Anda di halaman 1dari 2

1.

PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL


Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga professional (dokter spesialis
kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan, perawat) kepada ibu hamil selama masa
kehamilannya. Pelayanan kesehatan ibu hamil (K4) merupakan gambaran besaran ibu hamil
yang mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai standar serta paling sedikit empat kali
kunjungan, dengan distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester dua dan dua
kali pada trimester ketiga. Pelayanan kesehatan ibu hamil dipakai sebagai indikator untuk
mengetahui tingkat perlindungan ibu hamil.
Gambar 1.1. Menunjukkan bahwa Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil di wilayah kerja Puskesmas
Botania Tahun 2017 sebesar 95,52 % . Pelayanan kesehatan ibu hamil belum mencapai 100 %
disebabkan kurangnya kerjasama dengan jejaring dalam masalah laporan dan belum berjalanya
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K).

2. PELAYANAN KESEHATAN IBU BERSALIN


Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia, 80 % karena komplikasi obstetri dan 20% oleh
sebab lainnya. Sedangkan penyebab tidak langsung adalah 3 Terlambat dan 4 Terlalu. Tiga faktor
terlambat yang dimaksud adalah terlamabat dalam mengambil keputusan, terlambat sampai ke
tempat rujukan, dan terlambat dalam mendapat pelayanan di fasilitas kesehatan . Adapun 4
terlalu adalah terlalu muda saat melahirkan, terlalu tua melahirkan, terlalu banyak anak, dan
terlalu dekat jarak melahirkan. Untuk mengatasi hal itu diperlukan upaya pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan dan keterlibatan masyarakat madani termasuk organisasi
profesi dalam menurunkan Angka Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Indonesia
Gambar 2.1. Menunjukkan bahwa Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin di wilayah kerja Puskesmas
Botania Tahun 2017 sebesar 96,44 %. Pelayanan kesehatan ibu bersalin belum mencapai 100 %
disebabkan oleh Ibu hamil bersalin di fasilitas kesehatan di luar Puskesmas tetapi jejaring tidak
melaporkan dan karena faktor tingginya mobilisasi penduduk di wilayah kerja Puskesmas
Botania sehingga tidak ada laporan ibu bersalin.

3. PELAYANAN KESEHATAN BAYI BARU LAHIR


Pelayanan kesehatan bayi baru lahir (neonatus) adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang
diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompoten kepada neonatus sedikitnya 2 kali selama
periode 0 sampai dengan 28 hari setelah lahir baik di fasilitas kesehatan maupun melalui
kunjungan rumah. Pelayanan kesehatan neonatus lengkap adalah cakupan neonatus yang
mendapatkan pelayanan sesuai standar paling sedikit 3 kali dengan distribusi waktu 1 kali pada
6-48 jam, 1 kali pada hari ke 3 - hari ke 7 dan 1 kali pada hari ke 8 hari – hari ke 28 setelah lahir
di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Dengan indikator ini dapat diketahui
efektifitas dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal.
Gambar 3.1. Menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan bayi baru lahir di wilayah kerja
Puskesmas Botania Tahun 2017 sebesar 77,93 %. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir belum
mencapai target 100 persen dikarenakan karena masing kurangnya sistem pencatatan dan
pelaporan.
4. PELAYANAN KESEHATAN BALITA
Anak balita (12-59 bulan) memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan setiap bulan,
minimal 8 kali dalam setahun yang tercatat di Kohort Anak Balita dan Pra Sekolah, Buku
KIA/KMS atau buku pencatatan dan pelaporan lainnya. Pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan setiap anak usia 12-59 bulan dilaksanakan melalui pelayanan Stimulasi Deteksi
Intervesi Dini Tumbuhan Kembang (SDIDTK) minimal 2 kali pertahun (setiap 6 bulan) dan
tercatat pada Kohort Anak Balita dan Prasekolah atau pencatatan pelaporan lainnya.
Gambar 3.2. Menunjukkan cakupan pelayanan anak balita tahun 2017 di wilayah kerja
Puskesmas Botania sebesar 35,07 % , kurang dari target 100 persen. Beberapa hal yang menjadi
masalah dan penyebabnya adalah belum jalannya kohort di Puskesmas Botania, masih
rendahnya kunjungan balita ke posyandu, dan cakupan Vitamin A juga belum mencapai target.

5. PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA PENDIDIKAN DASAR (USIA 7-12 TAHUN)

6. PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA PRODUKTIF (USIA 15-59 TAHUN)


7. PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA LANJUT (LEBIH DARI 60 TAHUN)
8. PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA HIPETENSI
9. PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA DIABETES MILETUS
10. PELAYANAN KESEHATAN ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA BERAT
11. PELAYANAN KESEHATAN ORANG DENGAN TB
12. PELAYANAN KESEHATAN ORANG DENGAN RESIKO TERINFEKSI HIV

Anda mungkin juga menyukai