Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, saya bisa menyelesaikan
makalah tentang Logam untuk penyelesaian tugas dari mata kuliah Material Teknik.

Saya mengucapkan terimakasih kepada semua yang telah membantu pembuatan makalah ini,
sehingga makalah ini bisa selesai dan insya Allah bisa menjadi pegangan pada pengajaran
Material Teknik.

Walaupun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saya berharap kepada
Bapak Dosen untuk memberikan kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah tentang
Logam ini.

Sebagai penulis dari makalah ini saya berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Akhirnya saya mengucapkan atas perhatian dari semua pihak, saya ucapkan terima kasih.

Medan, Sumatera Utara , Desember 2012

Penulis
Agung Sandi Prakasa

DAFTAR ISI

Kata pengantar

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang penulisan


1.2 Tujuan penulisan
1.3 Metode penulisan

2. PEMBAHASAN

2.1 Defisi logam dan non logam


2.1.1 Pengertian logam (ferro)
2.1.2 Pengertian non logam (non ferro)
2.2 Macam-macam logam ferro
2.3 Macam-macam logam non ferro
2.4 Klasifikasi logam

3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan

BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar belakang penulisan


Logam adalah bahan/material teknik yang sangat banyak di gunakan dalam berbagai
bidang. Dalam dunia keteknikan, logam merupakan material yang paling mendominasi dari
bahan-bahan teknik lainnya sebagai bahan yang paling utama dalam pembuatan mesin. Di
dunia pendidikan kita harus mengerti unsur-unsur yang terkandung di dalam logam tersebut.

Pada makalah ini penulis akan memaparkan hal yang bersifat teknis dan detail tentang
logam. Penulis akan memberikan penjelasan tentang makalah ini dan semoga penjelasan
tersebut menambah wawasan pembaca.

Ilmu logam adalah ilmu yang mempelajari tentang benda yang mengandung besi (ferro)
dan bukan besi (non ferro). Logam terbuat bukan dalam bentuk murni, melainkan dalam
bentuk batuan yang mengandung bijih besi yang juga merupakan persenyawaan antara besi
dan oksigen tapi dalam bentuk silivat. Bijih besi di hasilkan dari pertambangan.

Dalam pengertian logam yang merupakan besi atau bukan besi dapat kita jumpai
dimana-mana.Seperti pembangunan gedung-gedung yang sekarang bahan-bahannya sebagian
dari besi, pembuatan workshop/gudang yang memakai kerangka baja dan juga di tempat
penampungan besi-besi bekas, yang nantinya besi-besi bekas tersebut akan di daur ulang lagi.

2. Tujuan penulisan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk :
 Menyampaikan definisi logam dan non logam
 Menyampaikan jenis-jenis logam dan klasifikasi logam
 Menyampaikan sifat-sifat logam
 Menyampaikan kegunaan logam

3. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan penulis dalam penulisan makalah ini adalah :
 Buku pengetahuan dasar teknik mesin, dimana penulis berusaha memperoleh
kerangka isi dengan buku yang relevan.
 Buku catatan di SMK, dimana penulis menambah pembahasan isi dengan mater-
materi yang telah ada dalam buku catatan tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Logam dan Non Logam
2.1.1 Pengertian Logam (Ferro)
Logam ferro adalah suatu logam paduan yang terdiri dari campuran unsur karbon dengan
besi. Untuk menghasilkan suatu logam paduan yang mempunyai 2 sifat yang berbeda dengan
besi dan karbon maka dicampur dengan bermacam logam lainnya. Logam adalah elemen
kerak bumi (mineral) yang terbentuk secara alami. Jumlah logam diperkirakan 4% dari kerak
bumi. Logam dalam bidang keteknisian adalah besi. Biasanya dipakai untuk konstruksi
bangunan-bangunan, pipa-pipa, alat-alat pabrik dan sebagainya.
Contoh dari logam yang sudah memiliki sifat-sifat penggunaan teknis tertentu dan dapat
diperoleh dalam jumlah yang cukup adalah besi, tembaga, seng, timah, timbel nikel,
aluminium, magnesium. Kemudian tampil logam-logam lain bagi penggunaan khusus dan
paduan, seperti emas, perak, platina, iridium, wolfram, tantal, molybdenum, titanium, vokalt,
anti monium (metaloid), khrom, vanadium, beryllium, dan lain-lain.
Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat, yaitu :
 Dapat ditempa dan diubah bentuk
 Penghantar panas dan listrik
 Keras (tahan terhadap goresan, potongan atau keausan), kenyal (tahan patah bila
dibentang), kuat (tahan terhadap benturan, pukulan martil), dan liat (dapat ditarik).
Yang dimaksud besi dalam bidang keteknisan adalah besi teknis, bukan besi murni,
karena besi murni (Fe) tidak memenuhi pernyataan teknik, persyaratan teknik adalah
kekuatan bahan, keuletan, dan ketertahanan terhadap pengaruh luar (korosi, aus, bahan kimia,
suhu tinggi dan sebagainya).
Besi teknis selalu tercampur dengan unsure-unsur lain misalnya karbon (C), silicon (Si),
mangan (Mn), Fosfor (P), dan belerang (S). Unsur-unsur tersebut harus dalam kadar tertentu,
sesuai dengan sifat-sifat yang dikehendaki, secara garis besar besi teknik terbagi menjadi :
a. Besi kasar : kadar karbon lebih besar dari 3,5%, tidak dapat ditempa.
: kadar karbon lebih besar dari 2,5%, tidak dapat ditempa.
: kadar karbon kurang dari 1,7%, dapat ditempa.

