Anda di halaman 1dari 11

STATISTIKA

PENELITIAN KREATIF MAHASISWA

Nama Kelompok:
1. Jefri nopriansah 410016085
2. Eko fuji purnomo 410016106
3. Fahru friwansyah 410016098

STTNAS
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
YOGYAKARTA
2016
Daftar Isi
Halaman

Identifkasi Batuan Beku…………………………………………………………………………. 1

Tujuan…………………………………………………………………………………………………… 1

Alat dan Bahan……………………………………………………………………………………… 1

Landasan Teori…………………………………………………………………………………….. 2

Prosedur Pratikum………………………………………………………………………………… 5

Data/ Hasil……………………………………………………………………………………………. 5

Pembahasan…………………………………………………………………………………………. 6

Penutup………………………………………………………………………………………………… 8
A. Identifikasi Batuan Beku

1. TUJUAN

Adapun tujuan yang dicapai dalam melakukan paktikum acara Identifikasi Batuan Beku yaitu
sebagai berikut :

1. Praktikan mampu mengidentifikasi batuan beku.

2. Praktikan mampu mengklsifikasikan batuan beku.

2. ALAT DAN BAHAN

Table 1. Alat yang digunakan dalam identiikasi batuan beku yaitu sebagai berikut:

No. Alat dan Bahan Kegunaan

1. Komperator Batuan Sebagai bahan pembanding dalam


mengidentifikasi batuan beku.

2. Lubang Preparat Sebagai pembatas untuk mengamati batuan agar


tidak semua bagian mineral teramati.

3. Pensil Warna menggambar sampel batuan sebagai objek.

4. Sampel Batuan Beku Untuk diidentifikasi jenis batuan, dan jenis


mineral yang terkandung pada sampel
batuan tersebut.

Table 2. Bahan yang digunakan dalam identifikasi batuan beku adalah sebagai berikut :

No Nama bahan Kegunaan


1. Gabbro Sebagai bahan praktikum

2. Zeolit Sebagai bahan praktium

3. Andesit Sebagai bahan praktikum

4. Basal Sebagai bahan praktikum

3. LANDASAN TEORI

Batuan beku berasal dari cairan magma yang membeku akibat mengalami pendinginan.
Menurut ilmu petrologi semua bahan beku terbentuk dari magma karena membekunya lelehan
silikat yang cair dan pijar. Magma yang cair dan pijar itu berada di dalam bumi dan oleh
kekuatan gas yang larut di dalamnya naik ke atas mencari tempat-tempat yang lemah dalam
kerak bumi seperti daerah patahan/rekahan. Magma akan keluar mencapai permukaan bumi
melalui pipa gunungapi dan disebut lava, akan tetapi ada pula magama yang membeku jauh di
dalam bumi dan dikenal dengan nama batuan beku dalam.Batuan Beku adalah jenis batuan
yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses
kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas
permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan setengah
cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses
pelelehan terjadi oleh salah satu dari proses-proses berikut: kenaikan temperatur, penurunan
tekanan, atau perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil
dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah permukaan kerak bumi. (Budi
Setiyarso,1981)

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk secara langsung dari hasil pembekuan
magma, baik itu dibawah permukaan bumi (intrusif) ataupun dipermukaan bumi
(ekstrusif).Secara umum batuan beku memiliki cirri-ciri sebagai berikut ;Massive Maksudnya
batuan tersebut memiliki struktur yang kompak dank eras. Terdiri dari paduan mineral-mineral
pembentuk batuan, yaitu mineral primert (mineral utama dan mineral aksesoris). Tidak ada
perlapisan Maksudnya batuan tersebut tidak menunjukkan adanya bidang perpisahan pada
strukturnya. Berikut ini bentuk-bentuk badan batuan beku (Rock body) Batuan beku luar,
berupa produk ekstrusif (bukit, gunung dan planteau).Batuan beku adalah merupakan
kumpulan mineral-mineral silikat dari hasil penghabluran magma yang mendingin.
Penggolongan batuan beku dapat didasarkan kepada tiga patokan utama yaitu berdasarkan
genetik batuan, berdasarkan senyawa kimia yang terkandung dan berdasarkan susunan
mineralnya. Pembagian yang berdasarkan genetik atau tempat terjadinya dari batuan beku
dapat dibagi atas batuan ekstrusi dan batuan intrusi. Batuan ekstrusi terdiri dari semua material
yang dikeluarkan kepermukaan bumi baik di daratan maupun di bawah permukaan laut
material ini mendingin dengan cepat, ada yang berbentuk padat atau suatu larutan yang kental
dan panas yang disebut lava. Magma yang mencapai permukaan bumi melalui rekahan atau
lubang kepundan gunung api sebagai erupsi, mendingin dengan cepat dan membeku menjadi
batuan beku luar. (W.T. Huang, 1962).

Batuan beku berasal dari hasil pendinginan dan pembekuan magma, dimana magma ini
merupakan suatu lelehan pijar yang terdiri dari zat-zat yang mobil yang panas bersuhu antara
9000-12000 terbentuk secara alamiah yang merupakan senyawa silikat dan magma juga
mengandung gas. Sistem yang paling berguna dan signifikan dalam pengklasifikasian batuan
beku, didasarkan oleh dua kriteria yaitu: komposisi dan tekstur. Pentingnya kriteria tersebut
tidak hanya terletak pada kegunaan untuk mendeskripsikan batuan sehingga bisa dibedakan
dengan batuan tipe lain, tetapi juga penting dalam pengertian umum. Pada komposisi mineral
terdapat petunjuk-petunjuk penting mengenai sifat dasar magma, dan tekstur menunjukkan
sejarah pendinginan.Kira-kira 99% dari dari sebagian besar batuan beku tersusun hanya dari 8
elemen, yaitu oksigen, kalsium, alumunium, silikon, sodium, magnesium, dan potassium.
Sebagian besar dari elemen terebut masuk ke dalam struktur kristal pembentuk batu silikat dan
membentuk feldspar, amphibole, kuarsa, mika, piroksen, olivine, dan amphibole. Keenam
mineral ini terdapat pada 95% volume dari semua batuan-batuan beku dan yang terpenting
adalah untuk mempelajari klasifikasi dan asal batuan beku.( Turner dan Verhoogen 1960),

Batuan adalah kumpulan dari mineral-mineral, atau agregasi dari mineral-mineral ,


biasanya dia tidak dalam keadaan homogen dan tidak pula mempunyai susunan kimia dan sifat-
sifat fisika yang tetap dan terbentuk di alam. Untuk mengetahui proses-proses yang terjadi
suatu batuan terlebih dahulu kita melakukan pendiskripsian batuan, yaitu: jenis batuan, warna
batuan, tekstur batuan, struktur, serta komposisi-komposisi mineral yang menyusun batuan.
Secara Umum jenis batuan dibagi atas 3 yaitu Batuan beku, sedimen dan metamorf.Batuan
beku adalah batuan yang terbentuk melalui hasil pembekuan magma atau kristalisasi magma
yang dipengaruhi oleh suhu. Penggolongan batuan beku dapat didasarkan pada tiga patokan
utama yaitu berdasarkan genetic batuan, berdasarkan senyawa kimia yang terkadung, dan
berdasarkan susunan mineraloginya.Batuan beku terdiri atas kristal-kristal mineral dan kadang-
kadang mengandung gelas, berdasarkan tempat kejadiannya (genesa) batuan beku terbagi
menjadi 3 kelompok yaitu: a. Batuan beku dalam (pluktonik), terbentuk jauh di bawah
permukaan bumi. Proses pendinginan sangat lambat sehingga batuan seluruhnya terdiri atas
kristal-kristal (struktur holohialin).contoh :Granit, Granodiorit, dan Gabro. b. Batuan beku
korok (hypabisal), terbentuk pada celah-celah atau pipa gunung api. Proses pendinginannya
berlangsung relatif cepat sehingga batuannya terdiri atas kristal-kristal yang tidak sempurna
dan bercampur dengan massa dasar sehingga membentuk struktur porfiritik. Contoh batuan ini
dalah Granit porfir dan Diorit porfir. c. Batuan beku luar (efusif) terbentuk di dekat permukaan
bumi. Proses pendinginan sangat cepat sehingga tidak sempat membentuk kristal. Struktur
batuan ini dinamakan amorf. Contohnya Obsidian, Riolit dan Batuapung.(alfonsus
simalango,1986).

