Anda di halaman 1dari 9

Nama : Soniya

Nim : ACD 115 026

Kelas : B

Tugas Mata Kuliah Perkembangan Hewan

SOAL

1. Jelaskan proses gametogenesis dan fertilisasi pada katak !


2. Jelaskan proses gametogenesis dan fertilisasi pada ayam !
3. Urutkan dan jelaskan perkembangan hewan mulai dari ovum dan sperma sampai masa
embrionik !
4. Jelaskan siklus reproduksi pada :
a. Pisces
b. Reptil
c. Amphibia
d. Mamalia
e. Manusia
5. Hormon repoduksi primer dan sekunder pada laki-laki dan perempuan !

JAWAB

1. Proses gametogenesis pada katak :


 Spermatogenesis
Organ reproduksi pada katak jantan merupakan sepasang testis yang berbentuk oval
dan berwarna kuning keputih-putihan. Testis tersebut terletak disebelah atas
ginjal yang digantungkan oleh mesorsium. Sperma yang dihasilkan testis berjumlah
sepasang dan nantinya akan disalurkan ke dalam vas deferens, yang selanjutnya akan
bermuara di kloaka. Di dekat kloaka, duktus mesonefrus pada beberapa spesies akan
membesar membentuk vasikula seminalis (penyimpan sperma sementara).
Spermatogenesis pada katak setelah spermatogonia dibentuk, spermatogonia akan
menjadi spermatosit primer yang kemudian bergerak ke tubulus seminiferus. Pada
fase ini terjadi duplikasi DNA, kemudian mengalami meiosis I dan menghasilkan 2
spermatosit sekunder yang haploid. Spermatid (n) terbentuk setelah spermatosit
sekunder mengalami meiosis II. Selama proses spermiogenesis, ekor pada spermatid
mulai terbentuk. Jika semua bagian pada sperma telah terbentuk maka sel tersebut
telah menjadi spermatozoa.

 Oogenesis
Pada katak betina, oogenesis membutuhkan waktu selama 3 tahun. Dua tahun
pertama, oosit tumbuh dan berkembang secara bertahap dan pada tahun ketiga,
pertumbuhan oosit meningkat yang menyebabkan yolk menjadi besar.
Telur dihasilkan di dalam ovarium. Sel oogonia yang bersifat diploid membelah
secara mitosis menghasilkan oosit primer. Kemudian ribuan oosit primer memulai
suatu periode pertumbuhan yang masing-masing oositnya terselubung dalam seberkas
sel yang disebut folikel. Bahan makanan dialihkan dari sel-sel folikel tersebut ke oosit
yang sedang tumbuh. Ketika tahap ini selesai, sel telur diselubungi oleh membran
vitelin.
Pada kebanyakan hewan akuatik dan amfibia proses tersebut terjadi sekali
setahun. Sel telur katak yang telah matang dan berjumlah sepasang ditampung oleh
suatu corong. Perjalanan ovum dilanjutkan melalui oviduk. Dekat pangkal oviduk
pada katak betina dewasa, terdapat saluran yang menggembung yang disebut kantung
telur (uterus). Oviduk katak betina terpisah dengan ureter. Oviduk nya berkelok-kelok
dan bermuara di kloaka.

 Proses fertilisasi pada katak :


Pada katak dewasa hidup didarat tapi ketika hendak berkembang biak menuju ke
air. Katak jantan mempunyai sepasang testis menghasilkan sperma, sperma, sperma
dikeluarkan melalui saluran sperma yang bermuara ke kloaka. Katak betina
mempunyai sepasang ovarium yang menghasilkan telur, dan sepasang saluran telur
yang berkelok-kelok seperti corong yang bermuara pada kloaka. Melalui kloaka,
telur dikeluarakan dari tubuh induk betina.
Apabila telur sudah masak katak betina menuju ke air, jantan menaiki punggung
betina, dan jari – jari katak betina menekan tubuh betina, sehingga katak betina
mengeluarkan telur ke dalam air, dan telur berkelompok- kelompok yang dilindungi
oleh lendir, bersamaan dengan itu katak jantan mengeluarkan sperma sehingga
terjadi proses fertilisasi.
Pembuahan akan terjadi jika sel telur dibuahi oleh sperma. Peristiwa ini
menghasilkan zigot. Zigot tumbuh dan berkembang menjadi embrio mendapat
makanan dari kuning telur.Seminggu kemudian menetas menjadi berudu bernapas
dengan kulit dan mengalami pertumbuhan dan perkembangan selama 3 bulan.

2. Proses gametogenesis pada ayam

Gametogenesis berlangsung di dalam kelamin jantan dan betina. Gametogenesis


dibedakan menjadi dua, yaitu spermatogenesis (pembentukan sel kelamin jantan atau
sperma yang terjadi di dalam testis) dan oogenesis(pembentukan sel kelamin betina atau
ovum yang terjadi di dalam ovarium). Secara prinsip keduanya melalui pembelahan yang
sama, namun hasil akhirnya berbeda.

 Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses pembantukan sel gamet jantan (spermatozoa) yang
terjadi di dalam testis. Di dalam testis ada bagian yang disebut seminiferus. Pada bagian
ini terdapat sel-sel primordium yang bersifat diploid. Sel-sel primordium akan mengalami
pembelahan mitosis secara berulang kali. Salah satu hasil pembelahannya adalah
terbentunya spermatogonium

Spermatogenesis diawali dari spermatogonium yang bersifat diploid (2n)


membelah secara mitosis menghasilkan spermatosit primer yang bersifat diploid (2n).
kemudian spermatosit primer membelah secara meiosis I dihasilkan dua spermatosit
sekunder yang bersifat haploid (n) dan pada akhir meiosis II dihasilkan empat spermatid
spermatid yang bersifat haploid (n). akhirnya, spermatid mengalami differensiasi dan
berubah menjadi spermatozoa.

Adapun tahapan pembentukan spermatozoa secara detail, dibagi atas tiga tahap yaitu :

a. Spermatocytogenesis

Merupakan spermatogonia yang mengalami mitosis berkali-kali yang akan menjadi


spermatosit primer. Spermatogonia merupakan struktur primitif dan dapat melakukan
reproduksi (membelah) dengan cara mitosis. Spermatogonia ini mendapatkan nutrisi dari
sel-sel sertoli dan berkembang menjadi spermatosit primer. Spermatosit primer
mengandung kromosom diploid (2n) pada inti selnya dan mengalami meiosis. Satu
spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu spermatosit sekunder.

b. Tahapan Meiois
Spermatosit I (primer) menjauh dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak
dan segera mengalami meiosis I yang kemudian diikuti dengan meiosis II. Sitokenesis
pada meiosis I dan II ternyata tidak membagi sel benih yang lengkap terpisah, tapi
masih berhubungan sesame lewat suatu jembatan (Interceluler bridge). Dibandingkan
dengan spermatosit I, spermatosit II memiliki inti yang gelap.

c. Tahapan Spermiogenesis

Merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang meliputi 4 fase


yaitu fase golgi, fase tutup, fase akrosom dan fase pematangan. Hasil akhir berupa
empat spermatozoa masak. Dua spermatozoa akan membawa kromosom penentu
jenis kelamin wanita “X”. Apabila salah satu dari spermatozoa ini bersatu dengan
ovum, maka pola sel somatik manusia yang 23 pasang kromosom itu akan
dipertahankan. Spermatozoa masak terdiri dari :
1. Kepala (caput), tidak hanya mengandung inti (nukleus) dengan kromosom dan bahan
genetiknya, tetapi juga ditutup oleh akrosom yang mengandung enzim hialuronidase yang
mempermudah fertilisasi ovum.
2. Leher (servix), menghubungkan kepala dengan badan.
3. Badan (corpus), bertanggungjawab untuk memproduksi tenaga yang dibutuhkan untuk
motilitas.
4. Ekor (cauda), berfungsi untuk mendorong spermatozoa masak ke dalam vas defern dan
ductus ejakulotorius.

