Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KASUS (TUGAS AKHIR)

Shizofrenia Herbefrenik

Disusun Oleh:

Rescky Felsario Rona

11 2016 071

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA

PANTI SOSIAL BINA LARAS HARAPAN SENTOSA 3

PERIODE 2 Oktober 2017 – 4 November 2017


I. IDENTITAS PASIEN
Nama (inisial) : Tn. A
Tempat & tanggal lahir : Jakarta, 04 Oktober 1996
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku bangsa : Sunda
Agama : Kristen
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ngangkat air
Status perkawinan : Belum menikah
Alamat : Pasar Senen

HASIL WAWANCARA
Warga Bina Sosial (WBS) laki – laki berusia 21 tahun, dibawa satpol PP ke panti
sejak sebulan yang lalu saat dia sedang berjalanan di jalanan dekat pasar senen. WBS
mengatakan ia sedang berjalanan tak menentu dan tidak tau mau kemana saat itu.
Sejak usia remaja WBS sering mendengar suara seorang wanita yang dia kenal
sebagai rani (halusinasi auditorik). Suara tersebut biasanya di dengar ketika malam
hari saat pasien ingin tidur dan awalnya terdengar seperti suara minta tolong dan
memanggil-manggil. WBS sering terganggu karena suara tersebut dan mengalami
sulit tidur. Sejak saat itu WBS juga mengatakan dapat melihat rani dengan sosok
berpakian putih (halusinasi visual). WBS awalnya takut dengan sosok tersebut,
namun sekarang WBS merasa senang-senang saja dan sering berbicara mengenai cinta
dengan rani. Saat ini WBS merasa rani adalah pacar dan teman yang akan selalu ada
buatnya (waham).
WBS mengatakan ia cuman memiliki sedikit teman dan lebih suka untuk
menyendiri karena WBS sering dijaili dan di buli oleh temannya dan sering dikatai
punya teman sendiri.WBS mengaku ssring di ajak beberapa temannya menggunakan
ganja dan obat-obatan yang membuat WBS senang. Saat wawancara WBS sering
berbicara tak menentu (rambling), terdiam lalu melanjutkan pembicaraan (blocking),
senyum sendiri (self-absorbed smilling), dan ketika duduk saat wawancara selalu
melakukan pola gerakan maju mundur yang berulang (stereotipik).
Saat wawancara WBS dengan penampilan yang sesuai usia, dalam keadaan
compos mentis tidak tampak terganggu, suasana perasaan elasi dan kurang sesuai
dengan afek, gangguan persepsi berupa halusinasi auditorik, halusinasi visual, fungsi
intelektual ditemukan kelainan, proses pikir ditemukan asosiasi longgar , isi pikir
adanya waham bizzare, pengendalian impuls baik dan memiliki tilikan derajat 3

HARAPAN PASIEN
Pasien ingin keluar dari panti, dan mulai bekerja lagi.

EDUKASI
Psikoterapi
1. Memberi pengetahuan kepada WBS tentang keadaannya
2. Melakukan konseling untuk memberi kesempatan kepada WBS untuk lebih terbuka
dalam mengutarakan masalahnya
3. Memberikan anjuran bagi WBS untuk menekuni hobi sesuai dengan minatnya
4. Memberikan keyakinan bahwa WBS dapat menghadapi keadaannya.

Sosioterapi:
● Mengikutsertakan WBS dalam program rehabilitasi supaya dapat melakukan aktivitas
sehari-hari, berinteraksi dengan lingkungannya dan mendalami agama sesuai dengan
kepercayaannya.

Anda mungkin juga menyukai