 Table jenis dan klasifikasi logam

no Klarifiskasi Jenis bentuk Pemakaian contoh dalam bangu

1 Logam mulia Emas, perak dsb. Batangan Aksesoris, interior.

2 Logam setengahAir raksa cair Patri


mulia

3 Logam biasa beratNikel, kobalt Butiran, Campuran baja, konstruksi luar be


>30 kg/dm3 batangan

4 Logam biasa ringanBesi tuang Plat blok Pengunci, pengantung landasan is


<30 kg/dm3 Plumbum(timah hitam)
5 Logam campuran Baja Plat, profil,Hubungan dak standar dengan ata
batangan, tempa,bangunan, jembatan, neraca, tul
gelombang plat,dinding, lantai
Kuningan blok Penggantung, kunci, kran.

 Table sifat-sifat baja dapat dipengaruhi oleh campuran logam yang lain.

Pengaruh terhadap sifat-sifat baja


Campuran logam
Menambah Mengurangi

Karbon (C) Kekokohan, kekerasan, sifatTitik lebur, keuletan, regangan sifat


pengerasan mengelas dan menempa

Silisium (Si) Menambah elastisitas, kekokohan,Sifat mengelas


kekerasan dan daya tahan karat

Fosfor (P) Leburan encer Rengangan dan daya kekuatan pukul

Sulfur (S) Lebaran kental, serpihan mudah patah Daya kekuatan pukul

Mangan (Mn) Kekerasan, kekokohan, daya kekuatanSifat membuat serpih


pukul dan daya keausan

Nikel (Ni) Keuletan regangan, kekokohan, dayaPegangan oleh suhu tinggi


tahan karat, tahan listrik dan suhu
tinggi

Khrom (Cr) Kekerasan, kekokohan, daya tahanregangan


karat, suhu tinggi dan ketajaman

Varadium (V) Daya tahan lama, kekerasan danDaya tahan suhu tinggi
keuletan

Molibdenium (Mo) Kekerasan daya tahan lama Regangan dan sifat menempa

Kobalt (Co) Kekerasan, ketajaman Keuletan mengurangi daya tahan suhu tinggi

Wolfram (W) Kekerasan, kekokohan, daya tahanregangan


karat, suhu tinggi dan ketajaman

 Table perubahan struktur logam


Sistem pengubahan Cara Hasil

Pemanasan Logam dipanaskan, kemudianStruktur logam berbentuk baru dan


dibiarkan dingin dengan sendirinya logam jadi lebih lemah

Pendinginan kejut Logam di panaskan, kemudianMenambah kekokohan


didinginkan cepat dalamn air atau oli

Pengerasan Logam dipanaskan, kemudianMenambah kekerasan dan


didingikan sedenikian rupa sehinggaketajaman
pengerasan merata

Tempering Logam yang telah diperkerasMenambah elastisitas


dipanaskan pada suhu 180o-300oC

Tempering kejut Logam yang telah diperkerasMempertinggi batas regang


dipanaskan pada suhu450o-700oC

Pelapisan nitrogen Pengerasan dilakukan dalam ovenMemperkeras permukaan logam


dengan semprotan nitrogen dan daya tahan karat

Pelapisan karbon Pengerasan dilakukan dalam ovenMemperkeras tepi dan inti logam
dengan pelapisan karbon sehinggatetap lunak
mempengaruhi permukaan logam

2.1.2 Pengertian Non Logam (Non Ferro)


Logam Non-Ferro (Non-Ferrous Metal) ialah jenis logam yang secara kimiawi tidak memiliki
unsur besi atau Ferro (Fe), oleh karena itu logam jenis ini disebut sebagai logam bukan Besi (non
Ferro). Beberapa dari jenis logam ini telah disebutkan dimana termasuk logam yang banyak dan
umum digunakan baik secara murni maupun sebagai unsur paduan. Dengan semakin
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dalam pengolahan bahan logam,
menjadikan semua jenis logam digunakan secara luas dengan berbagai alasan, mutu produk yang
semakin ditingkatkan, kebutuhan berbagai peralatan pendukung teknologi serta keterbatasan dari
ketersediaan bahan-bahan yang secara umum digunakan dan lain-lain.
Logam non Ferro ini terdapat dalam berbagai jenis dan masing-masing memiliki sifat dan
karakteristik yang berbeda secara spesifik antara logam yang satu dengan logam yang lainnya.
Keberagaman sifat dan karakteristik dari logam Non Ferro ini memungkinkan pemakaian secara luas
baik digunakan secara murni atau pun dipadukan antara logam non ferro bahkan dengan logam Ferro
untuk mendapatkan suatu sifat yang baru yang berbeda dari sifat asalnya.

Pengertian dari bahan bukan logam atau non logam adalah unsure kimia yang mempunyai
sifat-sifat, yaitu :
 Elastis (karet), cair (bahan pelumas, dan tidak dapat menghantarkan arus listrik
(bahan isolasi)).
 Peka terhadap api (bahan baker, tidak dapat terbakar (Asbes) dan mudah pecah
(keramik)).

2.2 Macam-Macam Logam Ferro


Logam ferro adalah suatu bahan yang mengandung unsure kebesi-besian seperti pada
table dibawah ini :

 Ikhtisar logam

Nama Komposisi Sifat Penggunaan

Besi tuang Campuran besi danRapuh, tidak dapat diAlas mesin, badan
karbon (4%) tempa baik untukragum, bagian-bagian
dituand sukar diles mesin bubut, blok
silinder, cincin perak,
meja datar

Besi tempa Campuran besi murniDapat ditempa, liat,Kait keran, landasan


(99%) sedikit besitidak dapat diruang kerja plat, rantai
rongsokan jangkar

Baja lunak Campuran besi danDapat ditempa, liat Mur, baut, pipa,
karbon (0,1%-0,3%) sekrup

Baja karbon sedang Campuran besi danLebih kenyal Poros, rel baja, paron
karbon (0,4%-0,6%)

Baja karbon tinggi Campuran besi danDapat ditempa, dapatPerlengkapan mesin


karbon (0,7%-1,5%) disepuh, mudahbubut, perlengkapan
ditempa mesin frais, kikir,
gergaji, pahat, tap,
stempel

Baja cepat tinggi Baja karbon tinggi diRapuh, dapat disepuh,Mesin bubut, mesin
(HSS-High speed tambah nikel/ kobalt,keras, dapatfrals, mesin bor, dll
steel) khrom / tungken dimudakan, tahan suhu
tinggi