Batuan beku berdasarkan genesa atau tempat terjadinya dapat dibagi tiga, yaitu : Batuan
intrusi atau plutonik adalah batuan yang terbentuknya berada jauh di dalam bumi (15 – 50 Km).
Karena tempat pembentukannya dekat dengan astenosfer, maka pendinginan berjalan sangat
lambat. Karena itu bentuk batuannya besar – besar dan mempunyai kristal yang sempurna
dengan bentuk tekstur holokristalin (semua komposisi disusun oleh kristal sempurna), karena
pembentukan kristalnya sangat sempurna mengingat waktu penghablurannya sangat lama.
Contoh batuan beku plutonik ini seperti gabro, diorite, dan granit (yang sering dijadikan hiasan
rumah) dan lain-laijn. Batuan Ekstrusi adalah Magma yang bergerak dari dalam ke permukaan
bumi, sebagian besar membeku di dalam sebagai batuan plutonis, hanya kurang dari 1/10 nya
yang membeku di permukaan bumi dan dikenal sebagai Batuan Vulkanis atau vulkanik. Suatu
aktivitas vulkanisme akan mengeluarkan materi – materi berupa gas, cair dan padat. Kelompok
batuan ekstrusi terdiri dari semua material yang dikeluarkan ke permukaaan bumi baik di
daratan ataupun di bawah permukaan laut. Material ini mendingin dengan cepat, ada yang
berbentuk padat, debu atau suatu larutan kental dan panas, cairan ini disebut lava. Ada dua
tipe magma intrusi, yang pertama memiliki kandungan silika yang rendah dan vikositasnya
rendah. Tipe kedua dari lava ini adalah bersifat asam, yang memiliki kandungan silika yang
tinggi dan vikositas relatif tinggi.Contoh batuan beku vulkanik adalah basalt, andesit (yang
sering dijadikan pondasi rumah), dan dacite. Batuan Gang antara batuan dalam dan batuan
leleran terdapat gejala antara batuan yang terbentuk dalam celah – celah serta rekahan –
rekahan dalam kerak bumi. Batuan yang terbentuk adalah batuan gang atau batuan korok
disebut juga batuan hypo-abisik. Gang disini adalah suatu badan yang bentuknya seperti sebuah
kitab besar. Magma yang membeku dalam gang adalah magma yang sedang menuju ke
permukaan bumi atau membeku dalam celah – celah di kerak bumi. Misalnya magma yang
mempunyai susunan granit itu membeku dalam sebuah gang, maka batuan yang terbentuk
disebut porfiri granit yang berarti batuan granit bertekstur porfiri. (Munir, 1995).

Identifikasi batuan merupakan suatu kegiatan membuat deskripsi tentang suatu batuan
tertentu. Setelah identiikasi dilakukan, maka kita dapat dengan jelas memberi nama batuan
tersebut. Sifat fisika dan kimia yang umum dikenal dalam mengidentifikasi batuan biasanya
dibagi dalam 4 kategori sifat, yaitu :

1. Warna

2. Tekstur
3. Struktur

4. Komposisi mineral pembentuk batuan

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari pembekuan magma, baik di bawah
permukaan (insrusif) maupun di atas permukaan (eksrusif). Ciri khas batua beku adalah
kenampakannya yang kristalin, yaitu memiliki unit-unit kristal yang kecil yang saling mengikat
satu sama lain. (DRS. FIRDAUS, M.SI, 2011:10)

4. PROSEDUR PRAKTIKUM

Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum acara II tentang identifikasi batuan
beku adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

2. Melakukan identifikasi batuan beku secara megaskopis/kasat mata berdasarkan sifat-sifat


fisisnya :

v Warna

v Tekstur

v Struktur

v Komposisi mineral pembentuk batuan

3. Menentukan nama batuannya

4. Mengisi data pada lembar pengamatan

5. DATA/HASIL PENGAMATAN

Adapun hasil data pengamatan pada acara dapat dilihat sebagai berikut:

v Nomor Peraga : 1

v Nama Batuan : Gabbro

v Warna : Hitam/gelap

v Sifat Batuan : Mafic

v Tekstur : Faneritic

v Struktur : Masif
v Komposisi Mineral : Mika

v Nomor Peraga : 2

v Nama Batuan : Zeolit

v Warna : Putih abu-abu

v Sifat Batuan : Felsic

v Tekstur : Faneritik

v Struktur : Masif

v Komposisi Mineral : Feldspar

v Nomor Peraga : 3

v Nama Batuan : Andesit

v Warna : Merah Daging

v Sifat Batuan : Intermediet

v Tekstur : Afanitic

v Struktur : Jointing

v Komposisi Mineral : Ortoklas

v Nomor Peraga : 4

v Nama Batuan : Basalt

v Warna : Hitam

v Sifat Batuan : Ultra basa

v Tekstur : Faneritik

v Struktur : Masif
v Komposisi Mineral : Mika, piroksen

6. PEMBAHASAN

Identifikasi batuan merupakan suatu kegiatan membuat deskripsi tentang suatu batuan
tertentu. Setelah identifikasi dilakukan, maka kita dapat dengan jelas memberi nama batuan
tersebut. Sifat fisika dan kimia yang umum dikenal dalam mengidentifikasi batuan biasanya
dibagi dalam 4 kategori sifat diantaranya warna, tekstur, struktur, dan komposisi mineral
pembentuk batuan yang di identifikasi.

