TUJUAN :
Data tersebut tentunya menggambarkan potensi yang besar pada peningkatan jumlah desa yang akan
masuk kategori merah dan kuning bahkan bergesernya desa hijau menjadi kuning demikian juga dengan
desa-desa kuning menjadi merah bahkan disinyalir jika tidak dilakukan pendampingan yang lebih baik
pada desa-desa tahun 2016 yang sedang dalam Tahap Pelaksanaan pada tahun 2017 ini, akan
menambah jumlah desa-desa merah dan kuning, seperti yang dinyatakan oleh anggota Missi Bank Dunia
dalam pertemuan penutupan kunjungan di Sulawesi Tengah bulan Agustus 2017.
Dari laporan bulanan baik FM dan FS maupun DC terungkap bahwa terdapat berbagai faktor yang
menyebabkan masih rendahnya desa-desa yang tidak memiliki iuran ataupun Iuran yang tidak sesuai
dengan Tarif Setting, yaitu; aspek legalitas BPSPAMS yang tidak diperkuat dengan Keputusan Kepala
Desa, demikian juga dengan Tarif Setting, BPSPAMS tidak aktif baik pada periode perencanaan dan
pelaksanaan maupun pada periode pasca, dan adanya pihak perusahaan yang membiayai kerusakan
sebagai kompensasi pengambilan air yang tidak terbatas untuk kebutuhan industri.
AYO AMATI
Kasus 1 :
Desa Anutapura di kabupaten Toraranga Provinsi Kalukutinggi mendapatkan program PAMSIMAS tahun
2015 yang telah sukses melaksanakan pembangunan SPAMS dan diresmikan langsung oleh Bupati yang
dihadiri oleh sebagian besar masyarakat dan pejabat kabupaten, pada acara tersebut juga dilakukan
serah terima oleh Bupati kepada BPSPAMS mewakili masyarakat.
Namun dibalik kemeriahan acara peresmian dan penyerahan oleh Bupati, ternyata sampai saat ini
(tahun 2017) pengelolaan SPAMS tidak memiliki legalitas yang dikeluarkan oleh Pemerintah Desa, baik
yang menjabat pada periode palaksanaan sampai peresmian maupun yang baru setahun lalu terpilih,
berbagai dalih dikemukaan oleh Kepala Desa, baik sisi proses pemilihan, akuntabilitas, kemampuan
tekhnis maupun manajeril serta dasar hukum terbitnya Perdes. Kondisi ini menyebabkan tingkat
keaktifan pengurus BPSPAM yang rendah , Iuran tidak berdasarkan Tarif Setting itupun hanya sebagian
kecil masyarakat yang secra rutin membayar dan perencanaan SR dengan menggunakan meteran air
yang tidak terealisasi.
AYO DISKUSIKAN
1. Langkah-langkah apa yang akan anda lakukan agar Perdes berkaitan dengan Pengelolaan SAMS
segera tersusun dan disahkan.
2. Identifikasi pelaku-pelaku terkait dan perannya dal;am dan luar desa untuk mempercepat
proses penyusunan dan pengesahan Perdes
3. Langkah-langkah apa yang akan anda lakukan sebagai FM agar semua lapisan masyarakat
memperoleh informasi yang jelas tentang Perdes Pengelolaan SPAMS dan adanya komitmen
untuk memenuhi Tarrif Setting yang merupakan bagian dari Perdes tersebut.
4. Identifikasi tantangan dan cara penyelesaiannya (mitigasi) dari setiap langkah yang anda
rumuskan pada poin 3.
Desa Uentilo Kabupaten Tanaraowwa Provinsi Tuvayangi telah meningkamati SPAMS dari program
PAMSIMAS sejak 3.5 tahun yang lalu, kondisi saat ini sebagian berfungsi karena distribusi air yang tidak
lagi merata yang disebabkan penggunaan oleh rumah tangga yang melampaui peruntukkan disebabkan
tidak menggunakan meteran air dan tidak adanya pengawasan serta sanksi oleh BPSPAMS.
