Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT CIBIRU HILIR
Jl. Desa Cibiru Hilir RT 03 RW 07 Kecamatan Cileunyi Telp (022) 87822797 Kode Pos 401619
Email : pkmcibiruhilir_bandungkab@yahoo.com
Blog : http://pkmcibiruhilir.blogspot.co.id/

KERANGKA ACUAN KEGIATAN SURVEILANS


PUSKESMAS CIBIRU HILIR

A. PENDAHULUAN

Indonesia merupakan Negara yang memiliki letak wilayah geografis yang


strategis yang masih memiliki beberapa penyakit yang berpotensial terhadap
terjadinya KLB seperti campak, difteri, DBD, kolera, diare, malaria, dan masih
banyak penyakit lainnya. Penyakit tersebut apabila tidak dipantau dan
dikendalikan maka akan mengancam kesehatan masyarakat Indonesia dan
menyebabkan KLB yang lebih besa atau bahkan dapat menyebar ke Negara lain.
Untuk itu sangatlah penting dilakukan pengamatan dan monitoring kesehatan
(surveilans) dalam bentuk meningkatkan sistem kewaspadaan dini dan respon di
seluruh wilayah Indonesia dan khususnya di wilayah Puskesmas Cibiru Hilir.
Output yang dihasilkan dapat berupa table, grafik, maupun peta, sehingga dapat
dibuat analisis yang lebih tajam, respon lebih cepat, dan penanggulangan yang
lebih terarah dan akurat.

B. LATAR BELAKANG
Surveilans epidemiologi adalah kegiatan analisis dan interpretasi data
secara sistematik dan terus menerus melalui proses pengumpulan, pengolahan,
serta diseminasi/penyebaran informasi kepada unit pengguna yang membutuhkan
untuk dapat mengambil tindakan. Penyelenggaraan sistem surveilans harus
sejalan dengan visi dan misi Puskesmas Cibiru Hilir yang berkaitan dengan
pencegahan penyakit yang berpotensi menjadi wabah atau Kejadian Luar Biasa
(KLB). Dimana visi Puskesmas Cibiru Hlir adalah “Terwujudnya masyarakat yang
sehat mandiri di wilayah kerja Puskesmas Cibiru Hilir”. Misi Puskesmas Cibiru Hilir
adalah:

1. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat;


2. Mendorong masyarakat untuk berperilaku bersih dan sehat;
3. Meningkatkan peran serta aktif masyarakat untuk membuat lingkungan
yang sehat;
4. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan.
Dengan adanya KAK ini, pengelola surveilans akan mengetahui
bagaimana kegiatan surveilans berjalan efektif dan efisien, dapat mengetahui
tahapan kegiatan surveilans, dan mengetahui skala prioritas apa yang harus
dilakukan.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Tersedianya data dan informasi epidemiologi sebagai dasar
manajemen kesehatan untuk pengambilan keputusan dalam perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program kesehatan dan peningkatan
kewaspadaan serta respon kejadian luar biasa yang cepat dan tepat.
2. Tujuan Khusus
a. Menyelenggarakan deteksi dini KLB bagi penyakit menular
b. Stimulasi dalam melakukan pengendalian KLB penyakit menular
c. Meminimalkan kesakitan/kematian yang berhubungan dengan KLB
d. Memonitor kecenderungan penyakit menular
e. Menilai dampak program pengendalian penyait yang spesifik

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan Pokok
1. Pengumpulan data
2. Pengolahan data
3. Analsis data
4. Interpretasi data
5. Diseminasi data

Rincian Kegiatan:
1. Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) KLB
2. Penyelidikan Epidemiologi terhadap KLB Penyakit, Bencana dan
Keracunan Pangan
3. Mekanisme pelaporan definisi kasus
4. Sistem Komunikasi yang efektif
5. Respon cepat
6. Pengetahuan epidemiologi di lapangan
7. Deteksi Perubahan akut dari penyakit yang terjadi dan distribusinya
8. Identifikasi dan perhitungan trend dan pola penyakit
9. Identifikasi kelompok risiko tinggi menurut waktu, orang dan tempat
10. Identifikasi faktor risiko dan penyebab lainnya
11. Deteksi perubahan pelayanan kesehatan yang terjadi
12. Dapat memonitoring kecenderungan penyakit endemis
13. Mempelajari riwayat alamiah penyakit dan epidemiologinya
14. Memberikan informasi dan data dasar untuk proyeksi kebutuhan
pelayanan kesehatan di masa datang (termasuk kebencanaan
15. Membantu menetapkan masalah kesehatan prioritas dan prioritas sasaran
program pada tahap perencanaan (termasuk kebencanaan)

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara aktif dan pasif. Jenis data
Surveilans Kesehatan dapat berupa data kesakitan, kematian, dan faktor
risiko. Pengumpulan data dapat diperoleh dari berbagai sumber antara lain
individu, Fasilitas Pelayanan Kesehatan, unit statistik dan demografi, dan
sebagainya. Metode pengumpulan data dapat dilakukan melalui
wawancara, pengamatan, pengukuran, dan pemeriksaan terhadap sasaran.
Dalam melaksanakan kegiatan pengumpulan data, diperlukan instrumen
sebagai alat bantu. Instrumen dibuat sesuai dengan tujuan surveilans yang
akan dilakukan dan memuat semua variabel data yang diperlukan.

