Anggota Kelompok :
AKUNTANSI
UNIVERSITAS RIAU
2018
Manajemen dan Pengendalian
Pengertian sistem pengendalian manajemen adalah suatu alat untuk yang berfungsi untuk
merupakan fungsi penting dalam organisasi. Pandangan kuno menyebutkan SPM merupakan
cybernetic yang sederhana atau sistem pengaturan yang melibatkan umpan baliktunggal,
membandingkan ukuran dengan standar yang diinginkan. Lebih umum, SPM memfokuskan
pada pemberian dorongan karyawan untuk melakukan hal yang terbaik bagiperusahaan. Artinya,
kolektif dalam sebuah organisasi dengan cara yang ekonomis. Kegagalan dalam pengendalian
manajemen akan membawa kerugian finansial yang besar, rusaknya reputasi dan bahkan
mungkin dapat membawa kegagalan bagi organisasi. Seperti contoh kasus berikut ini :
Pada Oktober 2009, broker saham Seymour Pierce di London didenda sebesar £154.000
pada broker menyebabkan karyawan dapat mencuri hampir mendekati £150.000 dari
beberapa rekening pribadi milik klien, dan kemudian menutupi pencurian, setelah lebih dari
36 transaksi yang terpisah antara tahun 2003 dan 2006. Karyawan yang melakukan kejahatan
telah menghilang sebelum ditemukannya penipuan tersebut, hal ini baru diketahui setelah
menyatakan bahwa ketika masalah penipuan tersebut diketahui maka mereka segera
melaporkannya pada pihak yang berwajib. Margaret Cole, Director of Enforcement and
Financial Crime di FSA, menyatakan: “Hal ini merupakan bagian kegagalan yang serius pada
Seymour Pierce. Penipuan tidak diakukan dengan cara yang canggih dan seharusnya dapat
dideteksi pada tahap awal jika prosedur dilakukan dengan cara yang benar. Penipuan yang
serius melemahkan integritas mereka di pasar, hal ini merupakan waktu yang tepat untuk
mengingatkan konsekuensi pada perusahaan yang gagal menempatkan sistem secara tegas
dan pengendalian untuk menghindari transaksi yang ilegal.”. Simon Morris, partner jasa
bidang keuangan pada lembaga hukum CMS Cameron McKenna, menambahkan: “Semua
juga harus mencegah kesalahan. Sebagai contoh, pada Juli 2009, seorang karyawan di
Westpark, sebuah bank di Australia, secara tidak sengaja melakukan penarikan pada rekening
nasabah sebesar $10 juta padahal nasabah meminta hanya $100.000. Westpark telah
mengembalikan sejumlah uang, tetapi masih terdapat $3,8 juta yang masih belum dilunasi.
Karyawan yang telah melakukan kesalahan telah memiliki pengalam kerja lebih dari 30 tahun,
dan seharusnya dia dapat dipercaya. Sekarang pengendalian seharusnya juga mencegah
terjadinya kesalahan.
manajemen (SPM) yang baik dan berbagai masalah, seperti pencurian, penipuan dan
kesalahan yang tidak disengaja - dapat diatasi. Akan tetapi, memiliki pengendalian yang lebih
tidak selalu menjamin pengendalian yang lebih baik. Jika dirancang dengan baik, SPM
memengaruhi perilaku karyawan pada cara yang diharapkan, dan karenanya, meningkatkan
A. Manajemen
Manajemen bisa diartikan sebagai semua yang berhubungan dengan proses di mana
sumber daya perusahaan dan aktivitas diarahkan pada pencapaian tujuan perusaahan.
Istilah pengendalian manajamen tampak pada kolom ketiga yang memisahkan fungsi
manajemen sebagai sebuah proses yang melibatkan penentuan tujuan, formulasi strategi
dan pengendalian manajemen. Sehingga, pengendalian merupakan bagian akhir dari proses
manajemen.
1. Penentuan Tujuan
Tujuan tidak harus bersifat finansial. Pada beberapa organisasi, karyawan harus
memahami apa yang menjadi tujuan organisasi karena harus ada klaim bahwa
tindakan yang dilakukan oleh karyawan disengaja atau tidak dapat mendukung proses
lainnya tidak memiliki strategi formal, dan mencoba untuk merespons kesempatan yang
ada pada diri mereka sendiri. Demikian, visi strategis sering kali datang melalui proses
dinamis dalam organisasi dan bukan melalui pembuatan strategi yang bersifat formal.
