BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Artery Disease (CAD) merupakan suatu penyakit yang terjadi ketika arteri
sejumlah darah secara efektif untuk memenuhi perfusi darah ke organ vital
dan jaringan perifer secara adekuat. Pada saat oksigenisasi dan perfusi
mensuplai darah, oksigen dan nutrisi ke otot jantung. Saat aliran yang
bisa terjadi iskemia atau infark pada otot jantung ( Ignatavicius &
Workman, 2010).
pada pria sebanyak 13,1 %, di prediksi tahun 2020 menjadi 14,3 % dan
14,9% pada tahun 2030. Untuk wanita kematian akibat penyakit jantung
koroner pada tahun 2010 mencapai 13,6%, dan diprediksi pada tahun 2020
mencapai jadi 13,9 % dan 14,1% pada tahun 2030 (Rilantono, 2012).
2
dari populasi penduduk Amerika Serikat yang berumur lebih dari 20 tahun
pria dan 6,1% adalah wanita. Di prediksi tahun 2030, 8 juta warga
merupakan presentasi dari peningkatan sebesar 16,6% dari tahun 2010 dan
pada tahun 2011 terdapat 785.000 kasus baru penyakit jantung koroner,
2011).
penyebab utama kematian di negara – negara Asia pada tahun 2010. Untuk
kejadian terus meningkat setiap tahun. Hasil survei dari Riset Kesehatan
pasien tapi juga pada keluarga. Jika pasien bertahan dalam serangan
lebih besar lagi. Oleh karena itu perlu dilakukan pencegahan agar tidak
sekunder PJK menjadi acuan dalam penanganan pasien PJK rawat jalan,
secara mandiri yang bertujuan untuk meminimalisir faktor resiko yang ada
pada pasien. Pasien yang perokok aktif disarankan untuk berhenti, pasien
4
dan mengontrol berat badannya. Pasien juga harus mengubah pola makan
ditingkatkan.
dan ada atau tidak adanya penyakit diabetes melitus. Senada dengan
tahun ke depan dengan variabel umur, jenis kelamin, tekanan darah, kadar
konseling disertai intervensi terhadap pola hidup tidak sehat yang dijalani
sehat dalam hal pencegahan sekunder faktor resiko PJK menjadi salah satu
2011).
adalah perilaku sehat masih sangat rendah. Ada beberapa faktor yang
penyakit kronik seperti PJK. Untuk pasien PJK, persepsi terhadap sakitnya
keluarga secara keseluruhan. Hal ini disebabkan oleh peran keluarga yang
berubah karena ada anggota keluarga yang sakit. Pada saat pasien PJK
kunjungan pasien jantung koroner tahun 2014 sebanyak 988, tahun 2015
pasien.
Sebagian dari mereka sudah mengetahui apa itu penyakit jantung, gejala,
dalam hal menerapkan perilaku sehat dalam hal ini tindakan pencegahan
masih jauh dari yang diiginkan. Keadaan tersebut dapat dilihat dari hasil
mengatakan belum bisa berhenti total. Data lain yang didapat, lima dari
dianjurkan.
PJK dalam usaha pencegahan masih jauh dari yang diinginkan. Untuk itu
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
9
Adnand WD Payakumbuh.
Payakumbuh.
Adnand WD Payakumbuh.
D. Manfaat Penelitian
Faktor Resiko).
3. Bagi Peneliti
11
Penelitian ini merupakan sarana untuk melatih diri dan berfikir secara
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
1. Definisi
dan zat gizi ke jaringan miokard karena terbatasnya aliran darah koroner.
(2000) penyakit jantung koroner merupakan kelainan pada satu atau lebih
pembuluh darah disertai adanya plak yang akan mengganggu aliran darah
jantung tidak mampu untuk memompa sejumlah darah secara efektif untuk
memenuhi perfusi darah ke organ vital dan jaringan perifer secara adekuat.
dan sindrom koroner akut. Kedua jenis penyakit jantung koroner tersebut
otot jantung. Saat aliran yang melewati arteri koronaria tertutup sebagian
atau keseluruhan oleh plak, bisa terjadi iskemia atau infark pada otot
2. Patofisiologi
intima arteri besar. Timbunan ini, dinamakan ateroma atau plak yang akan
mengganggu absorbsi nutrien oleh sel – sel endotel yang menyusun lapisan
pembungkus plak pecah, maka debris lipid akan mengalir dalam aliran
darah dan menyumbat arteri dan kapiler disebelah distal plak yang pecah.
3. Manifestasi klinis
kebiru – biruan pada bibir, jari tangan dan kaki, dan keringat dingin secara
mendadak, dan lainnya seperti mual dan perasaan cemas (Smeltzer &
Bare, 2002).
Hasil tes kimia darah meliputi; total kolesterol naik, lipoprotein jenuh
4. Etiologi
lipid, koagulasi darah, dan keadaan biofisika serta biokimia dinding arteri.
koroner. Faktor resiko ada yang dapat dimodifikasi dan faktor resiko yang
15
5. Klasifikasi
otot jantung. Saat aliran yang melewati arteri koronaria tertutup sebagian
atau keseluruhan oleh karena plak, bisa terjadi iskemia atau infark pada
kondisi tersebut disebut Sindrom Koroner Akut. Ingat hal ini ketika
membaca dua bagian (angina dan infark miokardium) karena istilah ini
dirasakan didada atau rasa tidak enak di dada, rahang, bahu, punggung
kronik dicetuskan oleh suatu aktivitas fisik atau stress emosi dan
2010).
kiri, yang menjalar ke leher, rahang, bahu atau punggung kiri, sampai
dengan lengan kiri dan jari – jari bagian luar. Kualitas nyeri pada
angina pektoris stabil biasanya tumpul seperti rasa tertindih atau berat
yang memiliki angina tidak stabil atau infark miokard akut. Pada
yang berbeda, mulai dari rasa tertekan pada dada atas sampai nyeri
hebat yang disertai rasa takut atau rasa akan menjelang ajal. Nyeri
bertindak sangat cepat jika diberikan dengan cara ini dan akan
2) Infark Miokardium
hipertensi diastolik.
20
sternum dan perut atas. Nyeri akan terasa semakin berat sampai
30 menit.
dimodifikasi dan faktor yang tidak dapat dimodifikasi. Faktor resiko yang
aktivitas fisik, pola makan, dan stress. Faktor resiko yang tidak dapat
– laki atau orang tua yang menderita penyakit itu sebelum usia 50
b. Peningkatan Usia
c. Jenis kelamin
Penyakit jantung koroner terjadi tiga kali lebih sering pada pria
Muttaqin, 2012).
oleh ventrikel kiri saat memompa darah. Tekanan tinggi yang terus
b. Merokok
24
empat kali lebih besar dari pada yang bukan perokok. Kandungan zat
c. Hiperglikemia
d. Obesitas
dua kali lipat dari pada seseorang yang memiliki berat badan normal,
(Soeharto, 2001).
merupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi
IMT = -----------------------------------
Kategori IMT
e. Inaktivitas Fisik
lebih tiggi, dan retensi insulin, serta obesitas. Tingkat kebugaran yang
f. Stress
2002).
1. Pencegahan Primer
pola hidup sehat, yang meliputi stop merokok, mendorong pola hidup
2. Pencegahan Sekunder
resiko bagi mereka yang mengidap PJK, ada plak diarteri atau telah
et al. 2012).
(Majid,2007):
meliputi menghentikan merokok bagi yang tidak merokok, dan yang tidak
200 mg, membatasi asupan natrium yang sudah ditentukan oleh petugas
dokter jika kadar kolesterol dan LDL tinggi, jika umur lebih 50 tahun atau
tepat harus menyenangkan dan dapat membakar 400 kalori setiap sesi, dan
dan 5 menit pendinginan, jika tidak berolah raga, cukup 3 -5 kali setiap
minggu berjalan setiap hari selama 30 menit pada kecepatan yang nyaman,
teratur, jika darah meningkat ikuti saran dokter, monitor tekanan darah
diet ketat dan membatasi asupan lemak jenuh, gula sedang, membatasi
D. Konsep Perilaku
1. Defenisi Perilaku
manusia adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
Dengan kata lain perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas
manusia, baik yang diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati
adalah tindakan atau aktivitas dari manusia baik yang diamati langsung
tindakan.
faktor utama yakni : faktor dari luar diri seseorang (faktor eksternal) dan
faktor yang berasal dari dalam diri seseorang (faktor internal). Faktor
2. Perilaku Kesehatan
baik yang diamati maupun yang tidak dapat dapat diamati yang berkaitan
kesehatan ini mencakup mencegah atau melindungi diri dari penyakit dan
b. Kegiatan fisik secara teratur dan cukup, kegiatan fisik disini tidak
secara teratur.
meningkatkan kehidupannya.
kesehatan mental.
f. Perilaku atau gaya hidup positif yang lain untuk kesehatan, yang
tindakan.
hidup yang tidak sehat ke gaya hidup yang sehat. Menurut Green (2000)
kepercayaan, tradisi, norma sosial, dan unsur – unsur lain yang terdapat
a. Definisi Pengetahuan
35
tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
b. Tingkat Pengetahuan
1) Tahu (Know)
36
sebelumnya.
2) Memahami (Comprehension)
diketahui.
3) Aplikasi (Aplication)
atau hal yang telah kita pelajari pada situasi atau kondisi yang
sebenarnya.
4) Analisis (Analisis)
5) Sintesis (Sinthesis)
yang baru.
6) Evaluasi (Evaluation)
2. Pengukuran Pengetahuan
37
dan evaluasi.
2. Sikap
a. Definisi Sikap
tertentu.
b. Sifat sikap
menjadi dua, yaitu sikap positif dan sikap negatif. Sikap positif
c. Komponen Sikap
serangan berulang.
atau tidak.
d. Tingkatan sikap
1. Menerima
2. Menanggapi
40
3. Menghargai
PJK.
4. Bertanggung jawab
sangat setuju (5), setuju (4), ragu – ragu (3), tidak setuju (2), dan
3. Persepsi
beraneka ragam konsep sehat sakit yang tdak sejalan dan bahkan tidak
kesehatan.
4. Dukungan keluarga
yang melindungi seseorang dari efek stress yang buruk (Kaplan dan
memperhatikan.
saat hospitalisasi.
anggota keluarga yang sehat. Setelah pasien dari rumah sakit dan harus
dapat diubah.