Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KASUS MEDIKAL BEDAH II

PADA AN.K DENGAN GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN


PADA DIAGNOSA MEDIS COMBUSTIO GR II AB 22%
R. THORAX ANTERIOR EXT INFERIOR,
EKT SUPERIOR D/S EC MINYAK PANAS
DI RUANG BURN UNIT RSUP SANGLAH DENPASAR, BALI
TANGGAL, 23 APRIL – 27APRIL 2018

I. PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 18 April 2018
Cara masuk : dari IGD
Jam masuk : 21.18 WITA
Tanggal pengkajian : 23 April 2018
No. RM : 18016578
Ruang : Burn Unit

A. BIODATA PASIEN DAN PENANGGUNG JAWAB


1. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. K
Umur : 8 Tahun
Tempat, Tanggal Lahir : Gianyar, 30 Juni 2010
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Hindu
Status Perkawinan : Belum Kawin
Suku/Bangsa : Bali/Indonesia
Bahasa yang digunakan : Bali dan Indonesia
Penidikan : SD
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Br. Kelusu Pejeng Kelod Giayar
2. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn I Nyoman Narta
No Hp : 085 238 856 434
Umur : 40 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Hindu
Status Perkawinan : Kawin
Suku/Bangsa : Bali/Indonesia
Bahasa yang digunakan : Bali dan Indonesia
Penidikan :
Pekerjaan : Buruh bangunan
Alamat : Br. Kelusu Pejeng Kelod Giayar

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. KELUHAN UTAMA
Nyeri Luka Bakar
P : nyeri luka bakar
Q : nyeri seperti ditusuk tusuk
R : kedua tangan, daerah dada, dan kedua lutut
S : skala 3
T : setiap saat
2. KELUHAN SAAT DIKAJI
Ibu pasien mengatakan pasien masih merasakan nyeri di bagian luka yaitu pada
bagian kedua tangan bagian dada dan kedua lutut, nyeri terasa seperti ditusuk
tusuk, nyeri menyebar ke bagian kedua tangan, skala nyeri 3 dari (0-10), nyeri
dirasakan setiap saat. pasien tidak demam, mual muntah tidak ada, sesak tidak,
makanan habis setengah porsi, buah habis. Ibu pasien mengatakan segala
kebutuhan pasien harus di bantu, aktivitas klien tampak terbatas dan hanya dapat
berbaring di tempat tidur. TD 140/80 mmHg, S=35,60 C, N= 205 x/menit, RR= 30
x/menit, SPO2 = 100%.
3. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Ibu pasien mengatakan pasien tidak sengaja menyenggol meja yang terdapat
wajan dengan isi minyak goreng panas, kemudian tubuh pasien terkena luka bakar
pada tangan kanan, daerah dada, dan di kedua lutut. Pasien kemudian dibawa ke
RS Sanjiwani Gianyar, disana pasien dirawat selama 2 jam, kemudian dirujuk ke
RSUP Sanglah Denpasar ke Ruang IGD pada jam 21.18 dan diberikan tindakan
resusitasi cairan dan debridement. Kemudian pasien di pindah rawat inap di ruang
burn unit. Di ruang burn unit diberikan tindakan konsul bedah plastik, memasang
monitor,KIE rawat luka, ceklab lengkap, dan diberikan terapiinjeksi sesuai
indikasi,mengobervsi TTV, . TD 140/80 mmHg, S=35,60 C, N= 205 x/menit, RR=
30 x/menit, SPO2 = 100%.
4. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Ibu pasien mengatakan pasien baru pertama kali di rawat di RS dan baru pertama
kali menjalani operasi. Ibu pasien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat
penyakit seperti diabetes mellitus, hipertensi, dan anemia. Riwayat alergi
disangkal keluarga pasien
5. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Ibu pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang pernah mengalami luka bakar,
dan tidak ada yang memiliki riwayat diabetes mellitus, hipertensi dan alergi
terhadap makanan maupun obat-obatan tertentu.
6. RIWAYAT LINGKUNGAN
Ibu pasie mengatakan lingkungan tempat tinggalnya bersih dan aman, dan berada
di lingkungan yang bersih.
7. RIWAYAT KESEHATAN YANG LAIN
Alat bantu yang dipakai :
Kondisi pasien dipantau menggunakan layar monitor terutama kondisi perubahan
TTV dan SPO2 pasien/jam. Pada genetalia tampak terpasang kateter untuk
memudahkan pasien berkemih. Terpasang infus PUMP Threeway RL di kaki kiri.
C. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : Compos Mentis
GCS : E4 V5 M6 = 15
2. Tanda – tanda vital
Suhu : 35.6 0 C
Nadi : 205x/menit
Tekanan Darah : 140/80 mmHg
Respirasi : 30 x/menit
SPO2 : 100%

3. Data PQRST Nyeri


P : luka bakar
Q : seperti tertusuk – tusuk
R : nyeri pada bagian dada, kedua tangan, dan kedualutut kaki
S : angka 3 dari skala 0 -10
T : setiap saat
4. Body Systems
a. Breathing
Pasien tidak mengalami sesak nafas, fekuensi nafas pasien 30x/menit, tidak
terdapat suara nafas tambahan, suara nafas vesikuler, tidak terdapat
pernafasan cuping hidung, pergerakan dinding dada simetris, tidak terdapat
retraksi dinding dada dan tidak nyeri dada saat bernafas, tidak terdapat otot
bantu pernafasan.
b. Blood
Tekanan Darah 140/80 mmHg, Nadi 205 x/menit, tidak ada tanda – tanda
sianosis, SPO2 100 %, CRT < 2 detik, akral dingin, suhu 35,6 ºC,
c. Brain
Kesadaran composmentis, GCS E4 V5 M6, Pupil isokor : 3mm/3mm, reflek
cahaya ada, bicara lancar.
d. Bladder
Terpasang kateter, terdapat urine tampung dengan pengeluaran urine 60 -200
CC per-jam dengan warna kuning jernih, Tidak ada nyeri pada saat BAK.
e. Bowel
Tinggi badan 120cm, berat badan 25 kg, ibu pasien mengatakan pasien
pernah BAB 1 kali selama dirawat di rumah sakit.
f. Bone
Terdapat luka bakar pada daerah thorax Grade IIA 5%, EXT Suporior D
Grade IIA 2% Grade IIB 3 %,EXT inferior D Grade IIA 1% dan Grade IIB
1%, EXT Inferior Sinistra Grade IIA 1% Grade IIB 1%.Luas luka bakar 21
% klien tampak berbaring ditempat tidur, ADL tampak dibantu.
g. Sistem Endokrin
Tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid, kulit tampak kering dan klien
tampak lemah

5. Aktifitas Sehari – hari


a. Pola Persepsi dan Tata Laksana Hidup Sehat:
Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan pasien makan teratur dan sering
mengkonsumsi sayur dan buah, serta aktif dalam bermain
Saat sakit : Ibu pasien mengatakan pasien membutuhkan bantuan
perawat dan keluarga dalam pemberian makan dan
memenuhi kebutuhan lainnya seperti BAK dan kebersihan
diri serta lingkungannya.
b. Pola Nutrisi dan Metabolisme
Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan pasien makan 3 kali sehari dengan
menghabiskan porsi 1 piring dan minum 6-8 gelas sehari.
Saat sakit : Ibu pasien mengatakan pasien menghabiskan setengah
porsi makanan dari RS dan mengkonsumsi buah buah an
dari RS. Klien meminum 15 gelas air per-hari.
c. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan BAB 1x sehari dengan
konsistensi lembek, berwarna kuning kecoklatan,bau khas
feses. BAK 5-6 kali sehari dengan warna kuning jernih
bau khas urine.
Saat sakit : Ibu pasien mengatakan pasien pernah BAB 1 kali selama
dirawat 6 hari di rumah sakit, pasien menggunakan kateter
dengan urine berwarna kuning jernih dan bau khas urine.
d. Pola Tidur dan Istirahat
Sebelum Sakit : Ibu pasien mengatakan pasien tidak mengalami gangguan
tidur dan biasa dapat istirahat dan tidur 7-8 jam sehari pada
malam hari dan 1-2 jam pada siang hari bila tidur siang.
Saat Sakit : Ibu pasien mengatakan pasien tidur tidak nyenyak, pola
istirahat tidur pasien terganggu karena nyeri yang di
rasakan dan dibangunkan perawat maupun dokter untuk
pemeriksaan dan pemberian obat tiap jamnya. Klien dapat
tidur pada malam hari hingga 4- 5 jam dan siang hari
hingga 3 – 5 jam.
e. Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum Sakit : Ibu pasien mengatakan pasien dapat beraktivitas dengan
normal, pasien aktif bermain, mampu pergi kemanapun
tanpa ada rasa lemas dan dapat pergi ke sekolah setiap hari.
Saat Sakit : Ibu pasien mengatakan aktivitas pasien terganggu karena
nyeri akibat luka bakar yang menyebabkan gerakan
terbatas, dan lebih banyak beraktivitas di tempat tidur.
Dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari seperti makan
dan minum ataupun mandi selalu di bantu oleh perawat di
ruangan. Klien mengatakan aktivitasnya terganggu karena
nyeri akibat luka bakar yang menyebabkan gerakan
terbatas.
f. Pola Hubungan dan Peran
Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan hubungan pasien dengan orang
orang disekitarnya sangat harmonis baik dengan keluarga,
teman bermain, teman disekolah ataupun tetangganya.
Saat sakit : Ibu pasien mengatakan pasien hanya bisa berinteraksi
dengan keluarga dan kerabat yang menjenguknya.
g. Pola Sensori dan Kognitif
Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan semua panca indra pasien berfungsi
baik dan tidak mengalami gangguan.
Saat sakit : Ibu pasien mengatakan panca indra pasien masih mampu
berfungsi dengan baik, klien mampu melihat dan mendengar
dengan baik.
h. Pola Persepsi dan Konsep Diri
Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan pasien merasa sangat baik, aktif
belajar di sekolah dan di rumah, serta memiliki kepercayaan
diri yang baik.
Saat sakit : Ibu pasien mengatakan pasien tidak banyak bicara karena
merasa lemah dan nyeri pada luka bakar.
i. Pola Mekanisme/Penanggulangan Stress dan Koping
Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan pasien tidak pernah merasa
setress,pasien selalu terlihat ceria.
Saat sakit : Ibu pasien mengatakan pasien jarang berbicara, tidak
terlihat ceria dan pasien tampak menarik diri saat ditanya.
j. Pola Tata Nilai dan Kepercayaan
Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan pasien beragama hindu, dan percaya
akan adanya tuhan. Pasien rajin sembahyang bersama dengan
orang tua dan saudaranya.
Saat sakit : Ibu pasien mengatakan pasien tidak dapat beribadah seperti
biasa karna sakit.

D. PEMERIKSAAN FISIK ( Head To Toes )


Organ Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi
Kepala Warna rambut hitam Tidak ada
kecoklatan, tampak edema, tidak
kusam dan kusut, terdapat nyeri
pertumbuhan rambut tekan
merata dan tidak
terdapat lesi.
Wajah Wajah tampak pucat Tidak ada nyeri
dan menahan rasa tekan.
nyeri. Terdapat luka
bakarakibat percikan
mimyak panas pada
pipi sebelah kiri.

Mata Bentuk simetris, sclera Tidak ada


tidak ikterik, tidak ada edema, tidak
lesi, pupil isokor, terdapat nyeri
Konjungtiva merah tekan
muda, tidak ada luka.
Hidung Bentuk simetris, tidak Tidak Terdapat
ada polip, tidak ada nyeri tekan
pernapasan cuping
hidung, tidak ada luka
Mulut Bentuk mulut simetris, Tidak Terdapat
mukosa bibir kering, nyeri tekan
tidak ada sianosis, tidak
ada perdarahan gusi,
tidak terdapat luka.
Telinga Bentuk telinga simetris, Tidak Terdapat
tidak ada serumen, nyeri tekan
tidak ada edema, tidak
terdapat luka.
Leher Bentuk leher simetris, Letak trakea
tidak ada pembesaran simetris tepat
vena jugularis, tidak berada di
ada pembesaran tengah, tidak
kelenjar tiroid, tidak ada nyeri tekan.
tampak luka.

