Anda di halaman 1dari 33

Universitas Kristen Krida Wacana

Fakultas Kedokteran

Laporan Kegiatan Keluarga Binaan di Pusat Kesehatan Masyarakat


Rengasdengklok, Kabupaten Karawang
12 Maret 2018 sampai dengan 14 April 2018

Oleh:

Krissi Stiffensa Saparang

11.2016.010

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Karawang, April 2018


1. Laporan Kasus ISPA

Puskesmas : Puskesmas Rengasdengklok


Desa : Desa Dewisari
Waktu Kunjungan : Senin, 19 Maret 2018

I. Identitas Pasien
a. Nama : Ny. K
b. Tempat dan Tanggal Lahir : Karawang, 16 Juni 1960
c. Umur : 56 Tahun
d. Jenis Kelamin : Perempuan
e. Pekerjaan :-
f. Pendidikan : SMP
g. Alamat : Desa Dewisari
h. Status Perkawinan : Menikah
i. Agama : Islam
j. Kewarganegaraan : Indonesia
k. Telepon :-

II. Riwayat Biologis Keluarga


a. Keadaan Kesehatan Sekarang : Sedang
b. Kebersihan Perorangan : Sedang
c. Penyakit yang Sering diderita : Batuk, pilek, sakit tenggorokan
d. Penyakit Keturunan :-
e. Penyakit Kronis :-
f. Kecacatan Anggota Keluarga : Tidak ada
g. Pola Makan : Cukup
h. Pola Istirahat : Sedang
i. Anggota Keluarga yang Serumah : 4 orang
III. Psikologis Keluarga
a. Kebiasaan Buruk : Jarang mengganti seprai kasur, minum es
b. Pengambilan Keputusan : Kepala keluarga
c. Ketergantungan Obat : Tidak ada
d. Tempat Mencari Pelayanan Kesehatan : Puskesmas
e. Pola Rekreasi : Kurang

IV. Keadaan Rumah/Lingkungan


a. Jenis Bangunan : Permanen
b. Lantai Rumah : Semen dan Keramik
c. Luas Rumah : 50 m2
d. Penerangan : Kurang
e. Kebersihan : Kurang
f. Ventilasi : Kurang
g. Dapur : Ada
h. Jamban Keluarga : Ada
i. Sumber Air Minum : Air galon
j. Sumber Pencemaran Air : Tidak ada
k. Pemanfaatan Pekarangan : Pekarangan dimanfaatkan untuk
kandang ayam.
l. Sistem Pembuangan Air Limbah : Ada
m. Tempat Pembuangan Sampah : Ada
n. Sanitasi Lingkungan : Kurang

V. Spiritual Keluarga
a. Ketaatan Beribadah : Baik
b. Keyakinan tentang Kesehatan : Baik

VI. Keadaan Sosial Keluarga


a. Tingkat Pendidikan : Kurang
b. Hubungan antar Anggota Keluarga : Baik
c. Hubungan dengan Orang Lain : Baik
d. Kegiatan Organisasi Sosial : Baik
e. Keadaan Ekonomi : Kurang

VII. Kultural Keluarga


a. Adat yang Berpengaruh :-
b. Lain-lain :-

VIII. Keluhan Utama


Batuk, pilek, sakit tenggorokan sejak 4 hari yang lalu.

IX. Keluhan Tambahan


Suara parau

X. Riwayat Penyakit Sekarang


Sejak 4 hari yang lalu pasien mengeluh batuk, pilek, sakit tenggorokan. Batuk tidak
berdahak, pilek disertai lendir bening encer. Pasien juga mengatakan sedikit demam. Pasien
mengatakan bahwa sejak 1 minggu yang lalu makan es dan gorengan dan jarang mengganti
seprai kasur. Pasien belum mendapatkan pengobatan sama sekali. Riwayat alergi disangkal.

XI. Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat ISPA (+), riwayat TB (-), riwayat penyakit paru dan jantung (-)

XII. Riwayat Penyakit dalam Keluarga


Di dalam keluarga OS, suami OS mengalami keluhan yang sama.

XIII. Riwayat Personal Sosial


Pasien tinggal bersama dengan suami dan anak-anaknya dalam satu rumah. Hubungan antar
keluarga maupun dengan tetangga sekitar baik.
XIV. Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Tinggi Badan : 150 cm
Berat Badan : 60 kg
Tekanan Darah : 130/70 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Suhu : 37,4 oC
Pernafasan : 18 x/menit – teratur
Keadaan Gizi : Normal
Kesadaran : Compos Mentis
Sianosis : Tidak ada
Edema : Tidak ada
Mobilisasi (aktif/pasif) : Pasif

Mata
Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-

THT
Telinga dbn
Hidung: mukosa hiperemis (+), sekret (+) berwarna bening encer, konkha edema(-)
Tenggorokan: tonsil T3-T2, faring hiperemis (+)

Jantung
BJ I-II normal, murni, reguler, murmur (-), gallop (-)

Paru
Vesikuler +/+, rhonki -/- wheezing -/-

Abdomen
Tidak ditemukan kelainan, bising usus (+) normoperistaltik
Ekstremitas
Akral hangat, edema -/-, kalor (-), nyeri tekan (-), nyeri saat bergerak (+), deformitas (-)

XV. Pemeriksaan Penunjang


Tidak dilakukan

XVI. Diagnosis Penyakit


ISPA e.c. tonsilofaringitis

XVII. Diagnosis Keluarga


-

XVIII. Anjuran Penatalaksanaan Masalah


a. Promotif
Pemberian informasi mengenai ISPA: gejala, faktor risiko, dan pencegahan ISPA.
b. Preventif
Kurangi makanan berminyak dan gorengan, menjaga kebersihan rumah dengan rutin
mengganti seprai, menyapu, dan melap debu yang menempel pada barang-barang rumah,
meningkatkan aktivitas fisik.
c. Kuratif
Antipiretik, antihistamin dan antitusif dapat diberikan seperti pemberian Paracetamol
3x500mg, CTM 3x4mg, Ambroxol 3x30mg.
d. Rehabilitatif
Rehabilitatif adalah suatu kegiatan difokuskan kepada Dalam hal ini belum perlu
dilakukan selain rutin kontrol ke puskesmas bila ada keluhan. Penderita disarankan untuk
ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan surat rujukan ke RS untuk pemeriksaan dan
tatalaksana lebih lanjut.

XIX. Prognosis
a. Penyakit
Ad bonam.
b. Keluarga
Hubungan anggota keluarga pasien dengan keluarganya baik, mendukung kesehatan
pasien dapat membuat suasana keluarga yang sehat jasmani dan rohani dan prognosisnya
baik untuk pasien maupun keluarganya.
c. Masyarakat
Untuk masyarakat sekitar pasien tinggal, prognosisnya ad bonam. Diharapkan untuk
melakukan tindakan preventif dengan memberitahukan kepada orang sekitar yang sedang
menderita ISPA agar memakai masker supaya tidak menularkan kepada orang lain.

XX. Resume
Seorang wanita berusia 56 tahun, sejak 4 hari yang lalu mengeluh batuk, pilek dan sakit
tenggorokan. Batuk tidak berdahak, pilek disertai lendir bening encer. Pasien juga
mengatakan sedikit demam. Pasien mengatakan bahwa sejak 1 minggu yang lalu makan es
dan gorengan dan jarang mengganti seprai kasur. Pasien belum mendapatkan pengobatan
sama sekali. Riwayat alergi disangkal.Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan bahwa
mukosa hidung hiperemis (+), sekret (+) berwarna bening encer, konkha edema -/-, pada
pemeriksaan tenggorokan didapatkan faring hiperemis (+) dan tonsil T3-T2 dan hiperemis
(+).
Dari hasil kunjungan rumah dengan pendekatan kedokteran keluarga, didapatkan bahwa
pengetahuan pasien mengenai penyakit dan bagaimana penerapan dalam pencegahan
penyakit masih kurang, sehingga tindakan promotif dan preventif sangat penting dilakukan
untuk meningkatkan derajat kesehatan.
Dokumentasi Kegiatan
2. Laporan Kasus DM

Hasil Anamnesis dan Pengamatan

Puskesmas : Rengasdengklok
Desa : Desa Dewisari
Waktu Kunjungan : Rabu, 21 Maret 2018

