Anda di halaman 1dari 11

1 2

BAB VIII Sistem Pertahanan Keamanan Semesta(Sishankamrata) bersifat


sementara dalam ruang lingkup dan semesta dalam pelaksanaan.
Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta

(Sishankamrata)
A. KOMPONEN KEKUATAN DALAM SISHANKAMRATA
PENDAHULUAN Hankamrata sebagai suatu sistem pada hakikatnya ialah jalinan dari
Dalam Kehidupan kita, berbangsa, bernegara dan bermasyarakat semua komponen Hankamrata dan merupakan bagian yang tidak dapat
diperlukan pengaturan kesejahteraan dan kemanan pada hakikatnya dipisahkan dari sifat kesemestaannya. Kekuatanya diantara lain ditentukan
merupakan kebutuhan hakiki dalam kehidupan manusia, masyarakat oleh tingkat “militannsi rakyat” dan potensi serta kekuatan yang secara
dan bangsa. Konse inilah dalam materi ini disebut sebagai Konsep nyata terdapat dalam wilayah. Dilihat dari pendekatan sistem (system
Ketahanan Nasional. approach) di dalam Hankamrata, komponen dasarnya ialah rakyat terlatih
Pada materi ini akan dikaji salah satu dimensi kebutuhan hakiki (ratih) yang berfungsi untuk ketertiban umum, perlingungan rakyat,
atau kebutuhan dasar tersebut, yaitu pengolaan sistem keamanan bangsa keamanan rakyat, dan perlawanan rakyat yang diupayakan melalu
Indonesia. Sadar akan probabilitas terjadinya konflik dan perang seperti mobilisasi. Komponen utamanya ABRI dan cadangan TNI yang berfungsi
yang telah anda pelajari akan menggangu masalah keamanan subjek kekuatan Hankam Negara dan kekuatan social. Komponen khusus
menyangkut kelangsungan hidup manusia baik sebagai individu yaitu perlindungan rakyat (Linmas) yang berfungsi menanggulangi akibat
maupun sebagai anggota dalam suatu kelompok masyarakat bangsa dan bencana peran~, bencana alam, atau bencana lainnya, dan komponen
Negara. Oleh karena itu sebagai bangsa Indonesia untuk kelangsungan pendukung yaitu; sumber daya dan prasana nasional yang berfungsi
hidup bangsa dan Negara harus mengatur keamanannya dalam suatu menjamin kemampuan bangsa dan Negara dalam meniadakan setiap
sistem keamanan yang disebut Sistem Pertahanan dan Keamanan ancaman dari luar negeri dan dalam negeri. Jika dilihat dari kekuatan
Rakyat Semesta(Sishankamrata). Sishankamrata melibatkan kekuatan perlawanan yang ada maka dalam Sishankamrata terdapat dua kekuatan
seluruh rakyat dan seluruh potensi kemampuan kekuatan nasional perlawanan yaitu :
Sistem Pertahanan Rakyat Semesta adalah suatu sistem pertahanan
keamanan dengan Komponen-komponen yang terdiri dari seluruh 1. Kekuatan Perlawanan bersenjata yaitu Bela Semesta. TNI yang terdiri
potensi kemampuan, dan kekuatan nasional yang berkerja secara total, dari :
integral serta berlanjut untuk mewujudkan kemampuan dalam upaya a. Bela Negara
Hankam Negara. - ABRI (AD,AL,AU,clan POLRI)-> Kekuatan Hankam Negara
3 4

- Cadangan AD,AU,AL 1. Doktrin Penyelanggaraan Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta


b. Bela Potensial yaitu rakyat yang berfungsi untuk ketertiban Penyelanggaraan sistem pertahanan dan keamanan mengalami
Umum, Keamanan rakyat, Perlawanan rakyat dan perlindungan perkembangan sejalan dengan pengalaman di dalam penyelanggaraan
rakyat. pertahanan diri keamanan tersebut.
2. Kekuatan Perlawanan tidak bersenjata yaitu rakyat di luar bela Pengalaman penyelanggaraan pertahanan dan keamanan ini dapat di
semesta yang berfungsi untuk perlindungan masyarakat dalam lihat dari doktrin dalam pertahanan dan keamanan yang dikembangkan
menanggulangi akibat bencana perang. yaitu:
Berdasarkan UU RI No. 3 Tahun 2002 tentang pertahanan Negara, a. Perang Gerilya Rakyat Semesta
Komponen kekuatan pertahanan di bagi menjadi 3(tiga) komponen Konsep perang gerilya rakyat semesta dirumuskan pada tahun
yaitu: Komponen utama adalah TNI yang siap digunakan untuk 1948.
melaksanakan tugas-tugas pertahanan, komponen cadangan adalah Konsep ini memperoleh bentuknya setelah adanya kenyataan
sumber daya nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui pengalaman pertempuran-pertempuran dengan pihak tentara
“mobilisasi” guna memperbesar dan memperkuat kekuatan clan penjajah
kemampuan komponen utama, dan komponen pendukung adalah Dan dalam keadaan tentara penjaja sudah menduduki sebagian
sumber daya nasional yang dapat digunakan untuk meningkatkan wilayah RI.pada pertempuran tersebut kita menggunakan sistim
kekuatan dan kemampuan komponen utama dan komponen cadangan. pertahanan garis linier (linier warfare) dan kita mendapatkan
Jadi komponen kekuatan pertahanan dan keamanan yang didasarkan kenyataan-kenyataan pahit, meskipun kita dapat menahan serbuan
pada tentara penjajah secara menghambat. Berdarsarkan pengalaman-
UU No. 20 tahun 1982 diintergrasikan ke dalam UU No. 3 tahun 2003 pengalaman menghalangi serbuan-serbuan tersebut, maka timbul
tentang Pertahanan Negara. pemikiran untuk menukar ruang dengan waktu, waktu yang sangat
Dengan demikian TNI menjadi komponen utama, Kepolisian, Ratih, di perlukan untuk memperoleh keseimbangan kekuatan, untuk
dan komponen khusus/perlindungan masyarakat melalui suatu sistem : kemudian beralih kepada serangan-serangan balasan terhadap tentara
rekruitment dan pelatihan yang baik dapat dijadikan komponen pendudukan.
cadangan : sumber daya nasional dan prasarana nasional menjadi
Pokok pikiran tersebut di tuangkan ke dalam konsep perang dengan
komponen pendukung.
pola pelaksanaan sebagai berikut:
5 6

1. Pola penggunaan kekuatan fisik dengan sarana-sarana perang gerilya rakyat semesta, maka sejak tahun 1958 dirumuskan
a.) Menghambat selama mungkin serangan/serbuan tentara konsep doktrin sendiri untuk menghadapi serangan dari luar. Doktrin ini
penjaja sehingga di peroleh wakt u untuk menempati genlya selanjutnya dikenal sebagai doktrin perang wilayah, yang menggariskan
var.= ditentukan, termasuk kembalinya pasukan-pasukan adanya empat tahap;
yang dihijarahkan ke asal nya.
a. Tahap ke-1, menghancurkan serangan musuh yang hendak
b.) Dalam daerah-daerah yang di duduki tentara penjajah
memancapkan kaki di bumu Indonesia, baik pada waktu di sumber
(belanda) sehingga kekuatan lawan (belanda) terpaksa
asalnya, dan perjalanan, maupun di wilayah perairan atau di
terpaku dan tersebar sebagai pos-pos pengawalan, pos-pos
wilayah udara Indonesia.
pengawalan dan patrol kecil.
b. Tahap ke-2, mengadakan pertahan pantai untuk menghalang-
2. Pola pemanfaatan potensial wilayah
halangi musuh, menghambat dan menghentikan serbuannya apabila
Pemanfaatan ini bertujuan menguasai sesuatu wilayah tempat
musuh sempat memancangkan kakinya di bumi Indonesia untuk
pemerintah RI dapat berjalan lancar untuk dijadikan daerah
kemudian mengadakan serangan balasan guna menghalau musuh
pangkal (basis) untuk pelaksanaan perlawanan rakyat semesta
kembali ke laut.
3. Pola perebutan kembali daerah yang diduduki lawan
c. Tahap ke-3, dibagian wilayah yang diduduki musuh atau apabila
Dalam usaha merebut kembali daerah-daerah yang diduduki
musuh mampu menduduki seluruh wilayah Indonesia, mengadakan
lawan (belanda), maka perebutan daerah tersebut didahului oleh
perang geliya semesta, menukar ruang dengan waktu untuk
kelengkapan pemerintah RI dan unsur-unsur perlawanan rakyat,
memperoleh keseimangan kekuatan serta kemudian mengadakan
sehingga lambat laun daerah-daerah yg kita kuasai semakin
serangan balasan.
meluas.
d. Tahap ke-4 apabila sudah di capai keseimbangan antara kekuatan
b. perang wilayah kita dan kekuatan tentara lawan, kita mengadakan serangan
balasan.
sejak tahun 1950 situasi dan kondisi yang mempengaruhi sestem
pertahanan keamanan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Didalam diktrin perang wilayah ini mulai di perkenalkan pengunaad
Perlengkapan angkatan perang mulai di perbaiki mutunya, pendidikan system senjata teknologi (sistek) dan system senjata social (sissos)
dan latihan kemiliteran mulai diadakan dan juga organisasi pertahanan
c. perang rakyat semesta
keamanan disempurnakan. Dengan bekal pengalaman pelaksanaan
7 8