Dada Bentuk simetris, terdapat nyeri Terdengar suara nafas


ekspansi paru tekan sonor pada vesikuler,
maksimal mengembang paru. tidak ada
dan mengempis secara suara nafas
bersamaan, tidak tambahan.
terdapat otot bantu
pernapasan, tidak ada
jaringan parut,
frekuensi napas
30x/menit.
Terdapat luka bakar
dan tertutup oleh
balutan luka bakar .
Abdomen Bentuk simetris, Tidak terdapat Bising usus
distensi 3x/menit
abdomen, tidak
terdapat distensi
kandung kemih,
terdapat nyeri
tekan.
Genetalia Terpasang kateter, Tidak ada nyeri
tidak terdapat luka, tekan
edema, ataupun
jaringan parut.
Integumen Terdapat luka berwarna Terdapat nyeri
merah, tidak teratur, tekan pada kulit
daerah thorax Grade bagian kedua
IIA 5%, EXT Suporior tangan, dada
D Grade IIA 2% Grade dan lutut
IIB 3 %,EXT inferior D
Grade IIA 1% dan
Grade IIB 1%, EXT
Inferior Sinistra Grade
IIA 1% Grade IIB
1%.Luas luka bakar 21
%,
Ekstremitas Kuku tangan tampak Terdapat nyeri
atas panjang. Terdapat luka tekan
bakardi kedua tangan
Kekuatan otot :
3 3
Ekstremitas Terpasang infuse Tidak ada
bawah pump D5 ½ per24 jam edema, terdapat
pada kaki kiri nyeri tekan.
terdapat luka bakar, di
kedua lutut
Kekuatan otot :
4 4

E. DIAGNOSTIC TEST/PEMERIKSAAN PENUNJANG


LABORATORIUM
Nama : Ni Ketut Junita Asih
No. RM : 18016578
Umur : 7 tahun 9 Bulan 19 Hari
Tanggal lahir : 30-06-2010
Jenis Pemeriksaan : Analisa Gas Darah
Tanggal : 19-04-2018
PARAMETER HASIL SATUAN NILAI
RUJUKAN
pH 7,41 7,35 - 7,45
pCO2 37,6 mmHG 35,00 - 45,00
pO2 119,30 mmHG 80,00 - 100,00
Beecf -1,00 mmol/L -2 – 2
HCO3- 23,50 mmol/L 22,00 – 26,00
SO2c 98,4 % 95% -100%
TCO2 24,70 mmol/L 24,00 – 30,00
LABORATORIUM
Nama : Ni Ketut Junita Asih
No. RM : 18016578
Umur : 7 tahun 9 Bulan 19 Hari
Tanggal lahir : 30-06-2010
Jenis Pemeriksaan : Darah
Tanggal : 19-04-2018
PARAMETER HASIL SATUAN NILAI REMARKS METODE
RUJUKAN
AST/SGOT 30,9 U/L 11,00 - Tinggi IFCC tanpa
27,00 Prydoxal 5-p
ALT/SGPT 27,20 U/L 11,00 – IFCC tanpa
34,00 Prydoxal 5-p
Albumin 2,9 g/dL 3,50 – Rendah Bromcresol
5,20 Green
BUN 8,70 mg/dL 8,00 – Urease-GLDH
23,00
Kreatinin 0,46 mg/dL 0,50 – Rendah Enzimatic
0,90 colorimetri test
Natrium (Na) 136 mmol/L 136 – 145 ISE
Kalium (K)- 4,16 mmol/l 3,50 – ISE
Serum 5,10
LABORATORIUM
Nama : Ni Ketut Junita Asih
No. RM : 18016578
Umur : 7 tahun 9 Bulan 19 Hari
Tanggal lahir : 30-06-2010
Jenis Pemeriksaan : Darah
Tanggal : 19-04-2018

NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN REMARKS
RUJUKAN
WBC 11,16 10e3/ uL 6,0 – 14,0
NEU% 77,60 % 18,30 – 47,10 TINGGI
LYM% 15,20 % 30,00 – 64,30 RENDAH
MONO% 6,67 % 0,0 – 7,10
EOS% 0,13 % 0,0 – 5,0
BASO% 0,41 % 0,0 – 0,70
NEU# 8,66 10e3/ uL 1,10 – 6,60 TINGGI
LYM# 1,70 10e3/ uL 1,80 – 9,00 RENDAH
MONO# 0,74 10e3/ uL 0,00 – 1,00
EOS# 0,01 10e3/ uL 0,00 – 0,70
BASO# 0,05 10e3/ uL 0,0 – 0,10
RBC 5,32 10e6/ uL 4,10 – 5,3 TINGGI
HGB 13,81 g/dL 12,0 – 16,0
HCT 40,80 % 36,0 – 49,0
MCV 76,65 fL 78,0 – 102,0 RENDAH

