Laporan Brader
Laporan Brader
PENDAHULUAN
Blok Endokrin adalah Blok XII pada Semester IV dari sistem Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang. Salah satu strategi pembelajaran sistem Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) ini adalah Problem Based Learning (PBL). Tutorial
merupakan pengimplementasian dari metode Problem Based Learning (PBL).
Dalam tutorial mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil dan setiap
kelompok dibimbing oleh seorang tutor/dosen sebagai fasilitator untuk
memecahkan kasus yang ada.
Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario A Ny.
Tini,35 tahun,datang ke RSMP dengan keluhan utama berdebar-debar sejak 2
minggu yang lalu. Pasien juga mengeluhkan keringat berlebihan, mudah merasa
cemas, mudah tersinggung dan telapak tangan sering basah sejak 1 bulan yang
lalu. Nafsu makan pasien meningkat namun tidak disertai peningkatan berat
badan. Pasien tidak tahan suhu panas sehingga lebih senang berada diruang yang
dingin.
Sejak 1 bulan yang lalu, pasien merasa timbul benjolan di leher kanan
bagian tengah agak kebawah yang makin lama makin membesar. Pasien tidak
merasakan nyeri dileher seiring bertambah besarnya benjolan. Tidak ada sesak
napas ataupun suara serak. Ny.tini belum pernah berobat sebelumnya.
Adapun maksud dan tujuan dari laporan studi kasus ini, yaitu :
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari
sistem pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan
metode analisis dan pembelajaran studi kelompok.
BAB II
PEMBAHASAN
5. Pemeriksaan penunjang:
T3=256 ng/dl, T4:213 ng/dl, TSH=0,002 mIU/I
2.5. Analisis dan Sintesis Masalah
2. Sejak 1 bulan yang lalu, pasien merasa timbul benjolan di leher kanan
bagian tengah agak kebawah yang makin lama makin membesar. Pasien
tidak merasakan nyeri dileher seiring bertambah besarnya benjolan.
Tidak ada sesak napas ataupun suara serak. Ny.tini belum pernah
berobat sebelumnya.
a. Organ apa yang terlibat pada kasus ini ?
b. Bagaimana anatomi, histologi, fisiologi dari organ yang terlibat ?
c. Hormon apa saja yang disekresikan oleh kelenjar tyroid ?
Jawab :
T3 (Triiodotironin) diskresikan oleh kelenjar tiroid yang sangat
aktif dalam sel biologis.
3. Pemeriksaan fisik:
Kesadaran :Kompos mentis
Tanda Vital :TD 120/70 mmHg, Nadi 110x/menit, Pernapasan
22x/menit, Temp 36,80 C.
Mata : Exopthalmus (+), lid retraction (+), lid lag (+)
Lima tanda orbital :Stellwag (+), von Graefe (+), Mobius(+), Joffroy (+),
Rosenbach (+)
Leher : JVP (5-2 cmH2O)
a. Apa interpretasi dari hasil pemeriksaaan fisik ?
b. Bagaimana mekanisme dari pemeriksaan fisik yang abnormal?
c. Apa tujuan dari pemeriksaan tanda orbital ?
4. Pemeriksaan khusus:
Leher
-Inspeksi :Tampak benjolan leher sebelah kanan, rata, ikut bergerak
saat menelan, kulit dalam batas normal (tidak ada tanda-
tanda peradangan ).
-Palpasi :difuse, masa kenyal ukuran 5x3x2 cm, fluktuasi (-), monile
tidak teraba panas.
-Auskultasi :Bruit (-)
Jantung dan Paru : dalam batas normal
Abdomen :datar, nyeri tekan (-),bising usus (+)normal
Ekstremitas :kulit terlihat basah,teraba lembab, tremor (+)
a. Apa interpretasi dari pemeriksaan khusus?
b. Bagaimana mekanisme dari pemeriksaan khusus yang abnormal?
2.5. Hipotesis
Mekanisme kontrol
terganggu
T3 dan T4
meningkat