di dalam konsepsi perang wilayah ternyata masih terdapat Pada rapat kerja hankam di jakarta pada tanggal 17 sampai 28 november
beberapa masalah yang belum tercakup di dalam pelaksanaanya, 1967
antara lain bagai mana menghadapi subversi dan pemberontakan telah dapat dirumuskan pelaksanaan Doktrin Hankamnas yang selanjutnya
dalam negeri. Pada seminar TNI-AD II yang diselenggarakan di kitakenal dengan Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
seskoad. Doktrin perang TNI-AD Tri Uhhaya Cakti. Pokok-pokok (Sinshankamrata)
doktrin perang rakyat semesta meliputi: Doktrin itu berisikan beberapa hal :

a. Perang rakyat semesta (perata) merupakan bagian mutlak dan


1) Sasaran Operasi Hankamnas
tidak terpisahkan dari pertahan-keamana nasional (hankamnas)
a. Mencegah dan menghancurkan serangan terbuka terhadap kedaulatan
b. Perata adalah perang yang bersifat semesta, yang menggunakan
negara RI.
seluru kekuatan nasional secara total dan integral, dengan
b. Menjamin penguasa dan pembinaan wilayah nasional RI.
menggunakan militunsirakyat sebagai unsur kekuatannya untuk
c. Ikut serta dalam pemeliharaan Zcemampuan Hankam di Asia
mempertahankan kemerdekaandan kedaulatan Negara republik
Tenggara
Indonesia dan mengamankan jalannya pembangunan nasional.
oleh negara-negara Asia Tenggara, bebas dari campur tangan asing.
c. Perang rakyat semesta mempunyai pola operasi;
2) Pola-pola Operasi Hankamrata
a. Pola operasi keamanan (opasi kamdagri), yg bertujuan
a. Pola Operasi Pertahanan
untuk memelihara clan mengembalikan kekuatan
b. Pola Operasi Keamanan Dalam Negeri
pemerintah/Negara RI dan menggunakan jenis-jenis operasi
c. Pola Operasi Intelijen Strategi
intelijen-tempur dan territorial
d. Pola Operasi Kerja sama Hankam Asia Tenggara
b. Pola operasi pertahanan yg bertujuan untuk menggagalkan
Operasi-operasi Hankamrata menggunakan jenis-jenis operasi intelijen,
serangan dan ancaman nyata dari kekuatan perang musuh,
tempur, teritorial, intelijen, dan keamanan ketertiban masyarakat
dengan jenis-jenis operasi intelijen tempur dan territorial.
(kantibmas)
Sifat operasi pertahanan ini adalah defensifstrategis dan
Penggunaan sistem senjata sosial (sissos) dilaksanakan secara serasi
ofensi-strategis. Perlawanan rakyat dan pertahanan sipir
berdasarkan situasi dan kondisi yang dihadapi.
merupakanunsur yang penting dalam kekuatan perang,
Di dalam Hankamrata, ABRI merupakan intitnya dan mempunyai
dengan angkatan bersenjata sebagai intinya.
fungsi
9 10