I. Identitas Pasien
a. Nama : Ny. P
b. Tempat dan Tanggal Lahir : Karawang, 20 April 1967
c. Umur : 50 Tahun
d. Jenis Kelamin : Perempuan
e. Pekerjaan :-
f. Pendidikan : SD
g. Alamat : Desa Dewisari
h. Status Perkawinan : Menikah
i. Agama : Islam
j. Kewarganegaraan : Indonesia
k. Telepon :-

II. Riwayat Biologis Keluarga


a. Keadaan kesehatan sekarang : Baik
b. Kebersihan Perorangan : Sedang
c. Penyakit yang diderita : Kencing Manis ( Diabetes Melitus )
d. Penyakit keturunan : Diabetes Melitus
e. Penyakit kronis/ keturunan : Gula darah tidak terkontrol
f. Kecacatan anggota keluarga :-
g. Penyakit keluarga : Diabetes Melitus, Hipertensi
h. Pola makan : Teratur
i. Pola istirahat : Baik
j. Jumlah anggota keluarga : 4 orang

III. Psikologis Keluarga


a. Kebiasaan :-
b. Pengambilan keputusan : Kepala Keluarga
c. Ketergantungan obat :-
d. Tempat mencari pelayanan kesehatan : Puskesmas
e. Pola Rekreasi : Beberapa waktu sekali pergi jalan-jalan

IV. Keadaan Rumah/ Lingkungan


a. Jenis bangunan : Permanen
b. Lantai Rumah : Semen
c. Luas Rumah : 80 m2
d. Penerangan : Baik
e. Kebersihan : Sedang
f. Ventilasi : Cukup
g. Dapur : Ada
h. Jamban keluarga : Ada jamban didalam rumah
i. Sumber air minum : Air galon
j. Sumber pencemaran air : Tidak ada
k. Pemanfaatan perkarangan : Warung
l. System pembuangan limbah : Ada
m. Tempat pembuangan sampah : Ada
n. Sanitasi lingkungan : Sedang

V. Keadaan Sosial dan Ekonomi


a. Ketaatan beribadah : Baik.
b. Keyakinan tentang kesehatan : Kurang

VI. Keadaan Sosial Keluarga


a. Tingkat pendidikan : Kurang
b. Hubungan antar anggota keluarga : Baik
c. Hubungan dengan orang lain : Baik
d. Kegiatan organisasi sosial : Kurang
e. Keadaan ekonomi : Sedang, keluarga sebagian besar sudah bekerja

VII. Kultural Keluarga


a. Adat yang berpengaruh :-
b. Lain-lain :-

VIII. Keluhan Utama : Ujung-ujung jari sering kesemutan


IX. Keluhan Tambahan : Sering haus
X. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien mengeluh ujung-ujung jarinya sering
kesemutan. Keluhan disertai keluhan sering haus. Diketahui bahwa pasien sudah menderita
kencing manis sejak 1 tahun yang lalu. Pasien jarang kontrol ke puskesmas dan tidak teratur minum
obat.
XI. Riwayat Penyakit Terdahulu : Diabetes Melitus
XII. Pemeriksaan Fisik

Status Generalis
Tinggi Badan : 150 cm
Berat Badan : 66 kg
Tekanan Darah : 160/70 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,3oC
Pernafasan : 20 x/menit
Keadaan Gizi : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Sianosis : Tidak ada
Edema : Tidak ada
Mobilisasi (aktif/pasif) : Pasif
Mata
Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-

Jantung
BJ I-II normal, murni, reguler, murmur (-), gallop (-)

Paru
Vesikuler +/+, rhonki -/- wheezing -/-

Abdomen
Tidak ditemukan kelainan, bising usus (+) normoperistaltik

Ekstremitas
Akral hangat, edema -/-

XIII. Diagnosis Penyakit: Diabetes Melitus


XIV. Diagnosis Keluarga: (-)

XV. Anjuran Penatalaksanaan Penyakit


a. Promotif : Memberikan informasi mengenai penyakit DM, hipertensi serta faktor-
faktor yang memperburuk, dan bagaimana cara untuk menjaga kesehatannya dengan baik.
b. Preventif : Menghindari makanan yang mengandung banyak gula, kontrol tekanan
darah dan gula darah teratur, mengkonsumsi obat DM secara teratur, mencoba pergi ke
Puskesmas untuk mendapatkan saran tatalaksana untuk kemungkinan hipertensinya.
c. Kuratif : Meminum obat DM secara rutin, dan memantau gula darah dan tekanan
darah secara teratur ke Puskesmas.
d. Rehabilitatif : Mengatur pola makan, menjaga berat badan agar tidak berlebih,
memperbaiki gizi keluarga untuk meningkatkan sistem imun keluarga.
XVI. Prognosis
a. Penyakit : Dubia ad bonam
b. Keluarga : Ad Bonam.
c. Masyarakat : Ad Bonam

Dokumentasi Kegiatan
3. Laporan Kasus Hipertensi

Hasil Anamnesis dan Pengamatan

Puskesmas : Rengasdengklok
Desa : Desa Dewisari
Waktu Kunjungan : Rabu, 21 Maret 2018

I. Identitas Pasien
a) Nama : Ny. T
b) Tempat dan Tanggal Lahir : Karawang, 15 Agustus 1965
c) Umur : 52 Tahun
d) Jenis Kelamin : Perempuan
e) Pekerjaan : Penjaga warung
f) Pendidikan : SMP
g) Alamat : Desa Dewisari
h) Status Perkawinan : Menikah
i) Agama : Islam
j) Kewarganegaraan : Indonesia
k) Telepon :-

II. Riwayat Biologis Keluarga


a. Keadaan Kesehatan Sekarang : Sedang
b. Kebersihan Perorangan : Sedang
c. Penyakit yang Sering diderita : Pusing, sakit kepala, badan pegal-pegal
d. Penyakit Keturunan : Hipertensi
e. Penyakit Kronis : Hipertensi
f. Kecacatan Anggota Keluarga : Tidak ada
g. Pola Makan : Baik
h. Pola Istirahat : Sedang
i. Anggota Keluarga yang Serumah : 3 orang

III. Psikologis Keluarga


a. Kebiasaan Buruk :-
b. Pengambilan Keputusan : Kepala keluarga
c. Ketergantungan Obat : Tidak ada
d. Tempat Mencari Pelayanan Kesehatan : Puskesmas
e. Pola Rekreasi : Baik

IV. Keadaan Rumah/Lingkungan


a. Jenis Bangunan : Permanen
b. Lantai Rumah : Semen dan Keramik
c. Luas Rumah : 100 m2
d. Penerangan : Baik
e. Kebersihan : Sedang
f. Ventilasi : Sedang
g. Dapur : Ada
h. Jamban Keluarga : Ada
i. Sumber Air Minum : Air galon
j. Sumber Pencemaran Air : Tidak ada
k. Pemanfaatan Pekarangan : Pekarangan dimanfaatkan untuk warung
l. Sistem Pembuangan Air Limbah : Ada
m. Tempat Pembuangan Sampah : Ada
n. Sanitasi Lingkungan : Sedang

V. Spiritual Keluarga
a. Ketaatan Beribadah : Baik
b. Keyakinan tentang Kesehatan : Baik

VI. Keadaan Sosial Keluarga


a. Tingkat Pendidikan : Kurang
b. Hubungan antar Anggota Keluarga : Baik
c. Hubungan dengan Orang Lain : Baik
d. Kegiatan Organisasi Sosial : Baik
e. Keadaan Ekonomi : Sedang

VII. Kultural Keluarga


a. Adat yang Berpengaruh :-
b. Lain-lain :-

VIII. Keluhan Utama


Pegal pada belakang tengkuk dan sakit kepala sejak 2 hari.

IX. Keluhan Tambahan


Badan pegal-pegal, lemas.

X. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengeluhkan adanya rasa pegal pada belakang tengkuk dan sakit kepala sejak 2 hari
yang lalu. Selain itu pasien juga mengeluhkan adanya rasa lemas dan pegal-pegal pada
badannya. Pasien sudah menderita hipertensi sejak 5 tahun namun tidak teratur minum obat
antihipertensi.

