Stimulasi
Perkembangan Akal
Mampu berhitung sampai 200 dan bisa menghitung mundur mulai dari angka 20.
Mampu terlibat dalam percakapan yang meliputi aktivitas mendengarkan dan berbicara dalam tingkatan
yang kompleks dan tidak kehilangan konsentrasi.
Bisa bercerita dengan baik, baik kisah nyata maupun rekaan; biasanya dia senang berbicara di depan
teman-temannya.
Mampu menjawab telepon dengan baik dan menyampaikan pesan kepada orang yang bersangkutan.
Bisa bercakap-cakap cukup lama dengan temannya, tetapi kadang ia tidak mau bercerita dengan bebas di
rumah ketika Anda bertanya kepadanya apa yang dilakukan selama di sekolah.
Masih menempelkan karakteristik manusia pada hewan. Misalnya, kupu-kupu berbulu mata, cacing bisa
berpikir, dll.
Perkembangan Sosial
Memiliki kepercayaan diri dan senang untuk tampil dan menunjukkan bakatnya.
Senang berbagi makanan dan mainan dengan temannya walaupun mereka masih sering bertengkar.
Memiliki kesadaran yang lebih tinggi mengenai emosi pribadinya dan orang lain.
Ia menarik kestabilan emosi dari interaksi bersama orang dewasa yang membuatnya merasa nyaman,
terutama pada saat situasi sulit.
Dapat menyampaikan apa yang ia inginkan dan ia butuhkan. Namun, biasanya masih secara impulsif.
Ia mengatakan apa yang ia pikirkan dan rasakan tanpa berpikir bahwa hal itu bisa menyinggung
temannya.
Mampu bekerja sama dengan teman, baik untuk memimpin maupun mengikuti.
Sadar bahwa orang lain memiliki perspektif, pikiran, perasaan terhadap suatu situasi atau ide. Misalnya:
Ia sadar jika kakaknya bisa marah karena ia mengambil mainan kakaknya.
Mampu menyelesaikan konflik dengan cara yang lebih dewasa. Misalnya dengan membicarakan masalah
tersebut, minta bantuan orang dewasa. Ia mau berbaikan dengan teman ketika ada konflik.
Perkembangan Fisik
Aktif bermain. Memiliki koordinasi tubuh dan mampu menjaga keseimbangan dengan baik.
Pada usia ini ia mulai melakukan aktivitas yang membutuhkan keseimbangan serta kekuatan kaki,
misalnya naik sepeda tanpa roda pembantu.
Mampu menggunakan jari-jari untuk aktivitas yang lebih halus. Misalnya, ia sudah mampu membuka
halaman buku dengan hati-hati, bisa menyesuaikan bukaan keran agar mendapatkan tekanan air yang
pas. Ia sudah mampu memasukkan benang ke dalam lubang jarum dan mulai belajar menjahit.
Mampu menggabungkan beberapa gerakan sederhana. Misalnya: berlari sambil menendang bola.