PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertanian dalam arti luas adalah semua yang mencakup kegiatan pertanian
(tanaman pangan dan hortikultura), perkebunan, kehutanan, dan peternakan,
perikanan. Saat ini, kegiatan pertanian dalam arti luas ditangani oleh tiga departemen,
yaitu Departemen Pertanian, Departemen Kehutanan, dan Departemen Kelautan dan
Perikanan. Pertanian Pertanian dalam arti sempit adalah suatu budidaya tanaman
kedalam suatu lahan bertujuan untuk mencukupi kebutuhan manusia.
Ekologi berasal dari bahasa yunani yaitu oikos yang artinya habitat dan logos
yang artinya ilmu jadi bisa di simpulkan ilmu habitat. Ekologi yaitu ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkunganya.
Tanaman membutuhkan sumber daya kehidupan dari lingkungannya dan
mempengaruhi lingkungan begitu juga sebaliknya lingkungan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Ekologi Pertanian adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
tanaman (tumbuhan yang dibudidayakan) dengan lingkungannya.
Di dalam ekologi pertanian terdapat ekosistem yang menjadi tempat interaksi
antar faktor biotik dan abiotik. Faktor abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi
faktor fisik dan faktor kimia. Faktor fisik yang mempengaruhi ekosistem adalah suhu,
sinar matahari, air, tanah, ketinggian, angin. Faktor biotik adalah faktor hidup yang
meliputi semua makhluk hidup baik hewan maupun tumbuhan.
Di permukaan bumi, sekian banyak spesies hewan ternyata ¾ bagian adalah
serangga. Hal ini disebabkan oleh daya tahan tubuhnya yang baik, cepatnya
menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan penyebaran yang sangat luas yaitu
mulai dari daerah tropis hingga daerah kutub. Dari jumlah tersebut, lebih dari
750.000 spesies telah diketahui dan diberi nama. Jumlah tersebut merupakan kurang
lebih 80% dari filum anthropoda.
Salah satu kondisi yang berpengaruh pada ekosistem adalah tutupan lahan
oleh vegetasi yang merupakan bagian penting yang tidak dapat terpisahkan dalam
1
penanganan pengolahan baik dalam jangka pendek, menengah, maupun jangka
panjang. Dalam pengelolaan agroekosistem, data vegetasi meliputi tanaman budidaya
maupun tumbuhan yang tumbuh di ekosistem.
Lapotran yang telah kami susun dari pengamatan di kebun percobaan Cangar
yang berada pada dataran tinggi dan kebun percobaan Jatikerto yang berada pada
dataran rendah bertujuan untuk menyajikan hasil analisis dan perbandingan data
terkait interaksi faktor biotik dan abiotik dari dua ekosistem yang berbeda. Melalui
laporan ini mahasiswa juga diharapkan dapat mengetahui dan membandingkan
perbedaan peran faktor biotik dan abiotik pada dua kondisi ekologi di ketinggian
yang berbeda. Dan lewat analisis data yang kami lakukan terkait analisis vegetasi,
faktor biotik, dan faktor abiotik tanah, dan peran arthropoda pada tiap tempat.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari Filedtrip ini adalah :
Untuk mengetahui biodiversitas serangga yang ada pada suatu plot atau
tanaman tertentu yang ada di Cangar dan Jatikerto.
Untuk mengetahui klasifikasi dan SDR tanaman yang ada di Cangar dan
Jatikerto.
2
Untuk mengetahui biota tanah, seresah, tinggi pohon, DBH, dan kanopi antara
Cangar dan Jatikerto.
Untuk mengetahui perbedaan tanaman yang ternaungi, tidak ternaungi,
perlakuan yang diberikan pada tanaman.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari hasil Fieldtrip ini adalah :
Mengetahui dan memahami biodiversitas serangga yang ada pada suatu plot
atau tanaman tertentu. Selain itu dapat memahami klasifikasi dan SDR tanaman,
memahami biota tanah, seresah, tinggi pohon, DBH, dan kanopi yang ada di
daerah Cangar dan Jatikerto. Serta memahami perbedaan tanaman ternaungi, tidak
ternaungi, dan perlakuan yang diberikan pada tanaman.