tempur, teritorial, intelijen dan keamanan ketertiban masyarakat, dalam diperlukan untuk memelihara atau membuat alat-alat perlengkapan
hubungan tersebut.
dengan cadangan nasional maupun rakyat sebagai landasannya. Sistem senjata sosial ialah pengintegrasian dari semua unsur kekuatan
Hankamrata sosial secara menyeluruh, teratur, interaktif, berdaya guna dan berhasil guna
dapat dibagi dalam komponen-komponen kekuatan : yang diwujudkan dalam suatu pola tertentu yang merupakan kondisi atau
a. Unsur-unsur ABRI alat untuk memenangkan perang.
b. Unsur-unsur Non-ABRI Selain itu di dalam pelaksanaan Sishankamrata ini dikenal beberapa pola
c. Unsur-unsur ABRI mencakup komponen-komponen operasi yaitu:
(a) Unsur pembina dan pengendali kekuatan-kekuatan dan kemampuan Pola operasi pertahanan, ialah kerangka yang tetap dalam menggunakan
Hankamnas terdiri dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) segala unsur, kekuatan yang berfungsi sebagai alat untuk menjamin
(b) Unsur pengguna dan pengendali kekuatan dan kemampuan kemerdekaan, kedaulatan negara, dan keutuhan bangsa Indonesia terhadap
Hankamnas, terdiri dari unsur-unsur : serangan dan ancaman nyata dari kekuatan perang negara lain.
- Ofensif strategis Tujuan: Tujuan pola operasi pertahanan ialah untuk menggagalkan
- Defensif strategis serangan dan ancaman nyata dari kekuatan perang musuh.
- Unsur yang mampu memelihara dan mengendalikan Kantibnas
Sifat Pola operasi ini menggunakan sistatek dan sistasos secara serasi agar
Unsur-unsur Non-ABRI tercapai hasil maksimal. Sesuai dengan tingkat serangan dan ancaman nyata
ABRI sebagai inti dalam sishankamrata harus di dukung oleh musuh serta persenjataan yang digunakan, maka operasi pertahanan dapat
kekuatan rakyat yang terlatih (ratih). Pada dasarnya seluruh rakyat berada dalam bidang perang terbatas maupun perang uraum.
harus memperoleh latihan kemiliteran yang ditunjukan kepada
Tahap-tahap Operasi Pertahanan
perwujudan ketahan nasional, ideologi, dan fisik rakyat yang terlatih
di masukkan ke dalam sektor pertahanan. Militer yang terdiri dari wanra Pola operasi pertahanan dibagi dalam dua tahap, yaitu tahap operasi
dan kamra, juga dalam sektor pertahanan sipil yang terdiri dari unsur- defensif strategis dan tahap operasi ofensif strategis.
unsur hansip. Kekuatan fisik dan teknologi diartikan strategi kekuatan
a. Tahap operasi defensive strategis digunakan apabila
fisik manusia serta kelengkapan teknologi, termasuk keterampilan yang
perbandingan kekuatan perang musuh terhadap kekuatan perang
11 12

