PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1.Mengetahui pengertian lipid.
2.Mengetahui proses metabolisme lipid.
3,mengetahui penghitungan energi hasil metabolisme lipid.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
3
sel. Sfingolipid yang merupakan kelas ketiga juga merupakan komponen
membran. Mereka berasal dari alkohol lemak sfingosin. Sterol mencakup
kelas ke empat lipid. Derivat sterol, termasuk kolesterol, asam empedu,
hormon steroid, dan vitamin D sangat penting dari segi kesehatan. Terpen,
kelas terakhir lipid, mencangkup dolikol dan vitamin-vitamin A, E dan K
yang larut dalam lemak. Derivat-derivat isopreni terdapat dalam jumlah
kecil, tetapi mempunyai fungsi metabolik yang sangat penting dan
terpisah.
Terdapat beberapa jenis lipid yaitu:
1. Asam lemak, asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh
2. Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida
3. Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein dan glikolipid
4. Non gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid dan malam
a. Asam lemak
4
b. Gliserida
Gliserida netral (lemak netral)
Fosfogliserida (fosfolipid)
5
c. Lipid kompleks
1) Sfingolipid
2) Kolesterol
6
Kolesterol merupakan bagian dari membran sel
Steroid. Kolesterol merupakan jenis lipid yang menyusun
membran plasma. Kolesterol juga menjadi bagian dari
beberapa hormon. Kolesterol berhubungan dengan
pengerasan arteri. Dalam hal ini timbul plaque pada dinding
arteri, yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah
karena arteri menyempit, penurunan kemampuan untuk
meregang. Pembentukan gumpalan dapat menyebabkan
infark miokard dan stroke.
7
lemak padat (margarine), yang disebut dengan proses
pemadatan lemak.
Lemak di dalam tubuh membentuk cadangan energi
terbesar pada organisme hewan. Ia dapat digunakan sebagai
sumber atom karbon bagi berbagai sintesis yang
terjadidalam tubuh sendiri. Lemak ditemukan banyak sel
dalam bentuk butir-butir lemak kecil. Adiposit merupakan
sel lemak yang khusus menyimpan lemak. Lemak di dalam
adiposit menyediakan keperluan manusia akan energi yang
cukup selitar dua sampai tiga bulan.
8
disebut emulsi) dan dilepaskan ke dalam sel epitel usus (enterosit). Di
dalam sel ini asam lemak dan monogliserida segera dibentuk menjadi
trigliserida (lipid) dan berkumpul berbentuk gelembung yang disebut
kilomikron. Selanjutnya kilomikron ditransportasikan melalui
pembuluh limfe dan bermuara pada vena kava, sehingga bersatu dengan
sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian ditransportasikan menuju hati
dan jaringan adiposa.
9
Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan energi dari lipid, trigliserida
dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk ditransportasikan
menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Proses pemecahan
lemak jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam lemak tersebut
ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang memerlukan dan
disebut sebagai asam lemak bebas (free fatty acid/FFA).
10
2. Metabolisme gliserol
11
Asam lemak bebas pada umumnya berupa asam-asam lemak
rantai panjang. Asam lemak rantai panjang ini akan dapat masuk ke
dalam mitokondria dengan bantuan senyawa karnitin, dengan rumus
(CH3)3N+-CH2-CH(OH)-CH2-COO-.
12
β asam lemak dioksidasi menjadi keton.
Keterangan:
Frekuensi oksidasi β adalah (½ jumlah atom C)-1
Jumlah asetil KoA yang dihasilkan adalah (½ jumlah atom C)
13
1. Asil-KoA diubah menjadi delta2-trans-enoil-KoA. Pada tahap ini
terjadi rantai respirasi dengan menghasilkan energi 2P (+2P)
2. delta2-trans-enoil-KoA diubah menjadi L(+)-3-hidroksi-asil-KoA
3. L(+)-3-hidroksi-asil-KoA diubah menjadi 3-Ketoasil-KoA. Pada
tahap ini terjadi rantai respirasi dengan menghasilkan energi 3P (+3P)
4. Selanjutnya terbentuklah asetil KoA yang mengandung 2 atom C
dan asil-KoA yang telah kehilangan 2 atom C.
Dalam satu oksidasi beta dihasilkan energi 2P dan 3P sehingga total
energi satu kali oksidasi beta adalah 5P. Karena pada umumnya asam
lemak memiliki banyak atom C, maka asil-KoA yang masih ada akan
mengalami oksidasi beta kembali dan kehilangan lagi 2 atom C karena
membentuk asetil KoA. Demikian seterusnya hingga hasil yang
terakhir adalah 2 asetil-KoA.Asetil-KoA yang dihasilkan oleh oksidasi
beta ini selanjutnya akan masuk siklus asam sitrat.
14
Proses perubahan asetil-KoA menjadi benda-benda keton dinamakan
ketogenesis.
Proses ketogenesis
15
Lintasan ketogenesis di hati
16
Sebagian dari asetil KoA dapat diubah menjadi kolesterol
(prosesnya dinamakan kolesterogenesis) yang selanjutnya dapat digunakan
sebagai bahan untuk disintesis menjadi steroid (prosesnya dinamakan
steroidogenesis).
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
18
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini kelompok menyadari masih minimnya
bahan yang kelompok gunakan untuk menyusun makalah ini. Untuk itu
kelompok menyarankan supaya ada pihak lain dapat membahas masalah
ini lebih mendalam mengenai masalah ini. Dan tentunya bagi perawat
yang melakukan asuhan keperawatan diharapkan harus menganalisa
keadaan pasien dengan baik dan tepat.
19
DAFTAR PUSTAKA
20