Anda di halaman 1dari 7

PEMBAHASAN

Format Penelitian dan pengetahuan Sosiologi Komunikasi

A. Pengertian Metode Penelitian Sosiologi Komunikasi


Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian didasarkan pada ciri-ciri
keilmuan yaitu : Empiris, Teoretis, Kumulatif, dan Nonetis.

Empiris yaitu, berlandaskan pada pengamatan dan penalaran, bukan pada wahyu gaib,
dan hasil-hasilnya tidak spekulatif. Teoretis yaitu, usaha untuk merangkum pengamatan-
pengamatan yang rumit dalam dalil-dalil abstrak yang secara logis berkaitan dan
menerangkan hubungan sebab akibat dari suatu persoalan. Kumulatif yaitu, teori-teori
sosiologi dibangun diatas satu sama lain, teori-teori baru mengoreksi, memperluas, dan
menyempurnakan teori-teori lama. Nonetis yaitu, para sosiolog tidak mempertanyakan
apakah tindakan-tindakan sosial tertentu baik atau buruk, mereka hanya menerangkan
tindakan-tindakan sosial itu.
B. Ruang Lingkup Penelitian Sosiologi Komunikasi
Jika berbicara mengenai ruang lingkup penelitian komunikasi berarti membicarakan
tentang objek penelitian. Misalnya objek penelitian pendidikan adalah hal-hal apa saja yang
berhubungan dengan pendidikan, baik yang terjadi di sekolah, diluar sekolah, maupun kaitan
antara keduanya. Pendidikan yang dilakukan dalam keluarga, juga merupakan objek
penelitian yang menarik.

Penelitian yang berobjek masalah-masalah persekolahan, bertujuan untuk meningkatkan


efektivitas program belajar mengajar agar tercapai prestasi belajar secara maksimal.
Penelitian ini dapat menyangkut kurikulum, siswa, guru, personal non-guru, pengelolaan,
sarana pendidikan, pembiayaan, lembaga-lembaga pendidikan, dan sebagainya. Tujuan yang
sama, yakni menaikan prestasi belajar, dapat juga dilakukan dengan meneliti kaitan antara
sekolah dan luar sekolah.

Bagi dunia industri perluasan pangsa pasar merupakan objek yang sangat penting untuk
diteliti. Sebagai contoh, pabrik alumunium di Pittsburgh Amerika Serikat, meskipun sudah
memiliki pasar yang mantap selama berpuluh tahun, selalu berusaha mempertahankan pasar
serta terus menerus mengadakan penelitian untuk mencapai tempat yang bisa dijadikan pasar
tambahan.
C. Jenis-jenis Penelitian Sosiologi Komunikasi
Jenis-jenis Penelitian Komunikasi :

1. Penelitian Historis
Tujuan dari penelitian historis yaitu, untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara
sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memferifikasi, serta
mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat.
Sering kali penelitian ini berkaitan dengan hipotesis tertentu. Contoh, studi mengenai praktek
“bawon” didaerah pedesaan di Jawa Tengah, yang bermaksud memahami dasar-dasarnya
diwaktu yang lampau serta relevansinya untuk waktu kini. Studi ini dimaksudkan juga untuk
menguji hipotesis bahwa nilai-nilai sosial tertentu serta rasa solidaritas memainkan peranan
penting dalam berbagai kegiatan ekonomi pedesaan.

2. Penelitian Deskriptif
Yaitu, untuk menggambarkan secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta
dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.

3. Penelitian Perkembangan (developmental research)


Tujuannya adalah untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan atau
perubahan sebagai fungsi waktu.

4. Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan (case study and field research)
Tujuannya adalah untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan
sekarang, dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial.

5. Penelitian Korelasional (correlational research)


Tujuannya adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor
berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan kepada koefisien
korelasi.

6. Penelitian Kausal Komparatif (causal comparative reaserch)


Tujuannya adalah untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dengan cara berdasar atas
pengamatan terhadap akibat yang ada mencari kembali faktor yang mungkin menjadi
penyebab melalui data tertentu.
7. Penelitian Eksperimental Sungguhan (true eksperimental research)
Tujuannya adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat
dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental satu atau lebih
kondisi perlakuan dan memperbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol
yang tidak dikenai kondisi perlakuan.
8. Penelitian Eksperimental Semu (quasi eksperimental research)
Tujuannya adalah memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi
yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak
memungkinkan untuk mengontrol dan memanipulasikan semua variabel yang relevan

9. Penelitian Tindakan (action research)


Bertujuan mengembangkan keterampilan-keterampilan baru atau cara pendekatan baru
dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung didunia kerja atau dunia aktual
yang lain.
D. Macam-macam Data Penelitian Komunikasi
 Data kuantitatif
Yaitu jenis data terhitung (menggunakan angka) dengan hasil data berupa tafsiran.

 Data kualitatif
Yaitu, jenis data bukan hitungan akan tetapi pernyataan-pernyataan atau kalimat-kalimat.

 Data gabungan
Yaitu jenis data gabungan antara data kuantitatif dengan data kualitatif.

E. Metode-metode Penelitian Sosiologi Komunikasi

1. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat bakat yang dimiliki
oleh individu atau kelompok. Dalam menggunakan metode tes, peneliti menggunakan
instrument berupa tes atau soal-soal tes. Soal tes terdiri dari banyak butir tes (item) yang
masing-masing mengukur satu jenis variable.

2. Angket atau kuesioner


Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.
Kuesioner dipakai untuk menyebut metode maupun instrument. Jadi dalam menggunakan
metode angket atau kuesioner intrumen yang dipakai adalah angket atau kuesioner.

3. Interviu (interview)
Interviu yang sering juga disebut dengan wawancara atau kuesiner lisan, adalah sebuah
dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer). Interviu digunakan oleh peneliti
untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variable latar
belakang murid, orangtua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu.

Menginterviu bukanlah pekerjaan yang mudah. Dalam hal ini pewawancara harus
dapat menciptakan suasana santai tetapi serius; artinya, bahwa interviu dilaksanakan dengan
sungguh-sungguh, tidak main-main, tetapi tidak kaku. Suasana ini penting dijaga, agar
responden mau menjawab apa saja yang dikehendaki oleh pewawancara secara jujur. Oleh
karena sulitnya pekerjaan ini, maka sebelum melaksanakan interviu, pewawancara harus
dilatih terlebih dahulu. Dengan latihan maka pewawancara tahu bagaimana dia harus
memperkenalkan diri, bersikap, mengadakan langkah-langkah interviu, dan sebagainya.
Sebagai instrument interviuadalah interviu guide atau pedoman wawancara.
4. Observasi
Observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan
perhatian terhadap Sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Jadi,
mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan
pengecap.

5. Skala bertingkat (Rating) atau rating scale


Rating atau skala bertingkat adalah suatu ukuran subjektif yang dibuat berskala.
Walaupun bertingkat ini menghasilkan data yang kasar, tetapi cukup memberikan informasi
tertentu program atau orang. Instrument ini dapat dengan mudah memberikan gambaran
penampilan, terutama penampilan didalam orang menjalankan tugas, yang menunjukan
frekuensi munculnya sifat-sifat.

Didalam menyusun skala, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menentukan


variable skala. Apa yang ditanyaka harus apa yang dapat diamati responden. Misalnya
seorang guru ditanya tentang jam kehadiran dan kepulangan kepala sekolah. Dia tidak akan
dapat menjawab jika ia sendiri suka datang siang dan pulang awal.

6. Dokumentasi
Dokumentasi, dari asal kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis. Didalam
melaksanakan metode dokumentasi, penelitian menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-
buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.
Jadi Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian didasarkan
pada ciri-ciri keilmuan yaitu : Empiris, Teoretis, Kumulatif, dan Nonetis.

Ruang lingkup komunikasi tergantung peneliti ingin meneliti apa, bisa pendidikan,
budaya, sosial, politik dan sebagainya. Jenis penelitian komunikasi diantaranya penelitian
historis, penelitian deskriptif, penelitian perkembangan, penelitian kasus dan penelitian
lapangan, penelitian korelasional, penelitian kausal komparatif, penelitian eksperimental
sungguhan, penelitian eksperimental semu, dan penelitian tindakan.

Macam-macam data terdiri dari data kuantitatif, data kualitatif, dan gabungan. Metode
yang digunakan untuk penelitian diantaranya yaitu tes, kuesioner atau angket, interview,
observasi, dan dokumentasi.

F. Fokus Penelitian Sosiologi Komunikasi

Ilmu komunikasi sebagai bagian dari ilmu sosial, dalam menganalisa gejala/fenomena
dan peristiwa sosial, terutama yang berhubungan dengan aktivitas komunikasi manusia,
menggunakan metoda penelitian sosial. Focus kajian/penelitian komunikasi manusia
mengacu pada segala proses, aktivitas komunkasi didalam dan diantara sistem sosial.

Kalau kita mengacu pada definisi Harold D. Lasswall, yang mengatakan bahwa komunikasi
adapah proses penyampaian pesan dari seorang komunikator kepada komunikan dengan
media tertentu dan dengan efek tertentu, maka focus penelitian komunikasi juga tidak lepas
dari definisi tersebut. Penelitian komunikasi meliputi:

1. Penelitian mengenai proses komunikasi, konteks dan audit komunikasi.


2. Penelitian mengenai komunikator, misalnya; kredibilitas sumber komunikasi.
3. Penelitian mengenai pesan, misalnya efektifitas isi pesan komunikasi, struktur
dan makna pesan komunikasi, dsb.
4. Penelitian mengenai media komunikasi, baik media nir massa maupun media
massa (cetak & elektronik).
5. Penelitian mengenai komunikan, massa; studi khalayak media massa.
6. Penelitian mengenai efek komunikasi. Studi mengenai dampak komunikasi.
7. Penelitian mengenai umpan balik (feedback) komunikasi, dsb.
Karena lingkup penelitian komunikasi yang demikian luas maka dalam penggunaan
metode penelitiannyapun disesuaikan dengan permasalahan penelitian dan keperluan
analisisnya.
difokuskan pada penelitian komunikasi dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dimana
metode yang biasa digunakan dalam pendekatan kualitatif adalah Focus Group Discussion,
semiotic, audit komunikasi dan analisis jaringan komunikasi dan berbagai penelitian
kualitatif lainnya, dengan pendekatan dan metode lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Black, James. A dan Dean J. Champion.2009. Metode dan Masalah Penelitian Sosial.
Bandung : PT. Refika Aditama.
Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Metode Penelitian Komunikasi, Dilengkapi Contoh Analisis
Statistik. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Suryabrata, Sumadi. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta : Rajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai