Anda di halaman 1dari 4

Kriswahyudi R (2016) menyatakan bahwa heat exchanger berdasarkan

proses transfer panasnya, dibagi menjadi dua yaitu : heat exchanger tipe kontak
tak langsung ( indirect ) dan heat excanger tipe kontak langsung (direct). Heat
exchanger indirect merupakan tipe yang melibatkan fluida-fluida yang saling
bertukar panas, tetapi secara tidak langsung, melainkan melalui suatu perantara
yaitu pelat yang memisahkan fluida-fluida tersebut. Sehingga antar fluida-fluida
tersebut tidak terjadi kontak panas secara bersentuhan langsung. Heat exchanger
jenis indirect terbagai menjadi beberapa jenis, yaitu heat exchanger tipe direct-
transfer, storage heat exchanger, dan fluidized heat exhanger. heat exchanger tipe
direct-transfer merupakan tipe dimana fluida-fluida yang terdapat dalam mesin
bekerja secara terus menerus mengalir tanpa berhenti. Perpindahan panas terjadi
pada fluida yang panas ke fluida yang lebih dingin dengan melewati dinding atau
pelat pemisah. Ciri yang membedakan tipe ini dengan yang lain adalah, fluida
bekerja tanpa henti samasekali selam proses terjadi. Storage heat exchanger
merupakan tipe yang memindahkan panas dari fluida panas ke fluida yang lebih
dingin secara bertahap melalui dinding pemisah, fluida tidak bekerja secara terus
menerus, sehingga ada celah beberapa saat pada proses pemindahan panas dari
satu fluida ke fluida lain. Sehingga energi panas dapat tersimpan lebih lama
didalam pelat atau di dinding-dinding pemisah antara fluida-fluida.Fluidized heat
exhanger tipe ini menggunakan sebuah komponen solid yang berfungsi sebagai
penyimpan panas yang berasal dari fluida panas yang melewatinya. Fluida panas
yang melewati bagian ini akan sedikit terhalang alirannya sehingga kecepatan
aliran fluida panas ini akan menurun, dan panas yang terkandung di dalamnya
dapat mengalir melalui saluran pipa-pipa yang dialirkan melewati padatan
penyimpanan panas tersebut, dan secara bertahap panas yang terkandung di
dalamnya ditransfer ke fluida dingin. Heat excanger Direct merupakan suatu alat
pemanas yang proses pemindahan panasnya terjadi secara lansung. Perpindahan
panas antara satu atau lebih fluida dengan diikuti terjadinya pencampuran
sejumlah massa dari fluida-fluida tersebut. Perpindahan panas yang diikuti
pencampuran fluida-fluida tersbut, biasanya diikuti dengan perubahan fase dari
salah satu atau lebih fluuida yang bekerja tersebut. Terjadinya perubahan fase
tersebut menunjukkan terjadinya perpindahan energi panas yang cukup besar.
Perubahan fase tersebut memingkatkan kecepatan perpindahan panas yang terjadi.
heat excanger direct terbagi menjadi beberapa jenis yaitu, immiscible fluid
exchanger, gas liquid exchanger, liquid vapour exchaner. Immiscible fluid
exchanger melibatkan dua fluida dari jenis berbeda untuk dicampurkan sehingga
terjadi perpindahan panas yang diinginkan. Proses yang terjadi kadang tidak akan
mempengaruhi fase dari fluida, namun bisa juga diikuti dengan proses kondensasi
maupun evaporasi. Gas liquid exchanger pada tipe ini, ada dua fluida kerja
dengan fase yang berbeda yaitu cair dan gas. Namun umumnya kedua fluida kerja
tersebut adalah air dan udara. Liquid vapour exchaner pada tipe ini perpindahan
panas yang terjadi antara dua fluida berbeda fase yakni uap air dengan air, yang
juga diikuti dengan pencampuran sejumlah massa antara keduanya, termasuk ke
dalam heat exchanger tipe kontak langsung. Tipe ini berfungsi untuk menurunkan
temperatur uap air dengan menyemprotkan sejumlah air ke dalam aliran uap air
tersebut atau juga berfungsi untuk meningkatkan temperatur air dengan
mencampurkan uap air ke sebuah aliran air. Contoh Heat excanger Direct
diaplikasikan pada pembangkit listrik tenaga surya dan pembangkit listrik tenaga
uap.
Susu UHT merupakan susu yang diproses melaui proses pasteurisasi pada
suhu 70 – 85 derajat celius. Proses pengolahan susu pada alata plat heat excanger
memiliki bebrapa proses yaitu, dimulai susu segar dilakukan pendinginan awal
menggunakan plate heat exchanger, pada temperatur +/- 4 derajat celcius.
Selanjutnya di mixing¸ pemanasan melalui PHE plate heater, dengan temperatur
50 – 60 derajat celcius, selama 15 menit di dalam tangki. Selanjutnya susu
didinginkan melalui PHE plate cooler, pada temperatur +/- 10 – 15 derajat
celcius. Selanjutnya terjadi pencampuran dengan pewarna flavor di dalam tangki
dengan suhu 6 – 10 derajat celcius. Susu disirkulasi, balanche tank (produk
setengah jadi), dilanjutkan pemanasan melaluui PHE, regeneratif 1, selanjutnya di
homogenasi dengan homogenizer,dilanjutkan dengan pasteurisasi melalui PHE
pada temperaur 85 derajat celcius dengan waktu +/- 15 menit. Setelah itu
dilakukan pendinginan melalui PHE pada temperatur 4 derajat celcius di dalam
penyimpanan, dan dilakukan pengisian dan pengemasan. Dan produk susu
pasterusasi telah siap. Menurut Pratiwi (2015), setelah di homogenkan, susu
dialirkan menuju plate heat exchnager untuk dilakukan proses pasterusasi. Pada
alat ini, di dalamnya terdapat lempengan-lempengan yang menungkinkan
terjadinya pemanasan maupun pendinginan susu. PHE terdiri dari dua pipa untuk
melewatkan susu dan melewatkan air panas (pemanasan) dan steam maupuun air
es (pendinginan). Pada saat PHE dari pemanasan menjadi pendinginan, maka
saluran pipa dengan steam ditutup dan saluran pipa yang menghubungkan pipa
dengan air es dibuka sehingga air es mengalir untuk mendinginkan susu. PHE
mampu mempasterusasi susu hingga kapasitas 4000liter/jam. Proses pendinginan
berlangsung selama 15 detik, pada suhu 85 derajat celcius. Kemudian susu jadi
tersebut dialirkan melewati PHE lagi untuk memperoleh proses pendinginan
hingga suhu 4 derajat celcius.
Dapus
Kriswahyudi R. 2016. Macam-macam Heat Exchanger Alat Penukar Panas
Bagian 1. Medan (ID) : Universitas Medan Area.
Pratiwi MTA, 2015. Proses Produk Susu Pasteurisasi Dan Homogenasi Di CV.
Cita Nasional Salatiga [ laporan kerja praktek ]. Semarang (ID) : Program
Studi Teknologi Pangan, Universtitas Katolik Soegijapranata.

Anda mungkin juga menyukai