Tujuan mendesai SPM, sangat bermanfaat agar dapat memiliki strategi yang sebisa mungkin
bersifat spesifik dan detail, jika strategi tersebut dapat digunakan sekarang. Strategi
pertanyaan umum yang diarahkan untuk pengembangan internal perusahaan, misalnya memastikan
utama pada bagian eksternal, yaitu bagaimana organisasi dapat bersaing dengan industri
lain yang sejenis. Pengendalian manajemen dengan kata lain, memlihi fokus utamanya
pada pada hal yang bersifat internal, seperti bagaimana mereka dapat memengaruhi
perilaku karyawan dengan cara yang diinginkan. Dari sudut pandang pengendalian
manajemen, strategi seharusnya dipandang sebagai sesuatu yang bermanfaat tetapi tidak
mutlak diperlukan untuk mendesai SPM yang tepat. Ketika strategi diformulasikan lebih
jelas, alternatif pengendalian lebih memungkinkan untuk dikerjakan, dan menjadi lebih
mudah untuk diimplementasikan pada setiap bentuk pengendalian manajemen secara
lebih efektif.
4. Penekanan Perilaku
karyawan adalah yang membuat organisasi dapat berjalan merupakan tujuan yang
penting karena hal yang terjadi di dalam organisasi ditentukan oleh orang yang ada
kemungkinan kemungkinan yang sebaliknya. Ketika karyawan tidak mau bertindak sesuai
dengan keinginan yang diharapkan, manajer harus mengambil langkah pencegahan dengan
menerapkan SPM.
1. Kurangnya Pengarahan
Kinerja beberapa karyawan tidak cukup memadai karena mereka tidak mengetahui apayang
diinginkan perusahaan dari mereka. Ketika terjadi kurangnya pengarahan, bisa jadi
perilaku yang diinginkan disebabkan karena faktor kebetulan. Sebuah studi percaya bahwa
tujuan yang dimiliki oleh karyawan tidak selaras dengan tujuan organisasi, dan rangkaian
tujuannya lebih didasarkan pada pandangannya sendiri, bukan pemimpinnya. Sehingga salah
tentang bagaimana cara mereka dapat berkontribusi secara langsung untuk memenuhi
tujuan perusahaan.
2. Masalah Motivasi
Ketika karyawan memahami apa yang diharapkan dari dirinya, beberapa diantaranya tidak berbuat
tidak sejalan - individu memiliki kepentingan sendiri. Pada kasus yang ekstrim, hal
akibat reputasi yang memburuk , serta biaya hukum. Untuk menghindari perilaku negatif dan
menyimpang, SPM dapat digunakan untuk memberikan motivasi positif atau perilaku
produktif yaitu mendorong karyawan bekerja keras secara konsisten untuk mencapai
tujuan perusahaan.
3. Keterbatasan Individu
Masalah terakhir, ketika karyawan tahu apa yang diharapkan dari mereka dan dimotivasi
untuk memiliki kinerja yang tinggi, pada nyatanya tidak dapat melakukannya dengan baik
mengerjakan tugas.
Pengendalian yang baik berarti manajemen merasa cukup yakin bahwa tidak akan
terjadikejutan yang tidak menyenangkan. Nyatanya, pengendalian yang baik sekalipun tetap
tidaklah ada. Hal tersebut dikarenakan SPM mahal dan jarang jika dengan biaya yang
jika tidak memiliki sistem pengendalian yang sempurna dapat disebut dengan kehilangan
kendali. Penilaian apakah pengendalian yang baik telah dicapai harusnya berorientasi
pada masa depandan didorong oleh tujuan. Tujuan tersebut harus berorientasi masa
depan karena bertujuan untuk tidak memiliki kejutan yang tidak menyenangkan di masa yang akan
datang; dimana masa lalu tidak relevan kecuali digunakan sebagai petunjuk di masa
mendatang.
yang pasti dan mengetahui sumber permasalahan atau dengan mengurangi potensi
kerugian maksimum jika masalah itu terjadi. Empat strategi yang menonjol untuk
pencegahan adalah :
1. Penghilangan Aktivitas
Manajer sering kali dapat menghindari yang berkaitan dengan entitas khusus atau
aktivitas dengan cara membalik resiko yang potensial dan menggabungkan keuntugan,
kepada pihak ketiga seperti mekanisme subkontrak, perjanjian lisensi, atau divestasi.
