Anda di halaman 1dari 4

K

kandungan gizi
Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai
80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada
jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada
kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin
lebih rendah tetapi mengalami peningkatan fitoglikogen dan sukrosa.

Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah :

 Kalori : 355 Kalori

 Protein : 9,2 gr

 Lemak : 3,9 gr

 Karbohidrat : 73,7 gr

 Kalsium : 10 mg

 Fosfor : 256 mg

 Ferrum : 2,4 mg

 Vitamin A : 510 SI

 Vitamin B1 : 0,38 mg

 Air : 12 gr dan bagian yang dapat dimakan 90 %.

Untuk ukuran yang sama, meski jagung mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namum mempunyai
kandungan protein yang lebih banyak. Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-
150 hari.

Pemanfaatan
Selain sebagai bahan pangan dan bahan baku pakan, saat ini jagung juga dijadikan sebagai sumber energi alternatif.
Lebih dari itu, saripati jagung dapat diubah menjadi polimer sebagai bahan campuran pengganti fungsi utama plastik. Salah satu
perusahaan di Jepang telah mencampur polimer jagung dan plastik menjadi bahan baku casing komputer yang siap dipasarkan.

3.1 WAKTU DAN TEMPAT


Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan fakultas pertanian universitas jambi desa mendalo darat, kabupaten muaro
jambi, dengan ketingian tempat sekitar 10 m dpl suhu rata-rata 230 – 310C, penelitian ini dilaksakan selama kurang lebih 3 bulan
sampai masa panen, mulai dari tanggal 27 Oktober 2010 sampai dengan tanggal 29 Desember 2010.

3.2 BAHAN DAN ALAT


Dalam praktikum dasar-dasar agronomi penanaman jagung ini kami juga menggunakan alat dan bahan yaitu :
Bahan yang di gunakan :
1. Air
2. Pupuk urea
3. Pupuk SP36
4. Pupuk kandang
5. Pupuk SP36
6. Pupuk KCl
7. DECIS 2.5 EC
8. Bibit jagung hibrida
9. Pupuk N
Alat yang digunakan :
1. Cangkul
2. Parang
3. Gembor
4. Handspray
5. Timbangan Analitik
6. Meteran
7. Tali Raffia
8. Ajir (dari bambu)
9. Garu
10. Jaring-jaring (Pagar)
11. Tugal

3.1 WAKTU DAN TEMPAT


Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan fakultas pertanian universitas jambi desa mendalo darat, kabupaten muaro
jambi, dengan ketingian tempat sekitar 10 m dpl suhu rata-rata 230 – 310C, penelitian ini dilaksakan selama kurang lebih 3 bulan
sampai masa panen, mulai dari tanggal 27 Oktober 2010 sampai dengan tanggal 29 Desember 2010.

3.2 BAHAN DAN ALAT


Dalam praktikum dasar-dasar agronomi penanaman jagung ini kami juga menggunakan alat dan bahan yaitu :
Bahan yang di gunakan :
1. Air
2. Pupuk urea
3. Pupuk SP36
4. Pupuk kandang
5. Pupuk SP36
6. Pupuk KCl
7. DECIS 2.5 EC
8. Bibit jagung hibrida
9. Pupuk N
Alat yang digunakan :
1. Cangkul
2. Parang
3. Gembor
4. Handspray
5. Timbangan Analitik
6. Meteran
7. Tali Raffia
8. Ajir (dari bambu)
9. Garu
10. Jaring-jaring (Pagar)
11. Tugal

5.1 KESIMPULAN
Dari hasil yang telah kami teliti dalam praktikum dasar-dasar agronomi dapat kami tarik kesimpulan yaitu :
 Dalam proses penanaman jagung perlu diperhatikan beberapa faktor, agar tanamannya dapat tumbuh dengan baik dan
menghasilkan panen yang maksimal. Faktor-faktor yang diperhatikan adalah :
o Jarak tanam
o Perbandingan antara luas lahan dan pemberian pupuk NPK
o Pengendalian hama dan penyakit
 Persaingan tanaman jagung sangat terlihat pada petakan ke dua dimana tiap 1 lobang terdapat 2 tanaman jagung sehingga terjadi
persaingan perebutan unsur hara yang dapat di lihat dari pertumbuhan tanaman jagung.

5.2 SARAN
Hanya inilah hasil penelitian dari kami mengenai budidaya jagung, semoga hasil penelitian kami ini dapat bermanfaat bagi
para petani sebagai landasan dasar pengetahuan budidaya jagung bagi petani.

Anda mungkin juga menyukai