Pengaruh karbon terhadap sifat logam


Dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Besi yang mengandung kadar C = 0%-0,5%, mempunyai sifat mudah ditempa
dan tidak dapat disepuh atau dikeraskan. Besi ini dinamakan besi tempa.
2. Besi yang mengandung kadar C = 0,5%-1,7%, mempunyai sifat dapat ditempa
dan dapat disepuh. Besi ini dinamakan baja.
3. Besi yang mengandung kadar C = 2,5%-6,67%, mempunyai sifat mudah
dituang (dicor) dan besi ini dinamakan besi tuang.
 Pengaruh kadar zat arang dalam besi
1. Zat asam
Terdapat pula dalam udara,yaitu campuran dari 21% zat asam dan 78% zat lemas, selanjutnya
1% helium, argon dan beberapa unsur zat lain. Zat asam dalam udara dapat menyebabkan
logam besi rusak.
2. Oksid
Persenyawaan antara zat asam dengan unsur yang lain dinamakan oksid. Batu besi magnet,
magnesit(Fe2O3)kandungan Fe 60 % sampai dengan 70% (Rusia, Swedia, Amerika). Batu
besi merah, hemafite(Fe2O3), kandungan Fe 40% sampai dengan 60 % (Kanada, Spanyol,
Inggris, Rusia). Proses dapur tinggi adalah proses reduksi, karena dalam dapur tinggi, zat
asam dikeluarkan oksid besi dan tinggal besinya.
3. Karbonat
Batu besi spoat (FeCo3)adalah karbonat besi, karena dalam persenyawaan ini terdapat
carbonium (zat orang). Batu besi spatik (Fe2(O3)), kandungan Fe 30 % sampai 40% (jerman,
Austria)
4. Zat arang
Unsur ini sangat penting untuk produksi baja. Zat arang murni terdapat dalam intan yang
grafit. Zat arang ini diperoleh dari arang tulang belulang, arang kulit, arang kayu, arang batu
(batu bara),dan lainnya. Dengan menambah zat arang dalam besi, baik banyak atau sedikit.
Maka akan terjadi persenyawaan-persenyawaan besi zat arang yang mempunyai sifat-sifat
keras. Unsur besi terdapat di alam, bahan dalam bentuk logam murni, tetapi terdapat dalam
bentuk persenyawaan besi oksida, yang masih tercampur dengan unsur-unsur lain dan zat
pengotor.
2.3 Macam-Macam Logam Non Ferro
Unsur logam yang paling penting dan paling banyak digunakan dalam industry adalah
besi karena hampir 90 % dari logam-logam yang digunakan dalam industry adalah besi.
Selain besi,logam yang penting anatara lain: alumunium (Al), timbal (Pb), nikel (Ni),
perak(Ag), seng(Zn), dan lain sebagainya. Yang digunakan dalam keadaan murni ataupun
dalam bentuk paduannya. Logam – logam tersebut harus mempunyai sifat-sifat fisika atau
mekanik yang sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang dikehedaki.
Logam non ferro adalah suatu bahan yang tidak mengandung besi, yang dapat
digolongkan menjadi :
 logam berat : nikel, seng, tembaga, timah putih dan timah hitam
 logam mulia/murni : emas, perak, platina
 logam ringan : alumunium, barium, kalsium
 logam refraktori/tahan api : Molibdenum , titanium, wolfram, zirkonium
 logam radio aktif : radium dan uranium.
1. Tembaga, Copper, Cuprum (Cu)
Diperoleh dari biji besi yang mengandung besi, timah hitam, seng dan sedikit
mengandung perak dan emas. Sifat-sifat tembaga antara lain :sifat mekanik baik, tahan
korosi, daya hantar listrik dan panas lebih baik, mampu dikerjakan mesin, mudah disambung
dengan solder maupun dilas, BD 8,9 dan titik cair 1,083° C, serta dapat digosok dan
temperature tempa lebih rendahdibanding bahan-bahan dari logam ferro. Pada pengerjaan
panas suhu yang diperlukan antara 800°C-900°C, seperti untuk rolling extension dan
forging/tempa. Baik dalam keadaan panas maupun dalam keadaan dingin, tembaga sangat
luwes dan dapat direnggangkan, digiling dan dimartil. Pemberian bentuk dalam keadaan
panas sekitar 650°C, sedangkan dalam keadaan dingin 300°C-700°C. Kegunaan tembaga,
yaitu alat-alat listrik, telepon dan telegram, kawat listrik, refrigerator dan pipa-pipaketel serta
tembaga tidak bias digunakan untuk perabot masak.
2. Mangan, Manganese (Mn)

Sifat-sifat mangan adalahbaja konstruksi dan baja mesin memperbaiki sifat kekuatan
tprik dan tahan aus serta baja perkakas memperbaiki sifat tanah ukuran. Kegunaannya adalah
sebagai unsur paduan, bila dipadu dengan baja konstruksi dan baja mesin digunakan untuk
pekerjaan yang menginginkan kekuatan tarik dan tahan aus. Bila dipadu dengan baja
perkakas digunakan untuk pekerjaan yang menginginkan ketahanan ukuran.
3. Nikel, Nickolium (Ni)

