Anda di halaman 1dari 6

SKENARIO

Ibu... Ayo kita pulang saja ?

Ners Anna dan Ners Elsa, perawat yang bertugas di ruang perawatan anak, merencanakan
terapi bermain untuk beberapa anak yang sedang dirawat diruangan tersebut. Perilaku
beberapa anak, menurut mereka, menunjukkan efek hospitalisasi seperti menangis, diam saja
namun membuang muka atau tampak ketakutan bila didekati perawat. Beberapa otang tua
yang menjaga mengatakan anaknya tidak mau ditinggal, sering merengek minta pulang,
selalu minta digendong, sering tidur larut malam dan tampak mengantuk atau bahkan masih
tidur pada pagi hari. Para orang tua mengatakan sudah membujuk anak-anaknya dengan
menunjukkan beberapa dekorasi ruangan yang sudah di-setting dengan nuansa anak,
mengajak bermain bahkan membawakan mainan atau benda kesayangan anak dari rumah.
Namun hal-hal tersebut hanya mampu mengalihkan sementara perhatian anak-anak tersebut.
Ners-ners lain yang ada diruangan tersebut juga sudah melakukan tindakan dengan prinsip
atraumatic care sesuai SOP ruangan anak.

Terapi bermain yang direncanakan Ners Anna dan Ners Elsa kali ini adalah bernyanyi dan
bercerita menggunakan media boneka jari. Terapi bermain tersebut dipilih karena anak yang
dirawat banyak yang berusia toddler dan prasekolah. Mereka berharap dengan melakukan
terapi bermain maka akan mengurangi efek hospitalisasi, mengurangi trauma psikis akibat
dirawat dan tetap memberikan stimulasi untuk perkembangan mereka meskipun sedang
dirawat di rumah sakit.

STEP I (TERMINOLOGI)

1. Hospitalisasi
 Suatu alasan anak untuk dirawat di Rumah Sakit untuk menjalani terapi
sampai pulang
 Keadaan anak di rawat di Rumah Sakit yang belum menyesuaikan dengan
lingkungan baru
 Bentuk stressor yang berlangsung selama individu di rawat di Rumah Sakit
 Keadaan krisis yang disebabkan stres di rawat Rumah Sakit
2. Atraumatic
 Tindakan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan keluarga
 Terapi terapeutik di semua setting meminimalkan stres psikologis dan fisik
yang dialami anak
3. Toddler
 Usia 1 smpai 3 tahun
4. Pra sekolah
 Usia 3 sampai 5 tahun
5. Trauma psikis
 Suatu keadaan psikologis muncul jika tidak ada ketahanan mental yang luka
akibat kejadian yang berat yang berakibat negatif
6. Terapi bermain
 Bagian intervensi yang tidak efektif untuk anak
 Suatu kegiatan untuk mengurangi stress pada anak
 Media untuk membantu penyembuhan
7. SOP
 Suatu proses panduan untuk tindakan yang akan dilakukan
8. Stimulasi
 Tindakan proses yang merangsang kemampuan anak
 Anak untuk merangsang tumbuh kembang anak
9. Setting
 Pengaturan
 Latar
 Gambaran waktu tempat dan suasana yang sedang berlangsung

STEP II (MENGIDENTIFIKASI MASALAH)

1. Apa tujuan perawat merencanakan terapi bermain untuk anak?


2. Apa saja terapi bermain yang bisa dilakukan?
3. Apa yang dimaksud dengan terapi bermain?
4. Apa yang menyebabkan efek hospitalisasi?
5. Apa intervensi perawat jika anak menunjukkan efek hospitalisasi?
6. Apa peran orang tua pada anak mengalami stres psikologis?
7. Setting yang seperti apa untuk ruangan anak?
8. Kenapa harus nuansa anak?
9. Prinsip atraumatic care?
10. Apa tujuan atraumatic care?
11. Kenapa atraumatic care harus sesuai SOP?
12. Kenapa hanya terapi bermain, bernyanyi dan boneka jari?
13. Pembagian terapi bermain usia Toddler dan Pra sekolah?
14. Apa peran perawat untuk mengurangi efek hospitalisasi pada anak?
15. Kenapa perawat harus melakukan stimulasi pada anak, kenapa tidak orang tua?

STEP III (BRAINSTORMING)

1. Apa tujuan perawat merencanakan terapi bermain untuk anak?


 Mengurangi efek hospitalisasi
 Mengurangi stresor
 Tetap stimulasi perkembangan
 Membantu proses penyembuhan pada anak dengan peran orang tua
 Supaya lebih kooperatif dalam pengobatan
2. Apa saja terapi bermain yang bisa dilakukan?
 Bermain, bernyanyi dan boneka jari
3. Apa yang dimaksud dengan terapi bermain?
 Suatu kegiatan untuk mengurangi stress pada anak
 Media untuk membantu penyembuhan
4. Apa yang menyebabkan efek hospitalisasi?
 Lingkungan (perbedaan)
 Perpisahan dengan keluarga
 Kurangnya informasi
 Masalah pengobatan (tindakan yang menimbulkan nyeri)
5. Apa intervensi perawat jika anak menunjukkan efek hospitalisasi?
 Sesuaikan dengan atraumatic care
 Sentuhan
 Komunikasi
 Melibatkan orang tua atau orang terdekat anak
6. Apa peran orang tua pada anak mengalami stres psikologis?
 Berusaha menenangkan anak dengan cara bermain
7. Setting yang seperti apa untuk ruangan anak?
 Sesuaikan usia anak atau tahap perkembangan anak
8. Kenapa harus nuansa anak?
 Anak merasa itu dunia dia
 Tidak merasa berada di lingkungan baru
9. Prinsip atraumatic care?
 Jangan melukai
 Meminimalkan perpisahan
 Mengendalikan rasa sakit
 Memberikan aktivitas bermain
10. Apa tujuan atraumatic care?
 Mengurangi efek hospitalisasi
 Mengurangi stress psikis atau fisik pada anak
11. Kenapa atraumatic care harus sesuai SOP?
 Meminimalkan tindakan efek yang ditimbulkan supaya tidak menambah trauma
pada anak
12. Kenapa hanya terapi bermain, bernyanyi dan boneka jari?
 Karena anak yang dirawat usia toddler dan pra sekolah
13. Pembagian terapi bermain usia Toddler dan Pra sekolah?
 Toddler: masih asik bermain sendiri
 Pra sekolah: suka bermain berkelompok dan suka bercerita
14. Apa peran perawat untuk mengurangi efek hospitalisasi pada anak?
 Sesuaikan dengan atraumatic care
 Sentuhan
 Komunikasi
 Melibatkan orang tua atau orang terdekat anak
15. Kenapa perawat harus melakukan stimulasi pada anak, kenapa tidak orang tua?
 Karena pada saat anak sakit tumbuh kembang anak juga sedang berlangsung dan
supaya perkembangan dan perumbuhan anak tidak terganggu atau tidak
terhambat

STEP IV (SKEMA)
Perawat Anak Sakit Orang Tua

 Atraumatic Care Dirawat di RS Kehadiran


 Setting Ruangan

Perubahan Status

Diam, takut, menangis, dan sedih

Stress Psikologis

EFEK HOSPITALISASI
PADA ANAK

Terapi Bermain

 Toddler
 Pra Sekolah

Memberikan Stimulus Perkembangan

STEP V (LEARNING OBJECTIF/LO)

STEP VI (MANDIRI)

1. Mengerjakan Learning Objektif (LO) secara mandiri


STEP VII (PEMAPARAN HASIL DISKUSI)

Anda mungkin juga menyukai