Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL

USAHA TERNAK AYAM BANGKOK

OLEH :

KELOMPOK TERNAK AYAM BANGKOK KONAWE


SELATAN

TAHUN 2017
I. PENDAHULUAN

Permintaan ayam bangkok cenderung mengalami peningkatan dari waktu ke


waktu. Hal ini disebabkan karena selain dapat digunakan sebagai ayam pedaging,
Ayam Bangkok juga digunakan sebagai ayam petarung yang sangat diminati oleh
masyarakat sulawesi Tenggara. Meningkatnya permintaan masyarakat akan ayam
petarung berbanding lurus dengan terbentuknya komunitas-komunitas ayam
bangkok yang mengikuti kejuaran-kejuaran resmi yang diadakan oleh organisasi
ayam bangkok di Sultra. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut masih sanagt
tergatung pada pasokan daerah-daerah lain di Indonesia seperti Sulawesi Selatan
dan pulau Jawa.
Demikin halnya sebagai ayam pedaging ternak ayam bangkok cukup
mejanjikan. Menurut Pusat data dan Sistem Informasi Pertanian, saat ini pasokan
daging ayam bangkok baru bisa memenuhi 5,5% dari total kebutuhan daging ayam
nasional. Salah satu sentra produksi ayam bangkok nasional adalah Provinsi
Sulawesi Tenggara. Kemampuan produksi daerah baru mencapai 3,43% (10.049
ton/tahun) dari total produksi ayam bangkok nasional (292.707 ton/tahun). Pada
10 tahun mendatang diharapkan pasokan ayam bangkok Sultra akan mencapai 5%
dari kebutuhan total daging ayam nasional. Dengan target sebesar itu,
pengembangan bisnis ayam bangkok akan mampu menggerakkan ekonomi
pedesaan yang merupakan usaha skala mikro, kecil dan koperasi.
Pengembangan bisnis ternak ayam bangkok sendiri tidak hanya bermanfaat
bagi peternak tetapi juga sektor usaha lain misalnya nilai perdagangan dari pakan
dan pengolahan daging ayam bangkok. Kenyataannya budidaya ayam bangkok
menemui kendala utama yaitu pertumbuhan yang cenderung lebih lambat jika
dibandingkan dengan ayam ras pedaging yang mampu panen dalam waktu 40 hari.
Meskipun demikian ternak ayam bangkok secara nyata lebih menjanjikan karena
selain dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan daging ayam masyarakat juga
dapat digunakan sebagai ayam tanding yang akhir ini semakin digemari oleh
masyarakat. Ternak Ayam bangkok memberikan keuntungan yang cukup
menggiurkan karena memiliki metode pemelihraan yang relatif mudah sehingga
memiliki tingkat kematian yang realatif rendah dan juga memiliki harga yang tinggi
bila dibandingkan dengan Ayam Broiler.
Nilai harga jual ayam kampung lebih tinggi dibandingkan dengan ayam broiler,
harga berkisar antara Rp. 450.000–Rp. 500.000 per ekor menurut riset pasar
selama tahun 2015-2017 dengan laju pertumbuhan harga sebesar 10,37 % per
tahun.

II. DASAR PEMIKIRAN

Data di atas menunjukkan kepada kita betapa negeri tercinta ini merupakan
pasar yang sangat potensial khususnya Sulawesi Tenggra, sehingga peternak perlu
dibina dan dikembangkan untuk meningkatkan produksi ayam bangkok di dalam
Wilayah Sulawesi Tenggara. Atas dasar itu, beternak ayam bangkok merupakan
suatu peluang usaha yang cukup menjanjikan. Kami ingin mengembangkan ternak
ayam bangkok sebagai usaha yang produktif. Untuk itu, kami mengajukan
permohonan bantuan modal usaha untuk mengembangkan usaha ternaka ayam
bangkok yang telah kami kelolah.

III. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud

Maksud kami mengajukan permohonan ini adalah untuk mengembangkan


usaha ternak ayam bangkok sebagai sumber pendapatan (income) yang pada
akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan hidup.

2. Tujuan

Tujuan proposal ini adalah untuk mendapatkan tambahan modal investasi bagi
pengebangan usaha ternak bangkok.
IV. JENIS USAHA

Jenis usaha yang dimaksud adalah TERNAK AYAM BANGKOK

V. LOKASI PEMELIHARAAN

Dikarenakan masih sangat besarnya potensi ternak ayam bangkok, maka kami
mulai merintis usaha peternakan ayam bangkok yang berlokasi di Desa Bomba-
Bomba Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi
Tenggara

VI. KONSEP USAHA

Konsep dari usaha ternak ayam bangkok ini adalah bagi hasil/syariah yang
melibatkan pemodal dan peternak sebagai pengelola. Bagi hasil dari usaha ini
adalah :
- Pembina Kelompok (Pendampingan Kelompok) : 50% dari laba bersih
- Kelompok Peternak (Pengelola Ternak) : 50% dari laba bersih
Jangka waktu Pendampingan Kelompok adalah 3 tahun dengan surat perjanjian
bermaterai, tetapi nantinya peternak dapat melakukan kontrak kembali dengan
pembina melalui surat perjanjian yang baru.

VII. ANALISIS USAHA TERNAK AYAM BANGKOK

Berikut ini adalah analisis usaha ternak ayam bangkok per 1000 ekor

A . Modal Tetap
- Pembuatan kandang litter 200 m2 dari bambu = Rp. 15.000.000
- Kandang DOC + nampan pakan = Rp 1.000.000
- Tempat minum 34 x Rp. 15.000 = Rp 510.000
- Tempat pakan 40 x Rp. 15.000 = Rp. 600.000
- Lain-lain (Biaya tak terduga) = Rp. 2.500.000
- Jumlah = Rp. 19.610.000
B. Modal Kerja
- DOC 1000 ekor x Rp. 50.000 = Rp. 50.000.000
- Pakan 200 sak x Rp. 450.000 = Rp. 90.000.000
- Vitamin + vaksin = Rp. 4.500.000
- Sekam padi 80 sak x Rp. 20.000 = Rp. 1.600.000
- Listrik per 6 bulan = Rp. 3. 000.000
- Jumlah = Rp. 149.410.000

C. Jumlah Modal Yang Dibutuhkan

- Modal tetap = Rp. 19.610.000


- Modal kerja = Rp. 149.410.000
- Jumlah = Rp. 169.155.000

D. Biaya Penyusutan

Biaya penyusutan kandang dan sarana diambil 20 % dari modal tetap. Dengan
demikian, memenuhi 20% x Rp. 19.610.000 = Rp. 3.922.000

E. Hasil Produksi 6 bulan

- Dari 1000 ekor ayam mengalami kematian 10% (1000 ekor) maka tersisa
900 ekor
- Harga rata-rata ayam Bangkok adalah Rp. 500.000/ekor
- Hasil produksi = 900 ekor x Rp. 500.000 = Rp. 450.000.000

F. Biaya Produksi 6 bulan

- Biaya penyusutan = Rp. 11.766.000


- Modal kerja = Rp. 169.155.000
- Jumlah = Rp. 180.921.000

G. Keuntungan per 6 bulan

Keuntungan = Hasil produksi - Biaya produksi


= Rp.450.000.000 – Rp. 180.921.000 = Rp. 269.079.000
H. Bagi Hasil

- Pendamping Kelompok 50% x Rp. 269.079.000 = Rp. 134.539.500


- Peternak 50% x Rp. 269.079.000 = Rp. 134.539.500
Jadi Pembina (Pendamping Kelompok) mendapatkan bagi hasil Rp. 134.539.500
per periode panen (6 bulan). Dengan asumsi satu tahun bisa 2 kali panen maka
bagi hasil yang diperoleh adalah 2 x Rp. 134.539.500 = Rp. 269.079.500 per tahun
atau Rp. 22.423.250 per bulan.

VIII. PENUTUP

Demikianlah proposal bantuan modal pengembangan usaha ternak ayam


bangkok ini. Semoga proposal ini dapat memberikan gambaran kepada pemberi
bantuan sehingga usaha ternak ayam bangkok kami dapat dikembangkan. Lebih
dan kurangnya akan diperbaiki bersama sesuai kesepakatan dan perkembangan
yang ada.

Anda mungkin juga menyukai