TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
menurut Depkes RI, kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan
sehat secara menyeluruh mencakup fisik, mental dan kehidupan sosial yang
berkaitan dengan alat, fungsi serta proses reproduksi yang pemikiran
kesehatan reproduksi bukannya kondisi yang bebas dari penyakit melainkan
bagaimana seseorang dapat memiliki kehidupan seksual yang aman dan
memuaskan sebelum dan sesudah menikah, Menurut WHO, kesehatan
reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh
bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya, sedangkan
menurut hasil ICPD (internasional confrence On Population And
Development) 1994 di kairo adalah keadaan sempurna fisik, mental dan
kesejahteraan sosial dan tidak semata-mata ketiadaan penyakit dengan
sistem reproduksi dan fungsi dan proses. Kesehatan reproduksi merupakan
syarat yang esensial pada kesehatan bayi, anak-anak, remaja,orang dewa dan
bahkan orang yang berusia telah masa reproduksi. Menurut BKKBN
kesehatan reproduksi adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem
reproduksi (fungsi, komponen dan proses yang dimiliki olen remaja baik
secara fisif, mental, emosional, dan spiritual). Dalam pandangan turnamen
konsep kesehatan reproduksi mengandung makna bahwa manusia
setidaknya memiliki kemampuan melaksanakan kehidupan seksual yang
aman, memuaskan bertangung jawab, serta mampu dan bebas memutuskan
kepada dan bebrapa jauh mereka berproduksi (Permata Dian indah; 2017).
Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam masalah kesehatan
reproduksi ada tiga diantaranya yaitu: Bagaimana menjaga agar laki-laki
dan perempuan akan mampu berproduksi dalam keaadaan sehat, dapat
mempunyai anak sehat, mampu mengasuh anak-anak secara
bertanggungjawab, sehingga mereka pun kelak akan mampu menjalani
1
tugas reproduksinya secara sehat pula, bagaimana menjamin setiap orang
akan melewati masa reprodukasinya secara aman, tanpa komplikasi (fisik,
mental dan sosial) dan bagaiman menjamin setiap orang mempunyai hak
dan kesempatan yang sama untuk mencapai semua itu (Purnomo Windhu,
2006)
Oleh karena itu, kesehatan reproduksi berarti bahwa setiap orang dapat
mempunyai kehidupan seks yang memuaskan dan aman, dan bahwa mereka
memiliki kemampuan untuk bereproduksi dan kebebasan untuk menentukan
apakah mereka ingin melakukannya, bilamana dan berapa sering. Termasuk
keadaan akhir ini adalah hak pria dan wanita untuk memperoleh informasi dan
mempunyai akses terhadap cara keluarga berencana yang aman, efektif, terjangkau,
dan dapat diterima yang menjadi pilihan mereka, serta metode lain yang mereka
pilih untuk pengaturan fertilitas yang tidak melawan hokum, dan hak untuk
memperoleh pelayanan pemeliharaan kesehatan yang tepat, yang akan
memungkinkan para wanita dengan selamat menjalani kehamilan dan melahirkan
anak, dan memberikan kesempatan yang terbaik kepada pasangan-pasangan untuk
memiliki bayi yang sehat.
2
pertama anak perempuan mengalami haid/menarche, hingga menyangkut
kehidupan remaja memasuki masa perkawinan.
Sejalan dengan hasil konsensus koiro, pada tahun 2001, pemerintah
Indonesia melalui Kementrian Kesehatan mengembangkan program
pelayana kesehatan esensial dengan memperkenalkan pelayanan kesehatan
reproduksi yang terpadu ditingkat pelayanan dasar. Pelayanan tersebuy
meliputi 4 empat komponen Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Esensial(PKRE) yaitu:
1. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
2. Keluarga berencana (KB)
3. Kesehatan reproduksi remaja
4. Pencegahan dan penanggulangan infeksi menular seksual (IMS)
3
BAB III
LAPORAN KEGIATAN
2.1 Sejarah
Melihat masalah HIV/AIDS serta kondisi kesehatan di Papua
layaknya fenomena gunung es, dan berkaca pada daerah-daerah dengan
angka kejadian tertinggi tetapi sudah melakukan tindakan pencegahan dan
pengendalian lebih dini, maka pemerintah Kota Jayapura atas usulan Wali
Kota Jayapura melakukan studi banding di Kabupaten Merauke. Hasil dari
study banding tersebut, munculah gagasan membuat Pusat Kesehatan
Reproduksi (PKR). Dan terlaksana pada 10 Februari 2013 dibuka Klinik
Kesehatan Reproduksi Kota Jayapura. PKR didirikan untuk merespon
keperluan terkait layanan kesehatan reproduksi.
Pusat Kesehatan Reproduksi Kota Jayapura saat ini merupakan
bagian dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Twano. Khususnya
melayani Populasi Kunci seperti Wanita Pekerja Seks (WPS), Laki-laki
suka seks dengan laki-laki (LSL) dan waria. PKR mulai melakukan inisiasi
4
ARV di awal tahun 2017, sebelumnya langsung merujuk pasien ke PDP-
RSU Abepura dan mendampingi Pasien ART yang dirujuk balik.
5
Ruang Tunggu : 1 Ruangan
Ruang Loket : 1 Ruangan
Ruang Administrasi : 1 Ruangan
Ruang pemeriksaan : 2 Ruangan
Ruang Laboratorium : 2 Ruangan
Ruang Apotik : 1 Ruangan
Ruang Konseling dan Pengobatan : 1 Ruangan
Ruang Konseling HIV : 1 Ruangan
Ruang KIA/KB/Menyusui : 1 Ruangan
Ruang Dapur/Sterilisasi : 1 Ruangan
Kamar Mandi : 2 Ruangan
6
No. Nama Sarana Tanggal Waktu
1 Panti Pijat Kendedes Senin, 11/09/2017 08.30 s/d 11.00
2 Panti Pijat Krisna Senin, 11/09/2017 08.30 s/d 11.00
3 Panti Pijat Mahkota Ratu 1 Selasa, 11/09/2017 08.30 s/d 11.00
4 Panti Pijat Mambruk Foja Selasa, 11/09/2017 08.30 s/d 11.00
5 Bar Fuji Indah Rabu, 13/09/2017 08.30 s/d 11.00
6 Bar Planet Hollywood Rabu, 13/09/2017 08.30 s/d 11.00
7 Tangga Seribu Kamis, 14/09/2017 08.30 s/d 11.00
8 Spa D’Light Jumat, 15/09/2017 08.30 s/d 11.00
9 Panti Pijat Ling Me Jumat, 15/09/2017 08.30 s/d 11.00
10 Panti Pijat Putri Lestari Jumat, 15/09/2017 08.30 s/d 11.00
11 Panti Pijat Dewi 1 Sabtu, 16/09/2017 08.30 s/d 11.00
12 Bar Berlian Sabtu, 16/09/2017 08.30 s/d 11.00
13 Bar Ramon Senin, 18/09/2017 08.30 s/d 11.00
14 Bar Nusantara Senin, 18/09/2017 08.30 s/d 11.00
15 Panti Pijat Cendrawasih Senin, 18/09/2017 08.30 s/d 11.00
16 Bar Blue Angel Selasa, 19/09/2017 08.30 s/d 11.00
17 Bar Victori Rabu, 20/09/2017 08.30 s/d 11.00
18 Bar Waena Permai Rabu, 20/09/2017 08.30 s/d 11.00
19 Bar Vista Jumat, 22/09/2017 08.30 s/d 11.00
20 Bar Deluxe Jumat, 22/09/2017 08.30 s/d 11.00
7
8 Panti Pijat Mawar Jumat, 13/10/2017 08.30 s/d 11.00
9 Panti Pijat Mekar Abadi Jumat, 13/10/2017 08.30 s/d 11.00
10 Bar Batavia Sabtu, 14/10/2017 08.30 s/d 11.00
11 Bar Papua Jaya Sabtu, 14/10/2017 08.30 s/d 11.00
12 Panti Pijat Kenanga Sabtu, 14/10/2017 08.30 s/d 11.00
13 Bar Horizon 1 Senin, 16/10/2017 08.30 s/d 11.00
14 Bar Horizon 2 Jumat, 20/10/2017 08.30 s/d 11.00
15 Pantai Pijat Melati Putih Jumat, 20/10/2017 08.30 s/d 11.00
16 Pantai Pijat Idola Sabtu, 21/10/2017 08.30 s/d 11.00
17 Bar Clarion Sabtu, 21/10/2017 08.30 s/d 11.00
18 Bar Boulevard 1 Selasa, 24/10/2017 08.30 s/d 11.00
19 Bar Boulevard 2 Rabu, 25/10/2017 08.30 s/d 11.00
Pasien
8
Data Kunjungan IMS PKR Kota Jayapura
Bulan Januari-Juni Tahun 2017, Berdasarkan Jenis
Kelamin
500
373 391
400 346
282 303
300
198
200
100 29 30 33 52
18 24
0
Januari Februari Maret April Mei Juni
LAKI-LAKI PEREMPUAN
50
11 10 8 13 14 9 8 12 11 15
4 1
0
Januari Februari Maret April Mei Juni
9
Data Kunjungan IMS Kota Jayapura Bulan
Januari-Juni Tahun 2017, Berdasarkan Daerah Asal
250 227
50 22 14 26
11 9 13
0
Januari Februari Maret April Mei Juni
40
20
2.4
0
Januari Februari Maret April Mei Juni
Baru Lama
3. Pelayanan KB
Suntik
Susuk
Spiral
Pil
Kondom
4. Pelayanan Ibu Hamil
5. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja
6. Menerima Pelayanan Rujukan IMS
7. Pelayanan Deteksi Dini Kanker Mulut Rahim (IVA)
10
8. Tindik Telinga
11
Tidak meninggalkan ruangan sebelum semua pemeriksaan selesai
3. Tarif Pelayanan
a. Pemeriksaan IMS ;
Klien baru : Rp. 30. 000,-
Klien lama : Rp. 25.000,-
Mahasiswa/Pelajar/Jalanan : Gratis
b. Pemeriksaan VCT : semua Klien gratis
12
Waktu : 09.00 – 13.00 WIT
Tempat : Pusat Kesehatan Reproduksi Kota Jayapura
Jenis Kegiatan : 1. Pengenalan ruangan dan melihat cara pemeriksaan
IMS
2. Diskusi serta bimbingan dengan dokter
penanggung jawab PKR tentang pengisian status
pemeriksaan penderita.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pelayanan dan manajemen dari Pusat Kesehatan Reproduksi (PKR)
Kota Jayapura yang baru berjalan kurang lebih 4 tahun dalam pengamatan
kami, sudah cukup baik. Terbukti sudah banyak kunjungan dari masyarakat,
khususnya para pekerja beresiko (Panti Pijat dan Bar) yang menjadi pasien
tetap (sudah terjadwal).
13
4.2 Saran
Berdasarkan pengamatan kami pada PKR Kotaraja, saran yang kami
berikan adalah :
1. Bagi petugas PKR
Agar lebih ditingkatkan Pelayanan Luar Gedung (turun lapangan,
penyuluhan, pemeriksaan, dan pengobatan).
2. Bagi masyarakat
Agar masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas yang tersedia di
PKR untuk pemeriksaan kesehatan reproduksi dan juga cakupan
pelayanan lainnya.
3. Bagi penulis
Agar penulis dapat turut serta dalam tindakan promosi mengenai
peranan pusat kesehatan reproduksi di lingkungan kerjanya.
14