Oleh:
Ahmad Fariz Viali P056132081.51
Anggarie Dika P056132181.51
Eka Nindya Prameswary P056132201.51
Fabi Yuristra Pamara Putra P056132211.51
Marsela Dwi Tamisari P056132301.51
Marza Riyandika Nugraha P056132311.51
2014
Kelompok 4 Analisis E-Business Air Asia
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .............................................................................................................. 2
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 5
1.2. Perumusan Masalah ............................................................................................ 6
1.3. Tujuan ................................................................................................................. 6
BAB 2 ........................................................................................................................ 7
2.2. Sistem Informasi ................................................................................................. 8
2.3. E-Business ......................................................................................................... 10
2.4. E-Commerce ..................................................................................................... 11
2.5. Sistem Fungsi Bisnis ......................................................................................... 12
2.6. Bisnis Global ..................................................................................................... 14
BAB 3 ...................................................................................................................... 15
3.1. Core Business Function .................................................................................... 15
3.1.1. Customer Relation Management ................................................................ 15
3.1.2. Supply Chain Management dan Entreprise Resource Planning ................. 18
3.1.3. Commerce and Marketing .......................................................................... 20
3.1.4. Production, Manufacture and Repair.......................................................... 23
3.1.5. Human Resource Management .................................................................. 24
3.1.6. Finance and Accounting ............................................................................. 25
3.1.7. Routing and Shipping ................................................................................. 29
3.2. Kategori Perusahaan Global .............................................................................. 30
3.3. Penerapan e-Commerce yang sudah dan akan dilakukan perusahaan kedepan.32
3.4. Future Development .......................................................................................... 36
BAB 4 ...................................................................................................................... 38
4.1. Kesimpulan ....................................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 39
DAFTAR GAMBAR
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur dipanjatkan kepada ALLAH SWT atas rahmat dan ridho-
Nya, paper ini dapat diselesaikan sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen (SIM), Program Magister Manajemen dan Bisnis, MB-IPB.
Paper ini membahas kajian tentang penerapan internetworking yang digunakan
dalam operasional Perusahaan AirAsia. Ruang lingkup pembahasan meliputi
stakeholders, network, teknologi, benefit (bagi core company dan stakeholders),
strategic advantage dan future development.
Akhir kata, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas
segala bantuan pengajaran dan arahan yang telah diberikan oleh Bapak Prof. Dr.
Kudang Seminar sehingga paper ini dapat selesai.Penulis menyadari bahwa
penulisan paper ini masih jauh dari tingkat sempurna. Namun, dengan segala
keterbatasan yang ada, penulis mengharapkan paper ini dapat bermanfaat bagi
pihak-pihak yang membutuhkan guna memberikan tambahan pengetahuan dan
wawasan khususnya dalam bidang internetworking.
- Tim Penulis -
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Tujuan dilakukannya penulisan paper ini adalah selain sebagai salah satu
tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen, juga dilakukan untuk mengkaji
penerapan e-business serta e-commerce dan mengetahui core business function di
Perusahaan AirAsia. Selain itu, pada paper ini penulis juga akan mencoba untuk
memberikan alternatif pengembangan e-business sehingga mengantarkan
Perusahaan AirAsia menjadi lebih kompetitif.
BAB 2
LANDASAN TEORI
Juni 2004, Thai AirAsia telah mengangkut sekitar 380.400 penumpang, 86,7
persen adalah penumpang dengan rute dalam wilayah Thailand dan 13,3 persen
adalah penumpang dari dan ke Singapore. Pada tahun 2006, Thai AirAsia
memindahkan pusat operasionalnya ke Bandara Suvarnabhumi di Bangkok.dan
dilakukanlah berbagai penambahan rute seperti ke Singapura dan Indonesia.
Penerbangan ke Makau dimulai pada Juni 2004 sedangkan penerbangan
ke Manila dan Xiamen dimulai pada April 2005. Rute lain yang akan dibuka
adalahke Vietnam, Kamboja, Filipina, dan Laos. Di Indonesia juga terdapat
perusahaan AirAsia yang didirikan pada tanggal 8 Desember 2004 yaitu Indonesia
AirAsia(sebelumnya bernama AWAIR) dengan penerbangan
dari Jakarta ke Yogyakarta, Denpasar untuk tujuan lokal, dan dari Surabaya ke
Medan untuk rute domestik lainnya, selain itu penerbangan dilakukan keluar
Indonesia melalui kota-kota besar seperti Medan, Padang, Pekanbaru, Palembang,
Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Solo, Balikpapan dan Makassar.
AWAIR sendiri didirikan pada September 1999 dan karena terbebani utang
akhirnya berhenti beroperasi pada Maret 2002.Tony Fernandes mengambil alih
AWAIR hanya sebesar USD 2. Mulai 1 Desember 2005, AWAIR berganti nama
menjadi Indonesia AirAsia dan memperoleh kesempatan untuk memanfaatkan
pasar penerbangan di Indonesia dengan populasi penduduk lebih dari 200 juta
orang.
