PEMBAHASAN
Sepuluh akun khusus yang terlibat dalam siklus akuisisi dan pembayaran yang
ditunjukkan oleh akun-T.
1
B. Fungsi Bisnis dalam Siklus serta Dokumen dan Catatan yang Terkait
Siklus akuisisi dan pembayaran melibatkan keputusan dan proses yang diperlukan
untuk memperoleh barang dan jasa guna mengoperasikan suatu bisnis. Siklus
tersebut umumnya dimulai dengan pembuatan permintaan pembelian oleh
karyawan yang berwenang yang memerlukan barang dan jasa itu, dan berakhir
dengan pembayaran utang usaha.
2
yang diterima, harga, syarat diskon tunai, tanggal penagihan, dan
total jumlahnya.
2. Memo Debet, merupakan dokumen yang diterima dari vendor dan
menunjukkan pengurangan jumlah yang terutang kepada vendor
akibat retur barang atau pengurangan yang diberikan.
3. Voucher, sering digunakan organisasi dalam menetapkan cara yang
formal untuk mencatat dan mengendalikan akuisisi, terutama
dengan memungkinkan setiap transaksi akuisisi diberi nomor urut.
4. File Transaksi Akuisisi, adalah file yang dibuat komputer yang
meliputi semua transaksi akuisisi yang diproses oleh sistem
akuntansi selama suatu periode. File ini berisi semua informasi
yang dicantumkan ke dalam sistem dan meliputi informasi tentang
setiap transaksi.
5. Jurnal Akuisisi atau Listing, jurnal tersebut mengindentifikasi
apakah akuisisi dilakukan secara tunai atau dengan piutang usaha.
Jurnal atau listing dapat mencakup periode selama sebulan.
Transaksi dicatat ke buku besar, ke file induk utang usaha.
6. File Induk Utang Usaha, file induk utang usaha mencatat transaksi
akuisisi, pengeluaran kas, serta retur dan pengurangan akuisisi
untuk setiap vendor. File induk ini diperbaharui dari file transaksi
akuisisi, retur dan pengurangan, serta pengeluaran kas yang
terkomputerisasi.
7. Neraca Saldo Utang Usaha, mencantumkan jumlah yang terutang
kepada setiap vendor atau dari setiap faktur atau voucher pada
suatu titik waktu. Neraca tersebut dibuat secara langsung dari file
induk utang usaha.
8. Laporan Vendor, adalah dokumen yang disiapkan setiap bulan oleh
vendor dam menunjukkan saldo awal, akuisisi, retur dan
pengurangan, pembayaran kepada vendor, dan saldo akhir.
Memroses dan Mencatat Pengeluaran Kas
Pembayaran atas pembelian barang dan jasa merupakan aktifitas yang
signifikan bagi semua entitas. Aktifitas tersebut secara langsung akan
mengurangi saldo akun kewajiban, terutama utang usaha. Dokumen yang
terkait termasuk:
1. Cek. Umumnya digunakan untuk membayar akuisisi ketika
pembayaran sudah jatuh tempo. Sebagian besar perusahaan
menggunakan cek yang dibuat melalui komputer berdasarkan
informasi yang tercantum dalam file transaksi akuisisi pada saat
barang dan jasa diterima.
3
2. File Transaksi Pengeluaran Kas, adalah file yang dibuat dengan
komputer yang mencamtumkan semua transaksi pengeluaran kas
yang diproses oleh sistem akuntansi selama masa periode. File ini
berisi jenis informasi yang sama seperti yang dibahas untuk file
transaksi akuisisi.
3. Jurnal atau Listing Pengeluaran Kas, adalah laporan yang dibuat
dari file transaksi pengeluaran kas yang mencamtumkan semua
transaksi selama setiap periode waktu. Transaksi yang sama,
termasuk semua informasi yang relevan, akan dicantumkan dalam
file induk utang usaha dan buku besar umum.
