Anda di halaman 1dari 3

Isolasi Senyawa Alam Baru Dan uji Aktivitas sitotoksik dan Antimikroba

Dari Ekstrak Jamur di Habitat Laut Indonesia

Sampel

Dilakukan kultur dengan media Hagem


200 ml ( 0,5 gr ammonium suksinat; 0,5 gr
KH2 PO4; 0,5 gr MgSO4.7 H2O; 0,5 ml
FeCl3 1%; 5 gr glukosa; 5g ekstrak malt
1000 ml aqua destillata; pH 7,5)

Media disterilkan dan diinokulasi dengan teknik pre-culture


homogenisasi strain jamur dan diinkubasi pada rotary shaker
(120 rpm) selama 14-21 hari pada suhu kamar.

Didapatlah Miselia
dan kultur jamur

Miselia Kultur jamur

Liofilisasi kemudian ekstraksi


Disaring
dgn DCM, MeOH dan air
menggunakan soxhlet Di ekstraksi dengan EtOAc 3x500
mL
Ekstrak
Ekstrak
Masukkan dlm
Evaporator vakum
Dikeringkan dlm evaporator vakum
Ekstraksi
Ekstrak kental dengan EtOH
Dikeringkan
dengan Na2SO4 Residu Ekstrak etil asetat

Ekstrak kering
Semua ekstrak jamur di saring untuk uji aktivitas
biologis. Hanya ekstrak etil asetat yang dipakai
karena mempunyai aktivitas antibakteri dan
sitotoksik yang tinggi. Penelitian difokuskan pada
ekstrak EtOAc
Ekstrak EtOAc (etil asetat)
525 mg dari KT 29
0m
Fraksinasi pada sephadex
LH-20 dg MeOH 100%

10 Fraksi

Analisis TLC
Fraksi 5
(memberikan pita besar dengan
fluoresensi biru pada UV)

Refraksi pada Sephadex LH-20 dg MeOH sebagai fase


gerak untuk mendapatkan senyawa 1 (13,9 mg; Rf= 0,45
pada Si60 F254 plat (Merck) menggunakan toluen / etil
formate / asam format, 10: 5: 3, v / v).

Kemurnian senyawa dikonfirmasi oleh RP-HPLC


(YMC ODS-A 120, 5 m) dengan gradien linier dari 2-
100% berair ACN (0,1% TFA) selama 35 menit;
waktu retensi adalah 13,833 menit

Uraian Sampel dan Aktivitas Farmakologi sampel :

Pada penelitian ini sampel diambil dari berbagai daerah laut di indonesia
diantaranya adalah wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, Jakarta Utara pada April-
Mei 2007 dan di Sulawesi Selatan pada Mei 2008. Sampel termasuk Driftwoods,
cangkang moluska, busa pasir dan ganggang. Sebelas strain jamur diisolasi terdiri
dari enam jamur algicolous (voucher No. KT28, KT29, KT30, KT31, KT32,
KT33), dua lignicolous jamur (voucher No. KT03 dan KT26), dua isolat dari
habitat berpasir (voucher No. KT13 dan KT19) dan satu strain dari shell moluska
(voucher No. 15). Isolat disimpan di Institut Farmasi, Greifswald University,
Jerman.
Dari sebelas jamur laut yang dijadikan sampel, lima diantaranya ditemukan aktif
sebagai sumber potensial produk alami bioaktif. Ekstrak etil asetat dari kultur
jamur xylaria psidii (KT30) dan Miselium sterilium (KT31) aktif sebagai
antibakteri dan sitotoksik yang cukup besar, tetapi aktivitas antijamur tidak begitu
signifikan. Dalam beberapa jamur kelautan strain menengah berbasis air tawar
dapat digunakan untuk meningkatkan produksi metabolit sekunder bioaktif.
Tergantung pada strain jamur, ada perbedaan dalam kekuatan bioaktivitas antara
budaya air tawar dan air laut. A 2-karboksi-8-metoksi-naftalena-1-ol diisolasi
sebagai senyawa alami baru tapi ditemukan tidak aktif di uji antibakteri, hal ini
mungkin disebabkan karena polaritas yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai