Anda di halaman 1dari 4

Pengadaan produk tersebut sejalan dengan semangat penggunaan produk dalam negeri dan

sesuai dengan kebijakan pemerintah :

a. Instruksi Presiden Republik Indonesia (INPRES RI) Nomor 2 Tahun 2009


tentang Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

b. Instruksi Presiden Republik Indonesia (INPRES RI) Nomor 6 Tahun 2016


tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan

c. Serta Sejalan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


(PERMENKES RI) Nomor 17 Tahun 2017 tentang Rencana Aksi Pengembangan
Industri Farmasi dan Alat Kesehatan
PRESIOEN REPUBLIK
INDONESIA

INSI'R.UKSI PRESIDEN REPUBUK INDONESIA


NOMOR 2 TAHUN 2009
TENI'ANG
PENGGUNAAN PRODUK DAI.AM NEGERI DAI.AM
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Dalam rangka mengoptimalisasi belanja pemerintah dalam pengadaan barang/jasa


Pemerintah, sekaligus menggerakan pcrtumbuhan dan memberdayakan industri dalam
negeri melalui peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dengan ini
menginstruksikan :
Kepada 1. Menteri Kabinet Indonesia Bersatu;

2. Jaksa Agung Republik Indonesia;


3. Kepala Lembaga Pemerintah Non Departemen;

4. Panglima Tentara Nasional Indonesia;

5. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;

6. Pimpinan Keselcretariatan Lembaga Negara;

7. Gubemur;

8. Bupati/Walikota.

Untuk

PERTAMA Dalam pengadaan barang/jasa pcmerintah di lingkungan instansi


masing-masing, agar:
a. melakukan langkah-langkah sesuai kewenangan masing-rnasing
guna memaksimalkan penggunaan barang/jasa hasil produksi
dalam negeri termasuk rancang bangun dan pcrckayasaan
nasional, serta penggunaan pcnyedia barang/jasa nasional;

b. mernberikan ...
PRESIDEN REPUBLIK
INDONESIA

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 6 TAHUN 2016

TENTANG

PERCEPATAN PENGEMBANGAN INDUSTRI FARMASI DAN ALAT KESEHATAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Dalam mewujudkan kemandirian dan meningkatkan daya saing


industri farmasi dan alat kesehatan dalam negeri melalui percepatan
pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan, dengan ini
menginstruksikan:

Kepada 1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;

2. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan


Manusia dan Kebudayaan;

3. Menteri Kesehatan;

4. Menteri Keuangan;

5. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi;

6. Menteri Perindustrian;

7. Menteri Perdagangan;

8. Menteri Pertanian;

9. Menteri Badan Usaha Milik Negara;

10. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal;

11. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan; dan

12. Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/


Jasa Pemerintah.

Untuk

PERTAMA Mengambil langkah-langkah sesuai tugas, fungsi, dan


kewenangan masing-masing untuk mendukung
percepatan pengembangan industri farmasi dan alat
kesehatan, dengan:

l. menjamin ...
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INOONESIA

PERATURAN MENTER! KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 17 TAHUN 2017
TENTANG
RENCANA AKSI PENGEMBANGAN INDUSTRI FARMASI DAN ALAT
KESEHATAN

DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA

MENTER! KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang a. bahwa dalam rangka meningkatkan produktifitas dan


daya saing melalui upaya kemandirian ekonomi dengan
menggerakkan industri prioritas agar dapat memenuhi
kebutuhan nasional dan ekspor, perlu melakukan
percepatan pengembangan industri farmasi dan alat
kesehatan;
b. bahwa untuk pengembangan dan peningkatan
kemampuan produksi bahan baku obat dan bahan baku
obat tradisional serta alat kesehatan, perlu pengaturan
untuk mendukung industri farmasi dan alat
kesehatan bertransformasi menjadi industri prioritas
berbasis riset;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Menteri Kesehatan tentang Rencana Aksi
Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan;

Anda mungkin juga menyukai