2. Pengolahan data
Sebelum data diolah dilakukan pembersihan koreksi dan cek ulang,
selanjutnya data diolah dengan cara perekaman data, validasi, pengkodean,
alih bentuk (transform) dan pengelompokan berdasarkan variabel tempat,
waktu, dan orang. Hasil pengolahan dapat berbentuk tabel, grafik, dan peta
menurut variabel golongan umur, jenis kelamin, tempat dan waktu, atau
berdasarkan faktor risiko tertentu. Setiap variabel tersebut disajikan dalam
bentuk ukuran epidemiologi yang tepat (rate, rasio dan proporsi).
Pengolahan data yang baik akan memberikan informasi spesifik suatu
penyakit dan atau masalah kesehatan. Selanjutnya adalah penyajian hasil
olahan data dalam bentuk yang informatif, dan menarik. Hal ini akan
membantu pengguna data untuk memahami keadaan yang disajikan.

3. Analisis data
Deskriptif dan/atau analitik untuk menghasilkan informasi yang sesuai
dengan tujuan surveilans yang ditetapkan. Analisis dengan metode
epidemiologi deskriptif dilakukan untuk mendapat gambaran tentang
distribusi penyakit atau masalah kesehatan serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya menurut waktu, tempat dan orang. Sedangkan analisis
dengan metode epidemiologi analitik dilakukan untuk mengetahui hubungan
antar variable yang dapat mempengaruhi peningkatan kejadian kesakitan
atau masalah kesehatan. Untuk mempermudah melakukan analisis dengan
metode epidemiologi analitik dapat menggunakan alat bantu statistik. Hasil
analisis akan memberikan arah dalam menentukan besaran masalah,
kecenderungan suatu keadaan, sebab akibat suatu kejadian, dan penarikan
kesimpulan. Penarikan kesimpulan hasil analisis harus didukung dengan
teori dan kajian ilmiah yang sudah ada.

4. Diseminasi informasi
Diseminasi informasi dapat disampaikan dalam bentuk buletin, surat
edaran, laporan berkala, forum pertemuan, termasuk publikasi ilmiah.
Diseminasi informasi dilakukan dengan memanfaatkan sarana teknologi
informasi yang mudah diakses. Diseminasi informasi dapat juga dilakukan
apabila petugas surveilans secara aktif terlibat dalam perencanaan,
pelaksanaan dan monitoring evaluasi program kesehatan, dengan
menyampaikan hasil analisis.

5. Monitoring dan Evaluasi


Monitoring Surveilans Kesehatan dilaksanakan secara berkala untuk
mendapatkan informasi atau mengukur indikator kinerja kegiatan.
Monitoring dilaksanakan sebagai bagian dalam pelaksanaan surveilans
yang sedang berjalan. Disamping itu monitoring akan mengawal agar
tahapan pencapaian tujuan kegiatan sesuai target yang telah ditetapkan.
Bila dalam pelaksanaan monitoring ditemukan hal yang tidak sesuai
rencana, maka dapat dilakukan koreksi dan perbaikan pada waktu yang
tepat.
Evaluasi dilaksanakan untuk mengukur hasil dari Surveilans Kesehatan
yang telah dilaksanakan dalam perode waktu tertentu. Disebabkan
banyaknya aspek yang berpengaruh dalam pencapaian suatu hasil, maka
evaluasi objektif harus dapat digambarkan dalam menilai suatu pencapaian
program. Peran dan kontribusi Surveilans Kesehatan terhadap suatu
perubahan dan hasil program kesehatan harus dapat dinilai dan
digambarkan dalam proses evaluasi.
F. SASARAN
Sasaran dari program surveilans adaah semua lapisan masyarakat yang
mencakup semua umur. Sasaran penyelenggaraan Surveilans Kesehatan
meliputi program kesehatan yang ditetapkan berdasarkan prioritas nasional,
spesifik lokal atau daerah, bilateral, regional dan global, serta program lain
yang dapat berdampak terhadap kesehatan.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan surveilans di Puskesmas Cibiru Hilir dilakukan pada setiap hari
kerja yaitu hari senin-sabtu pada pukul 07.30-14.00. Kegiatan surveilans di
lapangan dilakukan setiap hari ketika terjadi kasus.

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Kegiatan surveilans di Puskesmas Cibiru Hilir dilakukan pada setiap hari
kerja yaitu hari senin-sabtu pada pukul 07.30-14.00. Kegiatan surveilans di
lapangan dilakukan setiap hari ketika terjadi kasus.

I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilakukan setiap minggu dan setiap bulan.
Untuk laporan tiap minggu, dilaporkan berupa sms ke SKDR Center setiap
hari senin atau paling lambat selasa. Untuk laporan bulanan yaitu Surveilans
Terpadu Penyakit (STP) dilaporkan setiap bulan.
Evaluasi dilaksanakan untuk mengukur hasil dari Surveilans Kesehatan
yang telah dilaksanakan dalam perode waktu tertentu. Disebabkan banyaknya
aspek yang berpengaruh dalam pencapaian suatu hasil, maka evaluasi
objektif harus dapat digambarkan dalam menilai suatu pencapaian program.
Peran dan kontribusi Surveilans Kesehatan terhadap suatu perubahan dan
hasil program kesehatan harus dapat dinilai dan digambarkan dalam proses
evaluasi.
J. PEMBIAYAAN DAN ANGGARAN

Kegiatan surveilans bersumber dana yang berasal dari Bantuan


Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Cibiru Hilir tahun anggaran 2017
dan BLUD UPT Yankes Kecamatan Cileunyi.

Cibiru Hilir , Juli 2017

Mengetahui
Kepala Puskesmas Cibiru Hilir

dr. Mutia Nurhayati


NIP. 19741007200212 2 009

Anda mungkin juga menyukai