RIWAYAT KESEHATAN
Sirkulasi :
Pasien mengatakan ia tidak ada memiliki riwayat hipertensi, masalah jantung dan demam rematik.
Terdapat edema pada bagian femur sinistra. Selama dirawat pasien tidak mengalami flebitis dan
Klaudikasi. Pasien mengatakan kadang-kadang terasa kesemutan pada kaki kirinya. Pasien mengatakan
saat ini ia tidak mengalami batuk dan tidak ada mengalami perubahan frekuensi/jumlah urin. Pasien
juga mengatakan ia tidak ada mengalami nyeri dada.
Data Objektif :
Pernapasan :
Frekuensi pernapasan pasien adalah 19 x/menit dengan kedalaman normal dan dada pasien tampak
simetris. Pasien tampak tidak menggunakan otot bantu nafas. Tidak terdapat adanya cuping hidung
OKSIGENASI DAN SIRKULASI
pada pasien. Fremitus kiri dan kanan sama. Bunyi nafas pasien terdengar vesikuler. Tidak terdapat
sianosispada pasien. Jari tubuh lengkap. Karakteristik sputum tidak ada. Pasien terlihat gelisah.
Sirkulasi :
Bunyi jantung : S1 dan S2 (normal)
Frekuensi : 85 x/i. Irama teratur. Kualitas sedang.
Tekanan Vena Jugularis : Tidak ada distensi vena jugularis (5-2 mmH2O).
Jantung (Palpasi) : Getaran teraba. Dorongan sedang.
Hemodinamik : Nadi Karotis : 85 x/menit Irama nadi : regular
Nadi Jugularis : 82 x/menit Irama nadi : regular
Nadi Temporalis : 80 x/menit Irama nadi : regular
Nadi Radialis : 85 x/menit Irama nadi : regular
Nadi Femoralis : Tidak diukur.
Nadi Popliteal : Tidak diukur
Nadi Postibial : Tidak diukur
TD Kanan Baring : 120/80 mmHg, TD Kanan Duduk : tidak diukur mmHg,
TD Kanan Berdiri : Tidak diukur karena pasien kondisinya lemah.
TD Kiri Baring : tidak diukur mmHg, TD Kiri Duduk : tidak diukur mmHg,
TD Kiri Berdiri : Tidak diukur karena pasien kondisinya lemah.
Ekstremitas : Suhu : 36,80C. Akral pasien teraba hangat.
Pengisian Kapiler (CRT) pada pasien didapatkan selama 2 detik. Tidak terdapat
varises. Penyebaran rambut pasien merata. Mukosa bibir pasien lembab. Punggung
kuku tampak normal. Konjungtiva tidak anemis, sklera anikterik. Tidak terdapat
diaforesis pada pasien.
OKSIGENASI DAN SIRKULASI
Penunjang :
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang pada pasien berupa pengambilan darah sehingga pada
hasil pengkajian tidak di dapatkan hasil laboratorium.
Foto thoraks
Kesan : tidak dilakukan
obat diuretik.
Data Objektif :
BB Sekarang : 45 Kg, TB : 155 cm = 1,65 m
BMI = Berat badan = 45 = 45 = 18,75 (Normal)
(Tinggi Badan)2 (1,55)2 2.40
Lingkar perut : 50 cm
Bentuk tubuh pasien terlihat normal. Turgor kulit pasien baik. Tidak terdapat adanya asites atau
shifting dullnes pada abdomen pasien. Tidak ditemukan adanya pembesaran tiroid, hernia dan halitosis.
Kondisi gigi dan gusi saat pengkajian bersih. Bising usus pasien (+) dengan frekuensi : 8x/i, perkusi
abdomen terdengar tympani.
Penunjang :
Lab : Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang pada pasien berupa pengambilan darah sehingga
pada hasil pengkajian tidak di dapatkan hasil laboratorium.
Pasien belum ada menggunakan laksatif. Pasien mengatakan tidak ada riwayat perdarahan saat BAB.
Pasien mengatakan tidak ada benjolan yang keluar dari anus (hemoroid). Pasien tidak mengalami
konstipasi. Pasien tidak mengalami diare. .
Pola BAK :
Saat Sehat Saat Sakit
Frekuensi BAK 6-8x/hari,warna kuning keruh. Frekuensi BAK 6-8x/hari,warna kuning keruh.
Tidak terdapat bau yang khas. Tidak terdapat bau yang khas.