MCH 25,95 Pg 25,0 – 35,0

MCHC 33,85 g/dL 31 – 36


RDW 11,24 % 11,6 – 18,7 RENDAH
PLT 267,90 103/uL 140 – 440
MPV 6,74 fL 6,80 – 10,0 RENDAH

F. TERAPI OBAT
NO ENTERAL/LAIN-LAIN PARENTERAL
Jenis Obat Dosis Waktu Jenis Obat Dosis Waktu
1 Vitamin C - 12 Jam Paracetamol 250 8 Jam
tablet mg
2 Sucralfat 8 Jam Fentonyl + 100 8 Jam
Ketomin dalam mg
NaCl +
10
mg
3 D5 ½ NS 33ml

G. Resusitasi Cairan
2 x BB x Luas luka bakar
2 x 25kg x 22% = 1.100
1. 8 jam pertama = 5[50
2. 8 jam kedua = 550

H. Data BMI
TB = 130 cm
BB saat sakit = 25 Kg
BBI= BB : ( TB)^2
= 25 kg : ( 1,7 x 1,7 ) = 25 : 2,89 = 8.65
I. Data Balance Cairan ( per 24 jam )
Input : Air minum = 1150 cc
Susu 2x250 = 500
Cairan infuse D5 ½ dan obat yang masuk = 811 cc
Total Input = 2461 cc
Output : Urine = 2.990 cc
IWL = ((30- 8) x BB ) = (22x25) = 22,91 /jam
24jam 24jam
Total Output = 2990 + 22,91 cc = 3012 cc
BC= 2461 cc – 3012 cc = - 551 cc
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Analisa Data
No Symptom Etiologi Problem
1. Data subyektif : Luka bakar Nyeri Akut
1. Ibu pasien mengatakan pasien
terkena minyak panas Trauma saraf
2. pasien mengeluh nyeri di
bagian dada , kedua tangan, Pengeluaran
dan kedua lutut , nyeri terasa serotonin,
seperti ditusuk-tusuk, nyeri di bradikinin
rasakan dengan skala 3, nyeri
nyeri dirasakan setiap saat, Sistem saraf pusat
klien mengeluh terasa sakit
pada saat di pegang Persepsi muncul
3. ibu pasien mengatakan tidur
anaknya tidak nyenyak, pola
istirahat tidur pasien terganggu
karena nyeri yang di rasakan.
4. Ibu pasien mengatakan pasien
tidak berani bergerak terlalu
banyak.
5. P : luka bakar
Q : seperti tertusuk - tusuk
R : nyeri pada dada, kedua
tangan dan kedua lutut
S : angka 3 dari skala 0 -10
T : setiap saat
Data obyektif :
1. Klien tampak meringis
2. TTV :
Tekanan Darah 140/80
mmHg, Nadi 131 x/menit,
Suhu : 35,6 ºC , RR :
30x/mnt.
3. Tampak terdapat luka bakar
dan tertutup oleh balutan
pada dada, kedua tangan dan
kedua lutut
4. Terdapat luka berwarna
merah, tidak teratur, daerah
thorax Grade IIA 5%, EXT
Suporior D Grade IIA 2%
Grade IIB 3 %,EXT inferior
D Grade IIA 1% dan Grade
IIB 1%, EXT Inferior
Sinistra Grade IIA 1%
Grade IIB 1%.Luas luka
bakar 21 %,
2. Data Subyektif : Termis Kerusakan integritas
1. Ibu pasien mengatakan pasien kulit
terkena minyak panas di bagian Luka bakar
kedua tangan, dada, dan kedua
lutut. Cedera jaringan
Data Obyektif : kulit
1. Terdapat luka bakar pada
bagian dada, kedua tangan dan Kerusakan
kedua lutut.Terdapat luka integritas kulit
berwarna merah muda, kulit
tampak mati tidak teratur
2. luka masih basah pada bagian
, daerah thorax Grade IIA 5%,
EXT Suporior D Grade IIA 2%
Grade IIB 3 %,EXT inferior D
Grade IIA 1% dan Grade IIB
1%, EXT Inferior Sinistra
Grade IIA 1% Grade IIB
1%.Luas luka bakar 21 %,
3. Data subyektif : Sumber panas Resiko tinggi infeksi
1. Ibu pasien mengatakan luka
bakar disesbakan oleh Luka bakar
tumpahan minyak panas dan
menegenai kedua tagan, dada Kerusakan
dan kedua lutut perlindungan
Data obyektif : kulit
Terdapat luka bakar pada
daerah thorax Grade IIA 5%, Resiko tinggi
EXT Suporior D Grade IIA 2% infeksi
