Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengendalian sebuah proyek bermula dari rencana proyek itu
sendiri. Hal ini berlaku apabila rencana proyek (project plan) berlaku
sebagai kunci utama dalam pengembangan mekanisme serta prosedur
pengendalian atas proyek.
WBS (Work Breakdown Structure) adalah suatu metode
pengorganisasian proyek menjadi struktur pelaporan hierarkis. WBS
digunakan untuk melakukan pemecahkan tiap proses pekerjaan menjadi
lebih detail agar proses perencanaan proyek memiliki tingkat yang lebih
baik. WBS disusun berdasarkan dasar pembelajaran seluruh dokumen
proyek meliputi kontrak,gambar dan spesifikasi. Proyek kemudian
diuraikan menjadi bagian-bagian dengan mengikuti pola struktur dan hirarki
tertentu menjadi item-item pekerjaan yang cukup terperinci yang disebut
sebagai work breakdown structure.
WBS merupakan elemen penting, alasan perlunya WBS adalah
pengembangan WBS di awal project life cycle memungkinkan
diperolehannya pengertian cakupan proyek yang jelas dan proses
pengembangan WBS membantu semua anggota untuk lebih mengerti
tentang proyek selama tahap awal, WBS membantu dalam pengawasan dan
memprediksi biaya,jadwal dan informasi mengenai produktifitas yang
menyakinkan anggota manajemen proyek sebagai dasar untuk membuat
perundingan.
Di dalam makalah ini kami akan membahas tentang tahapan
pembangunan gedung 3 lantai

1
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa saja tahapan pembangunan gedung 3 lantai?

1.3 Tujuan dan Manfaat


a. Dapat mengetahui tahapan dalam pelaksanaan pembangunan gedung 3
lantai

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tahapan Pelaksanaan


Tahapan pelaksanaan adalah dimana kontraktor memulai
kegiatan pekerjaan konstruksi. Sebelum melakukan kegiatan
seorang kontraktor harus sudah mempunyai rencana tahapan
pelaksanaan pekerjaan atau yang biasa disebut WBS (Work
Breakdown Structure). Dibawah ini adalah WBS pembangunan
gedung 3 lantai.

WBS GEDUNG 3
LANTAI

Pekerjaan ME ( Mekanikal
Pondasi Struktur Arsitektur
Persiapan Elektrikal )

Pembersihan Pekerjaan
Pondasi Tiang Pemasangan
dan Pengukuran Pembetonan Instalasi Listrik
Pancang Plafon
Lahan dan Air

Pembuatan Pembobokan Pekejaan Dinding


rumah kantor dan Pemotongan Pengecatan
dan Keramik
sementara Kepala Tiang
Pancang

Pembuatan
Bedeng Pekerja

Persiapan Akses
Masuk dan
Keluar Proyek

Pembuatan
Sumur Dalam

3
2.1.1 Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Persiapan adalah tahap awal pelaksanaan kegitan
proyek. Adapun hal-hal yang ada dalam pekerjaan persiapan adalah
sebagai berikut:
A. Pembersihan dan Pengukuran Lahan
Pembersihan lahan adalah pekerjaan yang terdiri dari
pembersihan lahan dari semua pohon, halangan - halangan,
semak – semak, sampah, dan bahan lainnya yang tidak
dikehendaki atau menggangu keberadaannya sesuai dengan
yang diperintahkan oleh direksi Pekerjaan. Adapun Tahapan
pekerjaan pembersihan lahan tersebut adalah melakukan
Pekerjaan Survey pengukuran, Pekerjaan Survey pengukuran
dilakukan untuk menentukan batas-batas daerah yang akan
dibersihkan menggunakan peralatan survey seperti pita ukur
atau GPS. Batas daerah yang akan dibersihkan dapat diberi
tanda dengan menggunakan patok dari kayu atau dengan
menggunakan tali pembatas, atau dengan cara lain yang
disetujui direksi pekerjaan . Jika pekerjaan pembersihan lahan
tersebut dalam skala yang lebih besar atau diperlukan
pengupasan lapisan permukaan tanah dasar maka ketersediaan
data elevasi (ketinggian) merupakan salah satu hal yang harus
terpenuhi. Untuk dapat memperoleh data ketinggian diperlukan
survey pemetaan yang lebih detail menggunakan peralatan
survey seperti Total Station atau theodolite.
B. Pembuatan Rumah Kantor Sementara
Salah satu persiapan kontraktor untuk pekerjaan proyek adalah
membuat kantor sementara. Besar kecilnya ukuran kantor dan
jenisnya apakah semi permanen atau bangunan permanen
tergantung dari skala proyek yang dikerjakan. Untuk proyek
skala besar dengan jangka waktu yang lama mungkin kontraktor

4
akan membuat bangunan permanen sebagai kantor proyek
sementara mereka sebaliknya jika proyeknya berskala kecil dan
jangka waktu yang singkat maka kontraktor akan membuat
kantor proyek yang lebih sederhana dan tidak permanen.
C. Pembuatan Bedeng dan Gudang
Kenapa harus membangun bedeng, karena tujuannya adalah
untuk tempat tinggal sementara bagi tukang dan pekerja selama
pelaksanaan pembangunan. Sedangkan gudang adalah tempat
penyimpanan material bangunan agar terlindung dari hujan dan
panas ataupun menghindari agar tidak hilang. Pembangunan
bedeng dan gudang ini bisa saja tidak ada jika sudah ada tempat
sementara bagi tukang dan pekerja, juga untuk penyimpanan
material agar terlindungi.
D. Persiapan Akses Masuk dan Keluar
Tujuan kegiatan ini adalah untuk membuat akses masuk dan
keluar kendaraan menuju tempat proyek sehingga tidak
mengganggu kegitan proyek yang sedang berjalan atau
mengganggu pekerja yang sedang bekerja.
E. Membuat Sumur Dalam
Pengadaan sumur air bersih untuk pelaksanaan pekerjaan pada
bidang konstruksi menggunakan air yang bersumber dari air
sumur ataupun mencari sumber air lain namun memliki kadar
kualitas yang baik sesuai syarat pelaksanaan pekerjaan.
Berbagai macam sumur ditentukan oleh cara pembuatannya,
yaitu sumur gali dan sumur bor, yang membedakan sumur
dangkal dan sumur dalam, adalah kedalaman airnya dari muka
tanah berdasarkan lapisan aquifer. Sedangkan tujuan
diadakannya sumur air bersih di lokasi proyek untuk:
 Kebutuhan MCK para pekerja
 Sebagai supply perawatan untuk menjaga kualitas batu
serta perawatan beton

5
 Sebagai bahan campuran adukan beton serta kebutuhan
lain.
2.1.2 Pekerjaan Pondasi
Kegiatan selanjutnya adalah pekerjaan pondasi tiang
pancang sesuai dengan rencana pembangunan. Apabila
Pemancangan sudah selesai maka kegiatan selanjutnya adalah
mengelupas beton tiang pancang yang ada di atas elevasi rencana
sehingga tersisa besi tulangan yang akan dipakai sebagai stek yang
akan dihunungkan dengan pile cap pada bangunan gedung.
2.1.3 Pekerjaan Struktur
Untuk tahapan-tahapan pekerjaan struktur adalah sebagai
berikut:
A. Pembetonan Struktur
Adapun tahapan pembetonan struktur adalah sebagai berikut:
1. Pembesian sloof dan kolom sesuai perencanaan
2. Pemasangan bekisting sloof dan balok
3. Pengecoran sloof dan balok
4. Setelah sloof dan balok kering maka proses selanjutnya
adalah pemasangan bekisting balok dan lantai kerja pada
lantai 2
5. Pembesian balok dan lantai kerja pada lantai 2
6. Pengecoran balok dan lantai kerja pada lantai 2
7. Setelah balok dan lantai kerja pada lantai 2 kering maka
kemudian dilanjutkan dengan pembesian kolom dan
pemasangan bekisting pada lantai 2
8. Pengecoran kolom lantai 2
9. Setelah Kolom lantai 2 kering dilanjutkan dengan
pemasangan bekisting balok dan lantai kerja pada lantai 3
10. Pembesian balok dan lantai kerja pada lantai 3
11. Pengecoran pada balok dan lantai kerja pada lantai 3

6
12. Setelah balok dan lantai kerja pada lantai 3 kering maka
kemudian dilanjutkan dengan pembesian kolom dan
pemasangan bekisting pada lantai 3
13. Pengecoran kolom lantai 3
14. Setelah kolom lantai 3 kering dilanjutkan dengan
pemasangan bekisting balok dan lantai kerja pada lantai 4
yang sekaligus digunakan sebagai pengganti atap.
15. Pembesian balok dan lantai lantai kerja pada lantai 4
16. Pengecoran balok dan lantai kerja pada lantai 4
B. Pemasangan Dinding dan Keramik
Pemasangan dinding dan keramik bisa dilakukan setelah
pembetonan selesai.
2.1.4 Mekanikal Elektrikal ( ME )
Kegiatan Selanjutnya adalah pekerjaan mekanikal dan
elekrikal yang menyangkut dengan kelistrikan.
2.1.5 Arsitektur
Kegiatan arsitektur meliputi kegitan pemasangan plafon,
kaca, pengecatan dll.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pembuatan WBS (Work Breakdown Structure) sangatlah
diperlukan dalam pelaksanaan sebuah pekerjaan, entah itu pekerjaan
besar ataupun kecil harus didahului dengan pembuatan WBS (Work
Breakdown Structure) karena dengan adanya WBS (Work
Breakdown Structure) makan kegiatan yang akan dilakukan akan
lebih terarah dan sesuai dengan yang diharapkan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Williams, Anna. 2017. Manajemen-Proyek-Work-Breakdown. (Online),


(http://96unsanasa.blogspot.co.id, diakses o4 Mei 2018)

Kuswanto, Witri. 2012. Contoh-Metode-Pelaksanaan-Proyek. (Online)


(https://www.scribd.com, diakses 04 Mei 2018)

Dewobroto, Wiryanto. 2011. Metode-Pelaksanaan-Gedung-Tinggi. (Online)


(https://magnesiumkarbonat.wordpress.com, diakses 04 Mei 2018)

Anda mungkin juga menyukai