Anda di halaman 1dari 4

Apriany 1606953676 Surveilans Register Kanker

1. Pentingnya surveilans register kanker dari sudut pandang kesmas


Kematian tertinggi no.2 di dunia disebabkan oleh penyakit kanker dan kanker
merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia . Berdasarkan Data
GLOBOCAN, International Agency for Research on Cancer (IARC) pada tahun 2012
kasus baru kanker berjumlah 14.067.894 dan menyebabkan 8.201.575 kematian di
seluruh dunia. Tren penyakit kanker akan terus mengalami peningkatan di setiap
tahunnya, diperkirakan pada tahun 2030 akan mencapai lebih dari 13,2 juta. Di
Indonesia menurut data litbangkes tahun 2008 kematian akibat penyakit kanker
menempati urutan ke 7 terbesar setelah stroke, tuberculosis, hipertensi, cedera,
perinatal dan diabetes. Tingginya angka kematian akibat kanker menyebabkan
perlunya perhatian dan tindakan pengendalian.
WHO sebagai Organisasi kesehatan dunia menyarankan agar setiap negara
memiliki program kesehatan masyarakat yang di rancang sebagai sistim pengendalian
kanker. Menurut DeVita, Lawrence tahun 2011 , 70- 80% kasus kematian akibat
penyakit kanker dapat di hindari. Hal tersebut berhasil dilakukan oleh negara
Amerika dan Korea. Menurunnya angka kematian di negara tesebut di sebabkan
adanya sebuah sistem pengendalian yang komprehensif yang dimulai dari deteksi
dini, pencegahan dan pengobatan (IOM 2013). Pengendalian kanker yang
komprehensif dilakukan melalui registrasi kanker. Register Kanker dilakukan dengan
tujuan mengumpulkan data dan mengklasifikasi informasi keseluruhan data-data
kanker sehingga dihasilkan data statistik kejadian kanker pada suatu populasi. Data-
data registrasi kanker digunakan sebagai dasar pengendalian kanker di berbagai
bidang mulai dari penelitian faktor-faktor risiko sampai dengan perencanaan
pencegahan primer, sekunder, tersier dan perawatan pasien. Program pengendalian
kanker yang komprehensif dapat menurunkan angka insiden dan meningkatkan
kualitas hidup dari pasien kanker (WHO 2013).

2. Fakta terkini surveilans Register Kanker di indonesia

Upaya pengendalian Penyakit Kanker di Indonesia memerlukan upaya yang


komprehensif melalui Registrasi Kanker. RS Kanker Dharmais ditunjuk sebagai Pusat
Rujukan Kanker Nasional (INCC: Indonesian National Cancer Center) di bawah
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Rumah Sakit
Kanker Dharmais sebagai Pusat Kanker Nasional menyelenggarakan registrasi
Kanker dan mendukung terlaksananya registrasi Kanker Nasional. Sebagai Pusat
Kanker Nasional, RSKD melaksanakan dan melakukan koordinasi penelitian kanker,
pelatihan dokter dan peneliti, diseminasi informasi mengenai deteksi dini, diagnosis,
pengobatan pencegahan, paliatif dan juga survivorship penyakit kanker.

Pelaksanaan Registrasi Kanker di Indonesia perlu di dukung oleh Perangkat


Teknologi Informasi berupa sofrtware computer. WHO memberikan bantuan
perangkat lunak Registrasi Kanker bernama CANREG kepada negara-negara di dunia
akan tetapi oleh karena situasi keadaan setiap negara berbeda hal tersebut menuntut
kemampuan analisis terhadap penyakit kanker yang berbeda pula. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut Indonesia berinisiatif membuat perangkat lunak bernama
SRIKANDI (Sistem Registrasi Kanker di Indonesia) sebagai modifikasi dari Program
CANREG versi 4. Dari Hasil penelitian pada tahun 2012 perangkat lunak Srikandi
masih memiliki banyak kekurangan dalam hal fasilitas di bandingkan software
register kanker dari WHO (CANREG). Kelemahan aplikasi ini adalah kurangnya
fasilitas pencarian data duplikasi , system keamanan belum dapat melindungi dari
akses orang yang tidak berhak, proses verifikasi data, transfer data dan back up data
belum otomatis sistim computer, masih secara manual staf registrasi , tidak ada
system peringatan untuk pasien kanker yang perlu di follow up, analisis data pasien
yang telah disimpan di data base masih mengalami kekurang dan keterbatasan.