Pada tahun 2007, AirAsia mendirikan AirAsia X sebagai airline LCC (budget
airline) yang mengoperasikan penerbangan jarak jauh (long-haul) dengan tujuan
dari Malaysia ke beberapa tujuan Asia, Oceania dan Eropa. AirAsia X yang
sebelumnya dikenal sebagai FlyAsianXpress Sdn. Bhd mulai beroperasi pada
tanggal 2 November 2007 dengan penerbangan dari KLIA Malaysia menuju
Bandara Gold Coast di Australia. Tipe pesawat yang digunakan oleh AirAsia X
adalah pesawat berbadan lebar seperti Airbus A330-200, A330-300 dan A340-
300.Berturut-turut setelah itu ekspansi AirAsia dilanjutkan dengan mendirikan
AirAsia Philippines pada bulan Desember 2010 dan mulai beroperasi pada bulan
September 2011 dengan hub di Bandara Diosdado Macapagal, Clark. Selanjutnya
yang terakhir adalah pendirian AirAsia Japan pada Agustus 2011 dengan
kerjasama bisnis bersama All Nippon Airways, yang direncanakan akan mulai
beroperasi pada bulan Agustus 2012 ini dengan menjadikan Bandara Narita,
Tokyo sebagai hub.Dengan jaringan rute yang membentang di lebih dari 20
negara AirAsia terus membuka jalan bagi penerbangan berbiaya terjangkau lewat
solusi inovatif, proses efisien dan pendekatan yang baru dalam usaha ini. Bersama
anak-anak perusahaan seperti AirAsia X, Thai AirAsia, Indonesia AirAsia dan
Philippines’ AirAsia Inc, kami siap membawa penerbangan berharga terjangkau
ke puncak pencapaian dengan keyakinan kami bahwa "Sekarang, Semuanya
Dapat Terbang".
untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang
tertentu.
Dalam manajemen, informasi merupakan data yang telah diproses sehingga
mempunyai arti tertentu bagi penerimanya.Sumber dari informasi adalah Data,
sedangkan Data itu sendiri adalah Kenyataan yang menggambarkanm suatu
kejadian, sedangkan kejadian itu merupakan suatu peristiwa yang terjadi pada
waktu tertentu.Dalam hal ini informasi dan data saling berkaitan.Informasi juga
berarti kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya (Andri Kristanto, 2007:7).
Sistem Informasiadalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas
orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen
(Wikipedia, 2013).Sistem Informasi Manajemen (SIM) menurut O’Brien (2004)
dikatakan bahwa SIM adalah suatu sistem terpadu yang menyediakan informasi
untuk mendukung kegiatan operasional, manajemen dan fungsi pengambilan
keputusan dari suatu organisasi. Dalam pengertian ini, istilah sistem informasi ini
digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi
informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang
berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah sistem informasi melakukan
pemrosesan data dan kemudian mengubahnya menjadi informasi. Menurut
O’brien (2004) SIM merupakan kombinasi yang teratur antara people, hardware,
software, communication network dan data resources (kelima unsur ini disebut
komponen sistem informasi) yang mengumpulkan, merubah dan menyebarkan
informasi dalam organisasi seperti pada Gambar 2. Berikut penjelasan komponen-
komponen Sistem Informasi yang terdapat pada Gambar 2:
1. Perangkat keras komputer : CPU, storage, perangkat input/output, terminal
untuk interaksi, media komunikasi data.
2. Perangkat lunak komputer : perangkat lunak sistem (sistem operasi dan
utilitinya), perangkat lunak umum aplikasi (bahasa pemrograman),
perangkat lunak aplikasi (aplikasi akuntansi dan lain-lain).
3. Basis data : penyimpanan data pada media penyimpan komputer.
4. Prosedur : langkah-langkah penggunaan sistem.
5. Personil : yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan,
mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas manual yang
mendukung sistem.
Sumber:(O’Brien, 2004).
2.3. E-Business
Pada era globalisasi sekarang ini, pemasaran produk baik barang maupun jasa
sebagian besar sudah melalui internet. Lou Gerstner, CEO dari IBM adalah orang
yang pertama kali mengemukakan terminologi tentang e-business. E-business atau
Electronic business dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang berkaitan secara
langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran barang atau jasa
dengan memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi dan transaksi serta
aplikasi teknologi internet yang merambah dunia bisnis internal, melingkupi
sistem, pendidikan pelanggan, pengembangan produk, dan pengembangan usaha
(Wikipedia, 2013).
Definisi e-business begitu banyak terdapat pada literature maupun internet.
