Anda di halaman 1dari 3

1.

Identivikasi 1
a. Apakah tindakan yang dilakukan oleh dr. ahli kebidanan sudah sesuai dengan
Kode Etik Kedokteran Indonesia? (retza, ridho, aldy)
Jawab:
sebetulnya tindakan dokter sepesialis bidan dalam kasus ini berada
dalam keadaan fifty-fifty karena di tinjau dan keamanan dan
keselamatan seorang ibu dan anak dokter mempunyai kode etik dalam”
keselamatan pasien”, namun jika di tinjau dari segi lain dokter juga
harus “menghormati hak otonomi pasien(pedoman Kodeki)”.
Teori :
LANDASAN PRINSIP MORAL KEDOKTERAN:
1. Prinsip berbuat baik (Beneficence)
2. Tidak merugikan (Non Maleficence)
3. Memperhatikan keselamatan pasien
4. Menghormati otonomi pasien
5. Keadilan
(SUMBER PEDOMAN KODEKI)

b. Apa yang seharusnya dr. ahli kebidanan dalam menanggapi permintaan


Ny. Kusuma untuk melahirkan anaknya pada tanggal yang
diinginkan?(aldy, rada, yola)
Jawab:
Seharusnya dokter ahli kebidanan harus bisa berkomunikasi
secara efektif tentang bahaya melahirkan sebelum waktunya, agar
pasien dapat berpikir ulang dengan tindakan yang akan di
ambilnya. Dengan landasan teori “komunikasi efektif dapat
mempengaruhi emosi pasien dalam mengambil keputusan tentang
rencana tindakan selanjutnya, sedangkan komunikasi yang tidak
efektif dapat menimbulkan masalah yang patal” (Broto wasisto
dkk ; 2006)
c. Apa yang dimaksud dengan kode etik kedokteran?(elda, aldy, retza)
Jawab:
KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA
Merupakan pedoman bagi dokter Indonesia anggota IDI dalam
melaksanakan praktek kedokteran.
Tertuang dalam SK PB IDI no 221/PB/A.4/04/2002 tanggal 19
April 2002 tentang penerapan Kode Etik Kedokteran Indonesia.
(PEDOMAN KODEKI : 2012)

2. Identifikasi 2
a. Bagaimana seorang dr. jaga bertindak dalam memberikan pelayanan terhadap
keluhan pasien?(reza, elda, ridho)
Jawab:
b. Apakah kewajiban dr. jaga telah memenuhi profesionalisme kedokteran?(yola,
retza, bella)
Jawab:
c. Apa yang dimaksud profesionalitas kedokteran?(tia, emir, aldy)
Jawab:
Profesionalisme kedokteran merupakan kewajiban profesi (professional
imperative) bagi setiap dokter dan itu dimulai saat seorang
calon dokter menjalani pendidikan di fakultas kedokteran.
Oleh karena itu umumnya dokter muda/baru yang baru
memperoleh kompetensinya, yang baru mempelajari etika
kedokteran, dan yang baru mulai melangkah menapaki citacitanya
tampak “idealis”. (maj. Kedokteran IDI, Profesionalisme Dokter : 2008)
d. Bagaimana profesionalitas kedokteran?(ridho, bella, yola)
Jawab:
e. Bagaimana pandangan islam tentang profesionalitas kedokteran?(rada, reza,
retza)
Jawab:

3.
a. Apakah tindakan dr. anak RS B yang menyatakan bahwa meningitis terjadi
karena kesalahan dr. anak RS?(rada, tia, yola)
Jawab:
b. Kode etik manakah yang dilanggar oleh dr. anak RS B?( ridho, tia, bella)
Jawab:
c. UU apa yang berkaitan dengan perusakan nama baik orang lain?(bella, ridho,
emir)
Jawab:
d. Pandangan islam tentang menuduh orang lain?(reza, emir, rada)
Jawab?

4.
a. Bagaimana aspek ketentuan hukum mengenai tindakan dari Ny. Kusuma
menuntut RS A agar bertanggungjawab terhadap penyakit yang diderita oleh
bayi Ny. Kusuma?(elda, emir, reza)
Jawab:

b. Apakah yang seharusnyadilakukan oleh RS A dalam menanggapi tuntutan


keluarga pasien untuk mengganti seluruh biaya perawatan bayinya?(elda, aldy,
retza)
Jawab:
Rumah sakit A jelas harus mememenuhi tuntutan pasien jika terbukti
melakukan kelalaian. Karena, sesuai dengan Pasal 46 UU No.44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit, yang menentukan bahwa rumah sakit
bertanggung jawab secara hukum terhadap semua kerugian yang
ditimbulkan atas kelalaian tenaga kesehatan di rumah sakit. Dan wajib
mengganti rugi semua kerugian yang ditimbulkan. (FH-Unsoed:2011)
.

c. Apakah tindakan keluarga pasien menuntut RS A untuk mengganti seluruh


biaya perawatan bayinya sudah benar?(tia, rada, elda)

Anda mungkin juga menyukai