4
Memahami pengendalian internal. Untuk memahami pengendalian internal
sikus akuisisi dan pembiayaan, auditor mempelajari bagan arus klien,
mereview kuosioner pengendalian internal, serta melaksanakan pengujian
walkthrough untuk transaksi akuisisi dan pengeluaran kas.
Menilai risiko pengendalian yang direncanakan. Informasi yang diperoleh
dari pemahaman pengendalian internal selanjutnya digunakan untuk
menilai risiko pengendalian dengan mengkaji pengendalian kunci untuk
setiap fungsi bisnis siklus ini. Pengendalian kunci tersebut adalah:
o Otorisasi pembelian
o Pemisahan penyimpanan aktiva dari fungsi lainnya
o Pencatatan yang tepat waktu dan review independen atas transaksi
o Otorasi pembayaran
Menentukan luas pengujian pengendalian
Setelah mengkaji pengendalian kunci, auditor menilai risiko pengendalian.
Luas pengujian pengendalian tergantung keefektifan dan keandalan
pengendalian tersebut untuk mengurangi risiko pengendalian. Setelah
efektifitas ditingkatkan, auditor akan mampu mengurangi pengujian
subtantif, banyak waktu bersih yang dapat dihemat.
Merancang pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas transaksi
akuisisi dan pengeluaran kas guna memenuhi tujuan audit yang berkaitan
dengan transaksi.
Tahap I. Menetapkan salah saji yang dapat ditolerir dan menilai resiko bawaan
untuk siklus penggajian dan kepegawaian.
Tahap III. Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk utang usaha.
Tahap III. Merancang pengujian atas rincian saldo utang usaha untuk memenuhi
tujuan audit yang berkaitan dengan saldo. Meliputi prosedur audit, ukuran sampel,
item yang akan dipilih, penetapan waktu.
5
menerima perhatian yang sangat besar, terutama apabila klien memiliki
pengendalian internal yang efektif.
6
1. Akuisisi yang dicatat adalah untuk barang dan jasa yang diterima, yang
konsisten dengan kepentingan utama klien (Keterjadian)
Jika auditor yakin bahwa pengendalian sudah memadai untuk
tujuan ini, pengujian atas transaksi yang tidak benar dan transaksi yang
dicatat padahal sebenarnya tidak ada, dapat dikurangi secara drastis.
Pengendalian yang memadai akan mencegah pencatatan akuisisi yang
sebenarnya tidak ada secara tidak sengaja, terutama pencatatan akuisisi
ganda. Pengendalian yang memadai juga dapat mencegah klien untuk
mencantumkan beban bisnis atau transaksi aset yang curang atau yang
terutama memberikan manfaat bagi manajemen atau karyawan lainnya dan
bukan entitas yang sedang diaudit.
2. Akuisisi yang ada telah dicatat (Kelengkapan)
Kelalaian untuk mencatat akuisisi barang dan jasa yang diterima
akan mengurangsajikan saldo utang usaha dan mungkin menghasilka lebih
saji laba bersih serta ekuitas pemilik. Karena itu, auditor
mempertimbangkan tujuan ini sebagai tujuan yang penting untuk akuisisi.
3. Akuisisi telah dicatat secara akurat (Keakuratan)
Luas pengujian atas rincian saldo terhadap banyak akun neraca dan
beban tergantung pada evaluasi auditor atas keefektifan pengendalian
internal terhadap keakuratan transaksi akuisisi yang dicatat.
4. Akuisisi telah diklasifikasikan dengan benar ( Klasifikasi)
Pengujian atas rincian saldo setiap akun tertentu dapat dikurangi
jika auditor yakin bahwa pengendalian internal sudah memadai untuk
memberikan kepastian yang layak menyangkut klasifikasi yang benar
dalam jurnal akuisisi. Terdapat duabidang yang paling berpengaruh, yaitu
akuisisi periode berjalan atas aset tetap dan semua akun beban, seperti
reparasi dan pemeliharaan, utilitas serta iklan.
