Anda di halaman 1dari 5

ⓘ Optimised by Google just now View original

http://lorenskambuaya.blogspot.com/2014/05/cara-mengukur-dan-menghitung-debit.html

Blognya Lorens

SABTU, 31 MEI 2014

Cara Mengukur dan Menghitung Debit Saluran


Beberapa waktu lalu sudah dibahas mengenai cara menghitung debit rencana untuk kepentingan
perencanaan saluran drainase. Hasil perhitungan debit rencana bukan hanya digunakan sebagai
acuan ketika merencanakan saluran drainase yang baru, tapi juga berguna ketika mengevaluasi
saluran drainase yang sudah ada (permanen), apakah masih dapat menampung debit rencana
maksimum atau tidak ? Debit rencana itu diibaratkan sebuah ambang batas maksimum, sehingga
dijadikan sebagai acuan. Artinya debit saluran itu nilainya harus lebih kecil atau sama dengan nilai
debit rencana.
Nah berikut ini akan dibahas bagaimana cara mengukur dan menghitung debit saluran terbuka yang
bentuk salurannya seragam (misalnya, empat persegi panjang atau trapesium). Sebelum
melakukan kegiatan pengukuran perlu disediakan perlengkapan yang akan digunakan di lapangan :
·         Sediakan GPS untuk mengukur elevasi
·         Sediakan meter rol atau alat ukur yang representatif
·         Sediakan sebilah kayu atau besi  yang ukurannya representatif untuk ditancapkan ke dalam
saluran (untuk mengetahui kedalaman air/saluran)
·         Sediakan papan data dan alat tulis untuk mencatat hasil pengukuran

Langkah-langkah pengukuran :
·                Tentukan saluran (got) mana yang akan diukur debitnya. Bila perlu dilakukan sketsa denah
 jaringan salurannya terlebih dahulu
·         Ukurlah jarak atau panjang saluran (dari titik awal ke titik akhir)
·         Ukurlah elevasi di titik awal dan titik akhir saluran
·         Ukurlah dimensi saluran (tinggi saluran, kedalaman air dan lebar dasar saluran)
·         Lakukan pengolahan data :
Hitunglah kemiringan dasar saluran dengan rumus berikut :
     S =   t1 – t2
           ______   x 100 %
        L
Ket :
S = kemiringan tanah/dasar saluran
t1 = elevasi di titik awal/bagian tinggi (m)
t2 = elevasi di bagian akhir/bagian rendah (m)
L = panjang saluran dari titik awal ke akhir (m)
Hitunglah dimensi dan debit saluran, sesuaikan dengan rumus dari bentuk saluran 

Contoh Perhitungan

Sebuah saluran berbentuk empat persegi panjang yang terbuat dari beton menampung aliran air
buangan dari sebuah pemukiman, seperti tampak pada sketsa yang salurannya diberi warna garis
biru tua dan tanda A sebagai titik awal (bagian tinggi) dan B sebagai titik akhir (bagian rendah).

Setelah dilakukan pengukuran pada saluran tersebut hasilnya sebagai berikut :


           Elevasi di titik A = 10 mdpl
           Elevasi di titik B = 9 mdpl
           Panjang saluran dari titik A ke B = 154 m
Dimensi saluran :
           Tinggi saluran (h) = 1,1 m
           Lebar dasar saluran (B) = 0,9 m
           Tinggi muka air (H) = 0,85 m
           Nilai kekasaran Manning untuk beton (n) = 0,012
                                                     Sketsa Tampang Saluran 

Hitunglah debit saluran tersebut ?

Jawab :

*) Hitung kemiringan dasar saluran (S) :

S =  t1 – t2
      ____

     L

    =     10 -9
        ______ x 100%   =  0,64 %

            154

*) Hitung luas penampang basah (A) :

A=BxH
   = 0,9x 0,85
   = 0,765 m2

*) Hitung keliling basah (P) :

P = B + 2H
   = 0,9 + (2 x 0,85) = 2,6 m
*) Hitung jari-jari hidrolis (R) :

R =  A/P
   = 0,765/2,6 = 0,29 m

*) Hitung kecepatan aliran (V)

V = 1/n   R2/3 S1/2


   = 1/0,012 x  0,7652/3 x  0,641/2
   = 5,51 m3/dtk

*)Hitung debit saluran (Qs)

QS = A x V
     = 0,765 m2 x 5,51 m/dtk
     = 4,21 m3/dtk
  
Hasil pengukuran debit saluran (QS) nantinya akan dibandingkan dengan nilai debit rencana (QT).
Untuk saluran drainase perkotaan biasanya digunakan debit rencana dengan periode ulang 5 tahun
sebagai acuan dalam perencanaan maupun dalam melakukan evaluasi. (*)

Lorens Rinto Kambuaya di Sabtu, Mei 31, 2014

2 komentar:

Herysuds7 April 2017 02.58

sangat membantu..* apalagi di Indonesia sering banjiirr.

Abu Salman28 Desember 2017 14.03

Hmm,...boleh ane Koreksi ??,..untuk Perencanaan Saluran yang sebenarnya perhitungan Elevasi tidak bisa
dengan GPS...tapi harus dengan Sipat datar ( waterpasss ) . .. .di ambil LOng PRofile dan Cross Sectionnya
lengkap . .. berikut ketinggain muka Air terukur ( ketika Observasi ) . . .Pembacaaan Level ( Sipat Datar)
tersebut diambil Pulang pergi atau minimal DOuble Stand ....sementara panjang alur sungai dan bentuk
polanya,..diambil dengan Metoda Polygon teodolit ( untuk pendekatan kasar ini boleh di gantikan dengan
GPS ) . .terimakasih sebelumnya...blog nya bagus...saya suka
Beranda
‹ ›
Lihat versi web

MENGENAI SAYA

Lorens Rinto Kambuaya

Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai