Dalam hal ini bertindak atas nama diri pribadi yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
Dalam hal ini bertindak atas nama diri pribadi yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Pihak pertama dengan ini berjanji untuk menyatakan dan mengikatkan diri untuk menjual
kepada pihak kedua dan pihak kedua juga berjanji menyatakan serta mengikatkan diri untuk
membeli dari pihak pertama berupa:
Sebidang tanah Hak Milik yang terletak di Desa Tirtosworo RT.5/III, Kecamatan Condong
Catur Depok Sleman Yogyakarta, seluas 30.000 M³ (tiga puluh ribu) meter persegi, dengan
batas-batas tanah tersebut adalah sebagai berikut :
Tentang perjanjian ini dan segala akibatnya, kedua belah pihak memilih menyelesaikan
perkara jika terjadi perselisihan di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kabupaten
Sleman Yogyakarta.
Demikianlah Surat Perjanjan ini dibuat dalam 2 (dua) rangkap yang bermaterai cukup dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama, ditandatangani kedua belah pihak dalam keadaan
sadar serta tanpa adanya paksaan atau tekanan dari pihak manapun.
ttd ttd
Kami telah menyepakati dan mengikatkan diri dalam perjanjian jual beli berupa sebidang
tanah yang terletak di desa Patas Kecamatan Gerokgak, Buleleng Singaraja Bali seluas
10.000 M2 dengan batas-batas tanah tersebut sebagai berikut :
Demikian surat perjanjian ini dibuat dalam 2 (dua) rangkap bermaterai dan mempunyai
kekuatan hukum yang sama, ditandatangani oleh kedua belah pihak dan saksi saksi dalam
keadaan sadar tanpa adanya paksaan dari pihak manapun
Dibuat di : Buleleng
Tanggal : 20 Mei 2014
Saksi 1 Saksi 2
Nama : Sunardi
Umur : 55 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jln. Soekarno No. 34 Kota Banda Aceh
Untuk selanjutnya disebut pihak ke I (Penjual).
Nama : Suharmi
Umur : 37 Tahun
Pekerjaan : PNS
Alamat : Jln. Meraxa No. 24 Kota Banda Aceh
Untuk selanjutnya disebut pihak ke II (Pembeli)
Pada tanggal 10 Januari 2016, pihak ke I telah menjual, lepas / mutlak sebidang tanah darat
seluas 350 M2, berikut sebuah bangunan yang terletak diatas tanah tersebut kepada pihak ke II
dengan harga tunai Rp. 390.000.000,- (tiga ratus sembilan puluh juta rupiah). Pembayaran
dilakukan dihadapan saksi-saksi secara tunai.
Maka, sejak tanggal 10 Januari 2016 Tanah bangunan tersebut di atas telah menjadi hak milik
pihak ke II. Pada waktu pelaksanaan jual beli tanah tersebut baik pihak ke I (penjual) maupun
pihak ke II (pembeli) juga saksi-saksi semuanya meyatakan satu sama lain dalam keadaan
sehat, baik jasmani maupun rohani, dan segala sesuatu dengan itikad baik.
Demikian, setelah keterangan isi jual beli ini dimengerti oleh pihak ke I dan pihak ke II, juga
saksi-saksi, maka ditanda tanganilah sebagai permulaan saat pemindahan hak milik pihak ke I
kepada pihak ke II.
(Sunardi) (Suharmi)
Saksi-saksi
Nama : Sunardi
Umur : 55 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jln. Soekarno No. 34 Kota Banda Aceh
Untuk selanjutnya disebut pihak ke I (Penjual).
Nama : Suharmi
Umur : 37 Tahun
Pekerjaan : PNS
Alamat : Jln. Meraxa No. 24 Kota Banda Aceh
Untuk selanjutnya disebut pihak ke II (Pembeli)
Pada tanggal 10 Januari 2016, pihak ke I telah menjual, lepas / mutlak sebidang tanah darat
seluas 350 M2, berikut sebuah bangunan yang terletak diatas tanah tersebut kepada pihak ke II
dengan harga tunai Rp. 390.000.000,- (tiga ratus sembilan puluh juta rupiah). Pembayaran
dilakukan dihadapan saksi-saksi secara tunai.
Maka, sejak tanggal 10 Januari 2016 Tanah bangunan tersebut di atas telah menjadi hak milik
pihak ke II. Pada waktu pelaksanaan jual beli tanah tersebut baik pihak ke I (penjual) maupun
pihak ke II (pembeli) juga saksi-saksi semuanya meyatakan satu sama lain dalam keadaan
sehat, baik jasmani maupun rohani, dan segala sesuatu dengan itikad baik.
Demikian, setelah keterangan isi jual beli ini dimengerti oleh pihak ke I dan pihak ke II, juga
saksi-saksi, maka ditanda tanganilah sebagai permulaan saat pemindahan hak milik pihak ke I
kepada pihak ke II.
(Sunardi) (Suharmi)
Saksi-saksi
Maka dengan ini menerangkan, bahwa kedua belah pihak tersebut sudah sepakat mengadakan transaksi jual beli
sebuah mobil, sebagai berikut:
PASAL PERTAMA
Penjual telah menjual sebuah mobil Toyota Limo keluaran tahun 2011 kepada sipembeli sebagaimana pembeli
membelinya dari penjual.
PASAL DUA
Dalam surat perjanjian ini juga mencakup penyerahan hak milik penjual atas mobil Toyota Limo keluaran tahun
2011, dengan Nomor rangka ............., dengan Nomor mesin ................, Nomor polisi .............., Nomor BPKB
.................
PASAL KETIGA
Dalam surat perjanjian jual beli ini dilakukan dengan harga yaitu sebesar Rp. 187.000.000,00 terbilang (Seratus
delapan puluh tujuh juta rupiah).
Kemudian uang muka penjualan mobil tersebut yaitu sebesar Rp. 30.000.000,00 (Tiga puluh juta rupiah).
Dan pembayaran berikutnya akan dilunaskan 2 (Dua) bulan kedepan semenjak tanggal penandatangan surat
perjanjian ini guna pengurusan KPM (Kredit Pemilikan Mobil) oleh pembeli.
PASAL KE EMPAT
Transaksi ini akan dianggap lunas, apa bila pembayarannya sudah mencapai dengan nilai jual yang telah
ditentukan dan disepakati kedua belah pihak.
PASAL KELIMA
Surat perjanjian ini mulai berlaku setelah tujuh hari ditandatangani surat ini, dan akan berakhir apabila mobil
tersebut telah berpindah kepada pembeli.
PASAL ENAM
Selanjutnya untuk proses perpindahan kepemilikan mobil ini akan dilakukan oleh pembeli berikut tanggungan
yang timbul kedepannya, dan penjual cuma akan membantu untuk kelancaran pengurusan saja. Dan perpindahan
kepemilikan ini akan segera diproses apa bila seluruh kewajiban pembeli tersebut telah dipenuhi.
PASAL KETUJUH
.
Penjual Pembeli
Nama :
Alamat :
Pekerjaan :
No.KTP :
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
Nama :
Alamat :
Pekerjaan :
No.KTP :
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak menerangkan bahwa masing-masing pihak telah membuat persetujuan
sebagai berikut :
Demikian surat perjanjian ini dibuat, agar dapat dipatuhi dan digunakan sebagaimana mestinya.
Materai 6000
Nama : Suherman
Jabatan : General Manager Bank Mandiri Syariah
Yang dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Bank Mandiri Syariah, dan untuk selanjutnya di sebut sebagai
PIHAK PERTAMA.
Nama : Munawir
Umur : 28
Alamat : Jln. Manggis No. 67 Banda Aceh
No. SIM : xxxxxxxxxxxxxxxx
Nama : Fahmi
Umur : 29
Alamat : Jln. Kemudi No. 45 Banda Aceh
No. KTP : xxxxxxxxxxxxxxxx
Nomor 2 dan nomor 3 diatas bertindak atas nama sendiri dan untuk menggabungkan diri masing-masing yang
untuk selanjutnya di sebut selaku PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak telah sepakat dalam mengadakan perjanjian Pembiayaan Musyarakah (Penyertaan Modal)
yang terikat dengan syarat-syarat dan ketentuan seperti dibawah ini:
Pasal I
Bahwa PIHAK PERTAMA sebagai sahibul maal setuju untuk membiayai sebagian modal kerja yang dibutuhkan
untuk menjalankan usaha PIHAK KEDUA selaku mudharib dengan Pembiayaan Musyarakah (Penyertaan Modal)
ada PIHAK KEDUA, sebesar: Rp. [.......] yang dengan penambahan modal ini akan menyebabkan berubahnya
permodalan usaha PIHAK PERTAMA, dari Rp. [........], menjadi Rp. [........] dengan proporsi 66,3% modal PIHAK
KEDUA dan 33,7% modal PIHAK PERTAMA.
Pasal II
Bahwa Kedua belah pihak telah bersepakat bahwa akad tersebut terikat pada syarat-syarat dan ketentuan-
ketentuan seperti berikut:
1. Pembiayaan tersebut benar-benar digunakan hanya untuk menambah modal kerja bagi usaha PIHAK KEDUA.
2. Jangka waktu pembiayaan adalah selama 4 bulan (120 Hari), maka karena itu perjanjian Pembiayaan
Musyarakah ini berlaku sejak tanggal di tandatanganinya akad/perjanjian ini, dan akan jatuh tempo pada tanggal
[.....].
3. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk memberikan hasil atas penyertaan modal […...], maka bersamaan dengan
tanggal jatuh tempo perjanjian Pembiayaan ini yang besarnya akan di hitung pada akhir masa perjanjian ini.
4. Karena PIHAK PERTAMA mengabaikan kewajibannya sebagai Musyarik, maka PIHAK PERTAMA hanya akan
mengambil 45% hasil Penyertaan Modal tersebut.
Demikianlah perjanjian ini di buat dengan sebenar-benarnya, dan di tanda tangani oleh kedua belah pihak.
Suherman Munawir
SURAT PERJANJIAN KERJA CV. INGIN MAJU
Nomor: SPK-IM/_____/__/____
Dalam hal ini bertindak atas nama direksi (_______________) yang berkedudukan di
(_______________) dan selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
2. Nama : __________________
Tempat dan tanggal lahir : __________________
Pendidikan terakhir : __________________
Jenis kelamin : __________________
Agama : __________________
Alamat : __________________
No. KTP/SIM : __________________
Telepon : __________________
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri pribadi dan selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Pasal 1
Mulai Bekerja
Para Pihak setuju dan sepakat bahwa Karyawan mulai bekerja pada tanggal (______________).
Pasal 2
Posisi dan Tugas
PERUSAHAAN dengan ini menunjuk Karyawan dan Karyawan menerima penunjukkan kerja sebagai
(_____________). Karyawan menyatakan kesediaan dan berkewajiban untuk melakukan aktivitas
sebagaimana jabatan yang telah ditentukan tersebut.
Pasal 3
Gaji dan Tunjangan
Pasal 4
Berakhirnya Perjanjian Kerja
1. Para pihak dapat memutuskan Perjanjian ini sewaktu-waktu dengan memberikan pemberitahuan
tertulis terlebih dahulu dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum hari pengunduran dirinya.
PERUSAHAAN juga dapat mengakhiri perjanjian ini sesuai dengan Peraturan PERUSAHAAN BAB
XIII PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA.
2. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dikarenakan pelanggaran yang dilakukan PIHAK KEDUA
atau karena hal-hal yang merugikan PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA tidak wajib
memberikan pesangon.
Banda Aceh,___________________
KARYAWAN DIREKSI
(__________) (_________)
Contoh Surat Perjanjian Kerjasama Usaha Perdagangan
Untuk selanjutnya antara pihak pertama dan kedua memilik perjanjian kerjasama dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Pihak pertama menitipkan barangnya pada pihak kedua dengan sistem konsinyasi.
Pihak kedua mendapatkan 10% dari omzet pejualan barang titipan pihak pertama.
2. Jumlah maksimal penitipan barang yang dilakukan pihak pertama kepada pihak
kedua adalah 100 item untuk setiap desainnya.
3. Pendistribusian barang untuk area Bandung dan sekitarnya diatur oleh pihak kedua.
4. Pihak pertama akan membantu promosi pihak kedua, begitu juga sebaliknya.
5. Pihak kedua melaporkan hasil penjualan kepada pihak pertama setiap bulannya,
diawal bulan berikutnya disertai dengan penyerahan laba sebesar 90% dari omzet
penjualan barang titipan pihak pertama kepada pihak kedua.
Demikian perjajian kerjasama ini kami buat untuk menjadi ikatan diantara kami. Segala hal
yang belum termuat pada perjajian ini, dibicarakan bersama antara pihak pertama dan pihak
kedua untuk mencapai mufakat dikemudian hari dan otomatis menjadi addendum pada
perjanjian ini.
Perjanjian ini kami buat secara penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari manapun. Jika terjadi
perselisihan pada pelaksanaan perjanjian ini, maka kami sepakat menyelesaikannya dengan
cara kekeluargaan dan musyawarah, namun jika tidak terselesaikan juga, kami sepakat
menyelesaikan secara hukum yang berlaku.
