Anda di halaman 1dari 12

Dalam salah satu matakuliah yang diajarkan

dalam jurusan teknik mesin ada salah satu


matakuliah tentang praktek yaitu matakuliah
praktikum kerja bangku atau dalam teknik
otomotif disebut praktikum kerja bengkel.
Dalam matakuliah ini ada beberapa kompetensi
keahlian yang akan diajarkan dan kompetensi-
kompetensi tersebut harus dikuasai oleh
mahasiswa sebagai pra syarat untuk mendapat
predikat lulus dari matakuliah ini. Kompetensi-
kompetensi tersebut adalah mengikir,
menggambar di atas permukaan benda kerja
(logam), menggergaji, mengebor, sney dan tap
serta penggunaan jangka sorong. Dalam dunia
teknik mesin atau teknik otomotif praktikum
kerja bengkel ini menjadi dasar untuk mengolah
benda-benda kerja menjadi bentuk yang sesuai
dengan yang dibutuhkan. Banyak hal yang
didapat melalui proses pengerjaan benda kerja,
menurut Pahlevianto (2011) “Dimana pada
proses tersebut lebih menitik beratkan pada etos
kerja yang meliputi ketekunan, disiplin,
ketahanan, serta teknik sebagai dasar sebelum
melanjutkan ke pengerjaan yang menggunakan
mesin-mesin produksi”. Selain itu banyak pula
mahasiswa yang belum mengetahui cara-cara
dalam melakukan praktikum kerja bengkel yang
baik sesuai dengan standar kerja.

Mengikir
Menurut Eko (2012) “Pengikiran
ialah operasi yang menggunakan alat berupa
kikir. Biasa dilakukan untuk mengurangi
ketebalan benda kerja, membentuk, meratakan,
hingga menghaluskan benda kerja”. Bisa
dikatakan bahwa mengikir berfungsi untuk
meratakan, membuat siku, bahkan
menghaluskan permukaan bidang kerja.
Mengikir adalah mengurangi jumlah partikel-
partikel benda kerja dengan menggesekkan kikir
pada permukaan benda kerja agar terbentuk atau
agar sesuai dengan target pencapaian. Alat yang
dipergunakan dalam mengikir disebut kikir. Ada
banyak sekali alat-alat kikir yang tersedia di
pasar dengan fungsi yang berbeda-beda pula.
Berikut adalah macam-macam alat kikir beserta
fungsinya.
 1. Kikir blok tebal

Tebal seluruh permukaan kikir sama, berbentuk


persegi panjang dan lebar ujungnya berkurang
daripada pangkalnya. Fungsinya untuk
meratakan benda kerja dan membuat benda kerja
lebih siku.
 2. Kikir setengah bulat

Di satu bagian memiliki bentuk persegi empat


rata dan pada bagian sebaliknya membentuk
setengah lingkaran. Fungsi dari kikir ini adalah
untuk meratakan, menghaluskan dan membuat
bidang cekung pada benda kerja.
 3. Kikir segi empat

Memiliki empat sisi dan membentuk persegi


empat. Fungsinya untuk meratakan permukaan
dan menyiku antara satu bidang dengan bidang
yang lainnya.
 4. Kikir bulat

Bentuknya bulat seperti tabung dan ujungnya


semakin mengecil. Berfungsi untuk
menghaluskan permukaan bidang yang
berbentuk lingkaran atau cekungan serta untuk
menambah ukuran diameter lubang bidang.
 5. Kikir segi tiga

Memiliki tiga sisi yang membentuk segi tiga dan


pada ujungnya lebih mengecil daripada
pangkalnya. Berfungsi untuk mengikir bidang
yang memiliki sudut 60° atau lebih besar.
 6. Kikir pisau

Memiliki bentuk seperti pisau, terdapat tiga sisi


dan di salah satu sisi membentuk sudut lancip.
Fungsinya adalah untuk meratakan permukaan
bidang yang memiliki sudut 60° atau bahkan
yang lebih kecil.

Gambar 1.1 Macam-macam kikir

Cara mengikir yang baik adalah sebagai


berikut :
 1. Posisi badan di sebelah kiri ragum, dengan
lutut dibentangkan dan jarak antara kaki
seukuran panjang kikir, sementara sudut antara
poros ragum dan kaki kiri membentuk sudut
30° sementara kaki kanan membentuk sudut
75°.
 2. Saat melakukan pengikiran badan
dicondongkan ke depan, kaki kanan lurus dan
lutut kiri dibengkokkan.
 3. Tangan kanan memegang kikir dengan
kuat dengan ibu jari berada di atas gagang dan
jari lainnya di bawah gagang kikir. Sementara
tangan kiri diletakkan di ujung kikir dengan
posisi telapak tangan dan ibu jari di atas kikir
dan jari-jari yang lain berada di luar kikir
namun tidak menggenggamnya.
 Tekanan yang diberikan kepada kikir haruslah
sama antara tangan kanan dan tangan kiri agar
hasil pengikiran bisa rata.