Pasien mengatakan ia tidak pernah mempunyai riwayat penyakit ginjal/kandung kemih, pasien tidak
ada mengalami retensi urin,disuria,inkontinensia,dan urgensi urin.
Data objektif :
Tidak terdapat nyeri tekan pada ulu hati. Abdomen terasa lunak. Tidak teraba adanya massa. Lingkar
ELIMINASI
perut 50 cm. Bising usus : 8x/i. Tidak ada hemoroid. Tidak ada cairan ostomy. Pasien tidak terpasang
kateter, urostomy dan dialisa tidak dilakukan.
Tidur
Saat sehat Saat sakit
Pasien istirahat mulai pukul 9 malam hingga 5 Pasien mengatakan susah tidur dimalam hari
pagi. Pola tidur pasien teratur. karena kurang nyaman dengan kondisi kakinya
saat ini. Pasien tidur kira-kira hanya 4 jam dan
sering terbangun di malam hari.
AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT
Data objektif :
Pasien tampak menggunakan alat bantu berupa walker. Pasien mengalami intoleransi dalam
beraktifitas. Pelaksanaan aktivitas pasien parsial dan dibantu oleh orang tuanya seperti mandi dan
berpakaian. Postur tubuh pasien terlihat normal. Pasien tidak mengalami tremor. Rentang gerak pasien
terbatas karena fraktur femur. Tonus otot pasien sedikit menurun pada area fraktur. Pasien mengalami
deformitas akibat fraktur.
Penunjang :
Rontgen :
Dilakukan pemeriksaan yang hasilnya close fraktur femur sinistra 1/3 medial.
4444 4444
3333 4444
Masalah Keperawatan :
Gangguan Pola Tidur
Kelelahan
Intoleransi aktifitas
Gangguan mobilitas fisik
Defisit perawatan diri
Resiko disuse syndrome
Data Subjektif :
Pasien mengatakan sebelumnya ia tidak pernah memiliki riwayat cedera sebelum fraktur ini yang
terjadi akibat pasien jatuh dari motor. Pasien mengatakan tidak pernah mempunyai riwayat hipertermi.
Pasien juga tidak memiliki alergi terhadap apapun.
Data Objektif :
Saat diobservasi pasien memiliki luka di bagian femur sinistra, luka tersebut akibat dari post operasi
ORIF. Tampak adanya cairan berupa pus di area luka. Keadaan rambut dan kuku pasien bersih.
Membran mukosa pasien lembab, respon inflasmasi pasien kemerahan dan hematoma. Integritas kulit
pasien tidak utuh di area fraktur. Ukuran luka panjang 20 cm lebar 3 cm. Suhu pasien saat pengkajian
adalah 36,8 0C
Tandai Lokasi :
PROTEKSI
Masalah Keperawatan :
Resiko cedera
Kerusakan integritas kulit
Hipertemi
Hipotermi
Resiko Infeksi
Inefektif termoregulasi
Skala Resiko Jatuh Morse :
2
Persepsi sensori 1. Tidak merasakan 2. Gangguan 3. Gangguan sensori 4. Tidak ada
atau respon sensori pada pada 1 atau 2 gangguan
terhadap stimulus bagian ½ ekstremitas atau sensori,
nyeri, kesadaran permukaan berespon pada berespon penuh
menurun tubuh atau hanya perintah verbal tapi terhadap
berespon pada tidak selalu mampu perintah
stimuli nyeri mengatakan verbal.
ketidaknyamanan
3
Kelembapan 1.. Selalu 2. Sangat lembab 3. Kadang lembab 4. Kulit kering
terpapar oleh
keringat atau
urine basah
1
Aktivitas 1. Terbaring ditempat 2. Tidak bisa 3. Berjalan dengan 4. Dapat berjalan
tidur berjalan atau tanpa bantuan. sekitar
Ruangan
2
Mobilitas 1. Tidak mampu 2. Tidak dapat 3. Dapat membuat 4. Dapat merubah
bergerak merubah perubahan posisi posisi tanpa
posisi secara tubuh atau ekstremitas bantuan
tepat dan dengan mandiri
teratur
4
Nutrisi 1. Tidak dapat 2. Jarang 3. Mampu 4. Dapat
menghabiskan mampu menghabiskan menghabis
1/3 porsi menghabiska lebih dari ½ porsi kan porsi
makannya, n makannya Makannya,
sedikit minum, ½ porsi tidak
puasa makanannya memerlukan
atauminum air atau intake suplementasi
putih, atau cairan kurang nutrisi.
mendapat infus dari jumlah
lebih optimum 2
Gesekan Tidak
1. dari mampu
5 hari 2. 3. Membutuhkan
mengangkat Membutuhkan bantuan
badannya sendiri, bantuan minimal
atau spastik, minimal mengangkat
kontraktur atau mengangkat tubuhnya
Gelisah tubuhnya
14
TOTAL SKOR
Keterangan :
Resiko ringan jika skor 15-23
Resiko sedang jika skor 13-14
Resiko berat jika skor 10-12
Resiko sangat berat jika skor kurang dari 10
Data Objektif :
Penglihatan : penglihatan pasien normal. Saat dikaji pasien tidak memakai kacamata. Tidak ada
katarak, glaukoma dan buta.
INDERA/SENSE
Pendengaran : pendengaran pasien normal. Saat dikaji, pasien tidak memakai alat bantu dengar,
pasien, pasien tidak mengalami tuli.
Penghidu : indra penghidu pasien normal
Pengecap : indra pengecap pasien normal
Peraba : indra peraba pasien normal
Data Subjektif :
Pasien mengatakan tidak ada keluhan pusing/sakit kepala. Pasien mengatakan kadang-kadang terasa
kesemutan dibagian kaki kirinya. Pasien mengatakan tidak pernah mempunyai riwayat penyakit stroke
dan kejang sebelumnya.
NEUROLOGI
Data Objektif :
Tingkat kesadaran pasien compos mentis dengan GCS 15(E4 M5 V6).
Status mental pasien terorientasi dengan baik. Dibuktikan saat ditanya tentang waktu pasien dapat
mengingat umurnya dan tahun sekarang. Tempat : pasien mengetahui bahwa dia sedang berada di
rumah sakit. Orang : pasien mengenali perawat dan keluarganya.
Pasien tidak ada mengalami afasia dan disfagia.
Ukuran / Reaksi Pupil : Kanan : 2 mm/ + Kiri : 2 mm/ +
Kaku kuduk (-), Kernig sign (-), Laseque (-), Brudzinsky I (-), Brudzinsky II (-)
Nervus Kranialis :
No Nervus Data pengkajian
1 N. Olfaktorius Normal
2 N. Optikus Normal
3 N.Okulomotorius Normal
4 N. Troklearis Normal
5 N. Trigeminus Normal
6 N. Abdusen Normal
7 N. Fasialis Normal
8 N. Vestibulokohklearis Normal
9 N. Glosofaringeus Normal
10 N. Vagus Normal
11 N. Assesorius Normal
12 N. Hipoglosus Normal
Penunjang
CT Scan Kepala : Tidak dilakukan.
Pasien tidak memiliki riwayat DM. Tidak terdapat adanya pembengkakan kelenjar yang abnormal pada
pasien.
ENDOKRIN
Data Penunjang
Pria :
Rabas Penis : Tidak ada. Gangguan Prostat : Tidak ada.
SEKSUALITAS
Data Objektif
Masalah Keperawatan :
Nyeri Akut
Nyeri Kronis
Data Objektif
Pasien tampak cemas dengan kondisinya saat ini, dinilai dari pasien yang selalu bertanya-tanya tentang
penyakitnya. Saat beristirahat pasien tampak tenang. TD : 120/80 mmHg, N : 85x/ i. Saat bercerita
KONSEP DIRI
tentang penyakitnya wajah pasien tampak tegang dan takut, pasien tampak tidak mengetahui tentang
kondisi penyakit dan penyebabnya.
Masalah Keperawatan :
Keputusasaan
Kecemasan
Spiritual distress
Ketakutan
Rirsiko merusak diri
Koping tidak efektif
Harga diri rendah
Isolasi diri
3. MODE FUNGSI PERAN
Pasien mengatakan ia memiliki cukup energi untuk melakukan aktivitas di rumah. Pasien mengatakan ia tidak
bekerja di luar rumah. Pasien mengatakan ia berpatisipasi dalam kegiatan di masyarakat seperti remaja
masjid.
4. MODE INTERDEPENDENSI
PERILAKU
Orang lain yang bermakna : pasien mengatakan orang yang bermakna dalam hidupnya adalah kedua orang
tuanya dan kakaknya.
Citra Tubuh : pasien mengatakan saat ini ia sedikit terganggu dengan fraktur dibagian femur. Pasien
mengatakan takut tidak bisa berjalan dengan normal lagi
Konsistensi diri : pasien menyadari bahwa dirinya adalah seorang anak dan harus giat belajar untuk meraih
prestasi dan menjadi siswa teladan.
Ideal diri : pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan bisa kembali sekolah dan bermain bola.
Moral Etik – Spritual Diri : Selama di rawat di RS, pasien mengatakan ia tetap menjalankan ibadah sholat 5
waktu sebagaimana biasanya.
Discharge Planning :
Tanggal informasi didapatkan
1. Tanggal pulang yang diantisipasi : 30 Oktober 2017
2. Sumber yang tersedia : Orang dan Keuangan.
3. Perubahan yang perlu diantisipasi dalam situasi kehidupan setelah pulang : Keterbatasan dalam
melakukan tugas dan aktivitas di sekolah
4. Area yang mungkin membutuhkan perubahan/ bantuan : Ekstermitas bawah.
Annisa Ilfa
Anton Mi Saputra
Penatalaksanaan Farmakologi
Nama Obat Dosis Golongan Indikasi Kontra Indikasi
Ceftriaxone 2x1g Antibiotik Infeksi saluran nafas, Pada pasien dnegan
golongan infeksi THT, ISK, gangguan fungsi
cephalosporin meningitis, sepsis, ginjal dan hati yang
infeksi tulang, sendi berat, tidak boleh
dan jaringan lunak, diberikan pada
infeksi intrabdominal, neonatus.
infeksi genital dan Hipersensitif.
infeksi pada pasien
dengan gangguan
pertahanan tubuh
Ketorolac 2x1amp NSAID Untuk Hipersensistif
penatalaksanaan nyeri ketorolac, ulkus
akut yang berat peptikum, gangguan
jangka pendek (<5 ginjal,
hari). serebrovaskular, ibu
menyusui.
Ranitidine 2x150mg Analgesik Peningkatan asam Riwayat alergi
lambung, nyeri ulu terhadap ranitidin,
hati, mual ibu yang sedang
menyusui
DATA FOKUS
Data Subjektif Data Objektif
seperti nanah dan terasa bengkak - Femur sinistra tampak edema dan
- Pasien mengatakan saat ini ia tidak - Wajah pasien tampak tegang dan
- P : 19x/mnt
- S : 36,80C
- Skala nyeri : 5.
ANALISA DATA
fraktur jaringan
Do :
fraktur
- Pengkajian nyeri
Kualitas : Sedang.
Skala nyeri : 5
2 Ds : Insisi bedah Kerusakan
- Pasien mengatakan keluar cairan integritas
seperti nanah dan terasa bengkak jaringan
pada area fraktur
- Pasien mengatakan kadang-kadang
Do :
hematoma
- Ukuran luka 20 cm x 3 cm
fraktur
takut
- TD : 120/80 mmHg
- N : 85x/mnt,
- P : 19x/mnt
- S : 36,80C
3 Ds : Deformitas Hambatan
mobilitas fisik
- Pasien mengatakan sulit untuk
melakukan aktivitas
Do :
fraktur
1/3 sinistra
DIAGNOSA KEPERAWATAN
2. Kerusakan a. Integritas jaringan : Perawatan Luka a. Monitor karakteristik, warna, ukuran, cairan dan bau luka
membran kulit dan
integritas b. Bersihkan luka dengan normal salin
mukosa
jaringan b.d c. Rawat luka dengan konsep steril
Kriteria hasil :
insisi bedah a. Integritas kulit pasien d. Ajarkan klien dan keluarga untuk melakukan perawatan luka
normal
e. Berikan penjelasan kepada klien dan keluarga mengenai tanda
b. Temperatur kulit
dan gejala dari infeksi
pasien normal
c. Tidak adanya lesi pada f. Kolaborasi pemberian antibiotik
kulit
3. Hambatan a. Level mobilitas Terapi latihan : a. Monitoring vital sign sebelum/sesudah latihan dan lihat
mobilitas fisik b. Perawatan diri : Ambulasi respon pasien saat latihan
b.d deformitas ADLs b. Konsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi
Kriteria hasil : sesuai dengan kebutuhan
a. Meningkat dalam c. Bantu klien untuk menggunakan tongkat saat berjalan dan
aktivitas fisik cegah terhadap cedera
b. Memverbalisasikan d. Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain tentang teknik
perasaan dalam ambulasi
meningkatkan e. Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
kekuatan dan f. Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara
kemampuan berpindah mandiri sesuai kemampuan
g. Dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi
kebutuhan ADLs pasien.
h. Berikan alat Bantu jika klien memerlukan.
i. Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
A:
- Masalah kerusakan integritas jaringan
belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi a-j
3. Hambatan 26/10/2017 a, Memonitoring vital sign sebelum/sesudah latihan dan S :
mobilitas 16.0 WIB lihat respon pasien saat latihan - Pasien mengatakan ia masih sulit
fisik b.d b. Mengkonsultasikan dengan terapi fisik tentang beraktivitas
deformitas rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan - Pasien mengatakan tidak nyaman dengan
c. Membantu klien untuk menggunakan tongkat saat kondisinya saat ini
berjalan dan cegah terhadap cedera - Pasien mengatakan takut tidak bisa
d. Mengajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain berjalan normal lagi
tentang teknik ambulasi
e. Mengkaji kemampuan pasien dalam mobilisasi O:
f. Melatih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs - Pasien tampak menggunakan alat bantu
secara mandiri sesuai kemampuan - Pasien tampak susah untuk beraktivitas
g. Mendampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan - ADL pasien masih dibantu keluarga
bantu penuhi kebutuhan ADLs pasien
h. Memberikan alat Bantu jika klien memerlukan A: masalah hambatan mobilitas fisik belum
i. Mengajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan teratasi
berikan bantuan jika diperlukan P : lanjutkan intervensi nyeri akut dari a-i
No Diagnosa Tanggal/jam Implementasi Evaluasi Paraf
c. Merawat luka dengan konsep steril terasa kesemutan pada kaki kirinya
d. Mengajarkan klien dan keluarga untuk melakukan - Pasien mengatakan ia cemas terhadap
A:
- Masalah kerusakan integritas jaringan
belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi a-j
3 Hambatan 27/10/2017 a, Memonitoring vital sign sebelum/sesudah latihan dan S :
mobilitas 07.00 lihat respon pasien saat latihan - Pasien mengatakan ia masih sulit
fisik b.d g. Mengkonsultasikan dengan terapi fisik tentang beraktivitas
deformitas rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan - Pasien mengatakan tidak nyaman dengan
h. Membantu klien untuk menggunakan tongkat saat kondisinya saat ini
berjalan dan cegah terhadap cedera - Pasien mengatakan takut tidak bisa
i. Mengajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain berjalan normal lagi
tentang teknik ambulasi
j. Mengkaji kemampuan pasien dalam mobilisasi O:
k. Melatih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs - Pasien tampak menggunakan alat bantu
secara mandiri sesuai kemampuan - Pasien tampak susah untuk beraktivitas
l. Mendampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan - ADL pasien masih dibantu keluarga
bantu penuhi kebutuhan ADLs pasien
m. Memberikan alat Bantu jika klien memerlukan A: masalah hambatan mobilitas fisik belum
n. Mengajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan teratasi
berikan bantuan jika diperlukan P : lanjutkan intervensi nyeri akut dari a-i
No Diagnosa Tanggal/jam Implementasi Evaluasi Paraf
d. Mengajarkan klien dan keluarga untuk melakukan - Pasien mengatakan ia cemas terhadap
A:
- Masalah kerusakan integritas jaringan
belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi a-j
3 Hambatan 28/10/2017 a, Memonitoring vital sign sebelum/sesudah latihan dan S :
mobilitas 08.00 lihat respon pasien saat latihan - Pasien mengatakan ia masih sulit
fisik b.d f. Mengkonsultasikan dengan terapi fisik tentang beraktivitas
deformitas rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan - Pasien mengatakan tidak nyaman dengan
g. Membantu klien untuk menggunakan tongkat saat kondisinya saat ini
berjalan dan cegah terhadap cedera - Pasien mengatakan takut tidak bisa
h. Mengajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain berjalan normal lagi
tentang teknik ambulasi
i. Mengkaji kemampuan pasien dalam mobilisasi O:
j. Melatih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs - Pasien tampak menggunakan alat bantu
secara mandiri sesuai kemampuan - Pasien tampak susah untuk beraktivitas
k. Mendampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan - ADL pasien masih dibantu keluarga
bantu penuhi kebutuhan ADLs pasien
l. Memberikan alat Bantu jika klien memerlukan A: masalah hambatan mobilitas fisik belum
m. Mengajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan teratasi
berikan bantuan jika diperlukan P : lanjutkan intervensi nyeri akut dari a-i