Sistem Registrasi Kanker di Indonesia masih banyak kekurangan terutama di


tingkat daerah. Surveilans lebih banyak dilakukan oleh pemerintah pusat melalui
program yang cenderung vertikal. Data Surveilans daerah yang diminta pemerintah
pusat dikirim langsung ke Jakarta tanpa analisis di daerah. Pelaksanaannya belum
merata , berkualitas dan terdapat lost follow up yang tinggi. Penggunaan data
surveilans di daerah belum efektif sehingga tidak ada respons berupa pengambilan
keputusan pemerintah daerah yang adekuat. Dalam konteks desentralisasi hal tersebut
menjadi tantangan bagi dinas kesehatan bagaimana melakukan surveilans respons di
level provinsi dan kabupaten/ kota. Selain itu, belum semua pemangku kepentingan
di masing-masing tingkatan pelayanan kesehatan memahami atau berorientasi sistem
surveilans.

Referensi
DJIAUW,D, GODJALI, BENS,P, EVLINA,S 2012, Indonesian Journal of Cancer Vol. 6, No. 2, hh.
61-66

Sonar,S,Panigoro 2015, ‘Rencana Strategis Pengembangan Pusat Kanker Nasional’, Jurnal


Administrasi Rumah Sakit Indonesia. Vol 1, No.1, hh. (HAL)

‘BULETIN JENDELA DATA & INFORMASI KESEHATAN ’ 2015, Pusat Data Kementerian
Kesehatan RI, hh. (HAL)

Jensen OM, Parkin DM, MacLennan R, Muir CS, Skeet RG (eds). Cancer Registration.
Principles and Methods. IARC Scientific Publications No. 95, Lyon, International Agency for
Research on Cancer 1991.

DeVita, V. T., T. S. Lawrence, et al., Eds. (2011). DeVita, Hellman, and Rosenberg's Cancer:
Principles & Practice of Oncology. Global Cancer Incidence and Mortality Philadelphia,
Lippincott Williams & Wilkins, a Wolters Kluwer Business.

IOM (2013). Delivering Affordable Cancer Care in the 21st Century: Workshop Summary.
National Cancer Policy Forum. M. P. Erin Balogh, and Sharyl J. Nass. Washington: The
National Academies Press

World Health Organization. (2013). Physical Activity Global Strategy on Diet, Physical
Activity and Health Diperoleh 8 Mei 2018, dari
http://who.int/dietphysicalactivity/pa/en/index.html

Profil RS. Diperoleh 8 Mei 2018, dari http://dharmais.co.id/home/profil-rs

World Health Organization (WHO). (2013). Cancer dalam <http://


www.who.int/topics/cancer/en/index.html>.

International Agency for Research on Cancer (IARC) / WHO. (2012). GLOBOCAN 2012:
Estimated cancer incidence, mortality, and prevalence worldwide in 2012.
YANG LAMA

Indonesian Journal of Cancer Vol. 6, No. 2 April - June 2012 diakses may 8, 2018. DJIAUW
DJUNAIDI GODJALI, BENS PARDAMEAN, EVLINA SUZANNA. 61-66

Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia. Vol 1, No.1. Oktober 2015. Sonar Soni Panigoro,
Rencana Strategis Pengembangan Pusat Kanker Nasional.

BULETIN JENDELA DATA & INFORMASI KESEHATAN, Semester 1, 2015. Pusat Data
Kementerian Kesehatan RI.

Jensen OM, Parkin DM, MacLennan R, Muir CS, Skeet RG (eds). Cancer Registration.
Principles and Methods. IARC Scientific Publications No. 95, Lyon, International Agency for
Research on Cancer 1991.

DeVita, V. T., T. S. Lawrence, et al., Eds. (2011). DeVita, Hellman, and Rosenberg's Cancer:
Principles & Practice of Oncology. Global Cancer Incidence and Mortality Philadelphia,
Lippincott Williams & Wilkins, a Wolters Kluwer Business.

IOM (2013). Delivering Affordable Cancer Care in the 21st Century: Workshop Summary.
National Cancer Policy Forum. M. P. Erin Balogh, and Sharyl J. Nass. Washington: The
National Academies Press

World Health Organization (WHO). (2013). Cancer dalam <http://


www.who.int/topics/cancer/en/index.html>.

International Agency for Research on Cancer (IARC) / WHO. (2012). GLOBOCAN 2012:
Estimated cancer incidence, mortality, and prevalence worldwide in 2012.

World Health Organization. (2013). Physical Activity Global Strategy on Diet, Physical
Activity and Health Diperoleh 8 Mei 2018, dari
http://who.int/dietphysicalactivity/pa/en/index.html

Profil RS. Diperoleh 8 Mei 2018, dari http://dharmais.co.id/home/profil-rs

https://penerbitdeepublish.com/daftar-pustaka-harvard-style/

Anda mungkin juga menyukai