Berikut ini adalah beberapa pengertian e-business menurut para ahli :
1. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis
utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku,
manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis
melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer dan data yang telah
terkomputerisasi (Steven Alter, 2002).
2. Definisi e-business menurut IBM adalah sebuah pendekatan yang aman,
fleksibel, dan terintegrasi untuk memberikan nilai bisnis yang berbeda
dengan mengkombinasikan sistem dan proses yang menjalankan operasi
bisnis utama dengan pemanfaatan teknologi internet (Christoper Stoole,
2000).
3. E-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan
bisnis antar organisasi maupun dari organisasi ke konsumen (Huff, 2000).
2.4. E-Commerce
Electronic commmerce atau lebih dikenal dengan e-commerce adalah istilah
yang muncul pada awal tahun 1990-an. Dimana pada saat itu komersialisasi di
internet mulai berkembang pesat yang mencapai jutaan pelanggan. Banyak orang
mengasumsikan bahwa e-commerce dan e-business adalah sama. Keduanya
memang memiliki huruf “e” yang mengindikasikan penggunaan elektronik
termasuk internet dan EDI (Electronic Data Interchange) untuk mengembangkan
proses bisnis. Secara definisi e-commerce merupakan bagian dari e-business,
namun tidak semua e-business berarti e-commerce.
E-Commerce merupakan pertukaran bisnis yang rutin dengan menggunakan
transmisis Elektronik Data Interchange (EDI), email, electronic bulletin boards,
mesin faksimili, dan Electronic Fund Transfer yang berkenaan dengan transaksi-
transaksi belanja di internet shopping, stock online dan surat obligasi, dowload
dan penjualan software, dokumen, grafik, musik, serta transaksi Business to
Business (B2B) (Wahana Komputer Semarang, 2002). Sedangkan definisi e-
commerce menurut Onno dan Aang (2001) adalah satu set dinamis teknologi,
aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan
komunitas tertentu melalui elektronik.
Ada empat model pokok yang berkembang dalam revolusi internet ini yang
juga dinamakan The New Economy, yaitu :
1. Business-to-Business (B2B) adalah model perusahaan yang menjual
barang atau jasa pada perusahaan lain. Ini diperkirakan sedang
berkembang dengan cepat dari segi volume dan nilai perdagangan, jauh
melebihi model - model yang lain.
2. Business-to-Cunsumer (B2C) adalah model perusahaan yang menjual
barang atau jasa pada pasar atau publik.
3. Consumer-to-Consumer (C2C) adalah model perorangan yang menjual
barang atau jasa kepada perorangan juga.
4. Consumer-to-Business (C2B)adalah model perorangan yang menjual
barang atau jasa kepada perusahaan.
Dalam perkembangannya, perlu dibedakan antara B2B E-Commerce dan B2B
Exchange. Keduanya memang menggunakan teknologi internet, namun
mempunyai cara dan pasar yang berbeda, seperti dijelaskan di bawah ini.
1. B2B E-Commerce, bentuk ini menawarkan penjualan atau pembelian
dalam bentuk maya tetapi oleh satu perusahaan pada perusahaan lain saja.
Jadi tidak terbuka untuk banyak perusahaan agar dapat ikut.
2. B2B Exchange dimana bentuk ini ialah padanan dari stock exchange
misalnya, dimana transaksi terbuka untuk semua perusahaan yang mau
melakukannya. Jadi B2B Exchange adalah suatu jaringan dimana banyak
pembeli dan banyak penjual dapat bertemu di ruang perdagangan maya.
Mengenai cara pembayaran, sesuai dengan cara transaksinya sendiri, juga
secara maya (virtual), apakah dalam bentuk L/C, money transfer, credit card, P-
Cards atau instrumen lain.
Berikut penjelasan kelima komponen utama dalam sistem fungsi bisnis yang
terdapat pada Gambar 1 :
1. Sistem Marketing (Marketing System)
Fungsi bisnis dari pemasaran berhubungan dengan perencanaan, promosi,
dan penjualan produk-produk yang ada di pasar serta pengembangan
berbagai produk baru dan pasar baru agar dapat lebih baik melayani
pelanggan. Pada Gambar 1 dijelaskan tentang bagaimana sistem informasi
pemasaran memberi teknologi informasi yang mendukung berbagai
komponen utama dari fungsi pemasaran.Sistem otomatisasi penjualan
menggunakan komputasi bergerak dan teknologi internet untuk
mengotomatisasi berbagai aktivitas pemrosesan informasi untuk
pendukung dan manajemen penjualan.Sistem informasi pemasaran
membantu para manajer pemasaran dalam manajemen hubungan dengan
pelanggan, perencanaan produk, penetapan harga, dan keputusan
manajemen pemasaran lainnya.