1. Apa yang anda dapat simpulkan dari berbagai alasan ketidakaktifan Pengurus BPSAPMS desa
Uentilo dan apa rekomendasi anda kepda Kepala Desa dan KKM agar pengelolaan SPAMS dapat
berfungsi dan melayani masyarakat secara optimal serta berkelanjutan
2. Langkah-langkah apa yang akan anda lakukan untuk menjalankan rekomendasi tersebut
3. Identifikasi tantangan dan cara menyelesaikan tantangan (mitigasi) dari setiap langkah yang
anda rumuskan pada poin 2.
Telah 2 tahun Desa Uvempoi Kabupaten Kaledo Provinsi Japi menikmati SPAMS dari program
PAMSIMAS, air berfungsi baik, meskipun rencana penggunaan meteran baru akan direalisasikan melalui
APBDes 2018 sebanyak 150 SR yang diprioritaskan untuk masyarakat yang termasuk kategori miskin dan
menengah.
Iuran air yang telah ditetapkan dalam RKM dengan Tarif Setting Rp. 500/M 3 direncanakan akan
diterapkan setelah SR dengan meteran terpasang, saat ini Iuran ditetapkan Rp. 8.500/rumah/bulan dan
3 perusahan penambangan Galian C dengan tariff Rp. 25.000/perusahaan/bulan, yang juga teridetifikasi
menjual kembali air tersebut ke kapal-kapal tongkang pemuat pasir antar pulau.
Tidak semua rumah tangga bersedia membayar Rp. 8.500 dengan alasan ketidakadilan karena
perusahaan-perusahaan yang menggunakan air tanpa batas hanya membayar Rp. 25.000, meskipun jika
terjadi kerusakan ketiga perusahaan tersebut membiayai sepenuhnya, sehingga keseluruhan Iuran yang
terkumpul dapat membiayai operasional BPSPAMS dalam hal ini ATK dan Upah. Berbagai pihak telah
menyarankan kepada Kepala Desa dan BPSPAMS untuk memasang meteran untuk ketiga perusahaan
tersebut dengan tarif yang lebih tinggi dari Tarif Setting untuk masyarakat yang hanya menggunakan
untuk kebutuhan domestik/rumahtangga semata. tetapi saran tersebut sampai saat ini tidak
ditindaklanjuti oleh Kepala Desa dan BPSPAMS dengan alasan adanya ancaman dari perusahaan untuk
tidak menggunakan air dari program PAMSIMAS, yang berarti hilangnya kompensasi biaya perbaikan,
disisi lain ada kekuatiran dari Pemerintah Desa dan BPSPAMS masyarakat tidak akan bersedia membayar
Iuran sesuai Tarif Setting meskipun telah menggunakan meteran dengan alasan mereka telah
berkontribusi, sementara untuk pemeliharaan, perbaikan dan pengembangan masyarakat meminta
untuk mengambil dari APBDes.
1. Bagaimana pendapat anda perihal pembiayaan perbaikan kerusakan sarana oleh perusahaan
dikaitkan dengan prinsip kemandirian BPSPAMS dalam pengelolaan SAMS.
2. Langkah-langkah apa yang akan anda lakukan agar perusahan-perusahaan tersebut mematuhi
ketentuan-ketentuan dalam pengelolaan SAMS yang memperhitungkan aspek keadilan dalam
pemanfaatan, pembayaran tariff dan peruntukkan.
3. Langkah-langkah apa yang akan anda lakukan sebagai FM untuk merubah pandangan
masyarakat berkaitan dengan penerapan tariff setting baik saat ini maupun ketika penggunaan
meteran air nantinya sesuai dengan ketentuan Perdes Pengelolaan SPAMS dan adanya
komitmen untuk memenuhi Tarrif Setting yang merupakan bagian dari Perdes tersebut.
4. Identifikasi tantangan dan cara menyelesaikan tantangan (mitigasi) dari setiap langkah yang
anda rumuskan pada poin 3.
Gunakan Form dibawah untuk menuliskan hasil akhir diskusi anda