OLEH : TURAS
B. Kebijakan Publik
rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu
2013).
Stakeholder Stakeholder
ada 3 sub sistem yang saling berinteraksi dalam satu kesatuan sistem
terhadap apa yang dilakukan oleh para pelaku kebijakan dan bisa mungkin
kebijakan publik juga menyangkut pilihan yang harus dilakukan atau tidak
dilakukan. Segala keputusan yang diambil pemerintah adalah kebijakan,
bersangkutan.
wilayah yurisdiksinya.
yaitu : (1) Penyusunan agenda (agenda setting) yaitu agar suatu proses
supaya mencapai hasil; (5) Evaluasi kebijakan yaitu proses untuk menilai
hasil atau kinerja kebijakan yang telah dibuat. James Anderson (1979) yang
suatu kebijakan dihasilkan melalui suatu proses yang kompleks dan saling
secara terus menerus dan tidak pernah selesai, dalam hal ini
perumusan kebijakan.
3. Evaluasi Kebijakan
sehingga sudah sewajarnya jika kebijakan publik yang telah dibuat dan
lainnya.
kebijakan retrospektif yang biasa dilakukan oleh ahli-ahli ilmu sosial dan
politik, sedangkan analisis ex ante berhubungan dengan analisis
kesimpulan.
wahab, 2001:64) bahwa : “to implement berarti to provide the means for
kejadian.
berikut: “those action by publiks are private individuals (or group) that are
kebijakan).
yang sah dari suatu kebijakan yang meliputi upaya mengelola input untuk
Franklin (1982) bahwa implementasi adalah apa yang telah terjadi setelah
undang-undang ditetapkan yang memberikan otoritas program, kebijakan,
keuntungan (benefit) atau suatu jenis keluaran yang nyata (tangible output).
ditetapkan, program kegiatan telah tersusun, dana telah siap dan disalurkan
Selanjutnya, Van Meter dan Van Horn (1975) yang dikutip oleh
diperoleh hasil atau dampak dari implementasi kebijakan tersebut. Hal ini
senada dengan pandangan Van Meter dan Van Horn (1980) yang dikutip
faktor yang saling berkaitan. Ada banyak faktor yang dinyatakan oleh para
ahli, diantaranya menurut Edwards III (1984) yang dikutip oleh Tangkilisan
dipengaruhi oleh 2 variabel besar yakni isi kebijakan (content of policy) dan
mencakup:
Karakteristik mencakup:
structure implementation)
b. Dukungan teoritis,
pelaksana,
g. Akses formal.
implementation)
yang dikutip oleh Akib (2010), bahwa suatu program akan berhasil
antara apa yang ditawarkan oleh program dengan apa yang dibutuhkan
untuk dapat memperoleh output program dengan apa yang dapat dilakukan
program tidak akan berhasil sesuai dengan apa yang diharapkan. Jika
memengaruhi, yaitu:
a) Faktor Komunikasi
daya adalah:
efektif tidak hanya dinilai dari sisi jumlah staf namun juga
dasar legitimasi.
disertai dengan SDM yang cukup dan berkualitas namun bila tidak
c) Faktor Disposisi
disposisi adalah :
pelaksanaan kebijakan.
kebijakan substantif.
dan luas” (Winarno, 2005: 150). Ukuran dasar SOP atau prosedur
menghambat implementasi”
a) Fragmentasi
yurisdiksi yang terbatas atas suatu bidang, maka tugas-tugas yang penting
menumpuk.
Kedua, pandangan yang sempit dari badan yang memungkinkan juga
Van meter dan Van Horn (dalam Wibawa et al., 1994: 19),
yakni:
2) Sumberdaya,
sebagai proses politik dan administrasi. Dalam teori ini Grindle memandang
bahwa suatu implementasi sangat ditentukan oleh isi kebijakan dan konteks
mencakup:
a) Logika kebijakan
b. Memilih Model
adalah skeptis dan mengemukakan bahwa antara satu teori dan teori lain
saling mengungguli. Hasil persaingan terkini adalah bahwa model yang top
demokrasi. Karena itu, model yang disimak sebagai “sintesis” adalah model
antara model implementasi kebijakan karena isu yang lebih relevan adalah
adalah model mana yang terbaik yang hendak dipakai. Jawabannya adalah
tidak ada yang terbaik. Setiap jenis kebijakan publik memerlukan model
hal yang bersifat nasional yang disebut pertahanan rakyat semesta. Konsep
Pada dasarnya ada “lima tempat” yang perlu dipenuhi dalam hal
ini dinilai dari sejauh mana kebijakan yang ada telah bermuatan hal-hal
kebijakan tidaklah hanya pemerintah. Ada tiga lembaga yang dapat menjadi
dengan tiga hal. Pertama, apakah target yang diintervensi sesuai dengan
Kesiapan bukan saja dalam arti secara alami, namun juga apakah kondisi
target ada dalam konflik atau harmoni dan apakah kondisi target ada dalam
dengan lembaga lain yang terkait. Donald J. Calista dalam Nugroho (2006)
terdiri atas publik opinion, yaitu persepsi publik akan kebijakan dan
dilaksanakan.
dilaksanakan.
bagian dari kebijakan, disisi lain birokrat on the street (atau birokrat
tahap yang paling menentukan dalam proses suatu kebijakan. Menurut Akib
bagi masyarakat.
faktor. Menurut Edwards III (1984) yang dikutip oleh Tangkilisan (2003), ada
dan disposisi. Keempat faktor tersebut tidak berdiri sendiri namun saling
Komunikasi
Sumber Daya
Implementasi
suatu program telah sesuai dengan tujuan atau kegiatan yang telah
ditentukan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Rossi (2004) yang dikutip
oleh Harris (2010) yang menyatakan bahwa evaluasi adalah penggunaan
untuk memperoleh sumber daya, baik fisik maupun non fisik yang sesuai
yang sama dalam mengukur efektifitas berbagai lembaga yang jenis dan
pendekatan sasaran.
kesehatan.
E. Kerangka Berfikir
INPUT OUTPUT
1. Komunikasi - Cakupan
Program
- Transmisi terpenuhi
- Kejelasan - Realisasi Dana
- Konsistensi PROSES sesuai alokasi
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode penelitian dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting) dan
objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik
daripada generalisasi.
B. Alokasi Penelitian
C. Informasi Penelitian
Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data
data sekunder adalah data yang diperoleh melalui telaah dokumen yang
bola salju (snow ball sampling). Teknik Purposive sampling yang dimaksud
karena informan tersebut terlibat langsung terdiri dari informan kunci adalah
Puskesmas.
Metode
No Informan Wawancara Telaah
Observasi
Mendalam Dokumen
A. Informan Kunci
1 Kepala Dinas / KPA V V
2 Sekretaris/PPSPM V V
3 Kabid. Kesga/PPK V V
4 Kabid. Yankes/Ketua Tim V V
5 Kasie. Imuniasai/Sekretaris Tim V
6 Kasie. Bina Pkm/Koordinator V
7 Kasubag. Program V
8 Bendahara BOK V V
9 Petugas Verifikator V V
B Informan Biasa
1 Kepala Puskesmas V V V
2 Kepala TU Puskesmas V V V
3 Bendahara Puskesmas V V V
4 Penanggung jawab di puskesmas V V V
D. Fokus Penelitian
(2001) yang dikutip oleh Wisakti (2008), bertujuan untuk membatasi studi,
dalam hal ini membatasi penggunaan teori hanya pada yang sesuai dengan
masalah yang diteliti dan untuk memenuhi kriteria inklusi seperti perolehan
data yang baru dilapangan. Dengan adanya fokus penelitian, maka peneliti
akan memiliki panduan mana data yang perlu dikumpulkan dan mana data
pada:
1) Mekanisme pencairan
c) Pemanfaatan, meliputi:
keuangan.
keuangan.
4) Pembuatan dokumen laporan pelaksanaan tugas untuk setiap
pelaksanaan kegiatan.
keuangan di puskesmas.
pelaksanaannya.
puskesmas.
dengan baik.
pelaksana kebijakan.
yang mengutip pendapat Miles dan Huberman (1984) bahwa aktifitas dalam
terus menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga sampai tuntas, dan
datanya sampai jenuh. Aktifitas analisis data yang dilakukan adalah data