BAB 3
PEMBAHASAN
memiliki kesempatan untuk berbicara dengan Anda" kata Tony Fernandes, Group
CEO Air Asia. Hal ini menunjukkan bahwa ia sangat percaya bahwa CRM adalah
alat yang sangat berguna jika dikelola dengan baik.
Pada bulan Maret 2009, Air Asia telah menciptakan CRM baru, dimana
sistem ini mampu meneliti informasi semua pelanggan dan mendapatkan wawasan
tentang kebutuhan dan perilaku pelanggan. Air Asia hingga saat ini telah
mengeluarkan investasi di bidang teknologi informasi hanya untuk memuaskan
pelanggan sebanyak mungkin.Layanan berbasis internet juga digunakan untuk
memberikan informasi untuk pelanggan potensial.Layanan promosi juga dapat
diletakkan di web. Keluhan dan saran dari para pelanggan dapat ditampung
melalui email customer service ataupun dengan penggunaan media sosial
Pada situs resmi Air Asia telah memuat informasi yang diperlukan seperti tujuan,
perhotelan, transportasi, informasi iklim serta rekomendasi perjalanan.Ini nyaman
bagi pelanggan dalam mengumpulkan informasi untuk pengambilan keputusan
mereka.Seperti untuk reservasi dan ticketing, Air Asia memberikan banyak
kemudahan melalui kios, internet check-in dan bahkan keliling agen check-in.
Pelanggan dapat melakukan tindakan tersebut di semua tempat daripada antri di
counter yang memakan waktu dan merepotkan.
Selain itu , Air Asia memiliki sistem CRM yang efektif untuk mengatasi
rute yang telah terbukti menguntungkan yaitu pada rute Malaysia - Singapura.
Oleh karena itu, Air Asia telah meningkatkan jumlah penerbangan dari Malaysia
ke Singapura pada 2009.Dalam upaya retensi pelanggan, CRM membantu
perusahaan untuk mengidentifikasi pelanggan setia dan melaksanakan program
loyalitas untuk memperlakukan mereka lebih baik.Selain itu, CRM juga dapat
menganalisis pola pembelian pelanggan. Dari sini, Air Asia dapat meningkatkan
jumlah penerbangan, jumlah kursi dan pada saat yang sama juga menyediakan
paket-paket, hotel dan penawaran lainnya di lokasi wisata . Selain itu, pelanggan
akan menerima informasi seperti panduan perjalanan dan tujuan yang disarankan
via SMS dan e-mail. Upaya ini dapat membantu perusahaan untuk memperoleh
lebih banyak pelanggan potensial dalam menyelaraskan dengan CRM.Oleh karena
itu, Air Asia berhasil mengamankan siklus pertama dari CRM yang memiliki efek
luar biasa pada seluruh siklus rantai bisnis serta masuk top rangking skytrax.
Fasilitas Web juga telah terintegrasi dengan Sistem Informasi CRM,
aplikasi CRM berguna untuk memberikan perusahaan pengetahuan mengenai
kebutuhan dan perilaku yang selalu berubah dari konsumen dimana pengetahuan
ini penting untuk dapat melayani mereka dengan lebih baik (Haag dan Cummings,
2008). Aplikasi CRM membantu menganalisa kontak konsumen sehingga Air
Asia dapat mengelola dan mengupdate profile konsumen elektronik. Integrasi
CRM dengan WEB dilakukan pada page Frequently Asked Questions (FAQ) yang
membantu mengupdate jawaban secara online mengenai pelayanan mereka,
seperti booking, online payment dll. Aplikasi pada CRM mengurangi biaya
operasional dikarenakan mereka menggunakan email atau web untuk menghandle
pertanyaan konsumen ketimbang dengan call centre. Lalu fitur member dimana
para member Air Asia akan diberikan informasi satu langkah didepan konsumen
lain mengenai penawaran promosi, berita dll, dan informasi yang diberikan
ditanggung aman oleh pihak Air Asia (Lias et al, 2009)
Air Asia memberikan kemudahan yang besar juga dalam hal pelayanan
pelanggan.Layanan-layanan tersebut antara lainLayanan BIG atau frequent flyer
untuk pelanggan yang sering mennggunakan Air Asia. Layanan bagasi tracing
online disediakan sebagai Air Asia memahami bahwa bagasi yang tidak tiba
bersamaan dengan pelanggan di tempat tujuan adalah sangat tidak nyaman.
Layanan berbasis Webself services seperti e - tiket pemesanan dan reservasi serta
layanan lainnya(RFID tag bagasi , ruang internet , dan layanan internet udara)
merupakan poin tambah demi pelanggan. Pelanggan mungkin khawatir nomor
kartu kredit / debit mereka sedang terkena atau hack, sehingga Air Asia telah
menandatangani dengan perusahaan pembayaran e-commerce, PayPal. Semua
transaksi dan tarif dapat diproses melalui PayPal sehingga rincian keuangan
pelanggan sangat aman sekarang.
