Termometer
Beker glass
Bunsen
Tripod
Kawat kasa
Boyle set
Gelas ukur
Dasar teori
Bilagas suhunya dinaikkan dengan tekanan tetap, maka volumenya akan bertambah
besar. Peristiwa tersebut dinyatakan oleh Hkum Gay Lussac sebagai berikut:
dengan :
V= volume
T= suhu
C= konstanta
Pada suhuyang tetap, bila gas diekspansikan, maka tekanannya akan berubah mengikuti
Hukum Boyle sebagai berikut:
dengan:
P= tekanan
V= volume
C= konstanta
Secara umum untuk gas ideal, hubungan tekanan (P), volume(V), dan suhu(T) dinyatakan
dalam Hukum Boyle-Gay Lussac sebagai berikut:
Prosedur percobaan
1. Ukur Volume(V), tekanan(P) dan suhu (T) mula-mula dari gas dalam tabung
yang terhubung dengan Boyle set
2. Tuangkan air ke dalam gelas ukur lalu panaskan menggunakan bunsen, lalu
ukur suhu air sebelum dituangkan ke dalam beker glass
3. Letakkan tabung yang terhubung dengan set Boyle pada beker glass,lalu
tuangkan air yang sudah dipanaskan ke dalam beker glass
4. Perhatikan perubahan kedudukan air raksa dalam set Boyle,lalu tandai
kedudukan air raksa sesaat air panas dimasukkan ke dalam beker glass
5. Ukur suhu air yang berada pada beker glass saat mencapai kesetimbangan
6. Masukkan data ke dalam table
7. Dinginkan suhu pada tabung yang terhubung dengan Boyle set, agar tekanan
dan volume Boyle set kembali seperti semula
8. Lakukan langkah 2 hingga 7 untuk pengambilan data berikutnya
No T V P PV
(K) (cc) (cm Hg)
1 302 187,41 76 14243,16 47,16
2 334 192,16 81,6 15680,256 46,94
3 337 192,84 82,4 15890,016 47,15
4 341 192,49 82 15784,18 46,28
5 344 193,34 83 16047,22 46,64
Analisis Data
Perhitungan V pada data tabel nomor 1 menggunakan cara perhitungan volume pada
bagian di Boyle set yang terhubung dengan tabung, bagian-bagian tersebut terdiri dari pipa
kecil, pipa sedang, dan tabung yang berbentuk bola
V= π r2 t
= 3,14 . (0,375)2 . 13 cm
Diameter= 0,77 cm
V= π r2 t
= 3,14 . (0,385)2 . 64 cm
= 29,787296 cm3
Diameter= 6, 375 cm
V= π r3
= . 3,14 . (3,1875)3
= 135, 58 cm3
V0+ ΔH
Nilai P.V seharusnya konstan atau P1.V1 = P2.V2. Namun pada data diperoleh nilai
yang berbeda antar masing-masing data. Begitu pula dengan nilai , diperoleh nilai yang
berbeda antar masing-masing data. Hal tersebut dikarenakan oleh beberapa faktor yaitu:
Pengamat membuat suhu yang berbeda untuk tiap pengambilan data untuk mencoba
sebaiknya dilakukan dengan cepat karena ketinggian air raksa mudah berubah apabila suhu
pada Boyle set berubah.
Kesimpulan
Nilai konstan, hal tersebut dapat dilihat dari hasil perhitungan yang kurang lebih
sama hasilnya. Sebaiknya pengukuran suhu air di Beker glass dilakukan saat suhu pada
thermometer stabil, kaena pada saat itu terjadi kesetimbangan termal(suhu air di Beker glass
sama dengan suhu pada Boyle set).
Tugas
1. Nilai pada data nomor 1 hingga 5
47,16
46,94
47,15
46,28
46,64
3. Nilai P.V seharusnya konstan atau P1.V1 = P2.V2. Namun pada data
diperoleh nilai yang berbeda antar masing-masing data. Begitu pula dengan
nilai , diperoleh nilai yang berbeda antar masing-masing data. Hal tersebut
4. Nilai konstan, hal tersebut dapat dilihat dari hasil perhitungan yang kurang
lebih sama hasilnya. Sebaiknya pengukuran suhu air di Beker glass dilakukan
saat suhu pada thermometer stabil, kaena pada saat itu terjadi kesetimbangan
termal(suhu air di Beker glass sama dengan suhu pada Boyle set).