Sifat-sifat nikel yaitu cukup keras, BD 8,7 dan titik lebur 1, 455° C dengan kelihatan
tinggi dan mudah dibentuk dalam keadaan dingin atau panas dan tahan korosi. Bijih Nickel
mengandung 2,5 % Nickel yang bercampur bersama-sama unsur lain yang sebagian besar
terdiri atas besi dan silica serta hampir 4 % Tembaga dan sedikit Cobalt, Selenium, Tellurium,
Silver, Platinum dan Aurum. Sedangkan Tembaga, besi dan Nicel berada pada bijih itu
sebagai Sulfida. Kegunaannya adalah untuk industri kimia, alat-alat listrik dan alat-alat
kedokteran.
4. Uranium(U)

Sifat-sifat uranium adalah BD 18,7, uranium murni malleable /liat dan ductile mudah
di bentuk dan menstabilkan carbide keras. Kegunaannya untuk bahan amunisi dan
persenjataan.
5. Alumunium (Al)

Sifat-sifat Alumunium adalah penghantar arus listrik tinggi. Jenis logam ringan (BD
2,7) dengan titik lebur 600°C, mudah dikerjakan/ dituang, penghantar panas, tahan karat dan
non magnetis. Kegunaan Alumunium adalah untuk bahan bangunan, alat-alat rumah tangga,
mesin penggerak, mesin tenaga / penghasil kalor yang besar untuk pemanas, kabel dan pipa
serta pembuatan mesin motor dan kapal terbang. Alumunium terdapat dua macam yaitu:
alumunium tuangan mempunyai kekuatan tarik sebesar 10kg/ mm2 dan regangannya 18 -25
% dan alumunium tempa mempunyai kekuatan tarik sebesar 18-28kg/mm2 dan regangannya
3-5%.
6. Magnesium(Mg)

Magnesium ialah logam yang berwarna putih perak dan sangat mengkilap dengan titik
cair 651ºC yang dapat digunakan sebagai bahan paduan ringan, sifat dan karakteristiknya
sama dengan Aluminium.
Oxid film yang melapisi permukaan Magnesium hanya cukup melindunginya dari pengaruh
udara kering, sedangkan udara lembab dengan Magnesium memiliki kekuatan tarik hingga
110 N/mm2 dan dapat ditingkatkan melalui proses pembentukan hingga 200 N/mm2. Sifat-
sifatnya adalah BD rendah 1,7, lunak dan titik cair rendah 800°C serta tahan korosi.
Kegunaannya adalah untuk bangunan dan kapal udara serta foto grafi dan sebagai unsure
paduan non fero.
7. Kobalt (Co)

Cobalt (Co) ialah logam yang berwarna putih silver ini memilki titik cair 1490ºC dan
bersifat magnetic tinggi. Cobalt diperoleh bersama unsur Nickel serta element-element
mineral tertentu dan dipisahkan selama proses pemurnian pada unsur Nickel.
Sifat-sifatnya adalah bila dipadu dengan baja maka akan menjadi keras, tahan panas dan
tahan aus. Kegunaannya kobalt bila dipadu dengan baja banyak dipergunakan untuk
konstruksi tahan tahan pesawat terbang dan konstruksi tahan panas.

8. Timah Putih, Tin, Stannum (Sn)

Timah putih (Sn) ialah logam yang berwarna putih mengkilap, sangat lembek
dengan titik cair yang rendah yakni 232ºC. Sifat-sifatnya yaitu titik cair rendah 232°C,
BD rendah 7,3, tahan terhadap udara lembab, kekerasan dan kekuatan sangat rendah dan
tergolong logam lunak serta daya tahan korosi cukup tinggi. Kekuatan timah putih untuk
pembungkus pipa-pipa/tabung yang dapat dilipat, tabung-tabung pasta gigi dan plat-plat
lembaran yang dapat dibuat kaleng makanan.
9. Timah Hitam, Lead, Timbal, Plumbum (Pb)

Timah Hitam memiliki berat jenis (ρ) yang sangat tinggi yaitu =11,3 kg/dm³
dengan titik cair 327ºC, digunakan sebagai isolator anti radiasi Nuclear. Timah hitam
diperoleh dari senyawa Plumbum-Sulphur (PbS) yang disebut “Gelena” dengan kadar yang
sangat kecil. Sifat-sifat timah hitam adalah berwarna kebiru-biruan, agak lunak, mudah
dituang, disolder, dan dilas (dengan api zat asam) sanagt mudah diberi bentuk dalam keadaan
dingin dan panas, kekuatan tariknya sangat rendah BD 11,4 dengan titik cair 274°C sangat
tahan reaksi kimia dan tahan korosi. Kegunaanya adalah sebagai penutup atap , pipa saluran,
pembungkus barang kesenian dari gelas, pembuatan penyehat, alat-alat dan saluran dalam
industri kimia.