Pihak Pertama,
Pihak Kedua,
( William Wonka)
SURAT PERJANJIAN KERJASAMA
Para pihak yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama : TUBAGUS HENDRAWAN, S.Pd
No. KTP : 30312345678900
Tempat Tanggal Lahir : Yogyakarta, 09 Desember 1979
Alamat : Jalan Timoho no. 5B Gedongkuning Yogyakarta
Bertindak selaku atas nama diri sendiri, selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK
PERTAMA;
2. Nama : ABDULLAH RAUF, S. Com
No. KTP/Identitas : 30412345678901
Tempat Tanggal Lahir : Sleman, 03 Februari 1974
Alamat : Jalan Gejayan no. 22 Soropadan Condong Catur Sleman
Bertindak selaku atas nama diri sendiri, selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK
KEDUA;
Pada hari ini, Jumat tanggal 12 Maret 2014, masing-masing pihak telah sepakat untuk mengadakan
perjanjian kerjasama (selanjutnya disebut Kontrak) dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat
yang diatur dalam 14 pasal sebagai berikut:
Ketentuan Umum
1. Pihak Pertama selaku pemilik modal menyerahkan sejumlah uang tertentu kepada Pihak
Kedua untuk dipergunakan sebagai modal usaha untuk jenis usaha ekspor furniture.
2. Pihak Kedua selaku pengelola modal dari Pihak Pertama bertanggungjawab untuk mengelola
usaha sebagaimana tercantum dalam Pasal 1 Ayat 1.
3. Pihak Kedua menerima modal dalam bentuk uang dari Pihak Pertama yang diserahkan pada
saat perjanjian ini disepakati dan ditandatangani.
4. Pihak Pertama akan mendapatkan keuntungan bagi hasil usaha menurut persentase
keuntungan yang telah disepakati bersama sebagaimana diatur dalam Pasal 4.
5. Masing-masing pihak memiliki andil dalam usaha ini, baik modal maupun tenaga yang besar
maupun pembagiannya sebagaimana tercantum dalam Pasal 2, 3, dan 4.
Dibuat di : Sleman
Pada tanggal : 12 Maret 2014
Mengetahui
SAKSI PIHAK PERTAMA SAKSI PIHAK KEDUA
Pasal 1
Dalam surat perjanjian kerjasama ini Pihak Kedua Meminjam uang sebesarRp.40.000.000 (
Empat Puluh Juta Rupiah) Kepada Pihak Pertama untuk Usaha Pertanian berupa penjualan
sayuran ke Pedagang Pasar dan Supermarket.
Pasal 2
Pihak Pertama memberikan keuntungan dari penjualan sebesar 2.5% atau Rp.1.200.000 (Satu
Juta Dua Ratus Ribu Rupiah) kepada Pihak Kedua selama 1 bulan.
Pasal 3
Apabila Pihak Pertama tidak dapat mengembalikan maka Uang Gaji atau Komisi di berikan
kepada Pihak Kedua
Demikian surat Perjanjian ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan dengan itikad baik dan
keiklasan tanpa paksaan dari pihak – pihak manapun.
Kedua belah pihak telah sepakat mengadakan perjanjian Pembiayaan Musyarokah (Penyertaan Modal ) yang
terikat dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :
Pasal I
Dalam surat perjanjian kerjasama ini Pihak Kedua Meminjam uang sebesar Rp.40.000.000 ( Empat Puluh Juta
Rupiah) Kepada Pihak Pertama untuk Usaha Pertanian berupa penjualan sayuran ke Pedagang Pasar dan
Supermarket.
Pasal II
Kedua belah Pihak telah bersepakat bahwa akad tersebut terikat pada ketentuan-ketentuan dan sarat-sarat
sebagai berikut :
1. Pembiayaan tersebut benar-benar hanya digunakan untuk menambah modal usaha pertanian PIHAK
KEDUA.
2. Jangka waktu pembiayaan adalah 3 bulan (96 HARI) oleh karena itu perjanjian ini berlaku sejak
tanggal ditandatanganinya akad/ perjanjian ini dan akan jatuh tempo pada tanggal 28 Februari 2016.
3. PIHAK KEDUA berkewajiban memberikan hasil atas usaha petanian tersebut bersamaan dengan
tanggal jatuh tempo Perjanjian Pembiayaan ini yang besarnya akan dihitung pada akhir masa perjanjian
ini.
4. PIHAK KEDUA berhak untuk melakukan segala hal mengenai usahanya itu sesuai ketentuan syar’i
dan kesepakatan kedua belah pihak tanpa keikutsertaan PIHAK PERTAMA dalam menejemen, kecuali
dalam hal melakukan pembinaan dan pengawasan.
5. PIHAK KEDUA berjanji akan memberikan laporan atas usahanya itu setiap bulan pada tiap akhir
bulan kepada PIHAK PERTAMA secara jujur dan benar.
6. Sebagai konsekwensi, maka Pihak I hanya menanggung kerugian yang benar-benar dibuktikan karena
resiko usaha dan FORCE MAJEUR, dan oleh karena itu tidak menanggung kerugian yang diakibatkan
oleh kesalahan yang disengaja, dan atau karena kecerobohan, dan atau karena kelalaian dan atau karena
menyalahi perjanjian.