Anda di halaman 1dari 5

Tugas Mata Kuliah Metode Kuantitatif

Dosen Pengampu : Ratna Mustika H., S.Psi.,M.Psi.,Psikolog

Review Jurnal

Disusun oleh :

Mega Crosita Sari 16081552

Dani Wahyu Setyawan 16081565

Melida Sapitri 16081570

Tri Latifah Kumalawati16081661

Dar Sella 16081664

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2018/2019
Topik Perkembangan dan Pendidikan

Penulis Fitri Kumala Arum Sari ; M. M. W. Tairas


Tahun 2012
Judul Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Dukungan Sosial Orangtua Dengan
Prestasi Belajar Siswa SMA di Surabaya
Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan
Vol & Hal Vol. 1, No. 3, Desember 2012 & hal 1-5

Ringkasan
Variabel Variabel Dependen dari penelitian ini adalah Prestasi belajar siswa.
Dependen
Variabel Variabel Independen dari penelitian ini adalah Dukungan sosial orang tua.
Independen
Perumusan Apa yang terjadi pada siswa SMA di Surabaya sehingga belum menjadi
masalah pemegang nilai rerata tertinggi Ujian Nasional (UN). Hal ini dapat diketahui
dari data peringkat 10 besar Ujian Nasional se-Jawa Timur pada tahun ajaran
2010/2011 YOP ( Yayasan Orangtua Peduli) dalam artikelnya (Pendidikan
Surabaya Jeblok, 2011).

Berdasarkan informasi tersebut menjadi munculnya sebuah pertanyaan apa


yang terjadi pada siswa SMA di Surabaya sehingga belum menjadi pemegang
nilai rerata tertinggi Ujian Nasional (UN) SMA se-Jawa Timur. Kecanggihan
teknologi dan ketersediaan fasilitas-fasilitas yang memadai di kota Surabaya
seharusnya dapat lebih membantu siswa dalam mengakses informasi dengan
harapan prestasi siswa SMA di kota Surabaya baik dibanding wilayah lain di
Jawa Timur, akan tetapi yang terjadi prestasi yang diraih belum berhasil meraih
nilai ujian nasional rata-rata tertinggi se-Jawa Timur.

Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan apakah ada hubungan
antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial orang tua dengan prestasi
belajar siswa SMA di Surabaya.
Tinjauan 1. Suryabrata (2007:233) mengklasifikasikan faktor-faktor yang
Pustaka mempengaruhi prestasi belajar terdiri atas dua yaitu faktor eksternal
dan faktor internal.
2. Hawadi (2001:90) menambahkan pada faktor eksternal ia membedakan
menjadi tiga macam, meliputi lingkungan sekolah, lingkungan
keluarga, lingkungan masyarakat.
3. Papalia, dkk (2008: 534) berpendapat bahwa masa remaja merupakan
masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa
dewasa yang mengandung perubahan besar pada kondisi fisik, kognitif,
dan psikososial.
4. Piaget (dalam Papalia, dkk, 2008, 555) menyatakan bahwa siswa
sekolah menengah atas berada pada tahap perkembangan kognitif
operasional formal.
5. Santrock (2002:11) menambahkan bahwa ciri-ciri pemikiran
operasional formal antara lain remaja mulai berpikir dengan cara-cara
yang lebih abstrak, idealis dan logis daripada ketika mereka masih
berada pada tahap perkembangan kanak-kanak.
6. Santrock (2007:126) Standar ideal remaja (siswa SMA) remaja sering
berpikir tentang kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi seperti
tentang ciri-ciri ideal diri mereka sendiri, orang lain dan dunia. Pada
tahap ini mereka mulai membandingkan kenyataan yang terjadi dengan
standar idealnya.
7. Santrock (2007:122) Pada masa remaja juga terjadi egosentrisme
remaja yaitu sebagai kecenderungan remaja untuk menerima dunia dan
dirinya sendiri dari perspektif mereka sendiri. Egosentrisme dibedakan
menjadi dua bentuk pemikiran sosial yaitu penonton khayalan dan
dongeng pribadi.
8. Ojedele (dalam Adetayo, dkk, 2010:22) menyatakan bahwa dukungan
sosial orangtua merupakan faktor kuat diantara faktor lain yang dapat
memberikan pengaruh kepada prestasi akademik siswa.
9. Cotton dan Wikelund (dalam Adetayo, dkk, 2010:22) menyatakan
bahwa ketika orangtua mengawasi pekerjaan rumah siswa,
berpartisipasi dengan memberi dukungan pada aktivitas ekstrakurikuler,
aktif pada asosiasi orangtua-guru dan membantu anak mereka
mengembangkan rencana masa depannya, maka anak-anak dapat
melakukan yang terbaik disekolahnya.
10. Lee, dkk (199:15) dalam penelitiannya menyatakan bahwa siswa
sekolah menengah pertama yang merasa memperoleh dukungan sosial
yang kuat dari guru, orangtua, teman sebaya dan anggota kelompoknya
akan belajar lebih giat.
11. Mindo Retnaningsih (2008:90) menyatakan bahwa ada korelasi positif
antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial orangtua dengan
prestasi belajar siswa.