10. Wolfrom, Tungsten (W)

Tungten, Wolfram (W) memiliki titik cair 3410ºC berwarna kelabu, sangat keras
dan rapuh pada temperature ruangan, tetapi ulet dan liat pada Temperatur tinggi.Sifat-sifat
wolfrom adalah keras BD 20 titk cair tinggi 3400°C dan titk didih 5900°C, dapat digilas
menjadi lembaran dan bila dipadu dalam baja perkakas, akan memperbaiki ketahanan ausnya
dan sifat tahan hangatnya. Kegunaannya dalam bidang elektronika seperti katoda tabung
electron dan bidang kelistrikan, seperti kawat pijar dalam lampu, elektroda, pegas, unsure
pemanas dan tabung sinar X.
11. Seng, Zincum (Zn)

Seng (Zn) ialah logam yang berwarna putih kebiruan memiliki titik cair
419ºC, sangat lunak dan lembek tetapi akan menjadi rapuh ketika dilakukan pembentukan
dengan temperature pengerjaan antara 100ºC sampai 150ºC tetapi sampai temperature ini
masih baik dan mudah untuk dikerjakan.Seng terdapat dialam terikat secara kimia secara di
dalam bijih (asam belerang atau asam arang). Bijih seng yang terpenting adalah seng belerang
dan seng karbonat (Galmei). Sifat-sifat seng mempunyai warna kelabu muda BD 7,1 dengan
titk cair 149°C. dan pada suhu 130°C-150°C seng dapat dipecah-pecah dan kenyal hingga
dapat digiling serta tahan korosi. Kegunaan seng adalah untuk melindungi besi/ baja dengan
jalan mencelupkan kedalam cairan yang disebut sepuh seng. Untuk melapisi besi/baja secara
galvanis, melindungi permukaan benda dengan jalan disemprotkan membuat elemen-elemen
listrik dan bahan baku pembuat cat. Bila dipadu dengan alumunium, magnesium dan tembaga
yang disebut dengan samak, dipergunakan untuk membuat alat-alat bagian mobil seperti
pintu dan karburator.
12. Khrom, Chromium (Cr)
Khrom terdapat di alam dalam bentuk bijih khrom yang disebut khromit (FeO.Cr 2O3).
Bijih khromit berwarna hitam mengandung33%-35% Cr2O3. Khrom adalah logam yang
berwarna putih kebiruan lebih keras daripada kaca tapi rapuh. Sifat-sifat fisika dari khrom
adalah titik lebur 1550°C dengan titik didih 2477°C dan kerapatan 7,138 gr/cm3, mudah larut
dalam asam-asam seperti asam klorida, asam sulfat dan asam nitrat, untuk unsure paduan
dalam baja konstruksi dan baja mesin, memperbaiki kekuatan tarik dan ketahanan korosi dan
unsure paduan dalam baja perkakas, memperbaiki ketahanan ukuran. Kegunaan khrom
sebagai unsure pemadu untuk bahan penghantar panas, bahan tahanan. Untuk paduan dengan
besi (ferro-khrom), untuk logam paduan nikhrom yang disebut khromel yang mempunyai
tahanan listrik yang sangat tinggi, unsure paduan baja konstruksi dan baja mesin, untuk baja
perkakas.
13. Boron (B)

Boron (B) memiliki titik cair 2300ºC dan Boron-Carbide sangat keras dan tahan
terhadap pengaruh kimia. Proses pemurnian Boron termasuk sangat sulit akan tetapi kerap
kali Boron ditemukan dalam keadaan murni sehingga disebut sebagai logam Murni atau
logam langka (rare-metal). Boron tidak digunakan sebagai element akan tetapi Boron
digunakan sebagai bahan pembuatan Dies, Nozle untuk Injection moulding, pivot serta
permukaan bearing. Boron dibuat dalam bentuk bubukan sehingga pembentukannya
dilakukan dengan proses Sintering.
14. Cadmium (Cd)

