Anda di halaman 1dari 2

Abdurachman, A., dan S. Sutono. 2002. Teknologi pengendalian erosi lahan berlereng. hlm.

103-
145 dalam Teknologi Pengelolaan Lahan Kering: Menuju Pertanian Produktif
dan Ramah Lingkungan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan
Agroklimat. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen
Pertanian.

Brata, K.R. 2004. Modifikasi Sistem Mikrocatchment untuk Konservasi Tanah dan Air Pada
Pertanian Lahan Kering. Departemen Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian. Institut
Pertanian Bogor.

Dariah, A., Subagyo, H., Tafakresnanto dan S. Marwan. 2003. Kepekaan tanah terhadap erosi.
Jurnal Akta Agrosia Vol. 8, No. 2. Bogor.

P3HTA (Proyek Penelitian Penyelamatan Hutan, Tanah dan Air). 1990. Petunjuk Teknis Usaha
Tani Konservasi Daerah Limpasan Sungai. Dalam Sukmana et al. (Eds.). Badan
Litbang Pertanian. Departemen Pertanian.

Peraturan Menteri Pertanian. 2006. Pedoman Umum Budidaya Pertanian Pada Lahan
Pegunungan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR :
47/Permentan/OT.140/10/2006 hal iv

Raharjo, Ristanto. 2006. Studi Terhadap Produktivitas Serasah, Dekomposisi Serasah, Air
Tembus Tajuk Dan Aliran Batang Serta Leaching Pada Beberapa Kerapatan
Tegakan Pinus (Pinus Merkusii), Di Blok Cimenyan, Hutan Pendidikan Gunung
Walat, Sukabumi. Skripsi. Fakultas Kehutanan. IPB. Bogor

Sembiring, H., M. Thamrin, A. Farid, G. Kartono, A. Rachman, dan S. Sukmana. 1989.


Pengaruh bentuk teras terhadap erosi dan produktivitas tanah aquic tropudalf di
Srimulyo, Malang. Risalah Diskusi Ilmiah Hasil Penelitian Pertanian Lahan
Kering dan Konservasi di DAS. Proyek Penelitian Penyelamatan Hutan, Tanah
dan Air, Badan Litbang Pertanian, Jakarta. hlm. 18−24.

Sinaga, S. 2000. Asam Abisik Sebuah Mekanisme Adaptasi Tanaman Terhadap Cekaman
Kekeringan. http://reseach.merubuana.ac.id[05 Desember 2010]
Subagiyono, K., Marwanto, S., Kurnia, U. 2003. Teknik Konservasi Tanah Secara Vegetatif.
Balai Penelitian Tanah. Bogor Hal 6.

Vanis,R.D. 2007. Pengaruh Pemupukan dan Interval Defoliasi terhadap Pertumbuhan dan
Produktivitas Rumput Gajah di Bawah Tegakan Pohon Sengon. Skripsi. Fakultas
Peternakan, Institut Pertanian Bogor,Bogor.

Suripin, 2001, Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air, Penerbit Andi, Yogykarta

CV. Karya Barokah. Online. Rumput Vetiver (Akar Wangi).


http://karyabarokah.indonetwork.co.id/3642521/rumput-vetiver-akar-wangi.htm

Erfandi, D., Undang Kurnia, dan O. Sopandi. 2002. Pengendalian erosi dan perubahan sifat fisik
tanah pada lahan sayuran berlereng. Hlm. 277-286 dalam Prosiding Seminar
Nasional Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Pupuk. Buku II. Pusat Penelitian
dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. Bogor, 2002.

Maridi. 2004. Pendekatan Vegetatif Dalam Upaya Konservasi Das Bengawan Solo (Studi Kasus
di Sub DAS Keduang). Seminar Nasional VIII Pendidikan Biologi.

Sutapraja, H., dan Asandhi. 1998. Pengaruh arah guludan, mulsa, dan tumpangsari terhadap
pertumbuhan dan hasil kentang serta erosi di dataran tinggi Batur, Jurnal
Hortikultura, 8 (1): 1.006-1.013

Utomo, Wani Hadi. 1994. Erosi dan Konservasi Tanah. Malang : IKIP Malang.

Abdurachman, et.al. 2005. Kriteria Biofisik dalam Penetapan Lahan Sawah Abadi
di Pulau Jawa. Jurnal Litbang Pertanian. 24 (4). 2005

Mawardi. (2011). Peranan Teras Kredit Sebagai Pengendali Laju Erosi Pada Lahan Bervegetasi
Kacang Tanah, Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang, Teknis vol. 6
no.3 Desember 2011 : 105 -113.

Anda mungkin juga menyukai