Gambar 1.2 Posisi Mengikir yang Baik

Menggambar (Penggores, Penitik dan


Stampel angka)
Dalam teknik menggambar atau bisa
disebut menandai bidang kerja agar tidak salah
dalam melakukan pengerjaan selanjutnya ada 3
macam alat yang bisa digunakan yaitu
penggores, penitik dan stempel angka.
 1. Penggores
Menurut Pahlevianto (2011) “Penggores adalah
alat yang berfungsi untuk memberi garis atau
goresan pada benda kerja”. Penggores memiliki
bentuk runcing pada ujung-ujungnya, pada
umumnya penggores memiliki dua bentuk ujung
yang berbeda. Penggores terbuat dari bahan baja
yang kuat bahkan lebih kuat dari pada benda
kerja yang akan di gores. Penggores berfungsi
seperti pensil yang akan di gunakan untuk
menggambar di atas kertas. Cara menggunakan
penggores ini adalah dengan menggoreskan
ujung runcing penggores terhadap permukaan
benda kerja yang di tandai atau digambar.
 2. Penitik

Penitik memiliki bentuk mirip sebuah obeng dan


memiliki ujung runcing. Bahan penyusun dari
penitik ini adalah dari baja karbon kuat yang
lebih kuat dari bahan yang akan di beri tanda.
Fungsi dari penitik ini adalah untuk memberikan
tanda pada benda kerja yang akan dibor. Selain
itu penitik juga berfungsi untuk memberikan
lubang kecil pada benda kerja yang akan dibor
sehingga mata bor yang akan digunakan untuk
mengebor tidak akan meleset atau tidak tepat
sasaran.
Cara menggunakan penitik adalah :
1. Tempatkan ujung runcing penitik pada posisi
benda kerja yang akan dibor atau ditandai.
2. Posisikan penitik pada posisi tegak lurus agar
tanda yang akan dibuat tidak miring.
3. Setelah penitik dirasa telah tepat maka pukul
ujung atas penitik dengan palu.
4. Pemukulan tersebut harus dilakukan dengan
sekali pukul namun keras, apabila pemukulan
dilakukan berulang-ulang dikhawatirkan akan
membuat lebih dari satu tanda.
 3. Stampel Angka
Stampel angka menurut Pahlevianto (2011)
“Alat ini dibuat dari bahan baja perkakas yang
dikeraskan, digunakan untuk memberi tanda
berupa huruf dan angka maupun symbol pada
logam atau bahan yang tidak dikeraskan”
stampel angka ini memiliki bermacam-macam
ukuran mulai dari 0,5 mm sampai 5,0 mm.
Fungsi dari alat ini adalah untuk memberikan
tanda berupa nomor pada benda kerja.
Cara menggunakan stempel angka ini sama
dengan cara menggunakan penitik yaitu dengan
dipukul satu kali.

Menggergaji
Menggergaji benda kerja yang terbuat
dari logam atau besi berbeda dengan
menggergaji benda yang lebih lunak seperti
kayu. Selain itu gergaji yang digunakan untuk
menggergaji besi berbeda pula dengan gergaji
pada umumnya.
Gergaji yang digunakan untuk
memotong bahan-bahan besi biasanya disebut
dengan gergaji besi. Konstruksi dari gergaji besi
ini terdiri dari bingkai atau frame gergaji yang
terbuat dari pipa besi yang keras dan kuat. Pada
daun gergaji terdapat tempat untuk mengaitkan
gerigi pemotong. Jumlah dari gerigi pemotong
juga harus diperhatikan saat melakukan
penggergajian.
Cara menggunakan gergaji adalah :
1. Sebelum melakukan kegiatan penggergajian
tandai terlebih dahulu benda kerja yang akan
digergaji menggunakan penggores.
2. Taruh gerigi gergaji tepat pada garis tanda yang
telah dibuat
3. Setelah tepat maka lakukan penggergajian
dengan mendorong dan menarik gerigi gergaji
secara perlahan-lahan terlebih dahulu agar tidak
meleset dari tanda
4. Setelah gerigi gergaji telah mencapai setengah
dari proses penggergajian maka gerakan gergaji
bisa dipercepat namun harus tetap melihat
kelurusan dari proses penggergajian tersebut.
5. Apabila gerakan penggergajian terasa berat
maka bisa ditambahkan cairan pelicin seperti air
sabun agar proses penggergajian bisa lebih
ringan.
Namun, sekarang proses penggergajian dalam
produksi sudah tidak banyak dipakai, menurut
Comet Go (2013) “Namun ketika proses
produksi, sering juga pemotongan ini dilakukan
dengan mesin gerinda potong, gergaji mesin,
ataupun LPG blender”.

Mengebor
Mengebor merupakan kegiatan yang
bertujuan untuk membuat lubang pada benda
kerja dengan diameter tertentu menggunakan
mesin bor atau mesin bubut. Ada dua macam
mesin bor yang bisa digunakan yaitu mesin bor
tangan dan mesin bor duduk atau bor meja
(Milling, Drilling). Cara penggunaan mesin
mesin bor duduk atau mesin bor meja (Milling,
Drilling) adalah
 1. Setelah benda yang akan dibor diberi tanda
dengan penitik maka jepitlah benda
menggunakan ragum yang terdapat di meja bor
dengan kencang dan rapat.
 2. Pastikan mata bor yang akan digunakan
telah sesuai dan terpasang dengan benar dan
kencang.
 3. Posisikan benda kerja yang telah dijepit
ragum tadi lurus dengan mata bor dengan
menempelkan ujung dari mata bor terhadap
lubang penanda dari penitik.
 4. Setelah dirasa sudah tepat, nyalakan mesin
bor untuk memulai proses pengeboran.
 5. Saat mata bor mulai melubangi benda
kerja tekan perlahan-lahan dan angkat kembali
mata bor kemudian tekan kembali mata bor,
ulangi hingga berlubang atau hingga sesuai
dengan ketentuan.
 6. Setelah selesai maka matikan mesin bor
dan lepaskan benda kerja dari ragum.

Saat mengebor harus diperhatikan mata bor


dan benda kerja. Karena kebanyakan pada saat
mengebor terjadi kejadian mata bor yang patah
karena tekanan yang diberikan terlalu besar.
Selain itu banyak juga yang terjadi seperti
pengeboran yang tidak lurus dengan tanda yang
telah diberikan.

SNEY dan TAP


Sney dan Tap merupakan kompetensi dalam
praktikum kerja bengkel yang bertujuan untuk
membuat ulir pada benda kerja.
TAP
Menurut Zuingly (2011) “Alat yang
dipakai untuk membuat ulir dalam dengan
tangan dinamakan “TAP” dalam hal ini disebut
saja “tap tangan” untuk membedakan
penggunaannya dengan yang dipakai mesin”.
Setelah benda kerja di bor dan berlubang maka
untuk membuat ulir di dalam lubang yang
selesai di bor bisa menggunakan alat tap ini.
Cara penggunaannya :
1. Pastikan ukuran tap dan lubang hasil bor sesuai.
2. Pasang benda kerja pada ragum, usahakan tidak
miring dan terpasang kencang.
3. Pasang batang tap terhadap pemegang tap,
pastikan telah terpasang dengan benar dan
terpasang rapat.
4. Tancapkan ujung batang tap terhadap lubang
pada benda kerja
5. Setelah dikira posisi tap lurus maka proses
pengetapan bisa mulai
6. Pegang pemegang tap pada masing-masing
batangnya, usahakan tekanan yang diberikan
oleh tangan kiri dan tangan kanan besarnya
sama.
7. Putar tap searah jarum jam perlahan lahan
dengan momen setiap satu putaran ke kanan
maka harus diulangi dengan setengah putaran ke
kiri.
8. Begitu seterusnya dilakukan hingga ulir dalam
mencapai ketentuan.
9. Dalam proses pengetapan apabila putaran terasa
berat maka bisa diberi cairan sabun untuk
meringankan putaran tap.

Gambar 1.3 Pemegang TAP

SNEY
Sney hampir sama dengan tap. Sney merupakan
alat yang digunakan untuk membuat ulir luar.
Bahan penyusun sney adalah baja karbon yang
sangat keras da kuat. Sney berfungsi untuk
membuat baut sebagai pasangan dari benda kerja
yang telah di tap. Menurut Comet Go (2013)
“Kebanyakan snei hanya digunakan untuk
membuat baut ukuran kecil, karena pembuatan
baut kecil sulit dilakukan pada penguliran mesin
bubut karena ditakutkan benda kerja patah”.
Cara penggunaan sney:
 1. Persiapkan bahan (batang besi berbentuk
tabung panjang) yang akan di sney, usahakan
ukuran dari bahan tersebut tidak terlalu kecil
dan tidak terlalu besar.
 2. Jepitlah bahan ke ragum secara lurus
menghadap ke atas
 3. Tancapkan lubang sney ke ujung bahan,
berilah sedikit cairan sabun agar putaran sney
bisa lebih ringan.
 4. Lakukan hal-hal yang sama pada langkah
berikutnya seperti halnya saat melakukan tap.
 5. Terakhir perkirakan seberapa panjang ulir
yang dibutuhkan, jangan sampai lebih ataupun
kurang.