Cadmium (Cd) ialah logam yang berwarna putih kebiruan sifatnya sangat lunak dan
lembek dengan titik cair hanya 321ºC. Sebagai bahan dasar dari Cadmium ini ialah endapan
Seng. Endapan pekat dari Cadmium terdapat dibagian tertentu dari instalasi pengolahan Seng
(Zn), Cadmium digunakan dalam paduan yang memiliki titik cair rendah serta bahan tambah
pada Tembaga. Yang penting dalam pemakaian Cadmium ini ialah sebagai lapisan pelindung
pada Baja atau Kuningan (Brasses).
15. Iridium (Ir)
Iridium (Ir) ini disebut sebagai baja putih ini adalah logam dari kelompok Platinum
yang memiliki titik cair 2454ºC.
Penggunaannya sebagai bahan paduan dengan unsur Platinum-Alloy yang kuat dan keras
serta meningkatkan titik cairnya.

16. Platinum (Pt)

Platinum (Pt) adalah salah satu jenis logam berat yang berwarna putih kelabu dan sangat
mengkilap dengan titik cair 1773ºC dan memiliki sifat yang mudah dibentuk, ulet dan tidak
mengandung Oxide atau tar dalam udara bebas. Platinum sangat cocok digunakan dalam paduan
dengan Iridium yang dapat meningkatkan kekerasannya. Platinum terdapat dalam paduan logam
mulia serta endapan Tembaga-Nickel. Platinum dapat pula diperoleh melalui proses extraksi pada
mas (gold) dan Nickel.
Platinum (Pt) digunakan sebagai bahan pembuatan Contact point pada system kelistrikan motor
bakar, kabel tahanan polymeter serta kawat Thermocouple.

2.4 Klasifikasi Logam


Klasifikasi ikatan logam menurut golongannya adalah:
1. Ikatan Logam pada Unsur Transisi
Logam transisi cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi. Alasannya
adalah logam transisi dapat melibatkan elektron 3d yang ada dalam kondisi delokalisasi
seperti elektron pada 4s. Lebih banyak elektron yang dapat terlibat, kecenderungan daya tarik
akan semakin lebih kuat. Contoh ikatan logam pada unsur transisi transisi adalah Ag, Fe, Cu
dan lain-lain.
2. Ikatan logam pada unsur golongan utama
Ikatan logam pada unsur golongan utama relatif lebih lemah dibandingkan dengan
dengan unsur golongan transisi. Contohnya kristal besi lebih kuat dibandingkan dengan
kristal logam magnesium.
Berdasarkan unsur penyusunnya dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Ikatan logam antar unsur sejenis
Misalnya Ikatan antara unsur litium dengan unsur litium yang lainnya.
2. Ikatan logam antar unsur yang berbeda jenis (alloy).
Bahan-bahan logam yang bukan hanya dibuat dari satu jenis unsur logam tetapi telah
dicampur atau ditambah dengan unsur-unsur lain disebut alloy atau sering disebut lakur atau
paduan. Alloy terbentuk apabila leburan dua atau lebih macam logam dicampur atau leburan
suatu logam dicampur dengan unsur-unsur nonlogam yang campuran tersebut tidak saling
bereaksi serta masih menunjukan sifat sebagai logam setelah didinginkan.
Alloy dibagi menjadi dua macam yaitu alloy selitan dan alloy substitusi. Disebut alloy
selitan bila jari-jari atom unsur yang dipadukan sama atau lebih kecil dari jari-jari atom
logam. Sedangkan alloy substitusi terbentuk apabila jari-jari unsur yang dipadukan lebih
besar dari jari-jari atom logam.

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dalam pembuatan makalah tentang ilmu logam ini, penulis menyimpulkan bahwa:
Secara umum dalam dunia pendidikan terutama bagi mereka yang mengambil jurusan teknik
mesin. Dalam pemaparannya, ilmu logam sangat penting untuk mengetahui kandungan-
kandungan dan unsur-unsur yang terdapat dalam suatu besi (Ferro) dan bukan besi (non
Ferro). Dan juga untuk mengetahui sifat-sifat dan kegunaannya.

DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi shaleh,Irfan, Amd. Pengetahuan Dasar Teknik Mesin.Martapura.2008

Anda mungkin juga menyukai