PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Dalam dunia investasi, kita mengenal begitu banyak jenis investasi seperti
investasi pada bidang emas, deposito, investasi saham, dan lain sebagainya. Jenis
investasi ini dapat memberikan keuntungan besar bagi mereka yang menanamkan
uangnya disana. Namun, jenis investasi tersebut juga memiliki resiko yang cukup
besar. Kita tentu masih segar mendengarkan berita tentang raibnya begitu banyak
dana deposito yang ada pada bank Century yang bermasalah dan menggegerkan
seantero negeri. Untuk jenis investasi saham atau emas, investasi ini memiliki jenis
resiko tersendiri mengingat nilai dari emas ataupun bursa saham dapat berubah
sewaktu-waktu dengan pola naik turun, yang tentu saja menuntut kejelian dan
spekulasi beresiko bagi investor yang menanamkan uangnya dan jika telah salah
langkah, bukan untung yang didapatkan, justru kerugian yang didapat.
TUJUAN
PEMBAHASAN
Bila kita lihat definisi di atas, properti investasi merupakan bagian dari
aset, yang tidak digunakan sendiri oleh pemilik (not occupied). Hal ini
membedakan properti investasi dengan properti yang digunakan sendiri oleh
pemilik (aset tetap atau sediaan).
Karena properti investasi merupakan bagian dari aset, maka properti
investasi juga memiliki syarat pengakuan: dikuasai oleh entitas, memiliki
manfaat ekonomik yang cukup pasti untuk mengalir ke entitas di masa depan,
berasal dari transaksi di masa lalu, dan dapat diukur secara andal.
Berikut lima jenis ivestasi properti seperti dikutip dari buku Rahasia Menjadi
Miliarder Properti, Panangian Simanungkalit, di Jakarta, Senin (15/10/2012).
1. Pasar Tanah
Seorang investor properti per orangan yang membeli sebuah tanah, kemudian
membangun rumah, dan dijual kembali hal tersebut merupakan investasi. Dengan
membeli tanah dan membangunnya, memugar, lalu menjual properti, maka ada dua
hal yang akan diperoleh. Pertama, nilai tambah yang berasal dari selisih harga tanah
matang setelah dikembangkan dengan harga tanah mentah ketka dibeli. Oleh sebab
itu, tanah disebut sebagai investasi yang menjajikan
Seperti emas, tanah hampir bisa dibilang tidak mengenal inflasi. Karena itu,
orang tua dan kakek-nenek kita kemungkinan lebih memilih berinvestasi tanah
dibandingkan investasi jenis lain. Memiliki tanah memang mempunyai beberapa
kelebihan, antara lain harganya yang cenderung meningkat setiap tahunnya, serta
minimnya biaya perawatan. Apalagi jika tanah yang Anda miliki memiliki lokasi
strategis, maka kenaikan harganya bisa berlipat-lipat. Namun demikian, tanah juga
mempunyai beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Pertama, tanah relatif
lebih sulit dijual dibandingkan apartemen atau rumah. Selain itu, kalau tidak diberi
batas yang jelas (pagar atau tembok), seringkali tanah Anda disalahgunakan oleh
pihak lain jika tidak sering diawasi. Ditambah lagi, berkembangnya harga tanah juga
berhubungan erat dengan rencana makro tata kota Anda. Jika ternyata daerah tersebut
tidak berkembang, maka bisa jadi tanah Anda tidak laku disewakan atau dijual.
3. Pasar Properti
Pasar properti seperti ruko, rumah, rukan, townhouse, apartemen secara umum
dibagi menjadi sekunder dan primer. Kedua jenis pasar tersebut dijual berdasarkan
hukum permintaan yaitu permintaan dan penawaran. Pasar primer dipengaruhi oleh
harga bahan bangunan, suku bunga KPR dan lainnya. Sebaliknya, pasar sekunder
dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi, kependudukan dan musiman.
Bisnis seperti ini biasanya dilakukan pada sektor perhotelan atau apartemen
sewa yang dikelola oleh tim manajemen khusus. Artinya pemodal bukan hanya
membeli tanah dan membangun tapi juga semua pelayanan. Selain itu, bisnis properti
sewa lain misalnya kondotel, villa, service apartemen dan rumah sakit.
Dalam Investasi Properti, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum
membeli property, yaitu :
Lokasi yang tepat untuk berinvestasi properti adalah lokasi yang dalam
jangka panjang masih terus bisa berkembang, karena kita berharap ada
kenaikan harga pada properti yang kita miliki. Apabila lokasinya sangat baik
dan mahal, kemungkinan peningkatan harganya sudah tidak signifikan lagi.
Selain itu, kita juga perlu memperhatikan lingkungan sekitar. Apakah
lingkungan perumahan dekat dengan makam, rawan banjir, sulit dilalui
angkutan umum, dan lain sebagainya.