7
Auditor melaksanakan prosedur ini dengan cara yang sama seperti sebelumnya
dan untuk tujuan yang sama. Prosedur dengan ini berbeda karena dilakukan untuk
kewajiban yang belum dibayar mendekati akhir audit dan bukan untuk kewajiban
yang telah dibayar. Sebagai contoh, dalam audit untuk tahun yang berakhir 31
Maret, asumsikan auditor memeriksa dokumen pendukung untuk cek yang
dibayar hingga tanggal 28 Juni. Tagihan yang masih belum dibayar pada tanggal
28 Juni harus diperiksa untuk menentukan apakah hal itu merupakan kewajiban
pada tanggal 31 Maret.
Semua barang dagang yang diterima sebelumnya akhir tahun periode akuntansi
harus dicantumkan sebagai utang usaha. Dengan menelusuri laporan penerimaan
yang diterbitkan hingga akhir tahun ke faktur vendor dan memastikan bahwa
laporan itu telah dimasukkan dalam utang usaha, auditor menguji kewajiban yang
belum tercatat.
Jika klien menyimpan file laporan vendor auditor dapat menelusuri setiap laporan
yang memiliki saldo yang jatuh tempo pada tanggal neraca ke listing untuk
memastikan bahwa hal itu telah dicantumkan sebagai utang usaha.
Utang usaha dilakukan untuk menentukan apakah transaksi yang icatat beberpa
hari sebelum dan setela tanggal neraca dicantumkan pada periode yang benar.
Lima pengujian audit kewajiban stelah periode yang baru saja kita bahas
semuanya menrupakan pengujian pisah batas untuk akuisisi, tetapi menekankan
pada kurang sai. Tiga prosedur yang pertama juga dapat diterapkan untuk
memeriksa dokumentasi pendukung sebagaipengujian atas lebih sajiutang usaha.
8
Sebagai contoh, pengujian prosedur ketiga atas kurang saji (utang usaha yang
belum dicatat) dilakukan dengan menelusuri laporan penerimaan yang
dikeluarkan sebelum akhir tahun ke faktur vendor terkait. Untuk menguji jumlah
pisah batas lebih saji, auditor harus menelusuri laporan penerimaan yang
dikeluarkan setelah akhit tahun ke faktur terkait guna memastikan bahwa hal itu
tidak dicatat sebagai utang usaha (kecuali merupakan persediaan dalam
perjalanan, yang akan dibahas dengan singkat).
Dalam menentukan apakah pisah batas utang usaha sudah benar, sangatlah
penting jika pengujian pisah batas dikoordinasikan dengan observasi fisik
persediaan. Sebagai contoh, asumsikan bahwa akuisisi persediaa senilai $400.000
terlambat diterima pada sore hari tanggal 31 Desember, setelah observasi fisik
persediaan selesai. Jika akuisisi dimasukkan dalam utang usaha dan pembelian
tetapi dikeluarkan dari persediaan akhir, hal itu akan menimbulkan kurang saji
laba bersih sebesar $400.000. sebaliknya , jika akuisisi dikecualikan baik dari
persediaan maupun utang usaha, terdapat salah saji dalam neraca, tetapi laporan
laba ruginya besar. Satu-satunya bagi auditor untuk mengetahui jenis salah saji
mana yang telah terjadi adalah mengoordinasikan pengujian pisah batas dengan
observasi persediaan. Informasi pisah batas untuk akuisi harus diperoleh selama
observasi fisik persediaan. Pada saat tersebut, auditor harus mereview prosedur
dalam departemen penerimaan untuk menentkan bahwa semua persediaan yang
diterima telah dihitung, dan auditor harus mencatat pada pada dokumentasi audit
nomor laporan penerimaan terakhir di mana persediaan dilibatkan dalam
perhitungan fisik. Setelah tanggal perhitungan fisik, auditor kemudian harus
menguji catatan akuntansi menyangkut pisah batas. Auditor harus menelusuri
nomor laporan penerimaan yang didokumentasikan sebelumnya ke catatan utang
usaha untuk memverifikasi bahwa hal itu telah dimasukkan atau dikecualikan
dengan benar.
9
memeriksa faktur atas barang dagang yang diterima tidak lama setelah akhir tahun
guna menentukan apakah hal itu dilkukan atas dasar FOB origin. Untuk barang
yang diakuisisi atas dasar FOB origin, dan apabila tanggal penerimaan adalah
pada atau sebelum tanggal neraca, persediaan dan utang usaha terkait harus
dicatatpada periode berjalan jika jumlahnya material. Auditor harus memahami
reliabilitas relatif dari tiga jenis utama bukti yang umumnya digunakan untuk
memverifikasi utang usaha : faktur vendor, laporan vendor, dan konfirmasi.
Auditor harus membedakan antara faktur vendor dan laporan vendor ketika
memverifikasi jumlah yang terutang kepada vendor. Auditor akan memperoleh
bukti yang sangat andal mengenai setiap transaksi ketika mereka memeriksa
faktur vendor dan dokumen pendukung terkait, seperti laporan penerimaan dan
pesanan pembelian. Laporan vendor tidak begitu disukai seperti faktur untuk
memverifikasi setiap transaksi karena laporan itu hanya mencantumkan total
jumlah transaksi. Unit yang diperoleh, harga, ongkos angkut, an data lainnya tidak
dicantumkan.
Yang lebih baik dalm memverifikasi saldo utang adalah Laporan vendor lebih
unggul dalam memverifikasi utang usaha karena mencantumkan saldo akhir.
Auditor dapat membandingkan faktur vendor yang ada dengan milik klien dan
masih belum mengungkapkan yang hilang, yang merupakan perhatian utama
dalam utang usaha. Dari kedua dokumen tersebut yang lebih baik untuk menguji
akuisisi dalam pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
adalah faktur vendor lebih unggul dalam memverifikasi transaksi karena auditor
memverifikasi setiap transaksi dan faktur menunjukkan rincian akuisisi.
Perbedaan paling penting anatara laporan vendor dan konfirmasi utang usaha
terletak pada sumber informasinya. Laporan vendor disiapkan oleh vendor (pihak
ketiga yang independen) tetapi berada ditangan klien pada saat auditor
memeriksanya. Hal tersebut memberikan klien kesempatan untuk mengubah
laporan vendor atau menyimpan laporan tertentu dari auditor. Respons terhadap
permintaan konfirmsi utang usaha umumnya berupa laporan tersendiri yang
dikirimkan langsung ke kantor akuntan publik oleh vendor. Respons tersebut
menyediakan informasi yang sama seperti laporan vendor tetapi lebih dapat
diandalkan. Selain itu konfirmasi utang usaha seringkali melibatkan permintaan
informasi mengenai wesel bayar dan penerimaan utang serta persediaan
konsinyasi yang dimiliki oleh vendor tetapi disimpam atas premise klien. Jika
klien memilki pengendalian internal yang memadai dan laporan vendor tersdia
10
untuk diperiksa, konfirmasi biasanya tidak dikirmkan. Akan tetapi, jika
pengendalian internal klien lemah, jika laporan tidak tersedia, atau jika auditor
menanyakan integritas klien, sangatlah penting untuk mengirimkan permintaan
konfirmasi kepada vendor. Karena menekankan pada kurang saji akun kewajiban,
akun yang dikonfirmasi harus mencakup akun saldo yang besar, aktif, dan nol
serta sampel representatif dari semua akun lainnya.
UKURAN SAMPEL Pengujian atas rincian saldo utang usaha terutama berfokus
pada prosedur audit yang umumnya dilakukan, dokumen dan catatan yang
diperiksa, serta penetapan waktu pengujian, auditor juga harus
mempertimbangkan ukuran sampel ketika mengaudit utang usaha. Ukuran sampel
untuk pengujian utang usaha sangat bervariasi, trgantung pada faktor-faktor
seperti materialitas utang usaha, jumlah utang yang beredar, penilaian resiko
pengendalian, dan hasil tahun sebelumnya. Jika penegndalian internal klien
lemah, yang bukan merupakan hal umum untuk utang usaha, hampir semua item
populasi harus diverifikasi.
Utang usaha adalaha kewajiban yang belum dibayar atas barang dan jasa yang
diterima dalam peristiwa bisnis yang biasa. Utang usaha mencakup kewajiban
akuisisi bahan baku, peralatan, utilitas, reaparasi, serta banyak jenis barang dan
jasa yang diterima diakhir tahun. Jika pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi terkait menunjukan bahwa pengendalian telah secara
beroperasi secara efektif dan jika hasil prosedur analisis memuaskan, audirtor
akan mengurangi pengujian atas rincian saldo utang usaha. Akan tetapi, karena
utang usaha cenderung material bagi sebagian besar perusahaan, auditor hampir
selalu melaksanakan sejumlah pengujian atas rincian saldo.
11
untuk mengaudit akun tersebut. Karena alsan tersebut, auditor akan menetapkan
materialitas kinerja yang lebih tinggi untuk utang usaha.
Menilai resiko pengendalian dan merancang serta melaksanakan
pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi (Tahap 1
dan 2)
Pengaruh pengendalian inheren klien terhadap pengujian utang usaha
dapat diilustrasikan dengan dua contoh :
1. Klien yang memilki pengendalian internal yang sangat efektif
terhadap pencatatan dan pembayaran akuisisi seperti :
Penerimaan barang yang didokumentasikan secara tepat waktu,
semua voucher yang dipranomori disiapkan secara tepat waktu
dan efisien dan kegiatan lainnya. Hal tersebut akan membuat
verifikasi utang usaha akan memerlukan sedikit upaya audit
setelah auditor menimpulkan bahwa pengendalian internal
beroperasi secara efektif.
2. Laporan penerimaaan tidak digunakan, klien menunda pencatatan
akuisis hingga pengeluaran kas dilakukan dan lemahnya posisi
kas. Hal tersebut akan memerlukan pengujian atas rincian saldo
utang usaha yang ekstensif untuk menentukan apakah utang
usaha telah dinyatakan dengan benar pada tanggal neraca.
Merancang dan melakukan prosedur analisis (Tahap 3)
Penggunaan prosedur analitis merupakan hal yang sangat penting dalam
siklus akuisisi dan pembayaran seperti pada setiap siklus lainnya terutama
untuk mengungkapkan salah saji utang usaha. Selain itu, penggunaan
prosedur analitis pada neraca dan rugi laba berguna untuk
mengungkapkan bidang dimana penyelidikan tambhan memang
diperlukan. Contohnya : auditor membandingkan total beban pada tahun
berjalan dan pada periode sebelumnya.
Merancang dan melaksanakan pengujiana tas rincian saldo utang usaha
(Tahap 3)
Tujuan audit utang usaha secara keseluruhan adalah menentukan apakah
saldo utang usaha telah dinyatakan secara wajar dan diungkapkan secara
layak. Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang sama yang
diterapkan untuk memferivikasi utang usaha karen atujuan tersebut dapat
diterapkan pada kewajiban, ada 3 modifikasi kecil :
1. Tujuan nilai realisasi tidak dapat diterapkan pada kewajiban
2. Aspek hak dalam tujuan hak dan kewajiban tidak dpat diterapkan
dikewajiban
3. Untuk kewajiban, penekanan diberikan kepada pencarian kurang saji
dan bkan lebih salah saji
12
Prosedur lain yang berhubungan dengan tujuan penyajian dan
pengungkapan yang dilakuakn sebagian dari prosedur untuk
menyelasikan audit
Pengujian kewajiban setelah periode (out-of-liabilitis test)
merupakan hal yang penting bagi utang usaha. Luas pengujian
un tuk mengungkapkan utang usaha yang belum tercatat, yang
sering kali disebut pencarian utang usaha yang belum tercatat.
Memeriksa dokumentasi yang mendasari pengeluaran kas
selanjutnya
13