Anda di halaman 1dari 11

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG

DINAS KESEHATAN
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG


PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
NOMOR TAHUN 2017

TENTANG

PEMROSESAN PERALATAN PERAWATAN PASIEN


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG,

Menimbang : a. bahwa rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat harus
didukung dengan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi;

b. bahwa infeksi dapat terjadi karena pemakaian peralatan yang


digunakan selama proses perawatan di rumah sakit;

c. bahwa infeksi yang disebabkan karena pemakaian peralatan


pasien dapat dicegah dengan pemrosesan alat yang benar;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam butir a, b dan c perlu ditetapkan dengan Keputusan
Direktur tentang peralatan perawatan pasien.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36


Tahun 2004 tentang Kesehatan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44


Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29


Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;

4. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 382/Menkes/2007 tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya;

5. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 875/Menkes/SK/PER/VII/2004
tentang Penyusunan Upaya Pengelolaan
Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan;

6. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 876/Menkes/SK/PER/VII/2004
tentang Pedoman Teknis Analisis Dampak
Kesehatan Lingkungan;

7. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 1204/Menkes/SK/PER/XI/2004
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit;

8. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 1087 Tahun 2010 tentang
Standar dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI


PADANG TENTANG PEMROSESAN PERALATAN PERAWATAN
PASIEN

Kesatu : Pedoman pemrosesan peralatan perawatan pasien Rumah Sakit


Umum Daerah Jati Padang terlampir dalam surat keputusan
ini;

Kedua : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemrosesan


peralatan perawatan pasien Rumah Sakit Umum Daerah Jati
Padang dilaksanakan oleh Unit Sterilisasi Sentral (CSSD) dan
Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPI
RS);

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan;

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2017

DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG

RISMASARI
NIP 1972041002006042033
Tembusan :
1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
3. Kepala Seksi Pelayanan Medis
4. Kepala Seksi Keperawatan dan Penunjang Medis
5. Yang bersangkutan untuk diketahui
6. Arsip
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH JATI PADANG
Nomor
Tanggal

Pasal 1
(1) Pasien dan tenaga kesehatan beresiko mendapatkan infeksi jika tidak
melaksanakan tindakan pencegahan infeksi
(2) HAIs dapat dicegah / dikendalikan dengan beberapa strategi
pencegahan infeksi
(3) Salah satu strategi pencegahan HAIs adalah dekontaminasi
(pembersihan, desinfeksi dan sterilisasi)

Pasal 2
(1) Tujuan pemrosesan peralatan perawatan pasien untuk memutus mata
rantai penularan infeksi dari peralatan medis kepada pasien, petugas
kesehatan, penunjang dan lingkungan rumah sakit

Pasal 3
(1) Dekontaminasi adalah suatu proses untuk menghilangkan /
memusnahkan mikroorganisme dan kotoran yang melekat pada
peralatan medis / objek, sehingga aman untuk penggunaan selanjutnya,
meliputi pembersihan, desinfeksi dan sterilisasi
(2) Indikasi dokontaminasi :
 Alat medis habis pakai (AMHP)
 Permukaan meja / permukaan lain yang tercemar / tumpahan
darah atau cairan tubuh pasien
 Linen bekas pakai yang tercemar darah / cairan tubuh pasien
Pasal 4
(1) Klasifikasi alat-alat medis terdiri dari :
Risiko Definisi Peralatan Cara
Tinggi (Critical) Kontak dengan Instrumen bedah, Sterilisasi
jaringan dan laparoskop, autoklaf ETO atau
sistem peredaran kateter jantung, sterilisasi
darah (vaskuler) scalpel, implan temperatur
rendah, Chemical
Sterilans
Disposible
Sedang (Semi Kontak dengan Endoskopi / Desinfeksi tingkat
Critical) membran mukosa anestesi, ETT, tinggi
yang utuh dan thermometer (pasteurisasi,
mudah rectal steam,
terkontaminasi desinfektan
dengan mikroba kimiawi)
Rendah (Non Kontak dengan Stetoskop, Tidak perlu steril
Critical) kulit yang utuh tensimeter, linen, hanya dengan
dan tidak bedpan, urinal, pembersihan fisik
mengenai apron, alat / desinfeksi
membran mukosa makan, lantai, tingkat rendah
dan lingkungan dinding, tempat (deterjen dan air)
secara tidak tidur
langsung
Pasal 5
(1) Alur Pemrosesan Peralatan Medis Bekas Pakai

Pre cleaning
(Enzymatik)

Pembersihan

(cuci bersih, tiriskan,


keringkan)