kita sedemikian rupa, sehingga tidak mungkin bagi kita menghancurkan kekuatan nasional musuh, menghancurkan
melakukan operasi ofeusif strategis. kekuatan-kekuatan perang musuh terutama yang berada di wilayah
1. Keharusan untuk menjamin kemerdekaan dan kedaulatan daratan, mempertahankan dan membina daratan nasional, terutama
Negara RI. sumber-sumber kekuatan nasional terhadap serangan musuh.
2. Tujuan untuk menjamin terselanggaranya garis-garis d. Bentuk-bentuk Operasi dalam Rangka Operasi Pertahanan
komunikasi antar pulau/ - Operasi perlawanan daerah (setempat/lokal), dilakukan untuk
b. Tahap operasi ofensif strategis bertujuan untuk menghancurkan mempertahankan posisi dan medan-medan penting yang sangat
kekuatan perang musuh atau memaksanya menyerah baik dalam menentukan bagi kelanjutan operasi.
bentuk ofensif awal maupun ofensif balas. Operasi ofensif strategis - Operasi perlawanan wilayah dilaksanakan apabila sebagian
digunakan apabila perbandingan antara kekuatan perang musuh besar wilayah kita
dengan kita adalah sedemikian rupa, sehingga mengguntungkan - Operasi gerilya adalah operasi fisik yang menjadi inti dari
kita. wilayah.
- Operasi balas dilakukan sebagai tahap terakhir dari pola dimana
keunggulan terhadap musuh sudah diperoleh.
Penyelanggaraan Pola Operasi Pertahanan e. Penggambaran pelaksanaan operasi menghadapi kegiatan musuh
pembabakan kegiatan musuh.
a. Operasi-operasi udara diselanggarakan untuk menghancurkan
- Babak musuh masih berada diluar wilayah nasional kita, baik di
sumber-sumber kekuatan nasional musuh menghancurkan kekuatan
sendiri maupun dalam perjalanan.
perangnya dan meniadakan mobilitasnya, mengamankan sumber-
- Babak musuh di wilayah udara dan laut nasional kita.
sumber kekuatan nasional kita sendiri.
- Babak pendaratan di pantai dan usaha peluasan daerah
b. Operasi-operasi dilautan dilaksanakan untuk menguasai perairan-
tumpuan.
perairan yang penting dalam menyelanggarakan operasi pertahanan
- Babak musuh berhasil menguasai sebagian wilayah kita.
secara keseluruhan, menghancurkan kekuatan perang musuh,
- Babak musuh menguasai sebagian besar atau seluruh wilayah
terutama kekuatan-kekuatan maritimnya.
nasional kita.
c. Operasi-operasi di daratan diselanggarakan untuk merebut dan
- Babak musuh kehilangan momentum dan keunggulannya,
menguasai sumber-sumber kekuatan nasional musuh,
sehingga minimum tercapai keseimbangan kekuatan.
13 14

usaha-usaha spionase, sabotase, dan gangguan keamanan


lainnya.
B. POLA OPERASI KEAMANAN DALAM NEGERI
c. Babak-babak operasi Kamdagri
Pola operasi keamanan dalam negeri, ialah kerangka tetap dalam
Pelaksanaan operasi kamdagri meliputi babak-babak :
menggunakan segala unsur kekuatan yang berfungsi sebagai alat untuk
(a) Pemisahan yang bertujuan memisahkan musuh dengan
memelihara atau mengembalikan kekuasaan pemerintahan Negara RI
rakyat.
terhadap subversi dan pemberontakan dalam negeri.
(b) Penggiringan dan pengalokasian musuh pada tempat-
a. Tujuan: Operasi kamdagri bertujuan untuk memelihara atau tempat kita inginkan/rencanakan.
mengembalikan kekuatan pemerintahan/Negara RI pada salah (c) penghancuran pada babak ini diusahakan penghancuran
satu atau beberapa daerah ( bagian wilayah) Negara yang kekuatan musuh secara total.
tergangu keamanan dan kestabilannya. (d) konsolidasi dan rehabilitasi yang bertujuan untuk
b. Sifat: Operasi kamdagri dilakukan dengan menggunakan mengobati luka-luka yang ditimbulkan oleh operasi
sistasos dan sistatek secara serasi, berhubungan dengan kamdagri dan mengembalikan potensi dan ketahanan
sasarannya, maka operasi kamdagri dilakukan di seluruh wilayah.
wilayah nasional dan diarahkan kepada.
(a) Masyarakat, sehingga tidak dapat dijadikan bagian dari
usaha-usaha spionasse, subversi, infiltrasi, sabotase, dan
pemberontakan.
d. penyelanggaraan Operasi Kamdagri
(b) wilayah daratan yang menjadi bagian utama wilayah
Operasi-operasi kamdagri diselanggarakan di daratan,di lautan, di udara
nasional sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh usaha-
dengan pembagian fungsi sebagai berikut:
usaha spionase, subversi, infiltrasi, sabotase, dan
(a) Operasi di udara dan dilautan guna menciptakan kondisi yang
pemberontakan.
menguntungkan
(c) Wilayah lautan yang menjadi bagian integral dari
1. Penghancuran fisik dari usaha subversi di perjalanan
wilaayah nasional sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh
berupa penerbangan gelap (black flight) sebagai sarana
kekuatan luar negeri untuk membantu kaum subversi
15 16

dan pemberontakan dengan menerjunkan para pelatih, 4. Memperketat pengawasan lalu-lintas dan mengambil
pelengkapan perang, atau kebutuhan lainnya. tindakan tegas terhadap setiap pelanggaran lalu-lintas
2. Pengintaian untuk identifikasi atau mengawasi dan pelanggaran hokum lainnya.
penerbangan atau pelayaran gelap. Pengamanan dan (c) Operasi intelijen dapat memberikan keterangan-keterangan
pengintaian dilakukan secara terintegrasikan antara alat mengenai lokasi musuh, kekuatan clan tingkat moralnya, sehingga
ABRI dan masyarakat. dapat dibuat rencana-rencana operasi penumpasan musuh melalui
3. Isolasi dan pemutusan hubungan musuh. pentahapan (babak) sebagai berikut:
4. Penyediaan angkutan dan perhubungan. 1. Babak pertama, operasi territorial sebagai operasi
5. Pemberian bantuan tambahan. pokok, dibantu oleh kegiatan-kegiatan intelijen, tempur
(b) Operasi-operasi di daratan harus memungkinkan pengembalian dan dan kamtibmas melaksanakan operasi pemisahan
pemeliharaan kekuasaan pemerintah RI dan dalam waktu sesingkat- kekuatan musuh dari rakyat dengan menggunakan
singkatnya dengan menggunakan jenis-jenis operasi kamdagri sistasoss sebagai titik beratnya.
sesuai dengan situasi dan kondisi serta peningkatan ancaman dan 2. Babak kedua, dilanjutkan dengan operasi lokalisasi
kegiatan musuh. Apabila tingkat usaha lawan musuh rendah, maka serta penggiringan musuh kedalam daerah
hal ini dapat dihadapi dengan kegiatan-kegiatan penerbitan hokum penghancuran dengan operasi territorial sebagai operasi
yang dilakukan oleh setiap unsur masyarakat dan pemerintah. pokok, di bantu kegiatan-kegiatan tempur, intelijen dan
Kalau kegiatan musuh meningkat terus maka perlu dilakukan kamtibmas.
operasi kamtibmas dengan kegiatan-kegiatan berua : 3. Babak ketiga diadakan operasi penghancuran kekuatan
1. Tindakan tegas dalam usaha pemberntasan musuh dengan operasi tempur sebagai operasi pokok.
kriminalisasi, khususnya : penodongan, perampokan, 4. Babak keempat, diadakan operasi konsolidasi clan
pembunuhan, dan kerusuhan. rehabilitasi wilayah dengan operasi territorial sebagai
2. Penyelesaian segera terhadap perkelahian-perkelahian operasi pokok. Rehabilitasi wilayah melibatkan seluruh
dan menindak tegas biang keladinya. potensi dan aparatur pemerintah serta partisipasi
3. Melalui organisasi-organisasi sosial untuk masyarakat.
menyadarkan para remaja guna menjauhkan diri dari (d) Penyelanggaraan Operasi pemulihan keamanan menghadapi perang
tindakan-tindakan dan tingkah laku yang negative. terbatas dengan ciri-ciri perang pembebasan nasional. Perang
17 18

terbatas dengan ciri-ciri “perang pembebasan nasional” pada a) Memperoleh informasi yang diperlukan untuk pelaksanaan strategi
hakikatnya oleh rakyat (sebagaian) Negara itu sendiri, sedangkan nasional pada umumnya dan operasi-operasi hankamnas pada
bantuan yang diberikan oleh Negara asing, baik berupa khususnya.
perlengkapan maupun personalia atau pasukan, diselubungi dengan b) Menghancurkan sumber-sumber infiltrasi, subversi, dan spionase
dalih-dalih pasukan suka rela atau atas permintaan rakyat Negara yang terdapat di wilayah musuh.
tersebut. Operasi-operasi khusus perlu dilancarkan ke dalam daerah c) Mengadakan perang urat saraf dan kegiatan-kegiatan tertutup
daerah kekuasaan lawan dengan tujuan menghancurkan tempat- lainnya untuk mewujudkan kondisi-kondisi strategis yang
tempat penyimpanan perbekalan, penghancuran dan peniadaan sel- menguntungkan.
sel lawan termasuk tokoh-tokoh pendukungnya, juga untuk c. Sifat Operasi Intelstart
menganggulangi operasi-operasi khusus lawan yang ditunjukan a) Operasi Intelstart dilakukan pada setiap saat dengan intensitasnya
terhadap bagian-bagian viral wilayah pertahanan kita. yang disesuaikan dengan keadaan politik nasional.
b) Operasi Intelstart pada dasarnya dilakukan di luar wilayah nasional.
POLA OPERASI INTELIJEN STRATEGIS (INTELSTRAT) c) Operasi Intelstart pada dasarnya bersifat tertutup.
d) Operasi Intelstart menggunakan sistek dan sisos disesuaikan dengan
Operasi intelijen strategis adalah semua operasi untuk
ruang dan waktu.
menjalankan kegiatan-kegiatan intelijen, lawan intelijen (kontra
d. Perbandingan antara Intelstart dengan Intelijen pada Operasi-operasi
intelijen) dan perang urat saraf (perang psykologis) di tingkat
Pertahanan dan Kamdagri
strategis. Agar dapat melaksanakan hubungan-hubungan
a) kedua-duanya berusaha mendapatkan keterangan yang mempunyai
internasional secara tepat, maka setiap Negara harus memiliki
arti militer dari Negara-negara lain.
pengetahuan yang sempurna mengenai Negara-negara lain yang
b) Intelstart dihasilkan secara terus-menerus, baik dalam masa perang
akan berurusan dengan dirinya. Pengetahuan tersebut mencakup
atau masa damai.
segi-segi kemampuan, kerawanan, clan kemungkinan Cara
c) Intelstart tidak terbatas pada situasi lokal, tetapi meliputi semua
bertindak suatu Negara. Pengetahuan inilah yang dinamakan
faktor yang merupakan potensi perang suatu Negara.
intelijen strategis.
e. Arti Pentingnya kemampuan Intelstart