Bentuk penghindaran tersebut yang disebut dengan penghapusan aktivitas. Manajer yang
tidak dapat mengendalikan kegiatan tertentu, mungkin dikarenakan tidak memiliki sumber
daya yang dibutuhkan dan pemahaman yang kurang bagus terhadap proses yang dibutuhkan.
Berdasarkan kepustakaan ekonomi yang difokuskan pada aktivitas tertentu (transaksi) dapat
dikendalikan lebih efektif melalui pasar atau hierarki organisasi yang dikenal dengan
2. Otomatisasi
Kemajuan teknologi menyebabkan organisasi mengganti orang dengan mesin dan expert
system dalam melakukan aktivitas yang cukup kompleks dan membuat penilaian serta
keputusan yang anggih. Alat otomatisasi dapat dirancang sesuai dengan perilaku yang tepat.
Akan tetapi, pada sebagian besar situasi manajerial, otomatisasi hanya dapat
kemungkinan yang terjadi, artinya beberapa hal memerlukan penilaian yang bersifat
3. Sentralisasi
Sentralisasi ada dengan tingkat yang berbeda dalam perusahaan, seperti halnya pada
keputusan yang sangat penting yang ada dalam kekuasannya. Sebaliknya, saat keputusan
4. Pembagian Resiko
Kemungkinan lain untuk pencegahan adalah dengan membagi resiko. Pembagian resiko
dengan pihak luar dapat membatasi kerugian yang dapat terjadi karena perilaku
karyawan yang tidak pada tempatnya. Pembagian risiko dapat dilakukan dengan
besar yang potensial yang mungkin dapat dihindari. Cara lain membagi risiko adalah
merupakan solusi yang efektif, atau membatasi, sebagian masalah pengendalian yang
dihadapi oleh manajer. Biasanya jarang terjadi untuk dapat menghindari keseluruhan
manajemen.
E. Alternatif Pengendalian
Untuk masalah pengendalian yang tidak dapat dihindari dan keputusan bukan dibuat
SPM bervariasi antar perusahaan dan antar entitas-entitas ataau bidang keputusan
dibayarkan.
cek.
pembelian.
6. Cek kosong harus disimpan dan dikunci.
2. Akses terhadap sistem komputer dan seluruh terminal data online hanya dilakukan
oleh petugas.
3. Data diamankan melalui perlindungan fail dengan pita, label fail, proteksi
site.
4. Pengendalian perangkat keras termasuk duplikasi sirkuit, dual reading, echo check,
untuk menjalankan perusahaan dengan baik. Perusahaan lain menggunakan sistem insentif
sederhana yang didasarkan pada kinerja, dan masih ada beberapa insentif lain yang
pencapaian target dalam hitungan angka, yang lainnya tidak menggunakan hitungan tersebut,
dan yang lain mengevaluasi kinerja hanya secara subjektif. Beberapa perusahaan
mengelaborasikan rangkaian kebijakan dan prosedur yang mereka harapkan untuk dapat
diikuti oleh karyawan, sementara yang lain tidak memiliki prosedur atau mereka membiarkan
sejumlah staf audit internal yang profesional., sementara yang lain hanya memastikan paling
tidak karyawan patuh terhadap peraturan yang disyaratkan. Ini hanyalah conoth. Perbedaan
http://rocketmanajemen.com/sistem-pengendalian-manajemen/
STUDI KASUS
Kesimpulan Permasalahan :
Leo Antonelli membeli bisnis teater Leo’s Four-Plex Theater dan mempercayakan
pengelolaannya pada keponakannya, Bill Reilly. Akan tetapi, Leo merasa prihatin karena
teater tidak menunjukkan keuntungan yang ia harapkan. Hal tersebut disebabkan terdapat
yang kurang tepat, Bill Reilly yang dalam menjalankan tugasnya kurang professional dan lain
sebagainya.
Solusi Penyelesaian :
Dalam jangka pendek, Leo Antonelli harus memberhentikan Bill Reilly selaku pengelola dan
darah dengannya.
Dalam jangka panjang, perusahaan Leo’s Four-Plex Theater harus membangun sistem
dari awal. Artinya, melakukan perombakan pada aktivitas-aktivitas yang diduga sebagai
Tiket seharusnya berisi nomor tempat duduk dan berisi dua tiket yang mudah dipotong.
Fungsinya adalah ketika pihak di dalam teater mengotorisasi tiket, mereka memiliki rekapan