 Oogenesis

Oogenesis merupakan pembentukan gamet betina, oogenesis berlangsung di


dalam ovarium organ kelamin betina. Gamet betina atau ovum dibentuk di dalam satu
paket sel yang disebut folikel yang terdapat dalam ovarium. Folikel disusun oleh satu sel
yang dapat bermeiosis disebut oogonium (selinduk ovum) yang mempunyai kromosom
diploid. Oogonium ini dikelilingi satu lapis sel folikel yang akan melindungi dan member
nutrisi sel telur yang dewasa. Oogonium (2n) akan bermitosis dan berkembang menjadi
sel yang siap bermeiosis, disebut oosit primer. Oosit primer ini akan mengalami
pembelahan meiosis I menjadi oosit sekunder dan badan kutub primer, kemudian pada
akhir meiosis II, dari oosit sekunder dihasilkan satu sel oosit dan satu badan kutub
sekunder.
 Proses fertilisasi pada ayam :

Fertilisasi biasanya melibatkan penggabungan sitoplasma (plasmogami) dan


penyatuan bahan nucleus (kariogami). Dengan meiosis, zigot membentuk ciri
fundamental dari kebanyakan siklus seksual eukariota dan pada dasarnya gamet-gamet
yang melebur adalah haploid. Kelompok unggas merupakan hewan ovipar. Walaupun
kelompok unggas tidak memiliki alat kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam
tubuh. Hal ini dilakukan dengan cara saling menempelkan kloaka. Pada unggas betina
hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium kanan tidak tumbuh sempurna dan
tetap kecil yang disebut rudimenter. Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima ovum
yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang bermuara
pada kloaka. Pada unggas jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan ureter
dan bermuara di kloaka.
Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke
dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat
perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan
dikelilingi oleh materi cangkang berupa zat kapur.

3. perkembangan hewan mulai dari ovum dan sperma sampai masa embrionik

Zigot terbentuk dari hasil pertemuan ovum dengan sperma (terjadi


pembuahan/fertilisasi). Kemudian zigot mengalami pertumbuhan dan perkembangan
dalam beberapa tahap, yaitu pembelahan zigot, tahap morula, blastula, gastrula, dan
organogenesis.

a. Pembelahan zigot terjadi secara mitosis, yaitu dari satu sel menjadi dua sel, dua sel
menjadi empat sel, empat sel menjadi delapan sel, delapan sel menjadi enam belas sel,
dan seterusnya hingga tiga puluh dua sel. Sekumpulan sel yang terbentuk tersusun seperti
buah anggur dan disebut sebagai morula. Pembelahan terus berlanjut sehingga terbentuk
rongga di bagian dalam yang disebut blastosol. Fase ini disebut fase blastula.

b. Gastrula, merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan blastula yang ditandai


dengan terbentuknya 3 lapisan embrionik, yaitu lapisan bagian luar (ektoderm), lapisan
bagian tengah (mesoderm), dan lapisan bagian dalam (endoderm). Ketiga lapisan ini
nantinya akan berkembang menjadi berbagai organ. Proses pembentukan gastrula ini
disebut gastrulasi.

d. Organogenesis, merupakan proses pembentukan berbagai organ tubuh yang


berkembang dari tiga lapisan saat proses gastrulasi.
4. siklus reproduksi pada :
a. Pisces
b. .
c. .
d. Mamalia
Pada mamalia, siklus estrus dibagi dalam 2 tahap yaitu tahap pertumbuhan
folikel (follikulogenesis) disebut juga fase folikel dan tahap pertumbuhan sel-sel
lutein atau disebut juga fase luteal. Prinsip fase folikel meliputi fase proestrus
dan estrus sedang fase luteal meliputi fase metestrus dan diestrus. Pembagian
tersebut didasarkan pada pertumbuhan dan perkembangan folikel di dalam
ovarium untuk persiapan ovulasi sedang fase luteal didasarkan atas
terbentuknya korpus luteum yang akan menghasilkan hormon progesteron
sehingga fase ini dikenal juga sebagai fase progestasional.

