1
bulan sekali (D/S)
Cakupan distribusi kapsul 111,11% I Baik ≥ 91 %
3
vit A bagi bayi
Cakupan distribusi kapsul 111,11% I Baik ≥ 91 %
4
vit A bagi anak balita
Cakupan distribusi kapsul 102,67% I Baik ≥ 91 %
5
vit A bagi ibu nifas
Cakupan distribusi tablet 102,46% I Baik ≥ 91 %
6 fe 90 tablet pada ibu
hamil
Cakupan distribusi MP- 2,15% III Kurang ≤ 80 %
7
ASI baduta gakin
Cakupan balita gizi buruk 100% I Baik ≥ 91 %
8
mendapat perawatan
9 Cakupan ASI eksklusif 63,25% III Kurang ≤ 80 %
Rata-Rata Kinerja 87,03% II Cukup ≥ 81 – 90 %

Dengan melihat tabel diatas pada program Upaya Kesehatan Gizi Masyarakat di
dapatkan angka 87,03% yang berarti Cukup ≥ 81 – 90 %

18
5. Upaya Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit Menular
HASIL
KOMPONEN TINGKAT
NO CAKUPAN KETERANGAN
KEGIATAN KINERJA
(%)
Penyelidikan epidemiologi 100% I Baik ≥ 91 %
1 dan penanggulangan
kejadian luar biasa (KLB)
Penemuan pasien TB 86,31% I Baik ≥ 91 %
2
BTA positif
Penemuan penderita 0% III Kurang ≤ 80 %
3
diare
Penderita DBD yang 100% I Baik ≥ 91 %
4
ditangani
Penemuan penderita 0% III Kurang ≤ 80 %
5
pnemonia balita
6 Pelayanan Imunisasi 85,7% II Cukup ≥ 81 – 90 %
Rata-Rata Kinerja 81,03% II Cukup ≥ 81 – 90 %

Dengan melihat tabel diatas pada program Upaya Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit Menular di dapatkan angka 81,03% yang berarti Cukup ≥ 81 – 90 %

6. Upaya Pengobatan
HASIL
KOMPONEN TINGKAT
NO CAKUPAN KETERANGAN
KEGIATAN KINERJA
(%)
1 Pengobatan Umum 146,44% I Baik ≥ 91 %
2 Pengobatan Gigi 138,47% I Baik ≥ 91 %
3 Pemeriksaan Lab 30,38% III Kurang ≤ 80 %
4 Rujukan 85% I Cukup ≥ 81 – 90 %
5 Laporan Rutin 100% I Baik ≥ 91 %
Rata-Rata Kinerja 100,04% II Cukup ≥ 81 – 90 %

Dengan melihat tabel diatas pada program Upaya Pengobatan di dapatkan angka
100,04% yang berarti Baik ≥ 91 %

19
C. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas Cilimus

KOMPONEN MANAJEMEN CAKUPAN TINGKAT


NO KETERANGAN
PUSKESMAS KEGIATAN KINERJA
MANAJEMEN 7,71 II Sedang 5,5 – 8,4
1 OPERASIONAL
PUSKESMAS
MANAJEMEN ALAT DAN 8,46 II Sedang 5,5 – 8,4
2
OBAT
3 MANAJEMEN KEUANGAN 10,00 I Baik > 8,5
MANAJEMEN 7,90 II Sedang 5,5 – 8,4
4
KETENAGAAN
Rata-Rata 8,52 II Baik > 8,5

Jadi hasil kinerja kegiatan manajemen Puskesmas adalah: Baik > 8,5 (kinerja I)

20
BAB V

ANALISIS HASIL KERJA

A. Perbandingan Hasil Kinerja Tahun 2015 Dengan Tahun 2016.

Hasil Kinerja Kegiatan (Upaya Kesehatan Wajib Dan Upaya Kesehatan


Pengembangan) Puskesmas Cilimus Tahun 2016
Pencapaian
No Jenis Kegiatan Trend
Tahun 2015 Tahun 2016
1 Upaya promosi kesehatan 80,56% 81,00% Meningkat
Upaya kesehatan 71,67% 72,43%
2 Meningkat
lingkungan
Upaya kesehatan ibu dan 98,38% 101,17%
3 anak termasuk keluarga Meningkat
berencana
Upaya perbaikan gizi 85,98% 87,03%
4 Meningkat
masyarakat
Upaya pencegahan dan 80,32% 81,03%
5 pemberantasan penyakit Meningkat
menular
6 Upaya pengobatan 99,76% 100,04% Meningkat
Upaya kesehatan
7 70,45% 71,92% Meningkat
pengembangan
Total Skor 83,87% 84,94%

1. Berdasarkan data tahun 2016 Upaya Promosi Kesehatan walaupun kriterianya


tetap Cukup tapi capaianya meningkat dari 80,56% menjadi 81,00%.

