Anda di halaman 1dari 3

Praktikum biologi lingkungan

LAPORAN
DAMPAK HUJAN ASAM
Dosen Pengampu :

Disusun oleh :

Nama : SEGARIONO PUTRA NABABAN

Nim : 4171111048

Kelas : Matematika DIK E 2017

PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2018
LAPORAN

I. JUDUL PERCOBAAN
“ DAMPAK HUJAN ASAM “
II. TUJUAN
III. TINJAUAN TEORITIS
Hujan asam adalah hujan dengan pH dibawah 5,6. Secara alami hujan asam dapat terjadi
akibat semburan dari gunugn berapi, rawa dan laut. Tetapi biasanya hujan asam disebabkan
oleh aktivitas manusia seperti kegiatan industri, kendaraan bermotor, pabrik-pabrik dan
pembangkit tenaga listrik. Gas-gas yang dihasilkan dpat terbawa angin dan sebelum berubah
menjadi asam dapat terdeposit dalam tanah.Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfat)
yang merupakan pengotor dalam bahan bajar fosil serta nitrogen diudara bereaksi dengan
oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Pengaruh SO2 dari limbah berat
dduga sebagai pencemaran udara yang banyak mengakibatkan kematian. SO2 dihasilkan dari
pembaran minyak, pabrik kertas dan juga pembakaran yang banyak mengandung bahan bakar
belerang.Sulfur dioksida dan hujan asam mempengaruhi fisiologi dan biokimia tanaman.
asam sulfat dapat menghilangkan ion magnesium sehingga mengubah klorofil menjadi
phaeofitin. Hubungan ini dapat menyebabkan pengaruh kematian atau pengaruh yang
merusak lainya. Perendaman benih dalam asam sulfat pekat selama 20 menit berpengaruh
pada pelunakan kulit benih bagian luar(testa). Asam sulfat juga dapat mempengaruhi
perkecambahan melalui peningkatan temperatur. Apabila temperatur pada saat pengenceran
asam sulfat tinggi, maka maka akan meningkatkan imbisi asam sulfat kedalam benih.
Perlakuan perendaman dengan asam sulfat dikombinasikan dengan lama perendaman yang
berbeda akan mempengaruhi banyaknya larutan asam sulfat yang terserap kedalam benih
(Suyatmini, 2006).
Hujan asam telah menimbulkan masalah besar di daratan Eropa, Amerika serta di Asia
termasuk Indonesia. Dampak negatif dari hujan asam selain rusaknya bangunan dan
berkaratnya benda-benda yang terbuat dari logam, juga terjadinya kerusakan lingkungan
terutama pengasaman (acidification) danau dan sungai. Hujan asam adalah hujan dengan pH
yang sangat rendah pada tetesan airnya. Penyebab hujan asam yang paling dominan adalah
SO2, CO2, dan NO. Dengan komposisi udara pada atmosfer yang normal, hujan akan turun
dengan pH 5,6 sehingga hujan yang memiliki pH < 5,6 dapat dikategorikansebagai hujan
asam (Sarina, 2015)
Wilayah industri banyak dihasilkan polutan penyebab hujan asam. Polutan penting
penyebab hujan asam adalah NOx dan SOx [6]. Kedua polutan ini dengan adanya oksidan di
atmosfir dan awan dapat terkonversi menjadi asam nitrat dan asam sulfat. Asam-asam
terbawa oleh air hujan turun kebumi dan dapat meresap kedalam tanah, akhirnya masuk ke
dalam sumur. Air sumur merupakan salah satu sumber air minum yang paling banyak
digunakan oleh masyarakat. Di wilayah industrti Cibinong-Citeureup Kabupaten Bogor
sebanyak 75,63% penduduk di wilayah penelitian mengkonsumsi air tanah/air sumur [3].
Pada tahun 1999 air sumur penduduk memiliki rata-rata konsentrasi nitrat 0,25 ppm [12], dan
pada tahun 2001 terukur rata-rata kadar nitrat 6,19 ppm [5]. Hal ini mengindikasikan bahwa
kadar nitrat dalam air sumur terjadi peningkatan dalam kurun waktu 2 tahun. Peningkatan
kadar nitrat ini tidak terlepas dari peningkatan kadar nitrat dalam air hujan. Kadar nitrat
dalam air hujan di wilayah industri Cibinong-Citeureup mencapai rata-rata 0,550 ppm [12].
Pada tahun 2001 kadar nitrat mencapai 3,33 ppm [5]. Kadar nitrat dalam air minum yang
tinggi dapat menyebabkan gangguan kesehatan.(Sutanto, 2011)
VIII. Daftar Pustaka
Suyatmini , 2006 , Hujan Asan dan Dampaknya pada Tumbuhan Kecambah , Semarang :
Media Perintis.
Sarina , 2015 , Rainwater Quality Measurements in the Area of Bricks Manufacturing at
Kajhu Aceh Besar , Journal of Aceh Physics Society (JAcPS), SS, Vol. 4, No.1,
Sutanto, 2011, Hujan Asam dan Perubahan Kadar Nitrat dan Sulfat Dalam Air Sumur di
Wilayah Industri Cibinong – Citeureup Bogor, Jurnal Teknologi Pengelolaan Limbah
(Journal of Waste Management Technology), ISSN 1410-9565 Volume 14 Nomor 1 Juli 2011
(Volume 14, Number 1.
.

Anda mungkin juga menyukai