Terakhir, Air Asia sangat sukses ketika memberikan informasi pada
pelanggan.Point penting yaitu Air Asia tidak diragukan lagi adalah perusahaan
yang berubah menjadi “World Best Low Cost Carier 2013 Skytrax”. Air Asia
berkampanye dan menyediakan promosi melalui e-mail pelanggan. E –mail keluar
yang dikirimkan untuk menginformasikan kepada pelanggan tentang update
terbaru mengenai perusahaan.CRM diterapkan oleh Air Asia benar-benar
customer-centric dan memungkinkan mereka untuk berdiri kesempatan yang lebih
baik dalam memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan pelanggan. CRM
adalah alat kompetitif yang kuat , memberikan kontribusi bagi peningkatan
keberhasilan baik Air Asia dan pelanggan mereka.
merasakan nilai dari produk tertentu dan layanan yang melebihi nilai yang
diharapkan mereka. Oleh karena itu, kepuasan pelanggan dapat meningkat
ketika perusahaan mampu untuk terus menyediakan produk dan layanan
diatas harapan pelanggan.
3. Pertumbuhan jumlah pelanggan . CRM menjunjung tinggi dua prinsip utama
yaitu retensi pelanggan dan memperoleh pelanggan.Retensi pelanggan adalah
berurusan dengan mempertahankan pelanggan yang sudah ada untuk
menghindari hilangnya pelanggan, sedangkan mendapatkan pelanggan adalah
untuk menarik pelanggan baru dan hal itu dapat meningkatkan porsi
pelanggan. Dengan CRM , perusahaan berhasil memulai berbagai program
loyalitas untuk menghargai pelanggan setia yang dapat diidentifikasi. Ini
adalah salah satu upaya dalam melakukan retensi pelanggan.Selain itu,
perusahaan dapat memperoleh pelanggan baru dengan menjalankan beberapa
promosi untuk menarik pelanggan potensial melalui media komunikasi
seperti telepon, email, internet dan penjualan kunjungan. Ketika perusahaan
berhasil dalam mempertahankan dan memperoleh pelanggan, jumlah
pelanggan tentu akan tumbuh .
4. Peningkatan strategi pemasaran dan informasi pesaing . CRM memastikan
perusahaan untuk fokus pada komponen eksternal seperti pelanggan, pasar
dan juga pesaing. Dengan menerapkan CRM, perusahaan dapat meningkatkan
rencanastrategi pemasaran produk. Dengan bantuan dari CRM, perusahaan
dapat mengukur upaya pemasaran, seperti kampanye pemasaran, promosi
pemasaran dan angka penjualan, sehingga, tindakan korektif dapat diambil
untuk perbaikan.Selain itu, CRM juga memfasilitasi perusahaan dalam
mengoptimalkan dan mengendalikan pemasaran, penjualan dan proses.CRM
juga memungkinkan perusahaan untuk mengakses informasi pesaing dalam
arti menggunakan intelijen pasar untuk melacak informasi pesaing serta
analisis trend pelanggan
5. Memberikan keuntungan jangka panjang dan berkelanjutan. CRM adalah
pendekatan taktis yang memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan jangka panjang dari hubungan pelanggan yang
berkelanjutan.CRM mengintegrasikan strategi pemasaran dan teknologi
informasi untuk menciptakan keuntungan jangka panjang yang berasal dari
hubungan dengan pelanggan.Pengurangan biaya dari CRM bisa menghindari
perusahaan untuk beroperasi dengan biaya rendah. Kepuasan pelanggan dan
nomor pelanggan yang tinggi adalah inti dari pendapatan perusahaan .
Terakhir, strategi pemasaran yang efektif dan informasi pesaing
memungkinkan perusahaan untuk sukses .Faktor-faktor ini berkontribusi
terhadap profitabilitas perusahaan pada jangka panjang.
sehingga nantinya akan terus memproses sebauh produk atau jasa yang terbaik
untuk konsumen dengan diiringin konsep bisnis yang efisiensi biaya sebagai Low
Cost Carrier terbaik.
penjualan tiket sehingga bukti penjualan ini yang akhirnya akan digunakan
sebagai tiket pesawat.
Air Asia selama 10 tahun dan selalu secara konsisten memberikan maintenance,
repair dan overhaul service yang berkualitas tinggi dan efektif biaya.
1. Bagi perusahaan
- Publikasi laporan keuangan membuat perusahaan dapat membentuk
pikiran konsumen bahwa laporan keuangan tersebut sehat sehingga
perusahaan mampu dan berani eksis di luar.
- Merupakan salah satu bagian dari promosi, karena yang diperlukan
hanya koneksi internet yang stabil.
