Ebn Fix
Ebn Fix
Makalah
disusun oleh:
Kelas S1.2B
BANDUNG
2015
0
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
2.5 Patofisiologi................................................................................................ 15
ii
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 43
iii
BAB I
PENDAHULUAN
dan dapat mengancam keadaan ibu maupun janinnya (Hutahaean, 2009). Pada
masa kehamilan dapat terjadi masalah- masalah yang tidak diinginkan oleh
seorang ibu (Pudiastuti, 2012). Trimester I keluhan yang muncul meliputi mual
terkait merasa sakit atau mendorong untuk muntah, sedangkan muntah adalah
pengeluaran isi lambung melalui mulut akibat spasme otot tidak sadar (Tharpe,
Mual dan muntah terjadi pada 60-80% ibu hamil pertama (primigravida)
dan 40-60% pada ibu multigravida (Solikhah, 2011). Mual dan muntah terus
menerus akan menimbulkan komplikasi pada ibu dan janinnya. Kondisi ibu
akan kekurangan nutrisi dan cairan sehingga keadaan fisik ibu menjadi lemah
dan lelah, dapat pula mengakibatkan gangguan asam basa, pneumoni aspirasi,
1
perkembangan akan terhambat karena nutrisi yang tidak terpenuhi (Setiawan
dan Anak (KIA) Puskesmas Garuda, didapatkan data 47 kunjungan ibu hamil
pada hari Sabtu 13 Januari 2018. Dari 47 kunjungan ibu hamil yang
terdapat16 ibu hamil yang telah memasuki trimester ke 2 dan 13 ibu hamil pada
terkadang muntah di pagi hari, terutama pada ibu hamil primigravida dan
muntah, menarik dan dapat diterima pasien (Hewitt dan Watts, 2009,dalam
2
manusia berlangsung melalui dua sistem fisiologis yaitu melalui sistem
terjadinya konsepsi antara sel sperma dan sel ovum sehingga terjadi
pembuahan. Pada masa kehamilan dapat terjadi masalah- masalah yang tidak
diinginkan oleh seorang ibu khususnya pada usia kehamilan trimester 1 yaitu
oil, lemon inhalation, mint oil, ginger oil dan lavender. Hasil studi pendahuluan
tersebut ingin membandingkan aromaterapi mana yang lebih efektif dan dapat
diaplikasian dalam mengurangi gejala mual dan muntah pada ibu hamil.
1.3 Tujuan
3
Penulis bertujuan untuk menjelaskan aromaterapi yang lebih efektif
untuk mengurangi gejala mual dan muntah (Morning sickness) pada ibu
Garuda ?
1.4 Manfaat
4
Ibu dan keluarga dapat mengaplikasikan aromaterapi yang efektif untuk
menurunkan gejala mual dan muntah (Morning sickness) pada ibu hamil
secara mandiri.
5
BAB II
TINJAUAN JURNAL
2.1 Kehamilan
2.1.1 Pengertian
Periode Antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari
pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang
menandai awal periode antepartum. (Helen Varney, 2007 ; 49).
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang bersinambung dan terdiri
dari : ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan
zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh
kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Manuaba, 2010 ; 84).
Kehamilan normal adalah dari konsepsi sampai lahirnya janin dengan
kehamilan 280 hari ( 40 minggu ) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
(Sarwono, 2007; 84)
2.1.2 Etiolog
1.Proses Kehamilan
a. Fertilisas
Yaitu bertemunya sel telur dan sel sperma. Tempat bertemunya ovum
dan sperma paling sering adalah didaerag ampulla tuba. Sebelum
keduanya bertemu, maka akan terjadi 3 fase yaitu:
b. Tahap penembusan korona radiate
Dari 200 – 300 juta hanya 300 – 500 yang sampai di tuba fallopi yang
bisa menembus korona radiata karena sudah mengalami proses
kapasitasi.
c. Penembusan zona pellusida
Spermatozoa lain ternyata bisa menempel dizona pellusida, tetapi
hanya satu terlihat mampu menembus oosit.
d. Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma
Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai
kromosom diploid (44 autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk jenis
kelamin baru (XX unutk wanita dan XY untuk laki - laki)
2. Pembelahan
6
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4 sel , 8
sel, sampai dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuk
sebuah gumpalan bersusun longgar. Setelah 3 hari sel – sel tersebut akan
membelah membentuk morula (4 hari). Saat morula masuk rongga rahim,
cairan mulai menembus zona pellusida masuk kedalam ruang antar sel
yang ada di massa sel dalam. Berangsur – angsur ruang antar sel menyatu
dan akhirnya terbentuklah sebuah rongga/blastokel sehingga disebut
blastokista (4 – 5 hari). Sel bagian dalam disebut embrioblas dan sel diluar
disebut trofoblas. Zona pellusida akhirnya menghilang sehingga
trofoblast bisa masuk endometrium dan siap berimplantasi (5 – 6 hari)
dalam bentuk blastokista tingkat lanjut.
3. Nidasi / implantasi
Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista)
kedalam dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars
superior korpus uteri bagian anterior/posterior. Pada saat implantasi
selaput lendir rahim sedang berada pada fase sekretorik ( 2 – 3 hari setelah
ovulasi). Pada saat ini, kelenjar rahim dan pembuluh nadi menjadi
berkelok – kelok. Jaringan ini mengandung banyak cairan.
(Marjati,dkk.2010 ; 37)
7
kehamilan, dan perlu diketahui hari pertama haid terrakhir untuk
menentukan tuanya kehamilan dan tafsiran persalinan.
b. Mual muntah
Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi
hari. Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam
lambung yang berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
c. Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada
bulan-bulan pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya
kehamilan.
d. Sinkope atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia
susunan saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan
menghilang setelah umur kehamilan lebih dari 16 minggu.
e. Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin
menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada payudara
menyebabkan rasa sakit terutama pada kehamilan pertama.
f. Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi
setelah itu nafsu makan muncul lagi.
g. sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan
pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada
triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang
membesar keluar rongga panggul.
h. Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh
hormone estrogen.
8
i. Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
j. Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
1) Pipi : - Cloasma gravidarum
2) Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi yang berlebihan pada kulit.
3) Perut : - Striae livide
4) Striae albican
5) Linea alba makin menghitam
6) Payyudara : - hipepigmentasi areola mamae
k. Varises atau penampakan pembuluh vena
Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan
pembuluh darah vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai
bakat. Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar genitalia
eksterna, kaki dan betis erta payudara.
9
Pembesaran uterusyang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah
tersebut berkembang lebih dulu.
f. Kontraksi Braxton Hicks
Peregangan sel – sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin
didalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak
nyeri, biasanya timbul pada kehamilan 8 minggu.
g. Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak
dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
h. Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adaah untuk mendeteksi adanya hCG yang
diproduksi oleh sinsitotrofoblas sel selama kehamilan. Hormon ini
disekresi diperedaran darah ibu (pada plasma darah), dan diekskresi
pada urine ibu.
10
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG
(Marjati dkk, 2010:72-75)
11
pikirannya secara lebih kontruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat
merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai meraskaan kehadiran
bayinya sebagai seseorang diluar dirinya dan dirinya sendiri. Banyak
ibu yang merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti
yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan
meningkatnya libido.
3. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan waspada
sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan
bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu
akan lahir sewaktu – waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan
kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan
pada ibu. Seringkali ibu merasa khawatir atau takut kalu – kalau bayi
yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan
bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa
saja yang dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai
merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada
waktu melahirkan. Trimester juga saat persiapan aktif untuk kelahiran
bayinya dan menjadi orang tua.keluarga mulai menduga – duga apakah
bayi mereka laki – laki atau perempuan dan akan mirip siapa. Bahkan
sudah mulai memilih nama unutk bayi mereka. (Marjati dkk, 2010 ; 68 -
69)
12
atau senyawa yang mudah menguap (volatile) untuk mengobati,
mengurangi atau mencegah suatu penyakit, infeksi dan kegelisahan dengan
cara menghirupnya (Muchtaridi, 2003).
Buckle (2002) mendefinisikan aromaterapi klinis sebagai pemakaian
minyak esensial untuk hasil tertentu yang dapat diukur. Orang Mesir Kuno
menggunakan aromaterapi untuk meredakan nyeri dan pada abad ke-19,
daun rosemary dibakar di rumah sakit untuk pengasapan. Sekarang, ahli
aromaterapi menggunakan minyak esensial untuk meningkatkan hasil
kesehatan yang positif, termasuk perbaikan alam perasaan, edema, jerawat,
alergi, memar, dan stress.
Aromaterapi adalah terapi yang menggunakan essential oil atau sari minyak
murni untuk membantu memperbaiki atau menjaga kesehatan,
membangkitkan semangat, menyegarkan serta menenangkan jiwa dan raga.
Aromaterapi memiliki manfaat yang sangat beragam, mulai dari
pertolongan pertama sampai membangkitkan rasa gembira (Hutasoit,
2002).
2. Antidepresan
13
daripada antidepresan farmasi. Sementara aromaterapi berguna untuk
2014).
3. Meningkatkan memori
(Yuli, 2014).
Stimulan seperti kafein, nikotin, pil energi, atau zat lain bisa
menmberikan efek yang sangat merusak pada tubuh, sedangkan diet dan
14
meningkatkan sirkulasi darah, meningkatkan energi, dan merangsang
tubuh dan pikiran tanpa efek samping yang berbahaya. Minyak esensial
kayu manis, minyak cengkeh, angelica, melati, pohon teh, dan rosemary
(Yuli, 2014).
luka yang perlu disembuhkan. Sifat anti mikroba dari minyak esensial
6. Sakit kepala
15
eucalyptus, minyak esensial cendana, dan minyak rosemary. Pasien
7. Mengatasi Insomnia
mengatasi masalah sulit tidur atau insomnia, sehingga bisa tidur lelap
neroli, mawar, cendana, dan minyak esensial ylang ylang (Yuli, 2014).
dengan benar. Efek antimikroba, efek anti jamur atau antibakteri dari
16
Analgesik yang biasa digunakan untuk mengobati rasa nyeri
memiliki banyak efek samping pada tubuh. Nyeri adalah salah satu
10. Pencernaan
2014).
1. Aromaterapi ginger
darah
17
Cara Pembuatan Aromaterapi Ginger
minyak jahe skala kecil, berikut langkah pembuatan yang bisa Anda
lainnya.
d. Alat suling pengukus. Alat ini terdiri atas ketel suling, penampung
baik lagi jika jahe dimemarkan sampai gepeng. Tidak perlu mengupas
kulit jage karena akan mengurangi hasil produksi minyak jahe. Langkah
18
ketinggian 3 sampai 5 cm dari dasar alat penyulingan. Sebaiknya
gunakan air hujan sebab tidak akan meninggalkan lapisan kerak pada
Setelah tersusun baik, ketel dipanaskan. Usahakan agar api tidak terlalu
gosong.
Gambar Ginger
Jika proses dilakukan secara benar, uap akan menuju bagian ketel yakni
karbonat untuk memisahkan secara sempurna air dan minyak. Terakhir adalah
langkah pengemasan. Minyak jahe mudah menguap jadi gunakan botol atau
19
2.Aromaterapi Lavender
meregenerasi sel, luka terbuka, infeksi kulit dan sangat nyaman untuk
kulit
lebih. Daun dan batang baru serta bunga lavendel bisa digunakan
20
terbalik pada area yang kering dan hangat. Menjemur lavendel di
21
walaupun mungkin Anda perlu mencium baunya terlebih dahulu
aroma lavendel.
minyak Anda cukup beraroma adalah 48 jam, dan lebih kuat lagi
jika minyak dibiarkan selama tiga hingga enam minggu. Jika Anda
minyak perlahan-lahan.
g. Saring minyak.
22
Letakkan muslin atau kain penyaring keju di atas mangkuk dan
h. Ulangi proses ini jika Anda ingin membuat minyak yang lebih
kuat.
rendah untuk membuat infus yang lebih kuat. Cara ini bisa
23
wadah kaca gelap sehingga mencegah minyak terpapar sinar
Gambar lavender
3. Aromaterapi lemon
Selain untuk baik untuk kulit berminyak, lemon berguna sebagai zat
24
a. Kupas kulit lemon menggunakan tangan atau alat pengupas jika
erat-erat.
Gambar lemon
25
mengurangi mual dan muntah serta dapat mengaktifkan produksi minyak
di kulit.
1 gelas air
d. Setelah itu tuangkan pada gelas bersih, dan tunggu sampai hangat
lainnya sepertii madu alami, jeruk nipis, gula batu, atau teh untuk
26
Gambar peppermint
sendok besar.
27
c. Setelah selesai menghancurkan daunnya, masukkan ke dalam toples
gelas. Stuff sebanyak daun yang Anda bisa di toples. Isi toples penuh
leher. Sekarang ambil film cling dan letakkan di atas bukaan jar.
musim panas maka biarkan minyak terjal selama 2 hari. Jika musim
kain katun tipis lipat ganda atau gunakan saringan plastik halus.
28
h. Simpan minyak peppermint ke dalam botol kaca berwarna kuning.
Simpan di tempat yang kering, sejuk dan hangat. Ini akan bertahan
1. Kertas tissue
2. Tangan
29
Metode ini dinilai paling praktis karena minyak esensial langsung
dihirup atau dibiarkan saja terhirup sendiri. Hal ini memberikan efek
yang secara langsung dan tanpa disadari karena tidak perlu melakukan
3. Alat penguap
4. Botol penyemprot
yang dapat merubah emosi seseorang yang menghirupnya, alat ini dapat
30
1 Study of the Mengidentifika Populasi Metode Hasil penelitian
Effect of Mint si efektifitas dalam penelitian ini menunjukan
Oil on Nausea Mint oil penelitian ini menggunakan terjadi
and Vomiting terhadap mual melibatkan randomized penurunan mual
During dan muntah 60 responden clinical trial dan muntah
Pregnancy pada ibu hamil yang terdiri pada kelompok
dari 30 intervensi
Researcher : kelompok dibandingkan
(Hajar Pasha, intervensi dan kelompok
Fereshteh 30 kelompok kontrol (P value
Behmanesh, kontrol = 0,000)
2012) Kesimpulan
dari penelitian
ini Mint Oil
sangat aman
diberikan pada
ibu hamil yang
mengalami
mual dan
membantu
menurunkan
gejala mual.
2. The Effect of Mengetahui Populasi Metode Hasil penelitian
Lemon efektivitas dalam penelitian ini menunjukan
Inhalation pemberian penelitian ini menggunakan bahwa terjadi
Aromatherapy aromaterapi melibatkan 20 Quasi penurunan
on Nausea and lemon terhadap responden Eksperimen gejala mual dan
mual dan yang terdiri muntah pada
31
Vomiting of muntah ibu dari 10 dengan post- kelompok
Pregnancy hamil kelompok test design intervensi
intervensi dan dibandingkan
Peneliti: 10 kelompok dengan
(Parisa Yavari kontrol kelompok
kia, Farzaneh kontrol dengan
Safajou, 2013) nilai (P value =
0,000)
Kesimpulan
penelitian ini
pemberian
lemon
inhalation
efektif dalam
menurunkan
gejalan mual
dan muntah
pada ibu hamil
3. Pengaruh Mengidentifika Teknik Penelitian ini Hasil penelitian
pemberian si pengaruh sampling pada menggunakan ini
aromaterapi pemberian penelitian ini rancangan menunjukkan
peppermint aromaterapi menggunakan quasi uji Mann
terhadap peppermint purposive experiment Whitney
kejadian mual terhadap sampling dengan desain diperoleh nilai ρ
dan muntah ibu kejadian mual dengan penelitian 0,001<0,05.
hamil trimester dan muntah ibu Sampel posttest only Terdapat
1 Puskesmas hamil trimester berjumlah 32 control group pengaruh
Melati 2 1 Puskesmas responden pemberian
32
Seleman Melati 2 yang terdiri aromaterapi
Yogyakarta Seleman dari 16 peppermint
Yogyakarta kelompok terhadap
Peneliti: intervensi dan kejadian mual
(Renggonowati, 16 kelompok dan muntah ibu
Machmudah, kontrol hamil
2014)
4. Pengaruh Mengidentifika Populasi Penelitian ini Hasil penelitian
Aromaterapi si pengaruh dalam menggunakan ini
Blended aromaterapi penelitian ini desain menunjukkan
Peppermint blended melibatkan penelitian secara statistik
dan Ginger Oil Peppermint 120 quasy (p 0.311).
terhadap Rasa dan ginger oil responden eksperimen kesimpulan
Mual pada Ibu terhadap rasa yang terdiri dengan one pada penelitian
Hamil mual pada Ibu dari 60 group pre- ini bahwa giger
Trimester Satu hamil trimester kelompok post test oil lebih
di Puskesmas satu di intervensi dan control design berpengaruh
Rengel puskesmas 60 kelompok menurunkan
Kabupaten rengel kontrol gejala mual dan
Tuban kabupaten muntah pada
tuban ibu hamil
Researcher: trimester 1
(abadi et all,
2017)
33
lavender aromaterapi menggunakan rancangan terjadi
Inhalation on lavender teknik systematic penurunan mual
Nausea and terhadap mual sampling riview dengan dan muntah
Vomiting dan muntah ibu menganalisa pada kelompok
in Early hamil pada 84 jurnal intervensi
Pregnancy trimester 1 dibandingkan
Researcher: kelompok
(Cevik, Baser, kontrol (P value
2016) = 0,000)
kesimpulan dari
penelitian ini
aromaterapi
lavender sangat
efektif
diberikan pada
ibu hamil yang
mengalami
mual dan
membantu
menurunkan
gejala mual.
34
BAB III
PEMBAHASAN
mengurangi gejala mual dan muntah (Mornig sickness) pada ibu hamil. Pada kelima
jurnal yang peneliti analisa yaitu mengenai aromaterapi lemon inhalation, mint oil,
ganger oil, peppermint dan lavender, peneliti melihat masalah yang muncul yaitu
terjadinya mual dan muntah akibat efek fisiologis dari ibu hamil.
Pada jurnal yang berjudul Study of the Effect of Mint Oil on Nausea and
Vomiting During Pregnancy responden dipilih secara random oleh peneliti, setelah
35
terpilihnya responden, peneliti membagi responden kedalam 2 kelompok, yaitu
2 kelompok atau grup, peneliti melakukan informed concent kepada responden. Setelah
semua pasien mengerti mengenai tindakan yang akan dilakukan, peneliti memberikan
intervensi pada kelompok intervensi dengan memberikan mint oil dan dihirup oleh
cara observasi mual dan muntah setelah tindakan, penggunaan mint oil sangatlah
mudah dugunakan namun untuk diteapkan di Indonesia cukup sulit menemukan esesial
mint oil.
Nausea and Vomiting of Pregnancy peneliti pada jurnal ini melakukan pemilihan
sampel secara accidental sample yaitu pengambilan sampel secara kebetulan. Setelah
ditetaskan ke tissue dan diberikan kepada ibu hamil. Prosedur tindakan yang dilakukan
ialah peneliti melakukan informed concent kepada responden terlebih dahulu, lalu
menganjurkan ibu hamil untuk menghirup selama 10 menit dan setelah itu oleh peneliti
terhadap kejadian mual dan muntah ibu hamil trimester 1 Puskesmas Melati 2 Seleman
Yogyakarta hal yang dilakukan peneliti ialah membagi sampel kedalam 2 kelompok
36
yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Selanjutnya peneliti melakukan
informed concent kepada responden dan menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan,
setelah itu pasien diberikan terapi selama 15 menit dengan menghirup aromaterapi.
Pada terapi ini kelebihannya adalah klien mengatakan merasa nyaman dan mual dan
muntah berkurang.
terhadap Rasa Mual pada Ibu Hamil Trimester Satu di Puskesmas Rengel Kabupaten
Nausea and Vomiting in Early Pregnancy, penelitian ini menunjukan bahwa sebagian
37
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Ibu dengan gejala mual dan muntah dapat diberikan aromaterapi untuk
aromaterapi kepada ibu hamil, dari jurnal diatas didapatkan bahwa ibu hamil lebih
nyaman dengan aromaterapi giger oil yang dapat menurunkan mual dan muntah.
Penulis menyarankan giger oil diajarkan kepada ibu hamil untuk dapat dipraktekan
dirumah.
4.2 Saran
38
4.2.1 Pelayanan keperawatan di rumah sakit
DAFTAR PUSTAKA
Abd-El-Maeboud KHI, Ibrahim MI, Shalaby DAA, Fikry MF. Gum Chewing
Stimulates
Çevik S. Effect of bed exercises and gum chewing on abdominal sounds, flatulence
and
early discharge in the early period after cesarean section.Unpublished
doctoral dissertation,
39
Function 3rd ed. Philadephia :Lippincot
Manuaba, I.B. 2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan
KB. Jakarta : EGC
Manuaba, I.B. 1999. Operasi Kebidanan Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk
Dokter Umum. Jakarta : EGC
40