e. Manusia
Siklus menstruasi antara lain :
Fase menstruasi

Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum
menghentikan produksi hormone esterogen dan progesteron. Turunnya kadar esterogen
dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dan endometrium yang disertai robek dan
luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi ini berlangsung
kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara 50-150 mili
liter.

Fase pra-ovuIasi
Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Hormon pembebas gonadotropin
yang dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise untuk mengeluarkan FSH. FSH
memacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon
esterogen. Adanya esterogen menyebabkan pembentukan kembaii (poliferasi) dinding
endometrium. Peningkatan kadar esterogen juga menyebabkan serviks untuk
mengeluarkan lendir yang bersifat basa. Lendir ini benfungsi untuk menetralkan suasana
asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma.
Fase ovulasi
siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14.
Peningkatan kadar esterogen menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise
mengeluarkan LH. LH singkatan dan luternizing hormon. Peningkatan kadar LH
merangsang pelepasan oosit sekunder dan folikel, peristiwa ini disebut ovulasi.

Fase pasca ovulasi


Fase ini berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. sebelum menstruasi
berikutnya, Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan oosit sekunder akan
berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum mengeluarkan hormon progesteron
dan masih mengeluarkan hormon esterogen namun tidak sebanyak ketika berbentuk
folikel. Progesteron mendukung kerja esterogen untuk mempertebal dan menumbuhkan
pembuluh-pembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan endometrium untuk
menerima pelekatan embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan. Jika tidak terjadi
pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan yang hanya sedikit
mengeluarkan hormon, sehingga kadar progesteron dan esterogen menjadi rendah.
Keadaan ini menyebabkan terjadinya menstruasi demikian seterusnya.

5. Hormon repoduksi perempuan :


 Progesteron
Hormon progesteron berpengaruh terhadap siklus menstruasi dan ovulasi. Saat wanita
mengalami ovulasi, hormon progesteron akan membantu mempersiapkan lapisan
bagian dalam rahim atau endometrium untuk menerima sel telur yang telah dibuahi
oleh sperma.
 Estrogen
Hormon ini berfungsi membantu perkembangan dan perubahan tubuh saat pubertas,
termasuk perkembangan secara seksual, memastikan jalannya ovulasi dalam siklus
menstruasi bulanan, keluarnya air susu ibu setelah persalinan serta berpengaruh dalam
menentukan suasana hati dan juga proses penuaan.
 Luteinizing Hormone (LH)
LH pada wanita bertugas membantu tubuh mengatur siklus menstruasi dan ovulasi.
Karenanya, hormon ini juga memiliki peranan dalam masa pubertas.
 Follicle Stimulating Hormone (FSH)
Hormon ini membantu mengendalikan siklus menstruasi, dan produksi sel telur pada
ovarium

Hormon Reproduksi Laki-laki :

 Testosteron

Testosteron berfungsi untuk Efek desensus (penempatan) testis. Hal ini


menunjukkan bahwa testosteron merupakan hal yang penting untuk perkembangan seks
pria selama kehidupan manusia dan merupakan faktor keturunan.

 Luteinizing Hormone (LH )


Hormone LH berfungsi menstimulasi sel-sel leydig untuk mensekresi testosterone.
 Follicle Stimulating Hormone (FSH)
Hormon FSH berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli.
 Hormon Pertumbuhan
Hormone pertumbuhan berfungsi untuk mengatur fungsi metabolism testis.

Anda mungkin juga menyukai