Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menyusui merupakan suatu aktifitas yang bisa mendatangkan

kebahagiaan tersendiri bagi ibu, yang memang menjadi kodratnya. Untuk

mendukung keberhasilan menyusui, perlu mengetahui teknik menyusui dengan

baik dan benar. Salah satu penyebab kegagalan menyusui adalah disebabkan

karena kesalahan ibu yang memposisikan dan meletakkan bayi saat menyusui.

Posisi menyusui dapat dilakukan dengan beberapa posisi. Cara menyusui yang

tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri, atau berbaring.

Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting payudara

lecet. Salah satu faktor yang sering dilakukan saat menyusui adalah posisi

menyusui yang belum tepat sehingga mengganggu produksi dan transfer ASI ke

bayi (Khasanah, 2011).

Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2009 terdapat 35,6%

ibu gagal menyusui bayinya dan 20% diantaranya ibu-ibu di Negara berkembang,

sementara itu di Indonesia ibu menyusui dengan pemberian ASI eksklusif baru

mencapai 30,2%. Pemerintah Indonesia telah menetapkan target cakupan

pemberian ASI eksklusif pada ibu yang menyusui sebesar 80% (Riskesdas,

2013).

Kegagalan dalam proses menyusui sering di sebabkan karena timbulnya

beberapa masalah pada ibu dan bayi. Pada sebagian ibu yang tidak paham

1
2

bagaimana teknik menyusui yang benar dan dapat menjadi masalah dalam

menyusui. Adapun masalah dalam menyusui adalah puting susu lecet, payudara

bengkak, abses payudara (mastitis) (Sulystyawati, 2009).

Menyusui setiap dua-tiga jam akan menjaga produksi ASI tetap tinggi.

Untuk wanita pada umumnya, menyusui atau memerah ASI delapan kali dalam

24 jam akan menjaga produksi ASI tetap tinggi pada masa-masa awal menyusui,

khususnya empat bulan pertama. Bukanlah hal yang aneh apabila bayi yang baru

lahir menyusui lebih sering dari itu, karena rata-ratanya adalah 10-12 kali

menyusui tiap 24 jam, atau bahkan 18 kali (Gartner, 2005).

Teknik dalam memberikan ASI merupakan salah satu faktor yang dapat

memperngaruhi jumlah produksi ASI. Apabila teknik yang digunakan tidak benar

dapat mengakibatkan puting susu ibu lecet yang menjadikan ibu jarang menyusui

dan bayi juga jarang untuk mendapatkan ASI. Hal ini, dapat terjadi karena

informasi yang didapatkan ibu tentang teknik menyusui yang baik dan benar (

Angsuko, 2010).

Ibu yang menyusui secara dini lebih sedikit akan mengalami masalah

dengan menyusui. Bimbingan yang tidak benar dan tidak teratur dari tenaga

kesehatan merupakan kendala utama pemberian ASI. Sehingga angka kesakitan

ibu yang disebabkan karena bendungan ASI sangat memprihatinkan, hal ini

memberikan gambaran sangat kurangnya ibu dalam menyusui bayinya

(Prawirohardjo, 2008).

Masalah menyusui pada umumnya terjadi dalam dua minggu pertama

masa nifas. Pada masa ini, pengawasan dan perhatian petugas kesehatan sangat
3

diperlukan agar masalah menyusui dengan benar dapat segera ditanggulangi,

sehingga tidak menjadi penyakit atau menyebabkan kegagalan menyusui (

Saleha, 2009).

Menurut Sirkosi dan Barker (2005), selain hormon prolaktin dan oksitosin

keadaanyang mempengaruhi produksi ASI pada ibu adalah penggunaan obat-

obatan saat dilakukan operasi sectio caesarea. Obat-obatan yang dipakai saat

operasi sectio caesare digunakan untuk mengurangi rasa nyeri, sehingga dapat

menyebabkan ibu menunda untuk menyusui dan terjadilah ketidaklancaran dalam

produksi ASI.

Teknik lain yang dapat mempengaruhi produksi ASI adalah perawatan

yang dilakukan terhadap payudara bertujuan untuk melancarkan sirkulasi darah

dan mencegah tersumbatnya saluran produksi ASI sehingga memperlancar

pengeluaran ASI. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Afianti (2012)

tentang pemijatan payudara terhadap kelancaran pengeluaran ASI.

Menurut Riset Kesehatan Dasar ( RISKESDAS) tahun 2014 jumlah ibu

menyusui dengan pemberian ASI eksklusif mencapai angka 30,2%. Angka yang

relatif masih sedikit, padahal dengan ASI dan menyusui yang baik ibu dan

bayinya akan mendapatkan banyak mamfaat. Bahkan hal ini juga berimbas ke

lingkungan, masyarakat, bangsa dan Negara ( Kemenkes RI,2015). Sedangkan

menurut Profil Kesehatan Aceh tahun 2015 ibu yang menyusui dengan

pemberian ASI eksklusif di Aceh juga masih sangat rendah dari tingkat

pencapaian nasional yaitu sebesar 27%. Provinsi Aceh menduduki peringkat 9

terbawah dari seluruh provinsi di Indonesia.


4

Sedangkan data untuk Rumah Sakit Umum Daerah Tgk. Chik Ditiro

Sigli, penulis belum peroleh surat pengantar studi kasus dari kampus, sehingga

tidak memungkinkan untuk dimintai data kepada Rumah Sakit Umum Daerah

Tgk. Chik Ditiro Sigli, tetapi data tersebut akan penulis tulis jika nantinya

diperoleh surat studi pendahuluan.

Berdasarkan permasalahan dan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk

Mengetahui Tentang “ Teknik Menyusui Dengan Benar Untuk Kelancaran

ASI Pada Ibu Di Ruang Kebidanan Di RSUD Tgk Chik Di Tiro Kabupaten

Pidie ”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka yang akan

menjadi permasalahan dalam penelitian yaitu “ Bagaimana Teknik Menyusui

Dengan Benar Untuk Kelancaran ASI Pada Ibu Di Ruang Kebidanan Di

RSUD Tgk Chik Di Tiro Kabupaten Pidie ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui Teknik Menyusui Dengan Benar Untuk

Kelancaran ASI Pada Ibu Di Ruang Kebidanan Di RSUD Tgk Chik

Di Tiro Kabupaten Pidie.


5

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui Teknik Menyusui Dengan Benar Untuk

Kelancaran ASI Pada Ibu Di Ruang Kebidanan Di RSUD Tgk Chik

Di Tiro Kabupaten Pidie

b. Untuk Mengetahui Kelancaran ASI Pada Ibu Menyusui Di Ruang

Kebidanan Di RSUD Tgk Chik Di Tiro Kabupaten Pidie

1.4 Mamfaat Penelitian

a. Bagi Ibu Menyusui

Dapat mengetahui bagaimana teknik menyusui dengan benar untuk

kelancaran ASI pada ibu Di Ruang Kebidanan Di RSUD Tgk Chik Di Tiro

Kabupaten Pidie

b. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan dan wawasan pengetahuan mengetahui

teknik menyusui dengan benar untuk kelancaran ASI pada ibu Di Ruang

Kebidanan Di RSUD Tgk Chik Di Tiro Kabupaten Pidie

c. Bagi Ruang Rawat Kebidanan

Untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap teknik menyusui

dengan benar untuk kelancaran ASI pada ibu Di Ruang Kebidanan Di RSUD

Tgk Chik Di Tiro Kabupaten Pidie

d. Bagi Lembaga Pendidikan

Dapat menambah referensi tentang teknik menyusui dengan benar

untuk kelancaran ASI pada ibu Di Ruang Kebidanan Di RSUD Tgk Chik Di

Tiro Kabupaten Pidie


6

e. Bagi Rumah Sakit

Diharapkan karya tulis ini dapat digunakan untuk memberikan

penyuluhan kepada pasien sehingga dapat menambah pengetahuan tentang

teknik menyusui dengan benar untuk kelancaran ASI pada ibu Di Ruang

Kebidanan Di RSUD Tgk Chik Di Tiro Kabupaten Pidie.

Anda mungkin juga menyukai