Ayam Bangkok
Ayam Bangkok
OLEH :
TAHUN 2017
I. PENDAHULUAN
Data di atas menunjukkan kepada kita betapa negeri tercinta ini merupakan
pasar yang sangat potensial khususnya Sulawesi Tenggra, sehingga peternak perlu
dibina dan dikembangkan untuk meningkatkan produksi ayam bangkok di dalam
Wilayah Sulawesi Tenggara. Atas dasar itu, beternak ayam bangkok merupakan
suatu peluang usaha yang cukup menjanjikan. Kami ingin mengembangkan ternak
ayam bangkok sebagai usaha yang produktif. Untuk itu, kami mengajukan
permohonan bantuan modal usaha untuk mengembangkan usaha ternaka ayam
bangkok yang telah kami kelolah.
1. Maksud
2. Tujuan
Tujuan proposal ini adalah untuk mendapatkan tambahan modal investasi bagi
pengebangan usaha ternak bangkok.
IV. JENIS USAHA
V. LOKASI PEMELIHARAAN
Dikarenakan masih sangat besarnya potensi ternak ayam bangkok, maka kami
mulai merintis usaha peternakan ayam bangkok yang berlokasi di Desa Bomba-
Bomba Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi
Tenggara
Konsep dari usaha ternak ayam bangkok ini adalah bagi hasil/syariah yang
melibatkan pemodal dan peternak sebagai pengelola. Bagi hasil dari usaha ini
adalah :
- Pembina Kelompok (Pendampingan Kelompok) : 50% dari laba bersih
- Kelompok Peternak (Pengelola Ternak) : 50% dari laba bersih
Jangka waktu Pendampingan Kelompok adalah 3 tahun dengan surat perjanjian
bermaterai, tetapi nantinya peternak dapat melakukan kontrak kembali dengan
pembina melalui surat perjanjian yang baru.
Berikut ini adalah analisis usaha ternak ayam bangkok per 1000 ekor
A . Modal Tetap
- Pembuatan kandang litter 200 m2 dari bambu = Rp. 15.000.000
- Kandang DOC + nampan pakan = Rp 1.000.000
- Tempat minum 34 x Rp. 15.000 = Rp 510.000
- Tempat pakan 40 x Rp. 15.000 = Rp. 600.000
- Lain-lain (Biaya tak terduga) = Rp. 2.500.000
- Jumlah = Rp. 19.610.000
B. Modal Kerja
- DOC 1000 ekor x Rp. 50.000 = Rp. 50.000.000
- Pakan 200 sak x Rp. 450.000 = Rp. 90.000.000
- Vitamin + vaksin = Rp. 4.500.000
- Sekam padi 80 sak x Rp. 20.000 = Rp. 1.600.000
- Listrik per 6 bulan = Rp. 3. 000.000
- Jumlah = Rp. 149.410.000
D. Biaya Penyusutan
Biaya penyusutan kandang dan sarana diambil 20 % dari modal tetap. Dengan
demikian, memenuhi 20% x Rp. 19.610.000 = Rp. 3.922.000
- Dari 1000 ekor ayam mengalami kematian 10% (1000 ekor) maka tersisa
900 ekor
- Harga rata-rata ayam Bangkok adalah Rp. 500.000/ekor
- Hasil produksi = 900 ekor x Rp. 500.000 = Rp. 450.000.000
VIII. PENUTUP