XI. Riwayat Penyakit Dahulu


Hipertensi (+)

XII. Riwayat Penyakit dalam Keluarga


Di dalam keluarga OS, tidak ada anggota keluarga yang menderita keluhan yang sama.

XIII. Riwayat Personal Sosial


Pasien tinggal bersama dengan suami dan anaknya dalam satu rumah. Hubungan antar
keluarga maupun dengan tetangga sekitar baik.
XIV. Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Tinggi Badan : 150 cm
Berat Badan : 60 kg
Tekanan Darah : 170/100 mmHg
Nadi : 78 x/menit
Suhu : 36,3oC
Pernafasan : 20 x/menit
Keadaan Gizi : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Sianosis : Tidak ada
Edema : Tidak ada
Mobilisasi (aktif/pasif) : Aktif

Mata
Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-

Jantung
BJ I-II normal, murni, reguler, murmur (-), gallop (-)

Paru
Vesikuler +/+, rhonki -/- wheezing -/-

Abdomen
Tidak ditemukan kelainan, bising usus (+) normoperistaltik

Ekstremitas
Akral hangat, edema -/-
XV. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan

XVI. Diagnosis Penyakit


Hipertensi grade II.

XVII. Diagnosis Keluarga


-

XVIII. Anjuran Penatalaksanaan Masalah


a. Promotif
Memberikan informasi mengenai hipertensi: gejala, faktor-faktor, dan pencegahan
hipertensi (mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung garam, beraktifitas
fisik, tidak merokok).
b. Preventif
Pemeriksaan kesehatan setiap tahun agar dideteksi hipertensi atau tidak, menerapkan
pola hidup sehat seperti menurunkan asupan garam, meningkatkan konsumsi buah dan
sayur, menurunkan asupan lemak, menurunkan berat badan berlebih, dan melakukan
aktivitas fisik teratur.
c. Kuratif
Bila ditemukan kasus, maka dapat dilakukan pengobatan dini agar penyakit tersebut tidak
menjadi parah. Terapi yang dapat diberikan adalah Captopril 1 x 25mg, atau Amlodipin
1 x 10 mg.
d. Rehabilitatif
Rehabilitatif adalah suatu kegiatan difokuskan kepada mempertahankan kualitas hidup
penderita yang telah mengalami penyakit yang cukup berat. Pada pasien belum perlu
dilakukan tindakan rehabilitatif selain pemeriksaan tekanan darah teratur ke puskesmas
untuk memastikan tekanan darah dalam batas terkontrol dan untuk memeriksakan tanda-
tanda kerusakan organ target dan komplikasi akibat hipertensi.
XIX. Prognosis
a. Penyakit
Bila pasien teratur meminum obat yang diberikan dan selalu memeriksa tekanan
darahnya ke Puskesmas secara teratur, dan didukung dengan pola hidup sehat yang baik
maka prognosis penyakit pasien adalah baik (dubia ad bonam).

b. Keluarga
Adanya hubungan yang baik antar anggota keluarga pasien serta keluarga yang sangat
mendukung kesehatan pasien dapat membuat suasana keluarga yang sehat jasmani dan
rohani dan prognosisnya baik untuk pasien maupun keluarganya.

c. Masyarakat
Untuk masyarakat sekitar pasien tinggal, karena hipertensi yang diderita pasien tidak
menular, maka prognosisnya ad bonam.

XX. Resume
Pasien 52 tahun mengeluhkan adanya rasa pegal pada belakang tengkuk dan sakit kepala
sejak 2 hari yang lalu. Selain itu pasien juga mengeluhkan adanya rasa lemas dan pegal-pegal
pada badannya. Pasien sudah menderita hipertensi sejak 5 tahun namun tidak teratur minum
obat antihipertensi.
Saat ini kondisi pasien dalam keadaan sedang, didapatkan tekanan darah 170/100 mmHg
yang menunjukkan hipertensi grade II.
Pasien tinggal bersama dengan suami dan anaknya. Keadaan ekonomi pasien sedang,
pengetahuan akan pentingnya kesehatan masih kurang. Dari hasil kunjungan rumah dengan
pendekatan kedokteran keluarga, didapatkan bahwa pengetahuan pasien mengenai penyakit
dan bagaimana penerapan dalam pencegahan penyakit masih kurang, sehingga tindakan
promotif dan preventif sangat penting dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan.
Dokumentasi Kegiatan
4. Laporan Kasus Diare

Hasil Anamnesis dan Pengamatan

Puskesmas : Rengasdengklok
Desa : Desa Dukuhkarya
Waktu Kunjungan : Rabu, 28 Maret 2018

Hasil Anamnesis dan Pengamatan

I. Identitas Pasien
 Nama : An. I
 Umur : 6 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Pekerjaan : Pelajar
 Pendidikan : SD Kelas I
 Alamat : Desa Dukuh Karya

II. Riwayat Biologis Keluarga


 Keadaan kesehatan sekarang : Baik
 Kebersihan Perorangan : Sedang
 Penyakit yang diderita : Tidak ada
 Penyakit keturunan : Tidak ada
 Penyakit kronis/ keturunan : Tidak ada
 Kecacatan anggota keluarga : Tidak ada
 Penyakit keluarga : Hipertensi
 Pola makan : Teratur, makan 3 kali sehari
 Pola istirahat : Baik, tidur siang dan tidur malam sesuai jam
 Jumlah anggota keluarga : 7 orang
III. Psikologis Keluarga
 Kebiasaan :-
 Pengambilan keputusan : Ayah
 Ketergantungan obat :-
 Tempat mencari pelayanan kesehatan: Puskesmas
 Pola Rekreasi : Baik, kadang main kelereng di halaman rumah

IV. Keadaan Rumah/ Lingkungan


 Jenis bangunan : Semi-Permanen
 Lantai Rumah : Keramik
 Luas Rumah : 40 m2
 Penerangan : Baik
 Kebersihan : Sedang
 Ventilasi : Kurang
 Dapur : Ada
 Jamban keluarga : Ada jamban di dalam rumah
 Sumber air minum : Air galon
 Sumber pencemaran air : tidak ada
 Pemanfaatan perkarangan : Pohon buah-buahan
 Sistem pembuangan limbah : Ada
 Tempat pembuangan sampah : Ada
 Sanitasi lingkungan : Sedang

V. Keadaan Sosial dan Ekonomi


 Ketaatan beribadah : Baik.
 Keyakinan tentang kesehatan : Kurang. Keluarga jarang memeriksakan diri ke puskesmas.

VI. Keadaan Sosial Keluarga


 Tingkat pendidilkan : Sedang
 Hubungan antar anggota keluarga : Baik
 Hubungan dengan orang lain : Baik. Setiap hari selalu ada tetangga yang datang ke
rumah untuk berbincang.
 Kegiatan organisasi sosial : Keluarga rutin mengikuti kegiatan di desa
 Keadaan ekonomi : Kurang

VII. Kultural Keluarga


 Adat yang berpengaruh :-
 Lain-lain :-

VIII. Keluhan Utama :-


IX. Keluhan Tambahan :-
X. Riwayat Penyakit Sekarang : Tidak ada
XI. Riwayat Penyakit Terdahulu : Tidak ada
XII. Pemeriksaan Fisik :
Status Generalis
Tinggi Badan : 100 cm
Berat Badan : 25 kg
Tekanan Darah :-
Nadi : 102 x/menit
Suhu : 37,2oC
Pernafasan : 20 x/menit – teratur
Keadaan Gizi : Kurang
Kesadaran : Compos Mentis
Sianosis : Tidak ada
Edema : Tidak ada
Mobilisasi (aktif/pasif) : Aktif

Mata
Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, sedikit cekung

Jantung
BJ I-II normal, murni, reguler, murmur (-), gallop (-)

Paru
Vesikuler +/+, rhonki -/- wheezing -/-

Abdomen
Tidak ditemukan kelainan, bising usus (+) hiperperistaltik

Ekstremitas
Akral hangat, edema -/-, kalor (-), nyeri tekan (-), nyeri saat bergerak (+), deformitas (-)

XIII. Diagnosis Penyakit : diare akut dengan dehidrasi ringan-sedang


XIV. Diagnosis Keluarga :-
XV. Anjuran Penatalaksanaan Penyakit
 Promotif : Menjelaskan informasi mengenai diare (gejala, penyebab, faktor risiko,
pencegahan), menjelaskan bahwa kebersihan rumah dan lingkungan sangat berpengaruh
terhadap penyakit diare, meningkatkan kesadaran terhadap perilaku bersih dan sehat
(PHBS).
 Preventif : Menjaga kebersihan diri dengan cuci tangan pakai sabun sebelum makan
dan sesudah buang air, mengurangi kebiasaan jajan sembarangan
 Kuratif : Memberikan oralit setiap kali buang air besar, rehidrasi yang cukup
 Rehabilitatif : Sampai saat ini belum diperlukan tindakan rehabilitatif pada pasien.

XVI. Prognosis
 Penyakit : Bonam.
 Keluarga : Bonam.
 Masyarakat : Bonam
Dokumentasi Kegiatan
5. . Laporan Kasus Tuberkulosis

Hasil Anamnesis dan Pengamatan

Puskesmas : Rengasdengklok
Desa : Desa Dukuhkarya
Waktu Kunjungan : Rabu, 21 Maret 2018

I. Identitas Pasien
a. Nama : Nn R
b. Tempat dan Tanggal Lahir : Karawang, 19 Februari 2000
c. Umur : 18 tahun
d. Jenis Kelamin : Perempuan
e. Pekerjaan :-
f. Pendidikan : SD
g. Alamat : Desa Dukuhkarya
h. Status Perkawinan : Belum menikah
i. Agama : Islam
j. Kewarganegaraan : Indonesia
k. Telepon :-

II. Riwayat Biologis Keluarga


a. Keadaan Kesehatan Sekarang : Sedang
b. Kebersihan Perorangan : Sedang
c. Penyakit yang Sering diderita : Batuk lama
d. Penyakit Keturunan :-
e. Penyakit Kronis :-
f. Kecacatan Anggota Keluarga : Tidak ada
g. Pola Makan : Cukup
h. Pola Istirahat : Sedang
i. Anggota Keluarga yang Serumah : 5 orang
III. Psikologis Keluarga
a. Kebiasaan Buruk : Tidak ada
b. Pengambilan Keputusan : Kepala keluarga (ayah pasien)
c. Ketergantungan Obat : Tidak ada
d. Tempat Mencari Pelayanan Kesehatan : Puskesmas
e. Pola Rekreasi : Kurang

IV. Keadaan Rumah/Lingkungan


a. Jenis Bangunan : Permanen
b. Lantai Rumah : Keramik
c. Luas Rumah : 90 m2
d. Penerangan : Cukup
e. Kebersihan : Cukup
f. Ventilasi : Buruk
g. Dapur : Ada
h. Jamban Keluarga : Ada
i. Sumber Air Minum : Air galon
j. Sumber Pencemaran Air : Tidak ada
k. Pemanfaatan Pekarangan : Tidak ada
l. Sistem Pembuangan Air Limbah : Ada
m. Tempat Pembuangan Sampah : Ada
n. Sanitasi Lingkungan : Kurang

V. Spiritual Keluarga
a. Ketaatan Beribadah : Baik
b. Keyakinan tentang Kesehatan : Baik

VI. Keadaan Sosial Keluarga


a. Tingkat Pendidikan : Kurang
b. Hubungan antar Anggota Keluarga : Baik
c. Hubungan dengan Orang Lain : Baik
d. Kegiatan Organisasi Sosial : Baik
e. Keadaan Ekonomi : Cukup

VII. Kultural Keluarga


a. Adat yang Berpengaruh :-
b. Lain-lain :-

VIII. Keluhan Utama


Batuk lama sejak 7 bulan yang lalu

IX. Keluhan Tambahan


Badan lemas.

X. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengeluhkan batuk lama sejak 7 bulan yang lalu dan sudah ke Puskesmas kemudian
mendapatkan obat anti tuberkulosis (OAT). Saat ini pengobatan OAT pasien sudah berjalan
5 bulan, tanpa jeda 1 hari pun. Gejala batuk sudah berkurang, namun terkadang batuk masih
muncul. Pasien juga mengeluhkan badannya lemas.