Sterilisasi (peralatan Desinfeksi tingkat tinggi Desinfeksi tingkat rendah


kritis) untuk alat yang (peralatan semi kritikal) (peralatan non kritikal)
masuk dalam untuk alat yang berkontak untuk alat yang berkontak
pembuluh darah / dengan membrane mukosa hanya dengan permukaan
jaringan tubuh dan tubuh mis. endotracheal tubuh mis. tensi meter dan
instrumen bedah tube dan NGT termometer

Pasal 6
Pre Cleaning
(1) Pemrosesan perendaman alat medis bekas pakai untuk menghilangkan
noda darah dan cairan tubuh menggunakan cairan enzymatic atau
deterjen (perendaman sampai seluruh permukaan alat)
Pasal 7
Pembersihan
(1) Suatu proses untuk menghilangkan kotoran yang terlihat atau tidak
terlihat pada peralatan medis / objek setelah dilakukan perendaman
dengan menggunakan air mengalir, sikat dan deterjen sehingga kotoran
/ bahan organik hilang dari permukaan

Pasal 8
Desinfeksi
(1) Suatu proses untuk menghilangkan / memusnahkan mikroorganisme
virus, bakteri, parasit, fungi dan spora pada peralatan medis / objek
dengan menggunakan cairan desinfektan

Pasal 9
Sterilisasi
(1) Suatu proses menghilangkan / memusnahkan semua bentuk
mikroorganisme pada peralatan medis / objek termasuk endospora yang
dapat dilakukan melalui proses fisika dan kimiawi dengan menggunakan
alat sterilisator.
(2) Sterilisasi sebaiknya dilaksanakan disuatu unit tersendiri yang disebut
pelayanan sterilisasi sentral (CSSD)
(3) Dekontaminasi, pembersihan dan desinfeksi dapat dilakukan di ruangan
atau di unit pelayanan sterilisasi sentral (CSSD)
(4) Tujuan pelayanan sterilisasi sentral
 Menyediakan alat medis yang steril
 Membantu mencegah terjadinya infeksi nosokomial
 Menjamin kualitas sterilisasi
 Efisiensi tenaga, bahan dan alat
(5) Persyaratan pelayanan sterilisasi sentral :
 Bagan organisasi yang jelas, menggambarkan alur tanggung jawab
dan komunikasi dengan unit-unit yang memerlukan pelayanan
sterilisasi
 Unit sterilisasi harus dipimpin oleh seseorang yang memahami
tentang seluruh prosedur pemrosesan alat
 Ada prosedur tertulis mengenai proses dekontaminasi, pencucian,
pengemasan dan sterilisasi semua alat-alat medis
 Ada loket terpisah antara penerimaan alat medis kotor dan
penyerahan alat medis steril
 Ada ruangan tempat penyimpanan peralatan kotor, bersih dan
peralatan steril yang terpisah
 Harus mempunyai tekanan positif aliran udara dari dalam ke luar
 Kelembaban harus dijaga 20-23o Celcius
 Tidak boleh ada pipa dan kabel yang menonjol untuk menghindari
timbunan kuman
 Udara dari ruangan kotor tidak mengalir ke ruangan bersih
 Lantai dan dinding mudah dibersihkan
 Ada tempat cuci tangan dengan air mengalir
 Mesin sterilisasi diperiksa secara teratur

Pasal 10
(1) Proses sterilisasi terjadi dengan memaparkan energi thermal dalam
bentuk panas, kering, basah, zat kimia dalam bentuk cair, gas maupun
radiasi terhadap suatu benda dalam waktu tertentu
(2) Kriteria alat sterilisasi yang ideal :
a. Daya bunuh yang kuat
b. Daya penetrasi yang baik
c. Aman dan tidak toksik
d. Dapat digunakan untuk seluruh alat
e. Prosesnya cepat tidak memakan waktu lama
Pasal 11
Pengemasan
(1) Kegiatan untuk menjaga keamanan dan efektifitas alat-alat medis pada
saat digunakan untuk perawatan pasien
(2) Syarat bahan pengemasan :
a. Sesuai dengan metode sterilisasi yang dipakai
b. Dapat menahan mikroorganisme dan bakteri
c. Kuat dan tahan lama
d. Mudah digunakan
e. Tidak mengandung racun
f. Segel yang baik
g. Aman dan mudah dibuka
h. Ada masa kadaluarsa
(3) Jenis bahan kemasan :
a. Linen
b. Kertas
c. Plastik film
d. Kombinasi plastik film dan kertas

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2017

DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG

RISMASARI
NIP 1972041002006042033
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH JATI PADANG
Nomor
Tanggal

STRUKTUR ORGANISASI TIM PPI RS DAN UNIT CSSD

DIREKTUR

RUMAH SAKIT

IPCO (Infection
Prevention Control
Officer)

IPCN (Infection
Prevention Control
Nurse)

CSSD (Central
Steril Supply
Department)

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2017

DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG

RISMASARI
NIP 1972041002006042033

Anda mungkin juga menyukai