Jangka Sorong
Jangka sorong atau yang biasa disebut
dengan vernier caliper menurut Pramono (2013)
“Dengan menggunakan jangka sorong / vernier
caliper kita mendapatkan kontrol ukuran dan
dimensi yang presisi dan akurat karena alat ukur
yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus
milimeter”.
Bagian-bagian jangka sorong :

Gambar 1.4 Jangka Sorong


1. Gigi luar
Bagian ini berfungsi untuk mengukur
bagian suatu benda dengan cara diapit.
2. Gigi dalam
Bagian ini berfungsi untuk mengukur sisi
dalam suatu benda dengan cara diulur
(misalnya : lubang pipa)
3. Pengukur kedalaman
Bagian ini berfungsi untuk mengukur suatu
lubang / celah suatu benda dengan cara
menancapkan bagian pengukur. Bagian ini
terletak didalam pemegang.
4. Ukuran utama
Bagian ini berfungsi untuk membaca hasil
pengukuran dalam satuan cm untuk versi
yang analog.
5. Ukuran sekunder
Sama dengan ukuran utama tetapi dengan
satuan inch.
6. Patokan pembacaan skala utama.
Berfungsi sebagai patokan pembacaan
skala dengan satuan cm.
7. Patokan pembacaan skala sekunder (inch)
Berfungsi sebagai patokan pembacaan
skala dengan satuan inch.
8. Pengunci
Untuk menghentikan atau melancarkan geseran
pengukuran.

Pramono (2013) mengatakan “Jangka


sorong adalah alat ukur yang memiliki ketelitian
dapat mencapai seperseratus milimeter. Pada
versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah
0.05mm untuk jangka sorong di bawah 30 cm
dan 0.01 untuk yang di atas 30cm”
Cara Menggunakan jangka sorong :
1. Jepit benda pada rahang jangka sorong dan
pastikan mengunci jepitan agar nilai ukur
tetap.
2. Perhatikan dan baca skala pada batang
jangka, lihatlah angka yang dicapai oleh
benda ukur yang tentunya dibatasi oleh
nilai nol pada skala nonius.
3. Lihat garis skala pada nonius, cari skala
utama dan skala nonius yang berhimpit

Kesimpulan
Praktek kerja bengkel merupakan dasar dari
praktek-praktek selanjutnya yang akan di
ajarkan dalam matakuliah pada teknik otomotif.
Banyak yang perlu di ajarkan dalam teknik
otomotif terutama dalam praktek kerja bengkel
di antaranya adalah mengikir yang berfungsi
untuk meratakan atau mengurangi tebal, panjang
atau tinggi benda kerja. Menggambar atau
menandai benda kerja menggunakan penggores,
Penitik dan Stampel angka. Menggergaji yang
berfungsi untuk memotong benda kerja.
Mengebor benda kerja untuk membuat lubang
pada benda kerja yang lurus dan sama. Sney dan
Tap berguna untuk membuat ulir pada bagian
dalam dan pada bagian luar secara manual
(tanpa mesin). Dan cara menggunakan jangka
sorong, karena jangka sorong merupakan alat
ukur yang banyak digunakan untuk mengukur
dalam dunia teknik. Dengan menguasai
kompetensi-kompetensi dari matakuliah praktek
kerja bengkel ini maka untuk praktek ke
depannya bisa berguna dan bermanfaat.

DAFTAR REFERENSI
Pahlevianto. A, Laporan Pratikum Kerja Bengkel,
(Online),
(http://siihantudariguabuta.blogspot.com/2011/1
0/v-behaviorurldefaultvmlo.html), diakses pada
01 Oktober 2013
Eko. M, Cara Mengikir Yang Baik, (Online),
(http://blogermaseko.blogspot.com/2012/03/cara
-kerja-tehnik-tp-stm-nepo.html), diakses pada 01
Oktober 2013
Comet Go, Kerja Bangku, (Online), (http://ilmu-
mesin-produksi.blogspot.com/2013/05/kerja-
bangku.html), diakses pada 29 September 2013
Zuingly, Membuat Ulir dalam dan Ulir Luar Dengan
Tap dan Sney (Part 1) , (Online),
(http://zwingly.wordpress.com/2011/03/29/mem
buat-ulir-dalam-dan-ulir-luar-dengan-tap-dan-
sney-part-1/), diakses pada 30 September 2013

Pramono, Jangka Sorong/Caliper, (Online),


(http://prmpramono.wordpress.com/2013/04/24/j
angka-sorong-caliper/), diakses pada 01 Oktober
2013
v

Anda mungkin juga menyukai