Grade IIB 3 %,EXT inferior D
Grade IIA 1% dan Grade IIB
1%, EXT Inferior Sinistra
Grade IIA 1% Grade IIB
1%.Luas luka bakar 21 %,
4. Data subyektif : Luka bakar Hambatan mobilitas
Ibu pasien mengatakan segala Fisik
kebutuhan pasien harus di Trauma saraf
bantu, aktivitas klien tampak
terbatas dan hanya dapat Pengeluaran
berbaring di tempat tidur. serotonin,
Data obyektif : bradikinin
Terdapat luka bakar pada
daerah thorax Grade IIA 5%, Sistem saraf pusat
EXT Suporior D Grade IIA
2% Grade IIB 3 %,EXT Persepsi muncul
inferior D Grade IIA 1% dan
Grade IIB 1%, EXT Inferior Nyeri
Sinistra Grade IIA 1% Grade
IIB 1%.Luas luka bakar 21 %, Hambatan mobilitas fisik
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri b/d luka bakar d/d Ibu pasien mengatakan pasien terkena minyak
panas,pasien mengeluh nyeri di bagian dada , kedua tangan, dan kedua lutut ,
nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk, nyeri di rasakan dengan skala 3, nyeri nyeri
dirasakan setiap saat, klien mengeluh terasa sakit pada saat di pegang,ibu pasien
mengatakan tidur anaknya tidak nyenyak, pola istirahat tidur pasien terganggu
karena nyeri yang di rasakan,Ibu pasien mengatakan pasien tidak berani bergerak
terlalu banyak.nyeri disebabkan karna luka bakar, nyeri terasa seperti ditusuk
tusuk, nyeri terasa di bagia dada, keduatangan,skala 3 dari (0-10) nyeri dirasakan
setiap saat,Klien tampak meringis TTV : Tekanan Darah 140/80 mmHg, Nadi 205
x/menit, Suhu : 35,6 ºC , RR : 30x/mnt. Tampak terdapat luka bakar dan tertutup
oleh balutan pada dada, kedua tangan dan kedua lutut, terdapat luka berwarna
merah, tidak teratur, daerah thorax Grade IIA 5%, EXT Suporior D Grade IIA 2%
Grade IIB 3 %,EXT inferior D Grade IIA 1% dan Grade IIB 1%, EXT Inferior
Sinistra Grade IIA 1% Grade IIB 1%.Luas luka bakar 21 %,
2. Kerusakan integritas kulit b/d cedera jaringan kulit d/d Ibu pasien mengatakan
pasien terkena minyak panas di bagian kedua tangan, dada, dan kedua lutut.
Terdapat luka bakar pada bagian dada, kedua tangan dan kedua lutut.Terdapat
luka berwarna merah muda, kulit tampak mati tidak teratur, luka masih basah
pada bagian , daerah thorax Grade IIA 5%, EXT Suporior D Grade IIA 2% Grade
IIB 3 %,EXT inferior D Grade IIA 1% dan Grade IIB 1%, EXT Inferior Sinistra
Grade IIA 1% Grade IIB 1%.Luas luka bakar 21 %
3. Resiko tinggi infeksi b/d Kerusakan perlindungan kulit d/d Ibu pasien mengatakan
luka bakar disesbakan oleh tumpahan minyak panas dan menegenai kedua tagan,
dada dan kedua lutut. Terdapat luka bakar pada daerah thorax Grade IIA 5%, EXT
Suporior D Grade IIA 2% Grade IIB 3 %,EXT inferior D Grade IIA 1% dan
Grade IIB 1%, EXT Inferior Sinistra Grade IIA 1% Grade IIB 1%.Luas luka bakar
21 %,
4. Hambatan mobilitas Fisik b/d nyeri d/d Ibu pasien mengatakan segala kebutuhan
pasien harus di bantu, aktivitas klien tampak terbatas dan hanya dapat berbaring di
tempat tidur. Terdapat luka bakar pada daerah thorax Grade IIA 5%, EXT
Suporior D Grade IIA 2% Grade IIB 3 %,EXT inferior D Grade IIA 1% dan
Grade IIB 1%, EXT Inferior Sinistra Grade IIA 1% Grade IIB 1%.Luas luka bakar
21 %,

Anda mungkin juga menyukai