Anda di halaman 1dari 13

REAKTOR KIMIA

Tugas AIK Kelompok 3

Achmad Choirul Anam (2016710450052)


Aditya Heksa Putra (2016710450051)
Agung Widodo (2016710450059)
Bunga Fitriah (2016710450046)
Guntur Jatikusumo (2016710450055)
Rahel Laurenta Endes (2016710450053)
REAKTOR KIMIA

Reaktor kimia adalah sebuah alat industri kimia , dimana terjadi reaksi
bahan mentah menjadi hasil jadi yang lebih berharga.
 Pemilihan jenis reaktor dipengaruhi oleh :
1. Fase zat pereaksi dan hasil reaksi
2. Tipe reaksi dan persamaan kecepatan reaksi, serta ada tidaknya reaksi
samping
3. Kapasitas produksi
4. Harga alat (reactor) dan biaya instalasinya
5. Kemampuan reactor untuk menyediakan luas permukaan yang cukup
untuk perpindahan panas

 Jenis-jenis reaktor
A. Berdasarkan bentuknya
1. Reaktor tangki
Dikatakan reaktor tangki ideal bila pengadukannya sempurna, sehingga
komposisi dan suhu didalam reaktor setiap saat selalu uniform. Dapat
dipakai untuk proses batch, semi batch, dan proses alir.
2. Reaktor pipa
Biasanya digunakan tanpa pengaduk sehingga disebut Reaktor Alir Pipa.
Dikatakan ideal bila zat pereaksi yang berupa gas atau cairan, mengalir
didalam pipa dengan arah sejajar sumbu pipa.
B. Berdasarkan prosesnya
1. Reaktor Batch
 Biasanya untuk reaksi fase cair
 Digunakan pada kapasitas produksi yang kecil
Keuntungan reactor batch:
- Lebih murah dibanding reactor alir
- Lebih mudah pengoperasiannya
- Lebih mudah dikontrol
Kerugian reactor batch:
- Tidak begitu baik untuk reaksi fase gas (mudah terjadi kebocoran pada
lubang pengaduk)
- Waktu yang dibutuhkan lama, tidak produktif (untuk pengisian,
pemanasan zat pereaksi, pendinginan zat hasil, pembersihan reactor,
waktu reaksi)

2. Reaktor Alir (Continous Flow)


Ada 2 jenis:
a. RATB (Reaktor Alir Tangki Berpengaduk)
Keuntungan:
 Suhu dan komposisi campuran dalam rerraktor sama
 Volume reactor besar, maka waktu tinggal juga besar, berarti zat
pereaksi lebih lama bereaksi di reactor.
Kerugian:
 Tidak effisien untuk reaksi fase gas dan reaksi yang bertekanan
tinggi.
 Kecepatan perpindahan panas lebih rendah dibanding RAP
 Untuk menghasilkan konversi yang sama, volume yang dibutuhkan
RATB lebih besar dari RAP.

b. RAP

Dikatakan ideal jika zat pereaksi dan hasil reaksi mengalir dengan
kecepatan yang sama diseluruh penampang pipa.
Keuntungan :
Memberikan volume yang lebih kecil daripada RATB, untuk konversi
yang sama
Kerugian:
1. Harga alat dan biaya instalasi tinggi.
2. Memerlukan waktu untuk mencapai kondisi steady state.
3. Untuk reaksi eksotermis kadang-kadang terjadi “Hot Spot” (bagian
yang suhunya sangat tinggi) pada tempat pemasukan . Dapat
menyebabkan kerusakan pada dinding reaktor.

3. Reaktor semi batch


Biasanya berbentuk tangki berpengaduk

C. Jenis reaktor berdasarkan keadaan operasinya


1. Reaktor isotermal.
Dikatakan isotermal jika umpan yang masuk, campuran dalam reaktor,
aliran yang keluar dari reaktor selalu seragam dan bersuhu sama.

2. Reaktor adiabatis.
 Dikatakan adiabatis jika tidak ada perpindahan panas antara reaktor
dan sekelilingnya.
 Jika reaksinya eksotermis, maka panas yang terjadi karena reaksi dapat
dipakai untuk menaikkan suhu campuran di reaktor. ( K naik dan –rA
besar sehingga waktu reaksi menjadi lebih pendek).
3. Reaktor Non-Adiabatis
D. Katalis
Katalis adalah zat yang ditambahkan kedalam suatu reaksi dengan
maksudmemperbesar kecepatan reaksi (mempercepatreaksi) dengan jalan
memperkecil energi pengaktifan suatu reaksi, sehingga pada suhuyang sama
reaksi dapat berlangsung lebihcepat. Adanya penambahan
katalismenyebabkan terbentuknya tahap-tahap reaksitambahan, yaitu tahap
pengikatan katalis dantahap pelepasan katalis pada akhir reaksi.Katalis ini
bersifat spesifik, artinya hanya berfungsi untuk reaksi tertentu. Prinsip kerja
katalis adalah bahwa katalistersebut tetap ikut dalam jalannya reaksi,tetapi
pada kondisi akhir, katalis akan keluarlagi dalam bentuk yang sama.
1. Katalis Heterogen
Katalis homogen adalah katalis yang dapat bercampur secara homogen
dengan zat pereaksinya karena mempunyai wujud yang sama.

Contoh Katalis Homogen :

a. Katalis dan pereaksi berwujud gas

NO(g)
2SO2(g) + O2(g) → 2SO3(g)

b. Katalis dan pereaksi berwujud cair

H+(aq)
C12H22O11(aq) + H2O(l) → C6H12O6(aq) + C6H12O6(aq)
glukosa fruktosa
2. Katalis Heterogen
Katalis heterogen adalah katalis yang tidak dapat bercampur secara
homogen dengan pereaksinya karena wujudnya berbeda.

Contoh Katalis Heterogen :

Katalis berwujud padat, sedang pereaksi berwujud gas.

Ni(s)
C2H4(g) + H2(g) → C2H6(g)
3. Reaktor Organik
Katalis organik dapat didefinisikansebagai senyawa organik
sederhana (mengandung C, H, atau O dalam strukturnya) dengan berat
molekul rendah yang dapat mempercepat terjadinya perubahan
kimiadalam hal kuantitas dari sub stoikiometrinya. Katalis Organik
biasanya ditemukan bekerjadalam biosistem. Contoh katalis organic
adalah Enzim seperti Kinases, Invertase, Polymerases, Hydrolases,
Ligases, dan lain-lain.

Berdasarkan pada sifatnya yang bebaslogam, katalis organik lebih


menguntungkandari katalis berbasis logam dalam
hal penanganan reaksi, stabilitas katalis, dan penghilangan kontaminasi
logam pada produk.

Here a more pragmatic list of 20 commercially important individual kinds


or classes of reactions will be discussed :
1. Alkylations, for example, of olefins with aromatics or isoparaffins, are
catalyzed by sulfuric acid, hydrofluoric acid, BF, and AlCl.
2. Condensations of aldehydes and ketones are catalyzed homogeneously by
acids and bases, but solid bases are preferred, such as anion exchange
resins and alkali or alkaline earth hydroxides or phosphates.
3. Cracking, a rupturing of carbon-carbon bonds, for example, of gas oils to
gasoline, is favored by silica-alumina, zeolites, and acid types generally.
4. Dehydration and dehydrogenation combined utilizes dehydration agents
combined with mild dehydrogenation agents. Included in this class of
catalysts are phosphoric acid, silicamagnesia, silica-alumina, alumina
derived from aluminum chloride, and various metal oxides.
5. Esterification and etherification may be accomplished by catalysis with
mineral acids of BF,; the reaction of isobutylene with methanol to make
MTBE is catalyzed by a sulfonated ion exchange resin.
6. Fischer-Tropsch oligomerization of CO + hydrogen to make hydrocarbons
and oxygenated compounds. Iron promoted by potassium is favored, but
the original catalyst was cobalt which formed a carbonyl in process.
7. Halogenation and dehalogenation are catalyzed by substances that exist in
more than one valence state and are able to accept and donate halogens
freely. Silver and copper halides are used for gas-phase reactions, and
ferric chloride commonly for liquid phase. Hydrochlorination (the
absorption of HCI) is promoted
8. Hydration and dehydration employ catalysts that have a strong
affinity for water. Alumina is the principal catalyst, but also used are
aluminosilicates, metal salts, and phosphoric acid or its metal salts on
carriers and cation exchange resins.
9. Hydrocracking is catalyzed by substances that promote cracking and
hydrogenation together. Nickel and tungsten sulfides on acid supports and
zeolites loaded with palladium are used commercially.
10. Hydrodealkylation, for example, of toluene to benzene, is promoted by
chromia-alumina with a low sodium content.
11. Hydrodesulfurization uses sulfided cobalt/molybdena/alumina, or
alternately with nickel and tungsten substituted for Co .
12. Hydroformylation, or the 0x0 process, is the reaction of olefins with CO
and hydrogen to make aldehydes. The catalyst base is cobalt naphthenate
which transforms to cobalt hydrocarbonyl in place. A rhodium complex
that is more stable and functions at a lower temperature also is used.
13. Hydrogenation and dehydrogenation employ catalysts that form unstable
surface hydrides. Transition-group and bordering metals such as Ni, Fe,
Co, and Pt are suitable, as well as transition group oxides or sulfides. This
class of reactions includes the important examples of ammonia and
methanol syntheses, the Fischer-Tropsch and 0x0 and synthol processes
and the production of alcohols, aldehydes, ketones, amines and edible oils.
14. Hydrolysis of esters is speeded up by both acids and bases. Soluble.
alkylaryl sulfonic acids or sulfonated ion exchange resins are satisfactory.
15. Isomerization is promoted by either acids or bases. Higher alkylbenzenes
are isomerized in the presence of AlClJHCl or BF,/HF; olefins with most
mineral acids, acid salts, and silica alumina; saturated hydrocarbons with
AlCl, or AlBr, promoted by 0.1% of olefins.
16. Metathesis is the rupture and reformation of carbon-arbon bonds, for
example of propylene into ethylene plus butene. Catalysts are oxides,
carbonyls or sulfides of MO, W, or rhenium.
17. Oxidation catalysts are either metals that chemisorb oxygen readily such
as platinum or silver, or transition metal oxides that are able to give and
take oxygen by reason of their having several possible oxidation states.
Ethylene oxide is formed with silver, ammonia is oxidized with platinum,
and silver or copper in the form of metal screens catalyze the oxidation of
methanol to formaldehyde.
18. Polymerization of olefins such as styrene is promoted by acid or base
catalysts or sodium; polyethylene is made with homogeneous peroxides.
19. Reforming is the conversion primarily of naphthenes and alkanes to
aromatics, but other chemical reactions also occur under commercial
conditions. Platinum or platinum/rhenium are the hydrogenation
dehydrogenation component of the catalyst and alumina is the acid
component responsible for skeletal rearrangements.
20. Steam reforming is the reaction of steam with hydrocarbons to make town
gas or hydrogen. For town gas a representative catalyst composition
contains 13 wt % Ni, 12.1% U, and 0.3 wt % K; it is particularly resistant
to poisoning by sulfur. To make hydrogen, the catalyst contains oxides of
Ni, Ca, Si, Al, Mg, and K. Specific formulations are given by Satterfield

E. Jenis Reaksi Pada Reaktor


Seperti yang telah diketahui, reaktor merupakan tempat terjadinya
reaksi kimia. Jenis reaksi kimia dalam reaktor secara garis besar dibagi ke
dalam beberapa jenis, antara lain:
• Kombinasi langsung atau reaksi sintesis
A + B = AB
• Dekomposisi/Penguraian atau reaksi analisis
AB = A + B
• Reaksi subtitusi tunggal
A + BC = AC + B
• Reaksi subtitusi ganda/metatesis
AB + CD = CB