Faktor-faktor Menurut Suryabrata (2007: 233) mengklarifikasi faktor-faktor yang


yang mempengaruhi prestasi belajar terdiri dari 2 faktor yakni faktor internal dan
mempengaruhi faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis,
sedangkan faktor eksternal meliputi faktor sosial dan non-sosial. Untuk faktor
eksternal Hawadi (2001 : 90) meliputi lingkungan sekolah, lingkungan
keluarga, lingkungan masyarakat.
Hipotesis Ada korelasi yang sangat rendah antara persepsi siswa terhadap dukungan
sosial orang tua dengan prestasi belajar siswa.
Metode Penelitian ini termasuk penelitian penjelasan (Explantory research). Metode
(pemilihan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Subjek
subjek, dipilih berdasarkan teknik random sampling, yakni setiap dari populasi
instrument,
memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Metode pengambilan
teknik analisis
data) data pada penelitian ini menggunakan metode kuisoner studi dokumentasi.

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 251 siswa SMA yang tinggal dengan
kedua orang tua yang memiliki IQ total para range rata-rata. Untuk menjaga
kesamaan alat tes yang digunakan oleh peneliti, maka dalam penelitian ini
pengukuran inteligensi dilakukan oleh biro psikologi yang sama dalam
penelitian ini dengan biro psikologi Exensia.

Variabel X dalam penelitian ini yaitu persepsi siswa terhadap dukungan sosial
orangtua. Variabel Y dalam penelitian ini yaitu prestasi belajar siswa. Kuisoner
persepsi siswa terhadap dukungan sosial orangtua berjumlah 103 item dengan
pilihan respon sangat setuju (ST), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak
setuju (STS). Adapun indicator persepsi siswa terhadap dukungan social
orangtua mengacu terhadap teori Lee, dkk (1999:12). Koefisian reliabilitas alfa
Cronbach yang diperoleh sebesar 0,976 untuk variable persepsi siswa terhadap
dukungan sosil orangtua uang menunjukan bahwa kuisoner tersebut reliabel.
Analisis data dialkukan dengan menggunakan korelasi Spearman dengan
bantuan SPSS versi 20.0 for Windows.
Hasil & Diperoleh nilai korelasi antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial
Kesimpulan orangtua dengan prestasi belajar sebesar r=0,130 dengan p=0,064. Dua hal
yang terdapat dalam penafsiran korelasi yaitu tanda positif atau negatif yang
berhubungan dengan arah korelasi, serta kuat lemahnya korelasi. Hasilnya
menunjukkan bahwa variabel presepsi siswa terhadap dukungan sosial
orangtua dianggap tidak berhubungan dengan variabel prestasi belajar siswa
SMA di Surabaya. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti (1).
Adanya social desirability yaitu kecenderungan untuk berespon sesuai dengan
apa yang dapat diterima secara social atau kecenderungan untuk menunjukkan
hal-hal yang positif. Subjek mungkin menjawab bukan atas jawaban pribadi
sehinga penilaian cenderung positif. (2). Adanya kemungkinan subjek
menjawab dengan tidak jujur dan tidak terbuka pada saat menjawab
questionare. (3). Instrument atau alat ukur yang dibuat tidak baik sehingga
kurang mencerminkan aribut yang akan diukur. (4). Kondisi subjek pada saat
dites dengan mengisi questioner dapat mempengaruhi jawaban. (5). Kurangnya
pendekatan yang dilakukan oleh peneliti kepada subjek dapat mengakibatkan
penolakan untuk menjadi responden. Peneliti menyimpulkan bahwa tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap dukungan
sosial orangtua dengan prestasi beajar siswa SMA di Surabaya.

Kajian
Kritik 1. Kritik dalam penelitian ini adalah banyak tulisan typo, yang membuat
pembaca beda dalam mengartikannya atau malah menjadi kebingungan.
2. Kurangnya persiapan yang matang dalam melakukan penelitian seperti alat
ukur yang dibuat tidak baik sehingga kurang mencerminkan atribut yang
diukur.
Saran / Yang 1. Untuk melakukan penelitian, sangat penting bagi peneliti untuk memastikan
Perlu apakah alat ukur yang dibuat sudah dapat mencerminkan atribut yang akan
Ditambahkan diukur agar mendapatkan hasil yang maksimal.
2. Pendekatan kepada subjek juga salah satu faktor yang penting dalam
melakukan penelitian, agar subjek dapat menjadi subjek yang sepenuh hati
untuk memberikan informasi yang akurat dan jujur guna hasil pada
penelitian.

Anda mungkin juga menyukai