b. Tujuan Intelstart
19 20

a) kemampuan intelstart yang merupakan salah satu kemampuan crossing). Latihan-latihan bersama, operasi-operasi kecaman bersama (
utama, harus dikembangkan dalam usaha menyempurnakan sistem terhadap PGRS dan Araku).
Hankamrata. Jadi operasi kerja samahankam asia tenggara bukanlah suatu pakta
b) Intelstart dalam sistem Hankamrata pada dasarnya bersifat strategis pertahanan yang ditujukan kepada Negara tertentu atau gabungan Negara
defensif yang berarti secara strategis tidak akan menyerang terlebih tertentu, tetapi merupakan suatu usaha untuk mweujudkan daerah damai
dahulu. (aman) dan bebas dari pengaruh Negara-negara asing. Dalam rangka
c) kita harus selalu waspada terhadap kemungkinan diserang baik menciptakan dan meningkatkan ketahanan regional di asia tenggara.
bersifat terbuka kontravensional maupun serangan subversi ataupun Selain itu anda juga perlu memahami beberapa istilah operasi di
serangan nuklir. dalami Kshankamrata maupun kegiatan-kegiatan dalam menghadapi lawan,
D. POLA OPERASI KERJA SAMA HANKAM ASIA TENGGARA di antaranya :
Pola operasi kerja sama hankam asia tenggara merupakan salah satu a. Operasi tempur, adalah bagian kegiatan, tindakan dan usaha secara
pola utama sistem hankamrata. Di dalam kita melaksanakan pembangunan berencana dengan menintikberatkan pada penggunaan sistem
agar berhasil baik diperlukan adanya stabilitas dan perdamaian, yang berarti senjata teknologi (sistek) untuk menghancurkan musuh
bahwa kekacauan dan gangguan keamanan harus dicegah. b. Operasi Intelijen adalah bagian kegiatan, tindakan dan usaha secara
Kerja sama hankam adalah usaha bersama dalam menghadapi berencana dengan menggunakan kekuatan fisik (sistek) maupun
kemungkinan gangguan-gangguan ( keamanan, stabilitas nasional, dan nonfisik (sissos) serta bertujuan memperoleh data berupa
perdamaian). Perlu dipahami bahwa kerja sama hankam ini bukanlah suat keterangan-keterangan mengenai kemampuan, kerawanan, serta
pakta pertahanan, karena pakta pertahanan pada umumnya ditunjukan kelemahan musuh untuk dapat dimanfaatkan bagi operasi-operasi
kepada Negara tertentu atau gabungan Negara tertentu di luar Negara- hankam, dan dilaksanakan secara tertutup. Kegiatan-kegiatan lain
negara yang bergabung dalam pakta (contoh: NATO dan Pakta Warsawa). menonjol ialah lawan intelijen (counter intelligence) dan perang
Kerja sama hankam justru melihat ke dalam untuk mencegah hal- urat saraf (psychology warfare).
hal yang tidak diinginkan yang terjadi dikawasan tersebut. Kerja sama ini c. Operasi Territorial, adalah segala kegiatan, tindakan dan usaha
ingin menciptakan suatu kawasan yang damai (aman) dan bebas dari secara berencana dengan memanfaatkan segala bidang kehidupan
pengaruh Negara-negara lain. sosial untuk memungkinkan dilakukannya pembinaan miltansi
Bentuk-bentuk kerja sama ini dapat berupa tindakan-tindakan rakyat (sissos) serta penyusunan potensi hankam (sistek) dalam
bersama mengenai masalah perbatasan (koordinasi lintas batas, border rangka sishankamrata.
21 22

d. Operasi keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas) adalah NAMA KELOMPOK:


segala kegiatan, tindakan, dan usaha secara berencana dengan
GIVO MONINGKA
memanfaatkan unsur kekuatan politik, ekonomi, sosial dan
budaya untuk menegakan dan mengendalikan (memelihara) CLARA ROOROH
kewibawaan pemerintah dan ketertiban umum.
CHRISTY PANDALEKE
e. Infiltrasi, adalah kegiatan menyelundupkan perorangan atau
GLORIA MAINO
kelompok orang melalui celah-celah atau kelemahan ke dalam
wilayah lawan untuk melemahkan / mengacaukan kekuatan JONATHAN KAWILARANG
lawan sebagai tindakan pendahuluan bagi suatu penguasaan
wilayah lawan.
f. Invasi, adalah kegiatan musuh memasuki atau menyerang
wilayah Negara lain dengan tujuan menjajah atau menduduki
wilayah tersebut.
g. Subversi, kegiatan untuk meniadakan, menghancurkan, atau
mengancam eksistensi, kedaulatan, pengaruh, atau wibawa
lawan dengan jalan perorangan ataupun kelompok terhadap
kelembagaan atau pemerintah lawan.
h. Sabotasi, adalah kegiatan penghancuran atau perusakan
terhadap milik atau sumber kekuatan daya yang ada dengan
tujuan mengacaukan aspek-aspek kehidupan lawan atau
melemahkan pemerintah lawan.

Anda mungkin juga menyukai