2. Data capaian kinerja Upaya Kesehatan Lingkungan tahun 2015 mengalami


peningkatan capaian tapi masih dalam kriteria Kurang dari 71,67% (2015),
menjadi 72,43 % (2016).

3. Upaya Kesehatan Ibu Dan Anak Termasuk Keluarga Berencana juga mengalami
peningkatan capaian dari 98,38% (2015), menjadi 101,17% (2016). Masih
termasuk dalam kriteria kinerja Baik.

21
4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat juga mengalami peningkatan capaian kinerja
dari 85,98% (2015), menjadi 87,03% pada tahun 2016.

5. Upaya Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit Menular tetap dalam kriteria


Cukup, capaian dari 80,32% (2015), menjadi 81,03% (2016).

6. Upaya Pengobatan mengalami peningkatan capaian kinerja 99,76% (2015),


menjadi 100,04% (2016). Hal ini disebabkan karena pengobatan mengalami
peningkatan kinerja.

B. Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas Cilimus Tahun 2015 Dan Tahun 2016.

Pencapaian
No Jenis Kegiatan Trend
Tahun 2015 Tahun 2016
Upaya kesehatan
1 70,45% 71,92% Meningkat
pengembangan

Upaya Pengembangan Kesehatan di Puskesmas Kabupaten Tahun 2015 juga


mengalami Trend peningkatan kinerja, dengan cakupan dari 70,45% (2015), menjadi
71,92% (2016).

C. Identivikasi Masalah Dan Alternatif Pemecahan Masalah.

Dengan melihat gambaran diatas hasil kinerja kegiatan puskesmas Cilimus tahun
2016 dapat di kategorikan perjenis kegiatan :

1. Kinerja Baik
a. Upaya Kesehatan Ibu dan anak
b. Upaya Pengobatan

2. Kinerja Cukup
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Gizi
c. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

3. Kinerja Kurang
a. Upaya Kesehatan Lingkungan

22
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan
Puskesmas Cilimus telah melaksanakan penilaiaan kinerja tahun 2016 dengan hasil
sebagai berikut :
1. Kinerja upaya kesehatan wajib yang meliputi promosi kesehatan, Kesehatan
Lingkungan, kesehatan ibu dan anak termasuk KB, Upaya Kesehatan Gizi
Masyarakat, upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, upaya
pengobatan dan upaya kesehatan pengembangan dengan total skor : 83,87%
(2015) mengalami peningkatan menjadi 84,94% (2016)
2. Dengan gambaran tersebut bisa dilihat hasil kinerja Puskesmas tahun 2016
dapat di kategorikan perjenis kegiatan sebagai berikut :

1. Kinerja Baik
a. Upaya Kesehatan ibu dan anak
b. Upaya Pengobatan
2. Kinerja Cukup
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Gizi
c. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
3. Kinerja Kurang
a. Upaya Kesehatan Lingkungan

B. Saran dan Usul


1. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor sebagai upaya untuk
lebih meningkatkan partisipasi masyarakat
2. Monitoring dan evaluasi dari dinas kesehatan kabupaten lebih di aktifkan
3. Diharapkan untuk tahun-tahun ke depan, masing-masing program dapat
meningkatkan hasil kinerjanya, terutama untuk program-program yang hasil
pencapaian kinerjanya masih dibawah target sasaran
4. Untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan dan mengantisipasi segala
dampak pembangunan perlu dibuat upaya baru dalam menanggulangi dan
menghadapi masalah-masalah kesehatan yang timbul
5. Sumber daya kesehatan perlu terus ditingkatkan baik kualitas maupun
kuantitas

23
24

Anda mungkin juga menyukai