- Dengan adanya opini auditor, apalagi jika menyatakan bahwa
penyajian laporan keuangan tersebut WTP (Wajar Tanpa
Pengecualian) atau WDP (Wajar Dengan Pengecualian) dimana syarat
kesehatan laporan keuangan sudah terpenuhi dengan menyusun
laporan keuangan berdasarkan standard akuntansi yang berlaku dapat
emnarik minat investor untuk menaruh modal dan berinvestasi di
dalamnya.
- Menggambarkan kemajuan perusahaan.
- Laporan keuangan yang di publikasi lebih tepat sasaran karena semua
pihak dapat melihat tanpa rekayasa.
- Membangun image perusahaan di pasar global.
- Air Asia juga bekerja sama dengan Microsoft dengan
menerapkan gadget Air Asia di sidebar yang dikembangkan oleh
TMS (The Media Shoppe Berhad). Gadget ini akan berfungsi untuk
mengunduh berbagai macam kebutuhan yang tersedia di web Air
Asia.Gadget ini pula yang membantu perusahaan untuk meningkatkan
nilai elektronik komersil mereka (e-commerce) dan juga menjaga
konsumen untuk selalu menjadi yang pertama mengetahui berita
terbaru, info promo, harga tiket, serta jadwal penerbangan Air Asia.
2. Bagi Konsumen
- Konsumen lebih percaya menggunakan Air Asia dengan adanya
publikasi laporan keuangan dan opini auditor yang baik.
- Konsumen lebih mudah mendapatkan informasi terkait keuangan
perusahaan.
3. Bagi Partner/Mitra
- Bagi shareholders bisa mendapatkan sedikit gambaran mengenai
kesehatan keuangan perusahaan dengan publikasi laporan yang ada.
- Proyek kedepan untuk bekerja sama bisa di pertimbangkan melalui
informasi yang tersebar di dunia maya
Proses pengiriman akan memakan waktu 3-5 hari kerja untuk wilayah malaysia
dan 4-11 hari kerja untuk tujuan internasional. Dengan begitu jika tidak ada
kendala maka barang akan sampai pada konsumen dengan waktu maksimal 14
hari kerja.
AirAsiaMegastore bekerja keras untuk memberikan setiap order secepat
mungkin ,mungkin ada kasus di mana Air Asia tidak dapat memenuhi pesanan
karena ketersediaan produk yang terbatas. Dalam kasus yang jarang terjadi ini, Air
Asia akan memberitahu melalui email mengenai waktu pengiriman yang mungkin
terlambat.
*Waktu dan tanggal pengiriman barang akan dipengaruhi oleh:
1. Perizinnan pembayaran dari lembaga keuangan Anda kepada kami;
2. Apakah ada kekurangan suku cadang untuk sistem yang Anda pesan ;
3. Alamat pengiriman Anda. Jika Anda tinggal di zona pengiriman non -
metropolitan atau regional waktu pengiriman yang lebih lama mungkin
berlaku untuk Order anda.
Tanggal pengiriman diperkirakan kami didasarkan pada beberapa faktor ,
termasuk alamat tujuan, opsi pengiriman yang Anda pilih, dan seberapa cepat kita
bisa mendapatkan barang-barang untuk pengiriman. Juga , pesanan untuk
beberapa item atau beberapa salinan dari satu item dapat memakan waktu lebih
lama untuk berkumpul sebelum kami dapat mengirimkannya kepada Anda .
mulia yaitu siapapun termasuk seluruh warga dunia dapat terbang tentunya
bersama Air Asia. Pelanggan Air Asia talah ada dibanyak negara meskipun
customer utamanya adalah masayarakat Asia. Hal ini menunjukkan bahwa Air
asia sudah mengglobal. Dengan jaringan rute yang membentang di lebih dari 20
negara, , AirAsia terus membuka jalan bagi penerbangan berbiaya terjangkau
lewat solusi inovatif, proses efisien dan pendekatan yang baru dalam usaha ini.
Bersama anak-anak perusahaan seperti AirAsia X, Thai AirAsia, Indonesia
AirAsia dan Philippines’ AirAsia Inc, Air Asia siap membawa penerbangan
berharga terjangkau ke puncak pencapaian dengan keyakinan kami bahwa
"Sekarang, Semuanya Dapat Terbang". Pada tahun 2013, penumpang Air Asia di
Indonesia sudah mencapai 8 juta orang dan total di seluruh dunia mencapai 21
juta orang.
Global Product, Air Asia sebagai perusahaan global tentunya memilki produk
yang dapat pencapai seluruh dunia. Selain jasa transportasi udara yang sudah
menjangkau 20 negara, produk lainnya yang ditawarkan lain adalah jasa
perjalanan liburan keseluruh dunia, jasa angkutan barang ke seluruh dunia via Air
Asia Cargo, jasa penginapan via Tune Hotels milik Air Asia grup, serta jasa
pemesanan tiket pertunjukkan kelas dunia.
Global Operations, Air Asia melaui anak-anak perusahaanya yaitu AirAsia X,
Thai AirAsia, Indonesia AirAsia dan Philippines’ AirAsia Inc serta Tune Hotels,
sudah beroperasi di lebih dari 20 negara di dunia. Hal ini menunjukkan bahwa Air
Asia sudah tepat dikategorikan menjadi perusahaan global.
Global Resources, Air Asia group memiliki 118 armada pesawat berdasarkan
laporan tahun 2012. Armada tersebut seluruhnya dengan jenis pesawat Airbus.
Seluruh pesawat ini beroperasi di lebih dari 20 negara. Air Asia juga memiliki
Tune Hotel yang telah tersebar di dunia yaitu di negara-negara seperti, Indonesia,
Malaysia, Thailand, Inggris, Filipina, India, Jepang dan Australia dengan jumlah
total 42 hotel.
Global Collaboration, air asia telah menjalin kerjsama dengan expedia yang
merupkana jasa perjalanan terbesar di dunia. Dengan kolaborasi ini maka Air Asia
sudah terhubung dengan seluruh tujuan perjalnan di seluruh dunia. Air asia juga
menjalin kerjasama dengan beberapa maskapai penerbangan lainnya untuk tujuan
yang belum ditempuh oleh Air Asia, hal ini bertujuan agar penumpang Air Asia
dapat mencapai tujuan hanya dengan satu tiket walaupun terhubung dengan
maskapai lain
Tahap 3: Masuk atau log ini jika memang sudah terdaftar di web air asia atau
masukan informasi data diri serta rincian kontak pribadi agar mudah dihubungi
oleh pihak air asia. Kemudian pilih kursi dengan harga yang tersedia sesuai posisi
yang diinginkan. Klik konfirmasi untuk ke tahap selanjutnya
Tahap 4: Nama penumpang akan tersedia, tersedia juga total harga penerbangan
yang akan dibayarkan, selanjutnya pilih metode pembayaran bisa menggunakan
kartu kredit, kartu debit atau e-gift voucher. Klik submit payment
untukdikonfirmasi dan ketahap selanjutnya.
Tahap 5: Ketika pembayaran telah diproses, maka rencana perjalanan anda akan
ditampilkan dan dikirim ke email anda. Selanjutnya anda siap menikmati
perjalanan bersama air asia.
Selain layanan e-ticketing, pada layanan ecommerce Air Asia juga sudah
menerapkan layanan lainnya seperti, pemesanan hotel, pemesanan makanan untuk
di dalam pesawat, pembelian merchandise air asia melalui online di layanan Air
Asia Megastore, pembelian tiket pertunjukkan atau event kelas dunia beserta tiket
perjalnannya melalui layanan Air Asia Red Tix dan juga jasa pengiriman barang
melalui Air Asia Cargo.
kemudahan lainnya juga dapat diperoleh seperti lounge bersama, rute-rute baru,
dan lain sabagainya. Sistem IT juga harus mengikuti perubahan dan penyesuaian
jika mengikuti dalam aliansi global ini dikarenakan agar antar maskapai bisa
terhubung baik dalam sistem reservasi, perjalanan, bagasi, frequent flyer, serta
fasilitas lainnya. Menjalin hubungan dengan pihak lain yang dapat
mengembangkan sistem e-business AirAsia dimasa yang akan datang.
Sumberdaya yang berkembang serta didukung oleh informasi dan teknologi yang
saling terhubung dan terintegrasi dengan baik akan dapat membuat Air Asia
mencapai visi dan misi perusahaan yang maju dan berkembang di masa yang
akan datang.
BAB 4
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
Air asia merupakan maskapai milik DRB-HICOM pemerintah Malaysia
yang mengalami kebangkrutan dan kemudian dijual kepada Tony Fernandez
dengan harga simbolik 1RM. Hutang 100 milyar yang ditinggalkan mampu lunas
dan mengalami kemajuan pesat dengan system LCC atau Low Cost Carrier nya.
Perkembangan zaman yang semakin mengandalkan teknologi membuat
banyak perusahaan berkecimpung dalam dunia internet. Semakin dewasa, ada
yang dikenal dengan e-business dan e-commerce. Air Asia merupakan salah satu
dari banyak perusahaan yang juga mengandalkan elektronik dalam segala bentuk
transaksi bisnisnya.
Corporate division dalam perusahaan Air Asia menggunakan e-business
dan e-commerce dalam menunjang fungsi bisnisnya. Pada CRM atau Customer
Relation Management terdapat fasilitas web yang telah terintegrasi dengan Sistem
Informasi CRM, aplikasi CRM berguna untuk memberikan perusahaan
pengetahuan mengenai kebutuhan dan perilaku yang selalu berubah dari
konsumen dimana pengetahuan ini penting untuk dapat melayani mereka dengan
lebih baik. E-commerce yang merupakan bagian dari e-business mempunyai andil
yang sangat penting dalam pemasaran produk perusahaan. Bisa dilihat dari
perofrma divisi pemasaran pada perusahaan. Biaya yang lebih murah dan aplikasi
pemasaran yang lebih mudah membantu kemajuan penjualan produk. Dengan
adanya system elektornik bisnis, interaksi antar penjual dan pembeli tidak harus
selalu secara langsung namun tetap terpercaya. Pada divisi lain contohnya, SDM,
penerapan e-business sangat mempermudah proses perekrutan hingga
pengarsipan. Semua lebih terkontrol dan tertata rapih. Divisi keuangan dan
akunting juga mempunyai keuntungan lebih yang berdampak positif pada
perusahaan dengan penggunaan e-business nya, misalnya dengan publikasi
laporan keuangan ke internet tentu dapat menarik minat shareholders untuk
berinvestasi karena alasan kesehatan keuangan perusahaan dan image yang baik.
Masih banyak keuntungan yang secara umum bisa didapat dari mengedepankan
electronic business. Dari segi biaya, implementasi, praktis dan mudah nya
berinteraksi, serta penciptaan image yang tepat sasaran membuat perusahaan tidak
mau merasa terbelakang di zaman yang sudah melek teknologi ini.
Untuk dapat mempertahankan performa yang baik dari perusahaan tentu
dibutuhkan banyak usaha karena semakin kerasnya persaingan di industri
penerbangan maka inovasi dan teknologi adalah faktor yang sangat perlu
diperhatikan untuk dapat merespon tantangan pesaing dan permintaan konsumen
dengan cepat melalui informasi-informasi yang kita dapatkan, sekaligus untuk
dapat meningkatkan performa operasional bisnis perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Andri Kristanto. 2007. Perancangan Sistem Informasi Dan Aplikasinya. Penerbit
Gaya Media.Klaten.
Artikel Non-Personal.14 Agustus 2013.Internet, Wikipedia Bahasa
Indonesia.http://id.wikipedia.org/wiki/E-business.diakses 10 Maret 2014.
Artikel Non-Personal.21 Oktober 2013. Sistem Informasi, Wikipedia Bahasa
Indonesia. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi. diakses 18 Februari
2014.
Artikel Non-Personal.21 Oktober 2013. Sistem Informasi, Wikipedia Bahasa
Indonesia. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi. diakses 18 Februari
2014.
Alter, Steven. 2002. Information System: Business Process and The Value Chain.
Prentice Hall.
Air Asia.2012. Anuual Report Air Asia 2012. [diunduh 2014 Februari 14].
Tersedia pada: [diunduh 2014 Februari 14]. Tersedia pada:
http://maskapai.wordpress.com/2008/11/20/sistem-informasi-manajemen-
transportasi-udara-2/.
[Anonim].(2008). “Sistem informasi manajemen pada transportasi
udara”.[Internet]. [diunduh 2014 Februari 14]. Tersedia pada:
http://maskapai.wordpress.com/2008/11/20/sistem-informasi-manajemen-
transportasi-udara-2/.
[Anonim].(2008). “Cara mendapatkan tiket AirAsia”.[Internet]. [diunduh 2014
Maret 07]. Tersedia pada: http://imbalo.wordpress.com/2008/09/20/air-asia-
.jpg.
Haag, S., M. Cummings., D. J. McCubbrey. (2008). Management Information
System for The Information Age. New York, USA: Mc Graw Hill.
Huff, Sid L. 2000.Cases in Electronic Commerce.McGraw-Hill.
Jogiyanto H.M. (2005:1), Analisis dan Desain Informasi, Andi. Yogyakarta.
Muktiningrum. 2012. “Keterkaitan sistem informasi dengan e-buiness”. [Internet].
[diunduh 2014 Maret 07]. Tersedia pada:
http://blog.pasca,gunadarma.ac.id/2012/04026/keterkaitan-sistem-informasi-
dengan-e-business-e-commerce.
Stoole, Christoper. 2000. E-business – Just What is It?. [Online] Available:
http://ebusiness.about.com/industry. [2014, March 10]
Samantha Shurety.1999. E-business with Net.Commerce.Prentice Hall.
Sutrisno J. 2011. Strategi pengembangan teknologi e-commerce dengan metode
SWOT: studi kasus PT Chingmix Berhan Sejahtera. Jurnal Telematika Mkom
(3).No2.
Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer Semarang, Apa dan
Bagaimana E-commerce, Yogyakarta: Andi, Semarang; Wahana Komputer
2002.
Onno W. Purbo, Aang Arif Wahyudi, 2001. “Mengenal E-Commerce”, Elex
Komputindo, Jakarta