Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS LOG KUALITATIF

Fannya Ayuniar1, 2Nurul Hidayati Lalusu


1
PraktikanPraktikumGeologiMinyakdan Gas Bumi, DepartemenGeologi, FakultasTeknik,
UniversitasHasanuddin
2
Asisten PraktikumGeologiMinyakdan Gas Bumi, DepartemenGeologi, FakultasTeknik,
UniversitasHasanuddin

Sari

Well Logging merupakan metode pengukuran parameter-parameter fisika, dalam


lubang bor, yang bervariasi terhadap kedalaman sumur. Tujuan dari well logging adalah
untuk mendapatkan informasi litologi,

Kata Kunci: Well logging,reservoar,saturasi air,hidrokarbon

HASIL DAN PEMBAHASAN Pada sekuen II memiliki ketebalan sekitar 90

Pada praktikum Geologi Minyak meter dengan kedalaman sekitar 6370 meter.

dan Gas Bumi acara analisis log kuantitatif, Pada sekuen III memiliki ketebalan sekitar
30 meter dengan kedalaman sekitar 6530
dianalisa 5 sekuen yang berpotensi
meter. Pada sekuen IV memiliki ketebalan
mengandung hidrokarbon. Adapun
sekitar 20 meter dengan kedalaman sekitar
perhitungannya didapatkan sebagai berikut
6920 meter dan pada sekuen V memiliki
:
ketebalan sekitar 30 meter dengan
1) Analisis Kualitatif kedalaman sekitar 7670 meter.
Pada praktikum analisis log
2) Volume Shale (Vsh)
kuantitatif dimana dijumpai 5 sekuen dengan
Tabel 4.1HasilPerhitungan Volume Shale
ketebalan dan kedalaman yang berbeda. Sekuen Vsh Vsh%
Pada sekuen I memiliki ketebalan sekitar 30 I 0.044266 4.426625
meter dengan kedalaman sekitar 6260 meter. II 0.038941 3.8941
III 0.044266 4.426625 Resistivitas Air (Rw)
IV 0.049824 4.982407
V 0.044266 4.426625 Resistivitas air dilihat dari sekuen
yang terisi penuh dengan air ditandai dengan
rendahnya respon log reisistivitas dan
Dari perhitungan volume dijumpai
berhimpitan kurva log neuron dan kurva log
nilai rata-rata adalah 0.221563. Dimana
densitas,sehingga dijumpai nilai resistivitas
volume shale yang paling tinggi dijumpai
air sebesar 1.4
pada sekuen IV ialah 0.049824 dan nilai
yang paling rendah dijumpai pada sekuen II 4) Porositas shale
ialah 0.038941. Semakin rendah volume
, dapat diketahui density shale ialah 0.8.
shale maka sekuen tersebut makin
Adapun perhitungan porositas shale
permeable.
didapatkan hasil adalah 0.09
3) Porositas total
5) Porositas efektif
Sekuen Density Porositas Total
Log Sekuen Porositas Efektif
I 1.98 0.406060606 I 0.404719204
II 2.12 0.321212121 II 0.320032091
III 2.13 0.315151515 III 0.313810114
IV 2.18 0.284848485 IV 0.283338665
V 2.19 0.278787879 V 0.277446477

Pada perhitungan porositas total Pada perhitungan porositas total


dengan nilai rata-rata 1.606060606. Sekuen sekuen yang memiliki nilai porositas total
yang memiliki nilai porositas tinggi adalah yang tinggi adalah terdapat pada sekuen I
terdapat pada sekuen I yaitu 0.406060606 yaitu 0.404719204 dan sekuen yang
dan sekuen yang memiliki nilai porositas memiliki nilai porositas rendah yaitu pada
rendah yaitu pada sekuen ke V yaitu sekuen ke V yaitu 0.277446477. Semakin
0.27878789. tinggi nilai porositas total maka
memungkinkan sekuen tersebut
mengandung reservoir.
6) Saturasi Air (Sw) 0.038941,pada sekuen ke III
dijumpai 0.044266,pada sekuen ke
Sekuen Saturasi Air
IV 0.049824 dan pada sekuen ke V
I 0.610509427
II 0.976366661 0.044266. Semakin rendah volume
III 1.015467733 shale maka sekuen tersebut makin
IV 1.245627864 permeable.
V 1.299096971

Pada perhitungan saturasi air


dijumpai nilai rata-rata tiap sekuen dimana
pada sekuen I adalah 61.05% pada sekuen II
97.63% pada sekuen III 101.5% pada sekuen
IV 124.5% dan pada sekuen V 129.9%. Jadi
dapat disimpulkan bahwa pada sekuen I
terdapat hidrokarbon berupa minyak, pada
sekuen II terdapat hidrokarbon berupa gas,
dan pada sekuen III,IV dan V terdapat
kandungan air (tidak prospek).

KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang dilakukan


maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut
:
1) Pada praktikum ini, dilakukan
analisa 5 sekuen yang berpotensi
mengandung hidrokarbon. Pada
perhitungan Vshale didapatkan nilai
rata-rata adalah 0.221563. Dimana
volume shale pada sekuen I adalah
0.044266,pada sekuen ke II
DaftarPustaka

Dewan, John T. 1983.Essential of Modern


Open-Hole Log Interpretation. Penn
Erlls Books

Harsono, Adi. 1997. Evaluasi Formasi


Log.Schlumberger Oilfield Services.
Jakarta

Irawan Deni dan Widya Utama.


2009.Analisis data Well log
(porositas,saturasi air, dan
permeabilitas) untuk menentukan zona
hidrokarbon, Studi kasus : Lapangan
‘’ITS’’ daerah cekungan Jawa Barat
Utara. Surabaya : PT pertamina

Ismail ZakyAlfatih, Dwa DesaWarnana,


dan Priatin Hadi Wijaya. JURNAL
TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017)
ISSN: 2337-3539

Setiahadi wibowo Ajimas


Pascaning.2016.Analisa karakteristik
batubara berdasarkan rekaman well
logging di daerah kabupaten katingan
Kalimantan
tengah.KUARVATEKVol.1.No.2,
November 2016, pp.81-87 ISSN :
2477-7870

Anda mungkin juga menyukai