Perhatikan status jalan menuju tanah yang ingin Anda beli, apakah
hanya menumpang sementara di tanah orang atau sudah tergambar di peta
desa. Jangan sampai Anda membeli properti yang belum memiliki akses jalan
resmi.
1) Risiko yang relatif lebih kecil – tidak ada investasi yang tidak
berisiko, namun investasi properti bisa dibilang lebih aman dibanding instrumen
investasi finansial. Mengapa? Karena Anda dapat mengelola sendiri investasinya
sehingga kendali sepenuhnya di tangan Anda. Tentu risiko dalam investasi
properti tetap ada, seperti kemungkinan bangunan yang rusak, penyewa yang telat
membayar sewa, dan ini tetap harus diantisipasi.
2) Tidak terlalu terpengaruh oleh faktor eksternal – dibandingkan
dengan instrumen investasi finansial seperti saham atau obligasi yang nilainya
sangat fluktuatif dipengaruhi oleh situasi ekonomi politik, tingkat inflasi dan suku
bunga, investasi di bidang properti walaupun juga terpengaruh faktor luar, tetapi
perubahannya tidak akan terlalu cepat. Misalnya, harga rumah tidak akan serta-
merta berubah dalam semalam tetapi mebutuhkan bulanan hingga tahunan untuk
berubah.
3) Laba/keuntungan yang besar – investasi di bidang properti
memberikan peluang untuk mendapat keuntungan yang sangat besar. Banyak
pengusaha-pengusaha ternama dunia yang sukses berinvestasi melalui properti.
Khusus untuk pasar properti di Jakarta, peluangnya sangat menjanjikan. Dalam
kelas edukasi finansial yang diselenggarakan oleh Citibank beberapa waktu lalu,
Luke Rowe dari Jones Lang Lasalle Indonesia menyebutkan bahwa tingkat
okupansi properti komersial seperti gedung-gedung perkantoran di Jakarta
mencapai 90% yang menyebabkan harga sewa melunjak naik dengan cepat.
Begitu pula dengan pasar properti perumahan dan apartemen dengan harga beli
pada kisaran $200,000-250,000 dapat disewakan pada harga Rp20-25 juta per
bulannya. Ini akan dapat memberikan keuntungan pendapatan pada kisaran 8-
10%. Jika dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya seperti Singapura atau
Hong Kong, harga sewa di Jakarta masih jauh lebih murah. Oleh karena itu, Luke
Rowe meyakinkan bahwa untuk minimal 3 tahun ke depan, harga properti di
Jakarta akan terus naik dan tidak akan mengalami masalah oversupply.
4) Dapat menggunakan uang orang lain untuk berinvestasi – ini
adalah salah satu fitur paling menarik dari investasi properti, yaitu sistemnya
memungkinkan kita untuk menggunakan uang orang lain untuk membiayai
investasi kita. Tidak seperti investasi lain yang akan sangat bergantung pada
seberapa banyak uang tunai yang Anda miliki, investasi properti dapat dilakukan
dengan membayar uang muka saja 20-30% dari harga propertinya. Kalau kita
investasi di pasar modal, seperti saham, obligasi, reksa dana, maupun investasi
emas atau karya seni, semuanya akan sangat tergantung pada seberapa banyak
uang tunai yang kita miliki. Sedangkan investasi properti bisa dilakukan hanya
dengan 20-30% harga propertinya. Sisanya dapat dibiayai melalui pinjaman ke
bank. Implikasinya adalah dengan nominal uang yang sama (misal Rp20 juta)
Anda dapat memperoleh aset properti senilai Rp100 juta, tetapi jika membeli
investasi lain, jumlah saham/obligasi/reksadana/emas/karya seni tetap hanya
senilai Rp20 juta. Dengan demikian, investasi properti memberikan peluang yang
lebih besar dan cepat untuk melipatgandakan aset.
5) Pendapatan arus kas (cash flow) rutin – dari hasil uang sewa, Anda
dapat memperoleh arus kas rutin sebagai pemasukan untuk menjamin kestabilan
finansial Anda. Semakin banyak properti yang Anda miliki maka akan semakin
besar pula arus kas yang akan Anda terima.
PENUTUP
Namun, dalam berinvestasi pada properti, kita juga harus sangatlah cermat
dalam memilih jenis properti apa saja yang ditawarkan, karena setiap jenis properti
memiliki keunggulan dan kekurangannya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
http://economy.okezone.com/read/2012/10/15/471/704090/5-jenis-investasi-properti
http://mywealth.co.id/topic/investasi-2/keuntungan-berinvestasi-di-bidang-properti/
http://inipropertiku.blogspot.com/2013/02/mengenal-lebih-dekat-investasi-
properti.html
http://websid.blogspot.com/2012/02/konsep-investasi-properti-di-indonesia.html