F. Katalis Pada Reaktor


Terkadang dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja reaktor dengan
cara mempercepat tercapainya konversi reaksi tertentu dipergunakanlah
katalis. Katalis merupan suatu zat yang digunakan untuk mempercepat reaksi
tetapi terlepas, bahkan dapat dikatakan tidak ikut bereaksi. Berikut
merupakan contoh beberapa jenis reaktor yang menggunakan katalis, antara
lain:
1. Shell And Tube Reactor
Seperti reaktor pipa tetapi berupa
beberapa pipa yang disusun dalam
sebuah shell, reaksi berjalan di dalam
pipa pipa dan pemanas/pendingin di

Gambar 1. Shell and Tube reactor


shell. Alat ini digunakan apabila dibutuhkan sistem transfer panas dalam
reaktor

2. Fix Bed Reactor


Merupakan reaktor berbentuk pipa besar yang didalamnya berisi
katalisator padat. Bisanya digunakan untuk reaksi fasa gas dengan
katalisator padat. Apabila diperlukan proses transfer panas yang cukup
besar biasanya berbentuk fixed bed multitube, dimana reaktan bereaksi
di dalam tube-tube yang berisi katalisator dan pemanas/pendingin
mengalir di luar tube.

Gambar 2. Fix bed reactor


3. Fluidized Bed Reactor
Biasanya digunakan untuk reaksi fasa gas katalisator padat dengan
umur katalisator yang sangat pendek sehingga harus cepat diregenerasi,
atau padatan dalam reactor adalah reaktan yang bereaksi menjadi

produk.
Gambar 4. Fludized bed reactor Gambar 3. Schematic of Fluidized bed reactor

4. Trickle Bed Reactor


Reaktor trickle bed adalah reaktor dengan packing katalis dimana fasa
cair dan gas mengalir searah ke bawah yang mengalami interaksi pada
katalis padatan. Reaktor ini digunakan untuk memanaskan feed (umpan)
menjadi vapour.

5. Slurry Reactor
Reactor ini menggunakan liquid sebagai reaktant dan solid sebagai katalis.
Biasanya terdiri dari liquid stirred tank, pada beberapa keadaan, gas
sebagai reaktan juga diembunkan melalui reaktan. Keberadaan katalis
sebagai slurry membuat penambahan dan pengambilan katalis dalam
proses menjadi mudah.

G. Reaktor Gas Cair dengan Katalis Padat


1. Packed/Fixed bed reaktor (PBR).
Terdiri dari satu pipa/lebih berisi tumpukan katalis stasioner dan
dioperasikan vertikal. Biasanya dioperasikan secara adiabatis.

Product stream

Cooling/heating
medium in

Out

Feed

2. Fluidized bed reaktor (FBR)


 Reaktor dimana katalisnya terangkat oleh aliran gas reaktan.
 Operasinya: isotermal.
 Perbedaan dengan Fixed bed: pada Fluidized bed jumlah katalis lebih
sedikit dan katalis bergerak sesuai kecepatan aliran gas yang masuk
serta FBR memberikan luas permukaan yang lebih besar dari PBR
Product stream

Gelembung gas

Partikel katalis

H. Fluid-fluid reaktor
Biasa digunakan untuk reaksi gas-cair dan cair-cair.
1. Bubble Tank.

Gas
Feed
Liquid Liquid

Gas

2. Agitate Tank

3. Spray Tower
Liquid in Gas out

Pertimbangan dalam pemilihan fluid-fluid reaktor.


1. Untuk gas yang sukar larut (Kl <) sehingga transfer massa kecil maka
Kl harus diperbesarGas
.Jenis
in spray towerLiquid
tidak
out sesuai karena kg besar

pada Spray Tower


2. Jika lapisan cairan yang dominan, berarti tahanan dilapisan cairan kecil
maka Kl harus diperbesar
» jenis spray tower tidak sesuai.
3. Jika lapisan gas yang mengendalikan (maka Kg <)
» jenis bubble tank dihindari.
4. Untuk gas yang mudah larut dalam air
» jenis bubble tank dihindari.

Anda mungkin juga menyukai