Mentari
Mentari
Sampel
Didapatlah Miselia
dan kultur jamur
Ekstrak kering
Semua ekstrak jamur di saring untuk uji aktivitas
biologis. Hanya ekstrak etil asetat yang dipakai
karena mempunyai aktivitas antibakteri dan
sitotoksik yang tinggi. Penelitian difokuskan pada
ekstrak EtOAc
Ekstrak EtOAc (etil asetat)
525 mg dari KT 29
0m
Fraksinasi pada sephadex
LH-20 dg MeOH 100%
10 Fraksi
Analisis TLC
Fraksi 5
(memberikan pita besar dengan
fluoresensi biru pada UV)
Pada penelitian ini sampel diambil dari berbagai daerah laut di indonesia
diantaranya adalah wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, Jakarta Utara pada April-
Mei 2007 dan di Sulawesi Selatan pada Mei 2008. Sampel termasuk Driftwoods,
cangkang moluska, busa pasir dan ganggang. Sebelas strain jamur diisolasi terdiri
dari enam jamur algicolous (voucher No. KT28, KT29, KT30, KT31, KT32,
KT33), dua lignicolous jamur (voucher No. KT03 dan KT26), dua isolat dari
habitat berpasir (voucher No. KT13 dan KT19) dan satu strain dari shell moluska
(voucher No. 15). Isolat disimpan di Institut Farmasi, Greifswald University,
Jerman.
Dari sebelas jamur laut yang dijadikan sampel, lima diantaranya ditemukan aktif
sebagai sumber potensial produk alami bioaktif. Ekstrak etil asetat dari kultur
jamur xylaria psidii (KT30) dan Miselium sterilium (KT31) aktif sebagai
antibakteri dan sitotoksik yang cukup besar, tetapi aktivitas antijamur tidak begitu
signifikan. Dalam beberapa jamur kelautan strain menengah berbasis air tawar
dapat digunakan untuk meningkatkan produksi metabolit sekunder bioaktif.
Tergantung pada strain jamur, ada perbedaan dalam kekuatan bioaktivitas antara
budaya air tawar dan air laut. A 2-karboksi-8-metoksi-naftalena-1-ol diisolasi
sebagai senyawa alami baru tapi ditemukan tidak aktif di uji antibakteri, hal ini
mungkin disebabkan karena polaritas yang tinggi.