Dalam mengidentifikasi batuan beku ini salah satu sifat dari batuan yang perlu di lihat
yaitu warna, karena warna batuan biasanya merepresentasikan dari mineral pembentuk batuan
beku itu sendiri. Selain daripada warna sifat batuan yang perlu dilihat juga adalah tekstur,
dimana tekstur merupakan kenampakan batuan berkaitan dengan ukuran, bentuk, dan susunan
butir mineral dalam batuan. Kemudian yang perlu dilihat lagi ialah strukturnya, dimana struktur
adalah kenampakan hubungan antar bagian batuan yang berbeda. Dan yang terakhir ialah
komposisi mineral pembentuk batuan yaitu mineral-mineral yang terdapat pada batuan beku,
antara lain : kwarsa, mika, feldspar, olivine, piroksen. Mineral-mineral yang terdapat pada
batuan metamorf, antara lain : kwarsa, mika, feldspar, karbont, mineral lempung.

Pada batuan beku pertama nama batuan beku yang di identifikasi ialah gabbro. Gabbro
memiliki sifat batuan basa/mafic dikarenakan batuan ini memiliki warna hitam/gelap.
Mempunyai tekstur faneritik yang mana pada batuan beku ini butiran-butiran mineral dapat
dilihat dengan mata telanjang, strukturnya massif hal ini dapat dilihat dari batuan ini yang
memiliki struktur yang pejal, tanpa retakan maupun lubang gas. Juga mempunyai komposisi
mineral yaitu mika.

Pada batuan beku kedua nama batuan beku yang di identifikasi adalah zeolit. Zeolit
memiliki sifat batuan asam/felsic dikarenakan pada batuan beku ini tampak terlihat terang
yaitu berwarna putih abu-abu, dan mempunyai tekstur faneritik yang mana butiran-butiran
mineral dapat dilihat dengan mata telanjang. Mempunyai bentuk struktur massif sebab batuan
ini pejal, tanpa retakan maupun lubang gas. Selain itu pada zeolit mempunyai komposisi
mineral yaitu feldspar.

Pada batuan beku ketiga nama batuan beku yang di identifikasi ialah andesit. Andesit
memiliki sifat batuan intermediet. Berwarna merah daging atau dengan sebutan lain yaitu
ortoklas dan mempunyai tekstur afanitik hal ini di karenakan pada andesit ini terdapat butiran-
butiran mineral yangsangat halus sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Andesit
memiliki struktur jointing yang mana pada batuan tampak memiliki retakan dan komposisi
mineralnya yaitu feldspar.

Pada batuan beku keempat nama batuan beku yang di identifikasi ialah basalt. Basalt
memiliki sifat batuan ultra basa dan berwarna hitam. Batuan beku ini memiliki tekstur faneritik
yang mana pada batuan ini memiliki butiran-butiran mineral yang dapat dilihat dengan mata
telanjang. Srtuktur yang dimiliki oleh basalt yaitu massif hal ini dapat dilihat pada batuanyang
memiliki struktur yang pejal, tanpa retakan maupun lubang gas dan mempunyai komposisi
mineral yaitu mika, dan piroksen.

7. PENUTUP

Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari acara II tentang identifikasi batuan beku
yaitu sebagai berikut:

1. batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari pembekuan magma, baik di bawah
permukaan (instrusif) maupun di atas permukaan (ekstrusif). Ciri khas batuan beku
adalah kenampakannya yang kristalin, yaitu unit-unit kristal yang kecil yang saling
mengikat satu sama lain.

2. Dalam mengidentifikasi batuan beku biasanya di bagi dalam 4 kategori sifat, yaitu :

1. Warna

2. Tekstur

3. Struktur

4. Komposisi mineral pembentuk batuan


DAFTAR PUSTAKA

DRS.Firdaus, M.SI, 2011, Modul Pratikum Geologi Dasar, Universitas Haluoleo : Kendari.

Alfonsus simalango,1986, The Geology and Geothermal Activity of TheEeast African


Rift System, Kenya.

Munir, 1955, Petrologi Dan Kristalografi & Mineralogi T. Geology. ITB

Budi setiyarso,1981, Petrologi Batuan Beku. Yogyakarta

Turner dan Verhoogen , 1960, Dasar-Dasar Geologi, Institut Teknologi Bandung.

W. T. Huang,1962, Modul ekskursi Endapan Mineral, Program Studi Teknik Geologi. Institut
Teknologi Bandung.

Anda mungkin juga menyukai