XI. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien baru pertama kali menderita batuk lama.

XII. Riwayat Penyakit dalam Keluarga


Di dalam keluarga OS, tidak ada anggota keluarga yang menderita keluhan yang sama.

XIII. Riwayat Personal Sosial


Pasien tinggal bersama dengan ayah, ibu dan kakak serta adik dalam satu rumah. Hubungan
antar keluarga maupun dengan tetangga sekitar baik.
XIV. Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Tinggi Badan : 160 cm
Berat Badan : 45 kg
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit, isi dan tegangan cukup, reguler
Suhu : 36,2oC
Pernafasan : 20 x/menit
Keadaan Gizi : Kurang
Kesadaran : Compos Mentis
Sianosis : Tidak ada
Edema : Tidak ada
Mobilisasi (aktif/pasif) : Aktif

Mata
Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-

Jantung
BJ I-II normal, murni, reguler, murmur (-), gallop (-)

Paru
Vesikuler +/+, rhonki -/- wheezing -/-
Abdomen
Tidak ditemukan kelainan, bising usus (+) normoperistaltik

Ekstremitas
Akral hangat, edema -/-, kalor (-), nyeri tekan (-), nyeri saat bergerak (+), deformitas (-)

XV. Pemeriksaan Penunjang


Tidak dilakukan
XVI. Diagnosis Penyakit
Tuberkulosis dalam pengobatan (TB on OAT)

XVII. Diagnosis Keluarga


-

XVIII. Anjuran Penatalaksanaan Masalah


a. Promotif
Penyuluhan tentang tuberkulosis: definisi, gejala osteoarthritis, faktor-faktor risiko
tuberkulosis dan pentingnya berobat teratur sesuai jadwal yang sudah ditetapkan.
b. Preventif
Kegiatan skrining dan deteksi untuk menemukan penyakit. Segera memeriksakan diri ke
Puskesmas bila menderita batuk lebih dari 1 bulan, mengecek dahak, lebih
memperhatikan ventilasi dan sumber pencahayaan pada rumah pasien.
c. Kuratif
Bila ditemukan kasus, maka dapat dilakukan pengobatan dini agar penyakit tersebut tidak
menjadi parah. Terapi yang dapat diberikan adalah RHZE (INH 1x300mg, Rifampisin
1x450mg, Pirazinamid 1x500mg, Etambutol 2x400mg).
d. Rehabilitatif
Rehabilitatif adalah suatu kegiatan difokuskan kepada mempertahankan kualitas hidup
penderita yang telah mengalami penyakit yang cukup berat. Dalam hal ini perlu
dilakukan rutin kontrol ke puskesmas.

XIX. Prognosis
a. Penyakit
Dubia ad bonam, bila pasien patuh minum OAT sesuai jadwal.
b. Keluarga
Adanya hubungan yang baik antar anggota keluarga pasien serta keluarga yang sangat
mendukung kesehatan pasien dapat membuat suasana keluarga yang sehat jasmani dan
rohani dan prognosisnya baik untuk pasien maupun keluarganya.
c. Masyarakat
Untuk masyarakat sekitar pasien tinggal, karena tuberkulosis yang diderita pasien
menular namun pasien rutin meminum OAT nya, maka prognosisnya dubia.

XX. Resume
Seorang perempuan berusia 18 tahun mengeluhkan batuk lama sejak 7 bulan yang lalu dan
sudah ke Puskesmas kemudian mendapatkan obat anti tuberkulosis (OAT). Saat ini
pengobatan OAT pasien sudah berjalan 5 bulan, tanpa jeda 1 hari pun. Gejala batuk sudah
berkurang, namun terkadang batuk masih muncul. Pasien juga mengeluhkan badannya
lemas. Dari hasil kunjungan rumah dengan pendekatan kedokteran keluarga, didapatkan
bahwa pengetahuan pasien mengenai penyakit dan bagaimana penerapan dalam pencegahan
penyakit masih kurang, sehingga tindakan promotif dan preventif sangat penting dilakukan
untuk meningkatkan derajat kesehatan.
Dokumentasi Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai