Anda di halaman 1dari 22

Cakupan Rendah/ Tinggi

Tidak pernah dianalisa

1. Tidak mengetahui secara pasti daerah kantong dan


sudah berapa lama cakupannya rendah
2. Tidak waspada terhadap resiko terjadinya KLB
3. Logistik  tidak jelas kemana
 Pencatatan dan pelaporan yang tidak sesuai
standar di tk desa & puskesmas
 Analisa PWS belum optimal dilakukan
 Belum optimal nya pelacakan terhadap
sasaran yang belum/tidak lengkap
mendapatkan imunisasi
 Data sasaran belum berdasarkan keadaan riil
di lapangan (khususnya untuk tingkat desa)
 Masih kurangnya kesadaran orang
tua/masyarakat akan pentingnya imunisasi
bagi anak
1. Peningkatan cakupan imunisasi yang tinggi dan merata serta
terjangkau :
Belum Pernah Imunisasi  Sweeping Defaulter Tracking
Tidak lengkap imunisasi dasar  (Pelacakan)
Drop-out Follow Up (DOFU)
• Tidak pernah mencapai UCI selama 2 tahun berturut-turut &
banyak anak usia 1-3 th belum lengkap imunisasi  Backlog
Fighting (BLF)
• Tidak pernah mencapai UCI selama 3 tahun berturut-turut dan
banyak kasus PD3I  Crash Program
• Daerah dengan akses sulit dan biaya transport sangat mahal
 SOS
Strategi Penguatan Imunisasi

2. Peningkatan kualitas pelayanan imunisasi melalui :


- Petugas yang kompeten
- Peralatan & logistik yang memenuhi standar

3. Penggerakan Masyarakat untuk Mau dan Mampu


menjangkau pelayanan imunisasi  Pemberdayaan
organisasi kemasyarakatan & Lintas Sektor-Lintas
Program
 Keterpaduan  Pemerintah, Swasta & Masyarakat
Penggerakan Masyarakat untuk Mau dan Mampu menjangkau
pelayanan imunisasi
 Peningkatan & Pemerataan jangkauan pelayanan
– Tersedianya Pelayanan Imunisasi Stasioner yang terjangkau
masyarakat
– Tersedianya Pelayanan Imunisasi yang menjangkau masyarakat
di daerah sulit
– Setiap bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap
 Kualitas Pelayanan  Mutu pelayanan standar
– Petugas yang terampil
– Coldchain dan Vaksin yang berkualitas
– Pemberian Imunisasi yang benar
 Kesinambungan  perencanaan & anggaran (APBN, APBD, LSM
dan masyarakat)
 Perhatian Khusus diberikan untuk wilayah rawan sosial, rawan
penyakit (KLB)
 Melaksanakan kesepakatan global: Eradikasi Polio, Eliminasi
1. Percepatan/Akselerasi
› Penguatan/ Revitalisasi PWS Analisa dg TL permasalahan
› Ketersedian (Tenaga, Logistik, Operasional)
› Pemerataan Pelayanan dalam rangka meningkatkan IDL & UCI
(DOFU,Sweeping, SOS)
› Monitoring & Evaluasi secara berkala & teratur ( RR, SS, DQS,
Surveilen KIPI)
› Memanfaatkan perkembangan metoda & teknologi yg efektif,
berkualitas, efisien.
› Memperkuat infra struktur (kompetensi SDM, cold chain) dan
manajemen
petugas scr berjenjang / RS, UPS)
› Dukungan masyarakat (Optimalisasi hak & Kewajiban sesuai UU)
› Introduksi Vaksin Baru (IPV, Rubella,Rotavirus, JE, Pneumococcus)
2015-2019
2. Kemitraan
LP (KIA, Gizi, Malaria)
LS (Pemda, Diknas, Kemenag, Swasta dll)
1) Input
a) Logistik (vaksin, Peralatan rantai vaksin , ADS, & RR serta
operasional)
 Vaksin  Poten, Aman dan memenuhi standar
 Peralatan rantai vaksin (LE, Vaccine carrier dll)  Cukup &
berkualitas
b) Perbedaan Data Sasaran (Denominator)  BPS, Pendataan
2) Proses
a) Petugas kesehatan
 KURANG/TIDAK memberikan informasi ttg imunisasi dgn
lengkap & jelas SDM ↓
 Pesan yg tidak efektif, tidak sesuai kebutuhan masyarakat
 Materi KIE
 Pengetahuan/Ketrampilan ~ Mutasi petugas
b) Masyarakat
 Respon masyarakat  msh ada yg kontra thdp Imunisasi
 Kurangnya pengetahuan & kesadaran ttg pentingnya
imunisasi
 Informasi terkait imunisasi yg beredar banyak tidak tepat
c) Kurangnya dukungan dari LS, toma & tokoh agama
setempat.
3) Output
 Kuantitas & Kualitas Cakupan ???
1) Kuantitas & Kualitas cakupan dibawah target &
tidak merata, secara nyata terlihat dengan
timbulnya dampak program (KLB Difteri dan
Campak↑)
2) Kurang optimalnya Pemantauan & Evaluasi
Program Imunisasi
 Rutin  RR, PWS , Monitoring Keamanan Vaksin
 analisa dan tindak lanjut
 Periodik  DQS : Akurasi tingkat desa ke
Puskesmas (17-25%)
 Masih rendahnya monitoring keamanan vaksin
 KIPI yg tdk terselesaikan
1. Memperkuat kerjasama dengan LS/LP terkait
untuk sinkronisasi kegiatan imunisasi dan
pelaksanaan strategi SOS pada daerah sulit
dan sulit dijangkau sehingga dapat
memberikan percepatan dalam pencapaian
UCI Desa.
2. Optimalisasi anggaran dalam rangka
mendukung pelaksanaan kegiatan imunisasi
3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat
melalui media KIE dan Iklan Layanan Imunisasi.
 Melengkapi imunisasi dasar bagi bayi,
sesuai jenis antigen yang belum didapat
(kegiatan mencari bayi yang tidak
datang pada jadwal imunisasi sesuai
status imunisasi sebelumnya dengan
melihat buku kohort desa) sehingga
dapat menekan angka Drop Out (DO)
 Memberikan kekebalan/imunitas
individu untuk mencapai target UCI
• Melengkapi imunisasi rutin
 Upaya aktif mencari dan melengkapi imunisasi
bagi bayi yang belum pernah didapat (kegiatan
mencari bayi yang tidak pernah datang pada
jadwal imunisasi dengan melihat buku kohort
desa

• Atau bila cakupan imunisasi kelurahan rata-rata


bulanan dibawah 6,7% selama 3 bulan berturut-
turut, maka sweeping harus segera dilakukan

 guna memberikan kekebalan/imunitas individu


dan herd imunity serta mencapai target UCI
Pengertian SOS
adalah suatu strategi untuk menjangkau
semua populasi yang sulit terjangkau
(unreached) dalam pelayanan imunisasi
dan pelayanan kesehatan lainnya
secara periodik dan berkesinambungan
Prinsip: Sistematis & Terencana
1.Rutin :
Teratur (Harian, Mingguan, Bulanan, Triwulan)
(Kohor bayi, Kohor Ibu Rekapitulasi), PWS, Surveilans
KIPI,
RR berbasis web  Pencatatan dan Pelaporan
2.Periodik
 Internal (DQS, EVSM/EVM, SS, RCA)
 Eksternal (DQA, Coverage Survei, VMA (Vaccine
Management Assessment)
 Penilaian
30000
25000
20000
15000
10000
5000
0
-5000
-10000
Tanjun
Karimu Natun Anam
Bintan Lingga Batam gpinan Kepri
n a bas
g
DPTHBHiB 1 2707 1927 430 905 431 13317 2853 22570
DPTHBHib 3 3157 2268 566 989 506 15618 3397 26501
DO -450 -341 -136 -84 -75 -2301 -544 -3931
40000

30000

20000

10000

-10000
Kari Binta Natu Ling Ana Bata Tanj Kepri
mun n na ga mba m ung
s pina
ng
DPTHBHiB 1 2707 1927 430 905 431 13317 2853 22570
Campak 2969 2325 616 1011 494 21123 3519 32057
DO -262 -398 -186 -106 -63 -7806 -666 -9487
ASAS AKUNTABILITAS

Anda mungkin juga menyukai